You are on page 1of 15

AKUNTANSI PERBANKAN

Oleh :

Nurhikmah Zainuddin

B1C113177

AKUNTANSI PERBANKAN
AKUNTANSI KLIRING

 PENGERTIAN KLIRING
 PESERTA KLIRING
 WARKAT / NOTA
KLIRING
 WARKAT / NOTA YANG
BUKAN KLIRING
 JENIS – JENIS KLIRING
 MEKANISME KLIRING
 PROSEDUR AKUNTANSI
KLIRING

2
PENGERTIAN KLIRING
 Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam
bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu
bank terhadap bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya
dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk
memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
 Lalu lintas pembayaran giral adalah, suatu proses kegiatan bayar
membayar dengan waktat atau nota kliring, yang dilakukan
dengan cara saling memperhitungkan diantara bank-bank, baik
atas beban maupun untuk keuntungan nasabah ybs.
 Giral adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara
pemindah bukuan. 3
PESERTA KLIRING
Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam :
1. Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat
sebagai peserta kliring dan dapat memperhitungkan warkat
atau notanya secara langsung dengan B I atau melalui PT
Trans Warkat sebagai perantara dengan B I.
Contoh : Bank Retail, Bank Devisa
2. Peserta tidak langsung, yaitu : bank-bank yang belum
terdaftar sebagai peserta kliring akan tetapi mengikuti
kegiatan kliring melaui bank yang telah terdaftar sebagai
peserta kliring.
Contoh : BPR
4
WARKAT / NOTA KLIRING

 Adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas


pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang
seperti :
 cek,
 bilyet giro,
 wesel bank untuk trasfer atau wesel unjuk,
 bukti-bukti penerimaan transfer dari bank-bank,
 nota kredit, dan
 surat-surat lainnya yang disetujui oleh penyelenggara ( B I )

5
WARKAT / NOTA KLIRING

 Syarat-syarat warkat yang dapat dikliringkan :


 Ber valuta Rupiah
 Bernilai nominal penuh
 Telah jatuh tempo pada saat dikliringkan dan
 Telah dibubuhi cap kliring

AKUNTANSI PERBANKAN
JENIS – JENIS WARKAT KLIRING

• Warkat debet keluar, yaitu : warkat bank lain yang


disetorkan oleh nasabah sendiri untuk keuntungan
rekening nasabah yang bersangkutan.
Contoh :
Audrey, nasabah bank Permata Semarang menerima
pembayaran dari Ino nasabah bank Niaga Semarang
berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Audrey ke bank
Permata, maka cek tersebut dapat dikatakan sebagai
warkat debet keluar.

7
JENIS – JENIS WARKAT KLIRING

● Warkat debet masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh


suatu bank dari bank lain melalui B I atas warkat atau cek
bank sendiri yang ditarik oleh nasabah sendiri dan atas
beban nasabah yang bersangkutan.
Contoh :
● Bila bank Permata Semarang menerima cek dari bank
Niaga Semarang atas cek yang telah ditarik Andi nasabah
sendiri, maka cek tersebut merupakan warkat debet masuk
bagi bank Permata.

AKUNTANSI PERBANKAN
JENIS – JENIS WARKAT KLIRING

 Warkat kredit keluar, yaitu :


warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada
nasabah bank lain pada bank lain.
Bank yang menyerahkan warkat tersebut akan
mengkreditkan rekening giro BI dan mendebet giro
nasabah.

 Warkat kredit masuk, yaitu :


warkat yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan
rekening nasabah bank tersebut.
Bank yang menerima warkat tersebut akan mendebit
rekening giro B I dan mengkredit giro nasabah.

9
WARKAT YANG BUKAN KLIRING

 Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat


kliring.
 Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan
penyelesaian saldo negatif atau saldo debet.
 Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan
transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu
peserta kepada kantor-kantor cabangnya yang lain.
 Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan
kebutuhan.

10
JENIS JENIS KLIRING

 Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-


warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh B I.
 Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat
antar bank yang berada dalam suatu wilayah kliring
(wilayah yang ditentukan).
 Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat
antar kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya
berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari
sauatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang
bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.

11
PERTEMUAN KLIRING

Kliring yang dilaksanakan tidak melalui Automated Clearing


House, pertemuan kliring biasanya dilakukan sebanyak dua kali.
Pertama kali bertemu, bank-bank yang terlibat dalam transaksi
kliring akan saling menyerahkan warkat.
Pada pertemuan kedua, bank peserta kliring akan saling
mengembalikan warkat apabila terjadi penolakan.
Waktu pertemuan kliring biasanya diatur sebagai berikut :
Senin sampai dengan Jumat:
Kliring I: Pukul 10.30 – 14.30 Kliring II : Pukul 13.00 – 14.00
Sabtu :
Kliring I: Pukul 10.00 – 11.00 Kliring II : Pukul 12.00 – 13.0012
AKUNTANSI KLIRING OTOMATIS

Yang dimaksud dengan kliring otomatis adalah : Terjadinya


pertukaran data secara elektronik melalui pemrosesan dengan
mesin dalam bentuk standar yang telah diformat terlebih
dahulu. Selain itu, pemrosesan elektronik juga melibatkan
pengiriman media penyimpanan data komputer. Media ini
merupakan media utama untuk transaksi kliring dengan
otomatis, atau lazim dikenal dengan Automatic Clearing House
(ACH).
Dalam pemrosesan data secara elektronik ini, mesin akan
membaca Magnetic Ink Character Recognition, atau MICR pada
setiap lembar cek nasabah.

13
KEUNTUNGAN KLIRING OTOMATIS

Karakteristik Keuntungan

 Biaya Rendah, bahkan dapat menjadi sangat rendah


 Notifikasi Tidak ada
• Konfirmasi Tidak perlu
• Pelaksanaan Pemindahan dana hari berikutnya
• Jenis transaksi Batch
• Nilai ekonomis “Biaya tetap” tinggi tetapi tidak ada masalah
dengan volume yang tinggi
•Keamanan Penting
14
Thanks for attention !

You might also like