Professional Documents
Culture Documents
ENVIRONMENT
PENDAHULUAN
1. Biologis
2. Kimia
3. Nutrisi
4. Mekanik
5. Fisik
AGEN BIOLOGIS
a) Virus : uniseluler misalnya influensa, HIV, Hepatitis dll
b) Bakteri : uniseluler, berkembang biak di dalam dan di luar
tubuh.
c) Jamur : berspora dengan reservoir tanah
d) Ricketsia : ukuran antara virus & bakteri (ex. Rocky
mountain spotted fever)
e) Protozoa :
f) Metazoa : multiseluler
AGEN KIMIA AGEN NUTRISI
1. Pestisida 1. Karbohidrat
2. Food-addivites 2. Protein
3. Obat-obatan 3. Lemak
4. Limbah industri 4. Vitamin
5. Insulin 5. Mineral
6. ureum 6. air
AGEN MEKANIK AGEN FISIK
Kecelakaan Jalan Suhu
Raya Radiasi
Trauma mekanis
Tekanan Udara
Kelembapan Udara
Bising, dsb
FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan
juga kondisi di luar manusia atau hewan yang
menyebabkan atau memungkinkan penularan
penyakit.
Merupakan faktor ekstrinsik yang cukup penting
dalam menentukan terjadinya proses interaksi
antara pejamu dengan unsur penyebab dalam
proses terjadinya penyakit.
Secara garis besar dapat dibagi dalam tiga
bagian utama yaitu :
A. LINGKUNGAN FISIK
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh
terhadap manusia baik secara langsung, maupun
terhadap lingkungan biologis dan lingkungan
sosial manusia.
Lingkungan fisik meliputi :
Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis
Air sebagai sumber kehidupan
Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah
dan air radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang terbentuk secara
alamiah maupun yang timbul akibat perbuatan
manusia sendiri
B.LINGKUNGAN SOSIAL
Merupakan semua bentuk kehidupan sosial budaya,
ekonomi, politik, sistim organisasi, serta institusi
peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang
membentuk masyarakat tersebut. Meliputi :
Sistem hukum, administrasi, kehidupan sosial politik,
serta sistem ekonomi yang berlaku
Pekerjaan
Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup
sehat masyarakat setempat
Kepadatan penduduk, serta kepadatan rumah tangga
Perkembangan ekonomi
C. LINGKUNGAN BIOLOGIS
Merupakan semua mahluk hidup yang berada
disekitar manusia yaitu flora dan fauna dan
memegang peranan penting dalam interaksi antara
manusia (pejamu) dengan unsur penyebab (agen).
berbagai mikroorganisme yang patogen maupun
yang non patogen
Berbagai binatang & tumbuhan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai
sumber kehidupan (bahan makanan/obat-obatan)
maupun sebagai reservoar (sumber penyakit) atau
pejamu antara
Fauna sekitar manusia berfungsi sebagai vektor
penyakit tertentu
INTERAKSI ANTAR AGENT, HOST
DAN ENVIRONMENT
Interaksi antara host, agent dan environment dapat
terlaksana karena adanya pengaruh beberapa
faktor terhadap setiap elemen tersebut yaitu :
A.Agen
1. jumlah dan konsentrasi,
2. patogenitas: kemampuan mikroorganisme
menimbulkan penyakit pada pejamu.
3. Virulensi: kemempuan mikroorganisme
menimbulkan penyakit yang berat/ fatal.
4. tropisme : pemilihan jaringan atau organ yang
diserang. Penyerangan terhadap organ vital akan
lebih mudah menimbulkan penyakit yang berat.
5. Serangan terhadap pejamu : kemampuan
mikroorganisme untuk menyerang selain
manusia.
6. kecepatan berkembang biak
7. kemampuan menembus jaringan,
8. kemampuan memproduksi toksin,
9. kemampuan menimbulkan kekebalan.
B.Pejamu / Host
Unsur manusia sebagai pejamu (host)
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dapat dibagi menjadi dua kelompok
sifat utama yang merupakan sifat
karakteristik individu sebagai pejamu
(host) dan ikut memegang peranan dalam
proses kejadian penyakit. Kelompok
tersebut yakni :
1. Manusia sebagai mahluk biologis memiliki sifat
biologis tertentu :
umur, jenis kelamin, ras dan keturunan (genetik)
bentuk anatomis tubuh
Fungsi fisiologis atau faal tubuh
Keadaan imunitas serta reaksi tubuh terhadap
berbagai unsur dari luar maupun dari dalam tubuh
sendiri
Kemampuan interaksi antara pejamu dengan
penyebab secara biologis
Status gizi dan status kesehatan secara umum
2.Manusia sebagai mahluk sosial, mempunyai
berbagai sifat khusus seperti :
Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan
agama, hubungan keluarga & hubungan
sosial masyarakat
Kebiasaan hidup & kehidupan sosial sehari-
hari
C. Lingkungan ( Environment) :
Perubahan kualitas dan kuantitas lingkungan
dapat dipengaruhi secara alamiah & buatan
Alamiah : bencana alam
Terjadinya bencana alam akan menguah sistim
ekologi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Misalnya gempa bumi, tsunami, banjir.keadaan ini
memudahkan timbulnya berbagai penyakit.
Buatan : kemajuan teknologi
INTERAKSI ANTAR AGEN, HOST
DAN ENVIRONMENT
TERJADI KETIDAKSEIMBANGAN
A H
INTERAKSI ANTARA HOST, AGEN
DAN ENVIRONMENT
(PERUBAHAN PADA TIAP
ELEMEN)
E
Perubahan yang menyebabkan ketidakseimbangan
interaksi host, agent & environment :
1. Perubahan pada faktor agent : perubahan kualitas
dan kuantitas agent dan sifat-sifat agent →
meningkatkan kemampuan agent menimbulkan
penyakit
2. Perubahan pada faktor pejamu (host)
berkurangnya resistensi pejamu terhadap agent
3. Perubahan faktor lingkungan (environment) :
perubahan kualitas lingkungan yang memudahkan
penyebaran agent
Perubahan kualitas lingkungan yang
meningkatkan kerentanan host
TOKSIKOLOGI
PESTISIDA
TOKSIKOLOGI PESTISIDA
Organoklorin
Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, chlorinated hydrocarbons) sebagian
besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf
(Schwann cells) sehingga fungsi syaraf terganggu.
Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan bukan
disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi karena disimpan
dalam lemak tubuh.
Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan bersifat
persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel tanah
sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian pula di
dalam tanah.
Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama bila dose
kematian (lethal dose) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan sehingga
penggunaan OK pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi.
Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan yang
terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu peningkatan daya
racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena reaksi hayati tertentu
ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT
Akton
146
Coroxon
12
Diazinon
100
Dichlorovos
56
Ethion
27
Malathion
1375
Mecarban
36
Methyl parathion
10
Parathion
3
Sevin
274
Systox
2,5
TEPP
1
PENGOBATAN
Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan terutama
untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terlambat dalam
beberapa menit akan dapat menyebabkan kematian.
Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala penyakit
dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan.
Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits
erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh
dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera timbul.
Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. dan
biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan memblok
efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik.
Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum keracunan
organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan tersedia
sebagai garam chlorin.
EKOTOKSIKOLOGI
Ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk
hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk
ekosistem, termasuk jalan masuknya agen dan interaksi
dengan lingkungan
Xenobiotik
Bahan asing bagi tubuh organisme
Racun termasuk xenobiotik
Ekokinetika
Kinetik atau gerak suatu racun di dalam
ekosistem
JENIS POLUTAN :
Bahan
Sifat Bentuk
Pencemar
• Ringan
• Kronis
• Akut
Tingkat
Pencemaran
MASUKNYA POLUTAN DALAM EKOSISTEM
EKOTOKSIKOLOGI (Walker et al., 2001)
(Poynton et al., 2008)
(Walker et al., 2001)
(Anderson, 1995)
TOKSIKOKINETIKA
Transpor zat
Asorpsi, distribusi, ekskresi dan penyimpanan
Perubahan biokimiawi (metabolik)
Proses biotransformasi
ABSORPSI & DISTRIBUSI:
Tempat : jar. Lemak, tulang, hemoglobin, gusi, hati, ginjal, kuku, rambut,
dll.
Mekanisme ;
1. Glukoronid
2. Sulfat
3. Metilasi
4. Asetilasi
5. Glutation
1. Akut - kronik
2. Lokal – sistemik
3. Reversible – irreversible
4. Segera – tertunda
5. Perubahan morfologi-fungsi-biokimiawi
ORGAN TARGET :
Hepatotoksik
Nefrotoksik
Neurotoksik
Hematotoksik
Pulmotoksik
Dll.
Type of interaction :
LD 50 dan LC 50