Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 :
Devy Theresia Geovany Simanjuntak (150301244)
Dwi Putri Rindani Rumahorbo (150301219)
Shaheen Mahari Nasution ( 150301250)
AET 5 2015
GREEN HOUSE
AGROEKOTEKNOLOGI HIDROPONIK
VERTIKULTUR
GREEN HOUSE
Istilah Greenhouse berasal dari kata “green” yang berarti hijau dan
”house” yang berarti rumah. Jadi, istilah itu biasa diterjemahkan
sebagai rumah hijau.
Pengertian “green house” di negara empat musim pada umumnya
mengacu pada suatu bentuk naungan dengan atap kaca.
Greenhouse tersebut biasanya dibuat permanen dari bahan-bahan
yang kuat dan awet , serta dilengkapi dengan peralatan canggih
seperti heater, blower, alat penyiram otomatis dan lainnya.
Greenhouse dapat menciptakan iklim mikro yang diinginkan.
Greenhouse mempunyai fungsi seperti:
1) Menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak tanaman.
2) Menghindarkan lahan dari kondisi yang becek.
3) Mencegah masuknya air hujan ke dalam media tumbuh
(karena dapat mengencerkan larutan hara).
4) Mengurangi intensitas cahaya yang masuk sehingga daun
tidak terbakar pada saat terik.
5) Mengurangi tingkat serangan OPT.
6) Fotosintesis dapat berlangsung sempurna.
• Gambaran Umum Greenhouse.
• Ilkim mikro ysng diinginkan pada sebuah greenhouse
juga bertujuan untuk meningkatkan hasil budidaya
tanaman baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sebuah rumah kaca pada daerah subtropis harus
dilengkapi dengan alat pengatur iklim, sedangkan di
daerah tropis seperti di Indonesia, yang harus
dipenuhi oleh sebuah greenhouse adalah melindungi
tanaman dari guyuran hujan, tiupan angin yang
langsung dan intensitas sinar matahari yang
berlebihan.
• Klasifikasi Greenhouse
• a. Klasifikasi greenhouse (berdasarkan bahan atapnya)
• 1) Greenhouse kaca.
• Greenhouse kaca mempunyai kelebihan dari greenhouse dengan material
lain, kelebihannya adalah awet, tahan terhadap curah hujan dan sinar
matahari, kuat dan bersifat permanen. Namun greenhouse kaca biayanya
lebih mahal, maka penggunaanya juga terbatas misalnya untuk kegiatan
penelitian.
• 2) Greenhouse plastik.
• Jenis rumah kaca ini sering digunakan untuk kepentingan komersial, karena
materialnya yang murah namun dapat juga digunakan untuk melindungi
tanaman yang terdapat di dalamnya dari faktor-faktor iklim.
• 3.Greenhouse paranet.
• Paranet terbuat dari bahan yang mengandung polyethylene dan dibuat
dengan cara dianyam. Sebenarnya paranet lebih sring digunakan sebagai
shading (peneduh) tanaman untuk mengirangi sinar matahari yang diterima.
Paranet untk atap dapat diterapkan pada greenhouse kaca. Di Indonesia
paranet banyak digunakan sebagai atap ledhouse yaitu bangunan pelindung
tanaman. Jenis paranet yang dierdagankan antara lain paranet 55%, 65%
dan 75%.
• 4) Greenhouse asbes
• Keuntungannya adalah mudah untuk mendapatkannya. Dibanding dengan
kaca, asbes memiliki resiko yang lebih rendah. Namun sifat asbes yang
menyimpan panas dalam waktu lama menyebabkan bahan ini tidak dapat
dipakai untuk melindungi seluruh jenis tanaman, hanya tanaman yang tahan
panas saja yang dapat diletakkan didalamnya.
• 5) Greenhouse kasa.
Tipe greenhouse seperti ini akan menghasilkan sinar masuk yang sangat optimal
buat produksi sayuran atau bunga.
Merupakan cara
bertanam yang
dilakukan dengan
menempatkan 1. Hemat lahan dan air
media tanam dalam 2. Mendukung pertanian
wadah-wadah yang organik
disusun secara 3. Wadah media tanam
vertical disesuaikan dengan kondisi
setempat
4. Umur tanaman relative
pendek
5. Pemeliharaan tanaman
relative sederhana
6. Dapat dilakukan oleh
siapa saja yang berminat.
Membutuhkan pemberian pupuk dan penyiraman
yang dilakukan secara kontinu, terutama yang beratap
atau dengan rumah kaca.
bila dipindah tidak hati-hati maka tanaman bisa rusak
atau patah, apabila sedang berbunga atau berbuah
bisa rontok.
Perawatan lebih intensif dan tingkat kesulitan yang
lebih banyak karena kondisi tanaman bersusun.
Investasi awal cukup besar terutama untuk membuat
bangunan rumah kaca dan instalansi vertikulur.