Discreation based policy • Pada dasarnya, alternatif penentuan respons kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menggunakan rules atau dengan menggunakan discretion. Secara analitis, Barro dan Gordon (1983) menguraikan bahwa penetapan instrumen kebijakan moneter berdasarkan pola rules (rule-based policy) dilakukan dengan merespons kondisi yang sedang terjadi, sebagaimana telah diperhitungkan dalam formulasi penetapan instrumen kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya. Sebaliknya, penetapan instrumen kebijakan moneter berdasarkan pola discretion (discretion-based policy) lebih mendasarkan pada evaluasi dari waktu ke waktu yang memperhitungkan kondisi yang sedang berlangsung, serta menganggap perkembangan dan kebijakan masa lalu sebagai suatu yang tidak relevan. Rule based policy • Sementara itu, Taylor (1993) menjelaskan bahwa, berbeda dengan discretion-based policy, perilaku penetapan rule based policy adalah sistematis, dalam arti ‘berdasarkan metodologi dan perencanaan’, bukan berdasarkan langkah yang bersifat kasual dan acak. Salah satu contoh dari rules yang secara umum diketahui diajukan pertama kali oleh Friedman (1960), yaitu pertumbuhan uang beredar yang konstan (constant money growth). Per definisi, setiap penyimpangan dari pola ini digolongkan pada discretion. Dua jenis rules 1. Money growth ‘pertumbuhan uang beredar’ rules yang dipelopori oleh McCallum (1988). Rulesini merupakan pengembangan rules yang diajukan oleh Friedman dengan menyertakan mekanisme feedback ‘umpan-balik’ dalam melakukan koreksi secara bertahap terhadap kesalahan yang terjadi pada masa lalu. 2. Interest rate ‘suku bunga’ rules yang dipelopori oleh Taylor (1993). Rulesini juga menyertakan mekanisme feedback, yaitu bahwa bank sentral mengubah suku bunga dengan mendasarkan pada deviasi perkembangan inflasi dan output terhadap tingkat yang ditargetkan.