You are on page 1of 28

Karya Ilmiah vs Plagiatisme

Netty Suharti
• Karya ilmiah • Palgiarisme
• Karya ilmiah (scientific • Plagiarisme adalah mencuri
paper) adalah laporan gagasan, kata-kata, kalimat
tertulis dan dipublikasi atau hasil penelitian orang lain
yang memaparkan hasil dan menyajikannya seolah-
penelitian atau olah sebagai karya sendiri.
pengkajian yang telah • Plagiat atau Penjiplakan
dilakukan oleh seseorang hampir menjadi bagian yang
atau sebuah tim dengan tidak dapat di pisahkan dalam
memenuhi kaidah dan penulisan Skripsi1, Tesis,
disertasidan artikel - artikel
etika keilmuan yang yang akan dimuat pada jurnal
dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat
keilmuan.
• Sebagai wahana melatih • Menurut Sardy. S, Plagiat
mengungkapkan pemikiran adalah tindak pengambilan,
atau hasil penelitiannya dalam pencurian, dan “peminjaman”
bentuk tulisan ilmiah yang pendapat, ide, pemikiran, kata,
sistematis dan metodologis. kalimat, karangan orang lain,
• Menumbuhkan etos ilmiah di dengan menjadikan sebagai
kalangan mahasiswa, milik sendiri
sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan,
tetapi juga mampu menjadi
penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis
dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
• Karya Ilmiah memiliki tema yang • Secara tidak sadar, upaya – upaya
dikembangkan secara terinci dan jelas. plagiat adalah sebagai bukti nyata
Adanya gagasan sentral, rincian yang ketidakmampuan seseorang
teratur dan susunan kalimat yang jelas penulis/pengarang dalam
yang menghasilkan karangan yang pembuatan; Skripsi, Tesis, Artikel,
menarik dan enak dibaca. karya ilmiah, opini dan fiksi, sehingga
• Seorang penulis karya ilmiah juga demi memenuhi tujuan akhir apakah
harus menampilkan keaslian dalam hal mengejar kepangkatan atau
tulisannya. karya ilmiah lainnya, maka si
• Keaslian karya ilmiah dapat dilihat dari “plagiarisme” akan mengunakan
beberapa hal, misalnya pokok berbagai cara yang menurutnya benar
permasalahan, sudut pandangan, cara untuk menyelesaikan karya ilmiahnya
pendekatan atau gaya bahasa dan • Berdasarkan data guru yang ketahuan
tulisannya. melakukan plagiasi mencapai 1.082
guru, tentunya itu merupakan angka
yang yang tidak sedikit. Modus para
guru menggunakan dokumen palsu
adalah agar dapat dikategorikan “guru
professional ”
• Karya ilmiah seseorang
khususnya di dunia pendidik
adalah suatu hal yang wajib
dan merupakan bukti keilmuan
seseorang.
• Dunia pendidikan
memperkenalkan dunia riset,
yang berunsurkan analisa dan
data.
• Dalam melakukan riset, tidak
hanya mengamati dan
mendata, tetapi terdapat pula
usaha pengembangan data.
• Pengembangan inilah yang
menjadi suatu inovasi dan
memunculkan hal baru, baik
berupa gagasan maupun teori.
• Semestinya, seorang tenaga pendidik,
sudah seharusnya untuk menghindari diri
dari penjiplakan, karena penjiplakan
adalah salah satu kejahatan akademik
yang serius dan juga melawan hukum.
DASAR HUKUM
PLAGIARISME
• UU RI No. 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen
• Kep. Menkowasbangpan No.
38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 Tgl. 24 Agustus 1999 Jo
No. PER/60/M.PAN/6/2005 Tgl. 1 Juni 2005
• SKB Mendikbud & Kepala BKN No. 61409/MPK/KP/99
No. 181 Thn 1999 Tgl. 13 Oktober 1999
• Kep. Mendiknas No. 36/D/O/2001 Tgl. 4 Mei 2001
• Permendiknas No.17 Tahun 2010
• SE lainnya dari Ditjen Pendidikan Tinggi
LINGKUP PLAGIAT
• mengacu dan atau mengutip istilah, kata-kata
dan atau kalimat, data dan atau informasi dari
suatu sumber tanpa rnenyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
• mengacu dan atau mengutip secara acak
istilah, kata-kata dan atau kalimat, data dan
atau informasi dari suatu sumber tanpa
menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai;
Lanjutan

Lingkup plagiat..
• menggunakan sumber gagasan, pendapat,
pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
• merumuskan dengan kata-kata dan atau kalimat
sendiri dari sumber kata-kata dan atau kalimat,
gagasan, pendapat, pandangan, atau teori
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
• menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan
dan atau telah dipublikasikan oleh pihak lain
sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan
sumber secara memadai
SANGSI PLAGIASI UNTUK MAHASISWA
• teguran;
• peringatan tertulis;
• penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
• pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang
diperoleh mahasiswa;
• pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa;
• pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa; atau
• pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari
suatu program.
SANGSI PLAGIASI UNTUK
DOSEN/PENELITI/TK
• teguran;
• peringatan tertulis;
• penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
• penurunan pangkat dan jabatan akademik fungsional;
• pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli
peneliti utama bagi yang memenuhi syarat;
• pemberhentian dengan hormat dari status sebagai
dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
• pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen
peneliti tenaga kependidikan; atau
• pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang
bersangkutan.
• Tindakan penjiplakan itu sendiri makin hari
makin marak terjadi dan pelakunya bukan
hanya berasal dari kalangan pelajar atau
mahasiswa akan tetapi pelaku plagiat
tersebut telah merambah pada dunia
dosen, pengajar, guru besar dan calon
guru besar dengan berbagai modus.
• Plagiat menunjkkan ketidak mampuan
seseorang penulis/pengarang dalam
membuat Skripsi, Tesis, Artikel, karya
ilmiah, opini dan fiksi, sehingga demi
memenuhi tujuan akhir apakah dalam hal
mengejar kepangkatan atau karya ilmiah
lainnya, maka si “plagiarisme” akan
mengunakan berbagai cara yang
menurutnya benar untuk menyelesaikan
karya ilmiahnya
• Para ahli penjiplak tersebut tidak lagi menggunakan
pemikiran - pemikiran meraka secara maksimal dalam
membuat tulisannya.
• Ketidakmampuan, kurangnya minat baca dan kejar
target untuk mendapatkan financial, maka untuk
menjawab tuntutan tersebut, penjiplakan adalah salah
satu jalan keluar khususnya bagi si “plagiarisme” dan
orang tersebut akan terus melakukan penjiplakan dalam
karya tulis nya, maka secara nyata tulisan yang di
publikasikan dan atau di buat dalam bentuk skripsi, tesis
dan presentasi tidak dapat di pertanggung jawabkan
isinya.
• Plagiatisme atau penjiplakan hasil karya orang lain
masih menjadi persoalan serius, dari beberapa diskusi –
diskusi dengan para penulis – penulis dan salah satunya
dengan wartawan senior Koran Kompas, mereka
mengatakan untuk menentukan bahwa sebuah tulisan
tersebut adalah benar – benar karya si Penulis atau
tulisan tersebut masuk dalam katagori hasil penjiplakan,
bukan hal mudah untuk kita beri penilaian.
• Tulisan atau artikel tersebut baru dapat kita lihat apakah
betul pemikiran penulis sendiri atau hasil penjiplakan
dapat di lihat dalam bahasa si penulis itu sendiri.
• “Plagiatisme di sector akademik saat ini sudah menjadi
bagian dari budaya yang menjadi penyakit sosial atau
patologi sosial,” sehingga pihak yang mengetahui bahwa
tulisan tersebut asli atau plagiat hanya penulis yang
bersangkutan atau saksi korban plagiatisme itu sendiri.
• Demi mengejar kepangkatan misalnya, maka baik
plagiatisme atau saksi korban plagiatisme tidak akan
mempersoalkan penjipkan tersebut, hal ini yang
menyebabkan plagiatisme makin subur di kalangan
khusus nya para guru – guru atau pihak – pihak lain
untuk mengejar kepangkatannya.
• Karya ilmiah seseorang khususnya di dunia
pendidik adalah suatu hal yang wajib dan
merupakan bukti keilmuan seseorang.
• Dunia pendidikan memperkenalkan dunia riset,
yang berunsurkan analisa dan data.
• Dalam melakukan riset, tidak hanya mengamati
dan mendata, tetapi terdapat pula usaha
pengembangan data.
• Pengembangan inilah yang menjadi suatu
inovasi dan memunculkan hal baru, baik berupa
gagasan maupun teori.
• Dalam penulisan karya ilmiah, tak jarang terjadi suatu
tindakan dimana ide-ide yang dituang dalam karya ilmiah
bukan merupakan hasil riset yang telah dilaksanakan.
• Pembuatan karya tulis ilmiah dalam dunia akademik
merupakan suatu bukti kompetensi seorang pengajar.
• Sehingga mengutip karya tulis atau ide orang lain
menjadi salah satu jalan pintas peletakan ide, konsep
maupun analisa dalam karya tulis ilmiah.
• Disinilah sering terjadi suatu permasalahan manakala
kutipan yang diambil dari suatu karya tertentu tidak
memberikan penjelasan asal ide tersebut. Hal ini yang
kemudian dikenal dengan sebutan tindakan plagiat
Tindakan Pencegahan Plagiat
• Upaya pencegahan plagiat pada karya tulis
ilmiah, tesis atau skripsi sangat ditentukan oleh
para penilai/penguji itu sendiri, namun salah
satunya upaya tersebut adalah dengan
melakukan pengetatan pemeriksaan hasil karya
tulis yang diajukan oleh pihak berkepentingan itu
sendiri.
• Sebagai contoh, “di Belanda, telah mengadobsi
software khusus untuk mendeteksi plagiatisme,
dan plagiatisme ditoleransi maksimal 10 persen,
lebih dari itu otomatis karya akan tertolak”
• Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum,
beberapa aturan hukum tentang tindakan plagiat yang
makin subur di kalangan masyarakat khususnya para
Tenaga Pendidik (dunia akademisi).
• Menyikapi konsisi tersebut, pemerintah telah mengatur
suatu mekanisme hukum untuk melindungi pemilik
ciptaan yang dituang dalam undang-undang hak cipta
dan undang-undang tentang hak kekayaan intelektual
lainnya dan kemudian dalam Peraturan Menteri (Permen
No 17 thn 2010), pada sisi lainnya dalam KUHPerdata
tentang hak cipta juga telah di atur, namun
penjelasannya tidak seterang dengan penjelasan dari
tiga aturan hukum yang baru tersebut, dapat di lihat
dalam pasal 570 dan pasal 572 KUHperdata.
• Sampai saat ini di dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
(KUHP) tidak di kenal dengan istilah plagiat, sebagai upaya
menekan kejahatan plagiat tersebut yang telah menjadi budaya
masyarakat Pemerintah kemudian mengatur dalam bentuk Undang
Undang yaitu UU Hak Cipta, UU Intelektual dan kemudian
Peraturan Menteri (Permen), Permen sendiri muncul setelah
munculnya sejumlah kasus Plagiat yang dilakukan oleh kalangan
Pengajar di tanah air. Secara singkat, dalam UU Hak Cipta di atur
mengenai sanksi Pidana bagi pelaku Plagiat sebagaimana
dalam Pasal 72 ayat (1); “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa
hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)”.
• Tindakan atau kejahatan plagiat bukan baru
khususnya di dunia akademisi.
• Akan tetapi, tidak semua pengajar atau
akademisi melakukan kejahatan tersebut.
• Upaya lain sebagai pencegahan dalam plagiat
adalah adanya rasa tanggung jawab moral,
sumpah jabatan pada diri tenaga pengajar atau
akademisi sebagai agent of change dan bukan
sebagai agent of plagiat
Pencegahan terhadap plagiarisme
• Pada tahapan lain, bila karya ilmiah
adalah salah satu syarat kepangkatan
sebagaimana di atur dalam proses
menunjang kepangkatan, maka proses
seleksi terhadap karya ilmiah tersebut
haruslah di perketat dan salah satu
pencegahan yang paling tepat adalah
mengunakan software anti plagiat
sebagaimana yang digunakan oleh para
Akademisi di Negara maju
• Walaupun sampai saat ini tidak ada sebuah data kejahatan Plagiat
di kalangan akademisi, namun mari kita bersama – sama untuk
melawan terhadap kejahatan plagiarism ini.
• Sebagai contoh; Amerika Serikat tindakan ini ditindak dengan tegas,
dengan mengenakan hukum perdata, pidana kepada sang pelaku
dan sanksi social.
• Pada kasus; Pertama (1). Sebuah komite penyelidikan University of
Colorado menemukan bahwa seorang profesor etnis bernama Ward
Churchill bersalah melakukan sejumlah plagiarisme, penjiplakan,
dan pemalsuan. Kanselir universitas tersebut mengusulkan
Churchill dipecat dari Board of Regents10.
• Contoh kasus ke dua(2) Mantan presiden AS Jimmy Carter dituduh
oleh seorang mantan diplomat Timur Tengah Dennis Ross telah
menerbitkan peta-peta Ross dalam buku Carter Palestine: Peace,
Not Apartheid tanpa izin atau memberi sumber.
Kasus Plagiat di Indonesia
• Beberapa kasus plagiat yang melibatkan pengajar, akademisi di
ataranya;
• Guru besar jurusan Hubungan Internasional salah satu Perguruan
Tinggi Swasta di Bandung dengan melakukan 6 kali plagiarisme
(Kompas, 10/02/2010).
• Kemudian kecurigaan plagiarisme yang dilakukan oleh dua calon
guru besar salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta,
kedua calon guru besar itu berasal dari bidang ilmu pengetahuan
alam (IPA) dan ilmu sosial (kompas, 18/02/2010).
• Terakhir adalah plagiat yang dilakukan oleh dua Guru besar FKIP di
Universitas Lampung (Unila), Calon guru besar FKIP berinisial BS
dan Guru besar Fakultas MIPA berinisial MR, yang sanksi diberikan
kehilangan sebagai guru besar dan sedangkan BS sanksi yang
diberikan oleh Unila tidak boleh lagi mengajar, sedangkan MR
masih diperbolehkan mengajar sebagai dosen biasa
(www.detiknews.com 17/04/2012).
• Maka seorang yang melakukan plagiasi sangat
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan
dan moral dalam dunia akademik.
• Pemerintah Indonesia melalui Mendiknas, M.
Nuh, menganjurkan perlu adanya pendidikan
moral, karakter, budaya diterapkan di dunia
pendidikan.
• “adanya tiga faktor penyebab plagiasi, yakni
rendahnya integritas pribadi, ambisi
mendapatkan tunjangan financial, serta kurang
ketatnya sistem di dunia pendidikan
rujukan
• Bab I Pasal I ayat 1, Permen-No 17-Thn-2010-tentang-
pencegahan,penanggulangan-plagiat
• Suhendra. A “ antara kejujuran dan ketenaran akademik” Kompas 2012
• UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan Permen No 17 thn
2010 tentang Pencegahan dan penanggulangan plagiat www.detik.com
17/04/2012 “Unila Pecat Calon GBkarena Terbukti Plagiat”
• Lihat pasal 3 ayat (1) UU No19 Th 2002 ttg Hak Cipta psal 612 KUHPdta.
• Salim H.S. 2006. Pengantar Hukum Perdata Tertulis(BW), Cet.4. Jakarta
: Sinar Grafika
• Sentot Prihandayani Sugiti Komarudin, GEMA ed 46, Maret – April 2010
• Mochtar Buchari “Guru Profesional dan Plagiarisme” kompas, 22/02/2010
• Wikipedia.org ^ Ward's research shoddy by Casey Freeman, Colorado
Daily(May 16, 2006).^ "Panel recommends firing Colo. professor". AP
(June 13, 2006).^ CU to Ernesto Vigil, 17 April
2006,http://www.khow.com/pages/img/cs-churchill%20copy.gif^ Sara
Burnett. "CU reviewing new charges leveled against Churchill". Rocky
Mountain News 2006). (“Plagiarisme”)
• Melissa Drosjack (December 8). "Jimmy Carter Fires Back at Longtime
Aide Over Book". Fox News.
• Berita utama Kompas, 20/02/2010
• Sedangkan ketentuan dan pengertian dari hak
cipta juga di jelaskan dalam
• Pasal 2 ayat (1) : “Hak Cipta merupakan hak
eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak
Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa
mengurangi pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku”.

You might also like