Professional Documents
Culture Documents
Versi : 1.0.0
Materi : Basis Data Relasional
Penyaji : Zulkarnaen NS
1
Model Basis Data Relasional sering disebut sebagai Model
Relasional atau Basis Data Relasional. Model basis data ini
ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh E.F Codd.
Model Basis Data menunjukkan suatu cara/mekanisme yang
digunakan untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik
dalam memori sekunder yang akan berdampak pada bagaimana
mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang
terkait dalam sistem yang sedang ditinjau.
Pada Model Relasional, basis data akan ‘disebar’ ke dalam
berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri dari atas
lajur mendatar yang disebut dengan Baris Data (Row/Record)
dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan Kolom
(Column/Field). Disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah
item-item data ditempatkan.
2
Untuk menerapkan sebuah basis data (yang terdiri atas
sejumlah tabel yang saling berhubungan) maka membutuhkan
sebuah perangkat lunak (software) Sistem Pengelola Basis Data
(Database Management System).
Prinsip pemakaian kesemua perangkat lunak tersebut hampir
sama. Perbedaanya terletak pada teknis pemakaian dan
kelengkapan fungsi (feature) yang dimiliki masing-masing
perangkat lunak.
3
Untuk mengilustrasikan Model Data Relasional secara lebih
nyata, berikut diambil contoh sederhana yang berkaitan dengan
pendidikan perguruan tinggi
Basis data ini terdiri atas 3 buah tabel yaitu Mahasiswa, Dosen
dan Matakuliah (dengan mengabaikan terlebih dahulu upaya
perancangan untuk mendapatkan sebuah sistem yang lengkap
dan efisien)
980001 Ali Akbar Jl. Merdeka No. 10 Jakarta 40121 2 Jun 1979
980002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada No. 2 Jakarta 45123 6 Okt 1978
980003 Iman Faisal Komp Griya Asri Asri D2 Depok 40151 13 Mei 1978
980004 Indah Susanti Jl. Adil No. 123 Bogor 43212 21 Jan 1979
5
b. Data Dosen dengan isi sebagai berikut
Nama Dosen Alamat Mahasiswa
Ir. Taufik Ismail Perum Dosen Griya Indah C-5 Bogor 43111
6
c. Data Matakuliah dengan isi sebagai berikut
Kode Matakuliah SKS Semester
MA-115 Matematika 1 3 1
7
Berangkat dari karakteristik masing-masing kelompok data tadi,
maka dapat menetapkan struktur masing-masing tabel. Secara
minimal yang harus ditentukan dalam struktur tabel adalah:
1. Nama Kolom (field)
2. Tipe data
3. Lebar (banyaknya karakter/dijit maksimum yang dapat
ditampung)
Untuk nama kolom (field) biasanya disesuaikan dengan nama
kolom dari contoh data, tetapi penamaan kolom harus diubah
karena panjang nama kolom dalam DBMS biasanya dibatasi
(pembatasan ini berbeda antar masing-masing DBMS).
8
Berangkat dari karakteristik yang dapat disimpulkan dari fakta
yang ada pada masing-masing data, struktur dari ketiga Tabel
dalam basis data dapat ditentukan sebagai berikut:
a. Tabel Masiswa, dengan struktur:
Nama Kolom Tipe Lebar Deskripsi
9
c. Tabel Matakuliah, dengan struktur:
Nama Kolom Tipe Lebar Deskripsi
10
Berikut contoh penerapan struktur tersebut (khusus untuk tabel
mahasiswa saja)
11
Pengisian Data ke Tabel Mahasiswa dalam Ms. Access
12
Operasi dan Bahasa Basis Data
Di samping melakukan operasi pengisian/penambahan data ke
masing-masing tabel yang strukturnya telah disiapkan operasi-
operasi yang dapat dilakukan adalah:
Menampilkan data (query)
Pengubahan data (update/edit)
Penghapusandata (delete)
Cara/teknis penerapan operasi-operasi basis data tersebut
tergantung dari DBMS yang digunakan. Tetapi secara umum,
ada dua macam cara untuk menjalankan operasi-operasi basis
data, yaitu:
a. Menjalankan program khusus untuk melakukan operasi basis
data secara interaktif
Program ini disediakan oleh DBMS untuk mempermudah
pemakai (user) dalam melakukan operasi-operasi basis data.
Kemudahan tersebut dalam bentuk penyediaan menu dan
bahkan ditambah dengan pemanfaatan perangkat mouse
(untuk DBMS yang berbasis grafis).
13
b. Menggunakan bahasa basis data (Data Manipulation
Language)
Dengan bahasa basis data, pemakai harus menuliskan
perintah-perintah khusus untuk melakukan operasi-operasi
basis data. Bahasa basis data tersebut ada yang memang
berlaku khusus untuk DBMS (seperti bahasa dBase untuk
dBase III+ dan Foxbase, Quel untuk CA-Open Ingres), tetapi
ada pula bahasa basis data yang sudah menjadi standar
(seperti SQL untuk MS-SQL Server, Oracle, dll)
Relasi Antar Tabel
Salah satu definisi basis data menyebutkan basis data terdiri
atas tabel-tabel yang saling berhubungan. Data dosen,
mahasiswa dan kuliah memang terasa berhubungan tetapi dari
struktur dan data yang terdapat pada ketiga tabel yang telah
digambarkan, keterhubungan (relasi) tersebut tidak terlihat
secara fisik/nyata. Karena itu, representasi stuktur dan data
dari ketiga tabel tersebut belumlah mencukupi untuk
dinyatakan sebagai sebuah basis data.
Dengan demikian, untuk membentuk sebuah basis data, harus
melengkapi ketiga tabel tersebut dengan tabel lain yang
merepresentasikan keterhubungan (relasi) antar ketiganya,
Berikut adalah data tambahan yang dibutuhkan untuk
menunjukkan adanya keterhubungan (relasi) antar ketiga tabel-
tabel tersebut
15
a. Data Nilai, dengan data sebagai berikut
Matakuliah NIM Nama Mahasiswa Indeks Nilai
Struktur Data 980001 Ali Akbar A
Struktur Data 980004 Indah Susanti B
Basis Data 980001 Ali Akbar
Basis Data 980002 Budi Haryanto
Basis Data 980004 Indah Susanti
Bahasa Indonesia 980001 Ali Akbar B
Matematika I 980002 Budi Haryanto C
18
Dengan adanya kedua tabel tambahan yang menunjukkan relasi
antar tabel sebelumnya, maka syarat minimal sebuah basis data
telah terpenuhi. Tetapi perlu diperhatikan, persoalan utama
dalam penerapan basis data bukanlah agar data yang dimiliki
dapat segera disimpan. Yang paling penting yang perlu
dipikirkan justru bagaimana agar operasi-operasi senjutnya
(pencarian data, pengubahan data hingga penghapusan data)
dapat dilakukan dengan mudah
19
Basis Data yang Baik
Kelima buah tabel telah membentuk sebuah basis data, perlu
dianalisis lebih jauh dari berbagai aspek efisiensi tempat
penyimpanan data, integritas data, kemudahan operasi data dll.
Jika aspek-aspek tersebut telah dipertimbangkan dengan baik,
maka akan melahirkan sebuah basis data yang baik.
Berikut adalah sejumlah uraian yang menunjukkan inefisiensi
basis data perkuliahan yang berisi kelima tabel tersebut:
Bisa saja terjadi ada lebih dari 1 dosen dengan nama (termasuk gelarnya)
yang sama.
Pada tabel Mahasiswa dapat mengetahui nama mahasiswa melalui data NIM-
nya. Karena itu, penyertaan data nama mahasiswa pada tabel Nilai menjadi
tidak praktis/efisien, data nama mahasiswa tidak disertakan akan tetap masih
dapat mengetahui nama mahasiswa yang mengambil matakuliah tertentu
dengan mengacu ke tabel Mahasiswa.
Jika melakukan pengubahan terhadap nama matakuliah (baik karena
kesalahan maupun perbaikan data), maka perubahan ini harus diikuti juga
dengan perubahan di tabel lain.
Pada tabel Jadwal, bagaimana menyatakan struktur waktu perkuliahan,
berikut adalah sejumlah alternatif representasii tabel untuk kasus tersebut
20
a. Alternatif 1 (lebar kolom waktu dan Tempat diperbesar)
Matakuliah Waktu Tempat Nama Dosen
Senin, 08.00 – 09.40 dan Ruang A
Struktur Data Dr. Umar Hakim
Kamis, 11.00 – 11.50 Ruang B
Selasa, 10.00 – 11.40 dan Ruang B
Basis Data Dr. Umar Hakim
Jum’at 08.00 – 09.30 Ruang C
Bahasa Indonesia Rabu, 09.00 – 10.50 Ruang A Dewi Sundari, MA
… .. .. ..
24
Selesai