You are on page 1of 25

KEBIJAKAN

KAWASAN SEHAT BEBAS ASAP ROKOK


Perbup No 18 tahun 2016
Undang-Undang No 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
Pasal 115 ayat 1 menyebutkan bahwa
Kawasan Tanpa Rokok antara lain fasilitas
pelayanan kesehatan; tempat proses belajar
mengajar; tempat anak bermain; tempat
ibadah; angkutan umum; tempat kerja; dan
tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan.
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan
dan Menteri Dalam Negeri Nomor
188/MENKES/PB/I/2011 dan Nomor 7
Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa
Rokok.
Pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa Kawasan
Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR,
adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang merokok atau kegiatan memproduksi,
menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau
Daerah Istimewa Yogyakarta
Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2007 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara. Dalam Pasal 11 ayat
(1) disebutkan bahwa: “Setiap orang dilarang merokok
di kawasan dilarang merokok.”
Peraturan gubernur No 42 Tahun 2009 Peraturan
Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kawasan
Dilarang Merokok.
Kawasan dilarang merokok adalah ruang atau area
yang dinyatakan dilarang untuk merokok
Kawasan yang dimaksud adalah tempat umum,
sarana kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat
ibadah, tempat bekerja, tempat bermain anak-anak dan
angkutan umum.
Kabupaten Bantul
• Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun
2016 tentang Kawasan Sehat Bebas
Asap Rokok.
MASALAH ROKOK DI KAB BANTUL

BAHAYA
KESEHATAN
AKIBAT ASAP
MENINGKATNYA ROKOK
PEROKOK DINI

PEROKOK PASIF
TIDAK
TERLINDUNGI
Saatnya....
“PENGATURAN PERILAKU MEROKOK”
DASAR HUKUM
Peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
nomor 188/menkes/pb/i/2011 nomor 7 tahun 2011 tentang pedoman
pelaksanaan kawasan tanpa rokok.

Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR, adalah


ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok
atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau.

Peraturan gubernur No 42 Tahun 2009 Peraturan Gubernur Nomor 42


Tahun 2009
tentang Kawasan Dilarang Merokok.
PENGERTIAN KDM

Kawasan Dilarang Merokok


(KDM) adalah tempat atau
ruangan atau area yang terdapat
larangan untuk merokok.
PENGATURAN PERILAKU MEROKOK
“TIDAK UNTUK...”

MENUTUP PABRIK ROKOK

MERUGIKAN PETANI TEMBAKAU

MERUGIKAN PEDAGANG ROKOK

MERAMPAS HAK PEROKOK


TUJUAN KDM
• memberikan perlindungan dari bahaya asap rokok bagi
1 perokok aktif dan/atau perokok pasif;
• memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat
2 bagi masyarakat;
• melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari
3
dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak
langsung;
• menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas
4 dari asap rokok;

5
• untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan

6
• untuk mencegah perokok pemula.
PERAN SERTA MASYARAKAT

1
• memberikan sumbangan pemikiran terkait KDM;
• memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk
2
mewujudkan KDM;
• bimbingan, penyuluhan, dan penyebarluasan informasi
3
kepada masyarakat;
• memberikan teguran atau mengingatkan kepada mereka
4
yang melanggar ketentuan; dan
• melaporkan setiap orang yang terbukti melanggar
5
ketentuan kepada pimpinan lembaga dan/atau badan
sebagaimana dimaksud.
PEMBINAAN & PENGAWASAN
Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan
untuk mewujudkan KDM.

Pembinaan sebagaimana dimaksud dapat berupa


bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat
dan pimpinan atau penanggung jawab KDM.
Pengawasan sebagaimana dimaksud dapat
berupa pemantauan atas ketaatan terhadap
ketentuan Peraturan Perundang-undangan pada
KDM.
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud, Bupati dapat
membentuk Tim Pemantau KDM.
KAWASAN SEHAT BEBAS ASAP ROKOK
Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok meliputi:
• rumah;
• fasilitas pelayanan kesehatan;
• tempat proses belajar mengajar;
• arena kegiatan anak-anak;
• tempat ibadah;
• angkutan umum;
• tempat kerja;
• tempat umum;
• tempat untuk pertemuan atau rapat; dan
• tempat lain yang ditetapkan;

Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok sebagaimana
dimaksud dilengkapi dengan ruangan atau tempat khusus untuk merokok
(smoking area) hanya pada tempat-tempat umum dan tatanan tampat kerja.
KAWASAN DILARANG MEROKOK
NO KAWASAN DILARANG KETERANGAN
MEROKOK
1 Tempat Umum 1. Terminal
2. Tempat wisata
3. Gedung pertemuan
4. Halte bus
5. Pasar
6. Taman Kota
7. Sarana Olah Raga
8. Pelabuhan
9. ...
2 Tempat Kerja 1. Kantor/instansi/Lembaga/Badan/ Dinas Pemerintah
Daerah DIY, Pemerintah Kabupaten/Kota di DIY
2. Kantor/instansi/Lembaga/ Badan Pemerintah Pusat yang
ada di wilayah DIY
3. Kantor/instansi/Lembaga Swasta di wilayah DIY
3 Tempat Proses Belajar Tempat proses belajar mengajar dari tingkat usia dini sampai
Mengajar dengan perguruan tinggi baik pendidikan formal maupun
non formal
KAWASAN SEHAT BEBAS ASAP
ROKOK
NO KAWASAN DILARANG KETERANGAN
MEROKOK
4 Tempat Pelayanan Rumah Sakit/Puskesmas /Klinik Pratama/Balai
Kesehatan Pengobatan/Rumah Bersalin/praktek
bersama/praktek
perorangan/apotik/Laboratorium/Optik
5 Arena Kegiatan Anak- Water Boom Balongan, Water Park Gabusan, Kolam
anak Renang Tirta Tamansari, Kids Fun dan tempat lain
sejenis untuk bermain anak
6 Tempat Ibadah Masjid, Gereja, Vihara, Pura, Klenteng dan tempat
lain sejenis yang digunakan untuk ibadah
7 Angkutan Umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Taksi di Kab. Bantul
Angkutan Pariwisata di Kab. Bantul
Angkutan Sewa di Kab. Bantul
RUANGAN ATAU TEMPAT KHUSUS UNTUK MEROKOK
(DI TEMPAT UMUM & TEMPAT KERJA)
• merupakan tempat terbuka yang berhubungan langsung
1 dengan udara luar;

2
• terpisah secara fisik dan terletak di luar bangunan utama;

2
• Jauh dari pintu masuk dan pintu keluar;

4
• Jauh dari tempat berlalu lalang;
• dipasang tanda/petunjuk tempat khusus untuk merokok (smoking
5 area);
• dilengkapi asbak atau tempat pembuangan puntung
6 rokok; dan/atau
• dilengkapi data dan informasi bahaya merokok bagi
7 kesehatan.
8 LANGKAH PENGEMBANGAN KSBAR
DI KECAMATAN
ANALISIS SITUASI

PEMBENTUKAN KOMITE/POKJA PENYUSUSNAN


KEBIJAKAN KDM

MEMBUAT KEBIJAKAN KSBAR

PENYIAPAN INFRA STRUKTUR

SOSIALISASI KSBAR

PENERAPAN KSBAR

PENGAWASAN & PENGENDALIAN

PEMANTAUAN & EVALUASI


INDIKATOR KSBAR
INPUT PROSES OUTPUT

• Adanya kebijakan tertulis ttg • Terlaksananya sosialisasi • Lingkungan bebas asap rokok
KSBAR kebijakan KSBAR baik langsusung
(tatap muka) maupun melalui • Masyarakat tdk merokok &
• Adanya tenaga yg ditugaskan utk berbagai media (cetak, menegur perokok dilingkungan
memantau elektronik dll) KSBAR

• Adanya media promosi ttg • Adanya pengaturan tugas & • Perokok merokok diluar
KSBAR/larangan merokok tanggung jawab pelaksanaan lingkungan KSBAR
KSBAR
• Adanya sangsi bagi yg melanggar
• Terpasangnya pengumuman
kebijakan KSBAR melalui poster,
tanda larangan merokok,
mading, surat edara, pengeras
suara dll.

• Terpasangnya tanda KSABR

• Terlaksana penyuluhan

• KSBAR, bahaya merokok & etika


merokok
SUSUNAN KOMITE KDM
NAMA JABATAN

Bapak Dukuh Suren Wetan PELINDUNG

Bapak Rajiman PENASEHAT

Bapak Slamet KETUA

Bapak Suprihatin SEKRETARIS

Bapak Poniran BENDAHARA

Bapak Agung POKJA LOGISTIK

Ibu Tukirah POKJA SOSIALISASI & KONSELING

Bapak Sugiman POKJA PENGAWASAN & PENGENDALIAN

Bapak Surojo POKJA PEMANTAU & EVALUASI


RENCANA TINDAK LANJUT KDM

WAKTU (BULAN)
NO INDIKTOR KET

7 8 9 10 11 12

1 Adanya kebijakan tertulis ttg KDM

2 Adanya tenaga yg ditugaskan utk memantau

3 Adanya media promosi ttg KDM/larangan merokok

Terlaksananya sosialisasi kebijakan KDM baik langsusung (tatap muka) maupun


4
melalui berbagai media (cetak, eleKDMonik dll)

5 Adanya pengaturan tugas & tanggung jawab pelaksanaan KDM

Terpasangnya pengumuman kebijakan KDM melalui poster, tanda larangan


6
merokok, mading, surat edara, pengeras suara dll.

7 Terpasangnya tanda KDM

8 Terlaksana penyuluhan KDM, bahaya merokok & etika merokok

9 Lingkungan bebas aap rokok

10 Karyawan/dosesn/mhs tdk merokok & menegur perokok dilingkungan KDM

11 Perokok merokok diluar lingkungan KDM

12 Adanya sangsi bagi yg melanggar


TERIMA KASIH

You might also like