Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Dr. Hj. Mutia Sinta, Sp.S
Dr. Dwi Kusumaningsih, Sp.S
1. kompresi mekanik
2. insufisiensi mikrovaskular
3. teori getaran.
4. faktor mekanik dan vaskular
MANIFESTASI KLINIS
Phalen’s Test:
fleksi tangan secara maksimal
+ 60 detik timbul gejala CTS
Torniquet test
pemasangan torniquet dengan
menggunakan tensimeter di
atas siku dengan tekanan sedikit
di atas tekanan sistolik.
+ 1 menit timbul gejala CTS
Tinel’s test
perkusi pada terowongan karpal
dengan posisi tangan sedikit
dorsofleksi
+ timbul parestesia atau nyeri
pada daerah distribusi nervus
medianus
Flick Sign
Penderita diminta mengibas-
ibaskan tangan atau menggerak-
gerakkan jari-jarinya
+ gejala CTS hilang/berkurang
Thenar wasting
Pada inspeksi dan palpasi dapat
ditemukan adanya atrofi otot-otot
thenar.
• Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual
maupun dengan alat dynamometer
• Pemeriksaan sensibilitas :
Penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point
discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus
medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnose
• Pemeriksaan fungsi otonom :
Apakah ada perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada
daerah innervasi nervus medianus.
Bila ada mendukung diagnose CTS.
2. Pemeriksaan Neurofisiologi (Elektrodiagnostik)
1. Cervical radiculopathy.
2. Thoracic outlet syndrome.
3. Pronator teres syndrome
4. de Quervain's syndrome
TATA LAKSANA
1. Terapi Langsung
a. Konservatif
• Istirahatkan pergelangan tangan (immobilisasi) dengan bidai
2-3 minggu
• Obat NSAID
• Nerve Gliding
• Injeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison
10-25 mg atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg (dapat
diulang dalam 7 sampai 10 hari untuk total 3/4 suntikan)
• Vitamin B6 (piridoksin) piridoksin 100-300 mg/hari
selama 3 bulan
• Fisioterapi
Nerve Gliding
2. Terapi operatif
Pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi
konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau
adanya atrofi otot-otot thenar.