Professional Documents
Culture Documents
USULAN PENELITIAN
OLEH :
Wahyu Permata Lisa.S
1308123647
• 1. Bagi peneliti
• 2. Bagi peneliti lain
• 3. Bagi masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah suatu kondisi atau keadaan
dimana api yang tidak terkontrol melahap kawasan hutan
dan dapat menjalar ke tempat lain. Ada beberapa faktor
penentu yang mempermudah terjadinya proses kebakaran
hutan diantaranya yaitu :
1.bahan yang mudah terbakar (materials)
2.sumber api (emition)
3.zat asam (oxygen) yang berinteraksi di dalam
proses pembakaran.
Asap Kebakaran Hutan
A
N Jaringan Jaringan
Paru Jaringan
G Nasofaring
Jaringan Jaringan Testis
A
Penurunan Terhambat pertukaran Ketidakstabilan
pH air mata pompa Na K pengeluaran musin
T
E
Penebalan pada epitel kornea mata
O
R Gangguan Penglihatan (Kebutaan)
I
Mencit putih jantan (Mus musculus) normal
KERANGKA
Diberikan paparan asap dengan
durasi berbeda yaitu 10,15, dan
KONSEP 20 menit.
Kontrol P3=20
(0) menit (+3)
Gangguan Penglihatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Eksprimental laboratorik dengan desain penelitian
Post Test Only Control Group Design
Variabel penelitian
3. Variabel terkendali
Hewan coba yaitu:
• Mencit putih (Mus musculus )
• Jenis kelamin jantan
• Umur mencit 2-3 bulan
• Berat badan mencit 25-50 gram/ekor.
Pemeliharaan yaitu:
kandang, kondisi lingkungan, jenis, kualitas dan kuantitas
makanan dan minuman yang diberikan dikendalikan
dengan cara yang sama
Defenisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur
ukur
1. Gambaran Gambaran perubahan Mikroskop Ordinal - Ada (ditemukannya hiperplasia
histopatolo struktur jaringan epitel dan sebukan sel radang)
gis kornea mencit yang - Tidak ada (tidak ditemukan
kornea dinilai dari hiperplasia hiperplasia epitel dan sebukan sel
mencit epitel dan sebukan sel radang)
radang dengan
menggunakan
mikroskop cahaya.
2. Perubahan Penebalan epitel Mikroskop Kategori - 0 : tidak terjadi perubahan struktur
epitelisasi kornea yang dilihat histologis jaringan kornea
dari mikroskop cahaya - 1 : peningkatan epitelisasi <1/3
dengan perbesaran bagian jaringan kornea yang dinilai
400x. dari seluruh lapangan pandang
- 2 : peningkatan epitelisasi 1/3
hingga 2/3 bagian jaringan kornea
yang dinilai dari seluruh lapangan
pandang
- 3 : peningkatan epitelisasi >2/3
bagian jaringan kornea yang dinilai
dari seluruh lapangan pandang
3. Akumulas Infiltrat dari sel Mikroskop Kategori - 0 : tidak terjadi perubahan
i radang yang struktur histologis jaringan
sel banyak , terdiri kornea
radang dari sel leukosit - 1 : akumulasi sel radang pada
dan sel <1/3 bagian jaringan kornea
polimorfonuklear yang dinilai dari seluruh
yang dinilai dari lapangan pandang
mikroskop cahaya - 2 : akumulasi sel radang pada
dengan 1/3 hingga 2/3 bagian
perbesaran 400x. jaringan kornea yang dinilai
dari seluruh lapangan
pandang
- 3 : akumulasi sel radang pada
>2/3 bagian jaringan kornea
yang dinilai dari seluruh
lapangan pandang
4. Durasi Perbedaan durasi Stopwatch Kategori - K(-)= tanpa paparan
paparan paparan asap - P1 = Paparan selama 10
asap pembakaran yang menit/hari
diberikan pada - P2 = Paparan selama 15
mencit. menit/hari
- P3 = Paparan selama 20
menit/hari
5. Mencit Hewan percobaan - Nominal -
putih yang digunakan
jantan dengan usia 2-3
bulan dan berat
25-40 g, dan
dipilih jenis
kelamin jantan
untuk
menghindarkan
pengaruh
hormonal.
Subjek penelitian
• Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
mencit putih (Mus musculus) jantan yang berumur 2-3 bulan
dengan berat badan 25-50 gr/ekor dan memenuhi kriteria
hewan uji sehat (aktif dan tidak cacat) yang diperoleh dari
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Jumlah sampel dari tiap kelompok perlakuan dihitung
menggunakan rumus Federer, yaitu:
t(r-1) ≥ 15