You are on page 1of 13

Rullyansyah Anggadanta (011401121)

Lekka Audisy R (011401210)


Handy Nuuryana (011401401)
Redya Kusuma Hidayat (011401425)
Ahmad Herlandi (011401443)
Rulli David M (011401465)
 Perencanaan organisasi sangat penting
dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di
masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis
organisasi, system perencanaan berbeda-beda
tergantung pada tingkat ketidak pastian dan
kestabilan lingkungan yang mempengaruhi.
Semakin tinggi tingkat ketidak pastian dan
ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan system
perencanaan yang semakin kompleks dan
canggih.
 Dalam organisasi sektor publik, lingkungan
yang mempengaruhi sangat heterogen.
Faktor politik dan ekonomi sangat dominan
dalam mempengaruhi tingkat kestabilan
organisasi. Informasi akuntansi diperlukan
untuk membuat prediksi-prediksi dan
estimasi mengenai kejadian ekonomi yang
akan datang dikaitkan dengan keadaan
ekonomi dan politik saat ini.
 Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi
dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan
suatu system pengendalian yang efektif. Pola pengendalian
organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi
pada perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak
bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain),
meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan
tingkatan manjemen. Sementara itu, organisasi sector public
karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta adanya pengaruh
politik yang besar, makan alat pengendaliannya lebih banyak
berupa peraturan birokrasi.
 Sementara itu, pengendalian organisasi
adalah terkait dengan pengintegrasian
aktivitas fungsional kedalam system
organisasi secara keseluruhan. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa
organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan
strategi organisasi yang telah ditetapkan.
Pengendalian organisasi memerlukan
informasi yang lebih luas dibandingkan
pengendalian keuangan.
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari
mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-
sama. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak
lanjut (follow-up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai.
Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena
tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan
pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu
tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu organisasi.
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sector public menjadi lima tahap, yaitu :
 Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
 Perencanaan operasional
 Penganggaran
 Pengendalian dan pengukuran
 Pelaporan, analisis dan umpan balik
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi:
 Perencanaan stratejik
 Pemberian informasi biaya
 Penilaian investasi
 Penganggaran
 Penentuan biaya pelayanan (cost of
services) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for services)
 Penilaian kinerja.
 Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat
alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi.
 Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga
permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan
pelayanan (cost, quality and services). Untuk dapat menghasilkan
kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah,
pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen
yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor
swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya
produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian
besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered
costyang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang
dihasilkan.
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
 Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku.
 Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan
produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik
output diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
 Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi.
Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
 Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit
dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi
yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang
berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan
organisasi yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-
teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor publik.
 Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam
praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat
dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan
manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya
saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial(social cost) dan manfaat
sosial(social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
 Akuntansi manajemen berperan untuk
memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi
anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi,
maka akuntansi manajemen merupakan alat
yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara
ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
 Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu
dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa
pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang
diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu
pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya
pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem
akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat,
berkualitas, dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada
pelayanan publik harus merespon keluhan, tuntutan dan
keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat
menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat
meningkat.
 Penilaian kinerja merupakan bagian dari
sitem pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi
dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap
penilaian kinerja, akuntansi manajemen
berperan dalam pembuatan indikator kinerja
kunci (key performance indicator) dan satuan
ukur untuk masing-masing aktivitas yang
dilakukan.

You might also like