Professional Documents
Culture Documents
umonitis
umonia lobaris
umonia atipikal
umonitis interstitial
Inflamasi paru yang
terfokus pada area
bronkiolus dan memicu
produksi eksudat
mukopurulen obstruksi
saluran respiratori
berkaliber kecil dan
konsolidasi yang merata
ke lobulus yang
berdekatan
• Masalah di berbagai negara
• negara maju= 2-4 kasus/100 anak/tahun
• negara berkembang= 10-20 kasus/100 anak/tahun
• 5 juta kematian/tahun pada anak balita
• Virus, jamur, dan bakteri
Bayi kurang dari 2 bulan Anak umur 2 bulan- 5 tahun
• Pneumonia berat: • Pneumonia ringan: napas
• napas cepat atau retraksi cepat
yang berat • Pneumonia berat: retraksi
• Pneumonia sangat berat: • Pneumonia sangat berat:
• tidak mau menetek/minum • tidak dapat minum/makan
• kejang • kejang
• letargis • letargis
• demam atau hipotermia • malnutrisi
• bradipnea atau pernapasan
ireguler
• Pneumonia masyarakat (community acquired pneumonia)
• Pneumonia RS atau pneumonia nosokomial (hospital acquired
pneumonia)
Bakteri: E. colli, Streptococcus group B, Listeria
Lahir- 20 hari
monocytogenes
Bakteri: Chlamydia trachomatis, S. pneumoniae
3 minggu- 3
Virus: virus Adeno, Influenza, Parainfluenza 1,2,3,
bulan
Respiratory Syncytial Virus
Bakteri: Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae,
4 bulan- 5 S. pneumoniae
tahun Virus: virus Adeno, Influenza, Parainfluenza, Rino,
Respiratory Syncytial Virus
Bakteri: Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae,
5 tahun- remaja
S. pneumoniae
kongesti hepatisasi merah hepatisasi kelabu resolusi
• Demam
• Batuk
• Napas cepat
• Ronki
• Kepala terangguk-angguk
• Pernapasan cuping hidung
• Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
• Merintih
• Sianosis
ANAMNESIS
• Batuk
• Sesak napas
• Demam
• Kesulitan makan/minum
• Tampak lemah
• Serangan pertama atau berulang
PEMERIKSAAN FISIK
• Penilaian keadaan umum anak
• Frekuensi napas dan nadi
• Gejala distres pernapasan
• Demam dan sianosis
Bayi dan anak usia 2 Bayi usia di bawah 2
bulan- 5 tahun bulan
• Pneumonia berat • Pneumonia
• Pneumonia • Bukan pneumonia
• Bukan pneumonia
• Pneumonia ringan
• Pneumonia berat
Batuk dan atau kesulitan bernapas disertai:
• Kepala terangguk-angguk
• Pernapasan cuping hidung
• Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
• Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia
Tanda lain:
• Napas cepat
• Suara merintih (grunting) pada bayi muda
• Pada auskultasi terdengar:
• Crackles (ronki)
• Suara pernapasan menurun
• Suara pernapasan bronkial
Anak umur <2 bulan, ≥60 x/menit
Anak umur 2-11 bulan, ≥50 x/menit
Anak umur 1-5 tahun, ≥40 x/menit
Anak umur ≥5 tahun, ≥30 x/menit
Pemeriksaan laboratorium
• Darah lengkap perifer
• Pemeriksaan mikrobiologis
• C-reactive protein
• penderita pneumonia yang dirawat inap
• bila tanda klinis yang ditemukan membingungkan
• Saturasi O2 ≤ 92% O2
• Pneumonia berat atau asupan peroral kurang cairan iv
• Antipiretik dan analgetik
• Nebulisasi dengan β2 agonis dan/atau NaCl
Pemberian antibiotik
• Neonatus - 2 bulan
• ampisilin + gentamisin
• >2 bulan:
• Lini pertama: ampisilin
• bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dapat
ditambahkan kloramfenikol
• Lini kedua: seftriakson
Bayi: Anak:
• Saturasi O2 ≤92%, • Saturasi O2 ≤92%,
sianosis sianosis
• Frekuensi napas >60 • Frekuensi napas >50
x/menit x/menit
• Distres pernapasan, apnea • Distres pernapasan
intermiten, atau grunting • Grunting
• Tidak mau minum/menetek • Terdapat tanda dehidrasi
• Keluarga tidak bisa • Keluarga tidak bisa
merwat di rumah merwat di rumah
• Gejala dan tanda pneumonia menghilang
• Asupan peroral adekuat
• Pemberian antibiotik dapat diteruskan di rumah (peroral)
• Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan
rencana kontrol
• Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatanlanjutan di
rumah.
• Empiema
• Bronkiektasis
• Abses Paru
• Bronkiolitis obliteran
• Paru hiperlusen unilateral atau sindrom swyer james
• Miokarditis
• Perikarditis purulenta
• Meningitis
• Sembuh tanpa sekuele
• Berlanjut pada komplikasi berat
• Prognosis lama sakit sebelum rawat inap, umur, terapi, dan
adanya penyakit atau komplikasi lain
• Dengan terapi antibiotik yang tepat pada awal perjalanan
penyakit mortalitas dan morbiditas ↓
• Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru
yang meliputi alveolus dan jaringan interstitial
Infeksi paru
Peningkatan permeabilitas
vaskular, kongesti dalam
alveolus, eksudasi (Std.
Kongesti)
Pemeriksaan darah Pada pneumonia virus: leukosit dalam batas normal atau sedikit meningkat.
Pada pneumonia bakteri: Leukositosis 15.000-40.000/mm3 dengan predominan
PMN.
Leukopenia (< 5.000/mm3) menunjukkan prognosis yang buruk.
Efusi pleura merupakan cairan eksudat dengan sel PMN berkisar antara 300-
100.000/mm3.
Protein > 2,5 gr/dL
Kadang-kadang terdapat anemia ringan dan laju endap darah (LED) meningkat.
Uji Mikrobiologis Pemeriksaan mikrobiologis tidak rutin dilakukan kecuali pada pneumonia berat yang
dirawat di RS. Pada pemeriksaan ini spesimen dapat berasal dari usap tenggorok, sekret
nasofaring, bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru.
Diagnosis dkatakan defenitif bila kuman ditemukan dari darah, cairan pleura atau
aspirasi paru.
• Tatalaksana umum
• terapi oksigen
• Cairan intravena
• Antipiretik dan analgetik
• Nebulisasi dengan β2 agonis dan/atau NaCl
• Pemberian antibiotik
• Amoksisilin :
• pilihan utama antibiotik oral pada anak <5th
• (alternatif: co-amoxiclav,ceflacor,eritromisin, claritromisin, dan
azitromisin)
• Jika S.pneumoniae dicurigai sebagai penyebab
• Makrolid :
• pilihan utama pada anak >5th
• Jika M.pneumoniae dan C.pneumoniae dicurigai sebagai penyebabnya
• Makrolid atau kombinasi flucloxaclin dengan amiksisilin
• Jika dicurigai S.aureus sebagai penyebab
• Antibiotik intravena
• Pada pasien yg tidak bisa menerima obat secara oral
• Pneumonia berat
• Antibiotik iv yang dianjurkan (ampisilin, kloramfenikol,co-amoksiclav,
ceftriaxone, cefuroxime dan cefotaxime)
• Pertimbangkan pemberial antibiotik secara oral jika pemberian antibiotik
iv mengalami perbaikan
• Anak dirawat jalan
• kotrimoksasol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari, atau
• Amoksisilin (25 mg/kgBB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari
• Anak dirawat inap
• ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), pantau dalam 24
jam selama 72 jam pertama.
• respon baik ? maka berikan selama 5 hari.
• Selanjutnya terapi dapat dilanjutkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral
(15 mg/kgBB/kali tiga hari) untuk 5 hari berikutnya.
1.Sub mukosa
1.Muskularis
1.Serosa
• Anatomi Lambung
Lambung merupakan bagian sistem gastrointestinal yang
terletak antara esofagus dan duodenum
Fungsi Lambung
• ¾ proksimal, fundus dan korpus berfung
sebagai penampung makanan serta temp
produksi pepsin dan asam lambung.
•¼ distal lambung/antrum beker
mencampur makanan dan mendorongnya
duodenum serta memproduksi gastrin.
• Gastroesofageal refluks disease (GERD )
suatu keadaan patologis sebagai akibat
Definisi kandungan lambung ke dalam esofagus, d
berbagai gejala yang timbul akibat keter
esofagus, faring, laring dan saluran nafas.