You are on page 1of 52

BAKTERI PATOGEN KULIT

Kulit

• Organ tubuh yang terletak paling luar


dan
membatasinya dari lingkungan hidup manusia.
• Organ yang esensial dan vital serta merupakan
cermin kesehatan dan kehidupan
• Kulit juga sangat kompleks, elastis dan peka
Bakteri penyebab penyakit pada kulit
• Staphylococcus sp. (Impetigo)
• Streptococcus sp. (Impetigo)
• Clostridium perfingens (Gas Gangren)
• Propionibacterium acne (Jerawat)
• Mycobacterium leprae (Kusta)
• Treponema pallidum (Sifilis)
• Corynebacterium minitussismus (Eritrasma di
daerah Timur Tengah)
• Borrelia burgdoferi (Penyakit lyme di Amerika)
IMPETIGO
Folikulitis Furuncle Carbuncle Impetigo

Staphylococcu
Impetigo adalah infeksi
s aureus pyococcus di kulit superficial,
dengan kata lain hanya
terbatas di epidermis saja.

Impetigo
Bulosa Neonatorum
Krustosa
Impetigo Krustosa Bulosa Neonatorum

Perbedaan  Epidemiologi :  Epidemiologi :  Epidemiologi :


daerah tropis daerah tropis rumah sakit
dengan udara dengan udara dengan hygiene
panas. Lingkungan panas. Lingkungan yang buruk
yang kotor serta yang kotor serta
hygiene yang hygiene yang
kurang kurang
 biasanya pada  Sering terdapat paling sering
muka, khususnya pada wajah, aksila, 
mengenai kulit
disekitar lubang dada, punggung,
kepala, muka, dan
hidung dan mulut dan tangan.
daerah popok
(karena dianggap
sumber infeksi
dari dari daerah
tersebut), kulit
kepala dan
ekstremitas
Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa

Impetigo Neonatorum
Identifikasi Uji Katalase, jika (+) ->
Terbentuk gelembung lalu
Staphylococcus aureus lanjutkan isolasi pada
Media MSA lalu inkubasi
Sampel Isolasi pada Media
Agar Darah (lalu
di inkubasi) Jika positif S.aureus ->
media berubah
menjadi warna kuning
Dilakukan pewarnaan Dibuat preparat
gram, lalu amati di dari koloni tunggal
bawah mikroskop pada MSA
dengan perbesaran
1000 X
Hasil : (+) Staphylococcus aureus
Bergerombol seperti buah anggur
Tes Lateral Flow

Sampel yang berasal Diteteskan ditambahkan dengan


dari serum satu tetes pada 5 tetes larutan
lubang strip buffer

Perhatikan ada Biarkan selama 15


Hasil : Positif
tidaknya garis warna menit
dimulai dari +1
merah (line test) dan
sampai +4.
line kontrol yang
terbentuk
Pengobatan Impetigo
1. Krustosa : Jika krusta sedikit, dilepaskan dan diberi salep
antibiotik. Kalau banyak diberikan pula antibiotik sistemik.
Pengobatan topikal maupun sistemik sebaiknya dilakukan
selama 5-7 hari.
2. Bulosa : Kebanyakan Streptococcus aureus
yangmenyebabkan impetigo sudah resisten terhadap penicillin.
Oleh karena itu golongan sefalosporin seperti cephalexin
(Keflex), eritromisin (Ilosone), atau dicloxacillin (dynapen)
dapat dipilih sebagai antibiotik. Untuk lesi yang tidak luas
kita dapat menggunakan salep Mupicorin (Bactroban) 2%
tiga kali sehari.
3. Neunatorum : Antibiotik harus diberukan secara sistemik.
Topical dapat diberikan bedak salisil 2%.
GAS GANGREN
GANGREN

KERING BASAH
Agen infektif : Clostridium perfringens
Morfologi.
• Bakteri Gram positif batang dengan ujung tumpul
• Susunan satu-satu atau berpasangan
• Spora jarang terlihat, namun apabila ada, besar, oval dan sel
membengkak, letaknya subterminal
• Bakteri batang anaerob, Motil, memiliki flagel peritrikosa
• Habitat di tanah atau saluran cerna hewan dan manusia

Koloni pada agar darah anaerob:


• Koloni besar, menonjol, bentuk tidak beraturan,
mengkilat
• Warna abu-abu sampai abu-abu kekuningan
• Terdapat dua zona beta hemolisis
Identifikasi bakteri

• Sampel : swab luka, pus, jaringan


• Identifikasi :
1. Kultur pada Media : Agar darah, Egg yolk agar,
Cooked meat media agar, Thioglicollate Agar
2. Pewarnaan Gram : positif batang
C.perfingens pada agar darah dan EYA
Mikroskopik bakteri C.perfringens pada
pewarnaan gram
JERAWA
T
Jerawat (acne vulgaris)
• Jerawat (acne vulgaris) adalah peradangan yang disertai dengan
penyumbatan saluran kelenjar minyak kulit dan rambut (saluran
pilosebasea).
• Agen infeksi : Propionibacterium acnes
• Karakteristik :
1. Bakteri anaerob Gram positif batang
2. Tidak berspora
3. Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan
endospora
4. Non motil
5. Merupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam pembentukan
jerawat
6. Mengeluarkan enzim hidrolitik yang menyebabkan kerusakan folikel
polisebasea dan meghasilkan lipase, hialuronidase, protease, lesitinase,
dan neurimidase yang memegang peranan penting pada proses
peradangan
Gejala penyakit :
1. Adanya peningkatan produksi lemak di kelenjar lemak (sebum).
2. Adanya kondisi abnormal atas timbulnya bakteri dan jamur atau yang
disebut microflora di kulit kita, terkadang menimbulkan rasa sakit.
3. Adanya penebalan, penyumbatan serta pengerasan pada sel-sel kulit kita
dan akan menimbulkan benjolan kecil.
4. Adanya peningkatan hormon androgen/estrogen.
5. Adanya bintik hitam (Blackheads).
6. Terjadinya bintik merah (Pimples).
Identifikasi
• Sampel : Swab pada Jerawat, Pus
• Identifikasi :
1. Pewarnaan Gram
2. Isolasi dengan media Tryptic Soy Broth
(TSB)
dan Agar Darah
3. Uji Biokimia
Identifikasi Bakteri
Propionibacterium acnes

Hasil Pewarnaan Gram Koloni Propionibacterium acne pada


Propionibacterium acnes media agar darah
KUST
A
Lepra / Kusta
Penyakit kusta merupakan
salah satu penyakit menular
kronik yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae
yang intraseluler obligat
menyerang syaraf perifer
sebagai afinitas pertama lalu
kulit dan mukosa traktus
respiratorius bagian atas
kemudian ke organ lain kecuali
sistem syaraf pusat.
LEPRA
Gejala penyakit
1. Masa tunas lepra atau
kusta terjadi selama 40 1. Panas dari derajat yang
hari sampai 4 tahun rendah sampai dengan
2. menyerang saraf tepi menggigil.
3. menyerang kulit
4. mukosa mulut 2. Anoreksia.
5. saluran napas 3. Kadang-kadang disertai
bagian atas iritasi
6. sistem retikulo endotelia 4. Kadang-kadang disertai
7. mata, otot, tulang hepatospleenomegali.
dan
5. Neuritis.
testis,
8. terkecuali saraf pusat.
Mycobacterium leprae

1. Bersifat Tahan asam


2. Bersifat aerob
3. Tidak berspora
4. Non motil
5. Obligat intraseluler
6. Bakteri gram positif, berbentuk batang
7. Ukuran 0,3-0,5 x 1-8µm
8. Hidup di dalam sel yang banyak
mengandung lemak
9. Mycobacterium leprae membelah
dalam kurun waktu 21 hari, sehingga
menyebabkan masa tunas yang sangat
lama yaitu 4 tahun.
Klasifikasi LEPRA
KUSTA Paucibacillary (PB) / tipe kering Multibacillary (MB) / tipe basah

Perbedaan  Ciri : bercak atau makula  Ciri : berwarna kemerahan,


dengan warna keputihan, kulit tidak terlalu kasar, batas
ukurannya kecil dan besar, makula tidak begitu jelas,
batas tegas dan permukaan terjadi penebalan kulit dengan
bercak tidak berkeringat. warna kemerahan.
 Habitat : pipi, punggung, dada,  Habitat : Tersebar merata
ketiak, lengan, pinggang, diseluruh badan dan pada
pantat, paha,betis atau pada tanda awal pada telinga dan
punggung kaki muka
 Sifat : jarang menular  Sifat : Menular
 BTA negatif  BTA positif
Gambar. Bercak kusta tipe basah
Gambar . Bercak tipe kering
IDENTIFIKASI BAKTERI M.leprae

• Sampel : secret mukosa


hidung, sputum, kerokan kulit

• Identifikasi :
Mikroskopik pewarnaan BTA
Pewarnaan BTA

Gambaran mikroskopik
pada kerokan kulit
Identifikasi lepra
Pewarnaan Basil tahan asam (BTA)

Sampel yang berasal Direkatkan pada Lakukan pewarnaan


dari kerokan kulit object glass gram

amati di bawah
mikroskop dengan
perbesaran 1000 X

Hasil : (+) Mycobacterium leprae


Berbentuk basil berwarna merah
Pencegahan Lepra
1. Mengurangi kontak fisik dengan penderita
kusta
2. Meningkatkan kebersihan diri
3. Tidak bertukai pakaian dengan penderita,
karena basil bakteri juga terdapat pada
kelenjar keringat
4. Melakukan vaksin BCG.
SIFILIS
SIFILIS
•Sifilis atau penyakit Raja Singa
adalah salah satu penyakit
menular seksual (PMS) yang
kompleks
• disebabkan oleh infeksi
bakteri Treponema pallidum
• Perjalanan penyakit ini cenderung kronis dan bersifat
sistemik. Hampir semua alat tubuh dapat diserang,
termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf
• Masa inkubasi berkisar 10 – 90 hari (rata-rata 21 hari/3
minggu)
Treponema pallidum

1. Spiral halus, panjang 5-15 mikron


2. diameter 0,009-0,5 mikron
3. Setiap lekukan gelombang berjarak 1 mikron
4. Rata-rata setiap bakteri terdiri dari 8-14 gelombang
5. Bergerak secara aktif
6. Bersifat anaerob dan bersifat patogen pada manusia
7. Ada tiga macam antigen Treponema pallidum yaitu
protein tidak tahan panas, polisakarida, dan antigen
lipoid
Identifikasi
Pemeriksaan Mikroskop Lapangan Gelap
Treponem
a pallidum
Sampel dari dibuat usapan difiksasi dan diwarnai
cairan jaringan pada dengan serum anti
atau eksudat preparat treponema yang dilabel
fluoresein

Amati fluoresensi
yang khas dari Baca pada mikroskop
bakteri Treponema perbesaran 1000 x
pallidum
Penularan Sifilis
Ditularkan melalui :
1. hubungan kelamin atau sentuhan
melalui
terhadap luka-luka kulit penderita
2.
3. melalui transfusi
Treponema dapatdarah
masuk ke tubuh calon
penderita melalui selaput lendir yang utuh
atau kulit dengan lesi. Kemudian masuk ke
peredaran darah dari semua organ dalam
tubuh
Pengobatan Sifilis
1. menggunakan antibiotik Penisilin, regimen dan dosis
yang diberikan tergantung pada tahapan penyakit
2. tetrasiklin dan seftriakson
3. Pengobatan non farmakologi, pada pasien yang
terinfeksi sifilis harus berhenti melakukan aktivitas
seksualnya sampai sifilisnya benar-benar sembuh
4. Pengobatan secara farmakologi menggunakan
antibiotik penisilin, penisilin bersifat bakterisid dan
bekerja secara dengan cara menghambat sintesis
dinding sel
Pencegahan Sifilis
1. Menghindari hubungan seksual dengan
orang yang terkena sifilis
2. Mengurangi kontak langsung dengan orang
yang terkena sifilis terutama jika dia
mempunya luka.
ERITRASMA
Eritrasma
Gejala :
• Mula mula timbul ruam kulit berwarna merah dan terasa panas
seperti terkena cabai. Penyakit kulit ini biasanya terjadi di ketiak dan
lipat paha bagian dalam sampai skrotum.
• Sering ditemukan di daerah dimana kulit bersentuhan dengan kulit,
misalnya di bawah payudara dan ketiak, sela-sela jari kaki dan
daerah kelamin (terutama pada pria, dimana kantung zakar
menyentuh paha).
• Infeksi menyebabkan terbentuknya bercak-bercak pink dengan
bentuk yang tidak beraturan, yang kemudian akan berubah menjadi
sisik-sisik halus berwarna coklat.
• Bisa timbul rasa gatal yang sifatnya ringan.
Eritrasma
LYM
E
Penyakit lyme
Gejala :
• ruam merah
• Kaku leher dan sakit kepala parah
• Sementara kelumpuhan otot wajah
• Mati rasa, nyeri, atau
• kelemahan pada anggota gerak
• Miskin gerakan otot

Agen infektif
Borrelia burgdoferi oleh vektor pembawa kutu Ixodes scapularis
Impetigo

Skin ulcer

Furuncle
Intertrigo Cellulitis
TERIMAKASIH

You might also like