Professional Documents
Culture Documents
Analisa pendahuluan
Dimaksudkan analisa langsung
dari zat asal ( sebelum
ditambah pereaksi lain) karena
ada beberapa anion akan terurai
atau terganggu oleh adanya
pereaksi tersebut.
Pemeriksaan/identifikasi dari larutan
“ ekstrak soda”
Disini dimaksudkan agar anion
yang terikat dengan kation (
golongan I s/d IV) bereaksi
membentuk garam natrium yang
mudah larut sehingga ion logam
tidak mengganggu dan mudah
diidentifikasi.
Cara membuat larutan ekstraks soda
± 1 gram sampel dimasukkan gelas
kimia (breaker galss) 100 mL+ 20 mL
larutan Na2CO3 jenuh, didihkan
selama 15 menit
dinginkan dan saring.
Filtrat disebut “ekstra soda”
digunakan untuk identifikasi anion
selain karbonat.
Endapan pda kertas saring
merupakan garam karbonat dan
kation logam yang dapat dipakai
untuk analisa kation.
REAKSI PENDAHULUAN
Analisa kering.
Analisa basah.
ANALISA KATION
REAKSI KERING
1. Pemeriksaan organoleptik
Warna yang diperiksa dengan mata
Merah : HgO, HgI2, Sb2S3, Cu2O, CrO4,
Pb3O4, AgCrO4 dll
Kuning : As2O3, SnS3, CdS, PbI2, HgO,
K2CrO4, FeCl3 dll
Hijau : garam-garam ferro, garam-garam Ni,
Cr(OH)3, Cr2O3, CrCl3
Biru : garam-garam kupri hidrat, garam-
garam kobalt anhidrat.
Coklat : PbO2, Fe2O3, Fe(OH)3, Fe3O4, SnS
Hitam : CuS, HgS, NiS, CoS, Ag2S, CuO dll
Ungu : KMnO4
b. Rasa zat dengan jari (perabaan)
c. Bentuk zat dengan mata
d. Bau zat dengan penciuman
Selain dari bentuk, untuk zat kimia
yang kita uji dapat dikenal dari
baunya.
Contoh :
Bau khas ammonia : ammonia
Bau khas menusuk : asam cuka
Bau khas busuk : asam sulfida
Pemeriksaan kelarutan dalam air
beserta harga pHnya.
Bila zatnya sukar larut dalam air, maka
sudah pasti :
Bukan garam-garam dari Na, K atau
NH4
Bukan garam-garam nitrat, kecuali
garam-garam nitrat dari Sb, Bi, Sn (I),
Hg(I) yang oleh air dihidrolisa parsial.
Bukan logam atau oksida logam,
kecuali oksida-oksida dari Na, K, Ba,
Sr dan Ca.
Bila zatnya mudah larut dalam air, maka
perhatikan :
Warna larutan
Biru : ion kupri
Hijau : ion-ion Ni, ferro,
Khromi, manganat
Kuning : ion-ion khromat
Merah jingga : ion
bichromat
Violet : ion permanganat
Merah muda : ion-ion kobalt,
mangano Pekat
pH larutan
kurang dari 7 : asam
garam-garam basa lemah +
asam kuat
garam-garam yang dihidrolisa
oleh air
sama dengan 7 : garam normal yang tidak
dihidrolisa oleh air
garam-garam dari basa + asam
lemah
lebih dari 7 : basa
garam-garam dari basa + asam
lemah
garam-garam yang dihidrolisa
oleh air
2. Test nyala
PENGGOLONGAN KATION
METODE H2S
Larutan zat dalam air = HCl encer (4N) berlebih, lalu saring
Endapan
(Golongan HCl) Filtrat dipanaskan, dialiri gas H2S
AgCl
Hg2Cl2
PbCl2
Filtrat
SiO2
Sb3+
IDENTIFIKASI KATION
Kation Golongan I
Golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal (Pb), merkurium
(I) raksa, dan perak(Ag). Beberapa reaksi yang dapat
menjadi ciri khas kation golongan I di antaranya:
Perubahan kelarutan dalam suasana asam dan basa
tertentu
AgNO3 + HCl AgCl↓ (putih) + HNO3
AgCl(s) + 2 NH3 (Ag(NH3)2)Cl
- Endapan AgCl sukar larut dalam air dingin/panas,
mudah larut dalam amonia encer dan sukar larut
dalam suasana asam
Pb(NO3)2 + 2HCl PbCl2↓(putih) + 2HNO3
PbCl2 + 2HCl(pekat) H2(PbCl4)
PbCl2 + 2CH3COONH4 Pb(CH3COO)2 + 2NH4Cl
Endapan PbCl2 dapat larut dalam
air panas
HCl pekat
(NH4 asetat)
Hg2(NO3)2 + 2HCl Hg2Cl 2↓(putih) + 2HNO3
Hg2Cl2 + 2NH3 (Hg(NH2) Cl ↓ + Hg↓)(endapan
Hitam) + NH4Cl
Hg2Cl 2 + (2 HNO3 + 6 HCl)(aqua regia) → 6
HgCl2+ 4H2O + 2NO
Endapan Hg2Cl2 sukar larut dalam
Air dingin/ panas
asam encer
ammonia
tetapi mudah larut dalam aqua regia atau
aqua bromata
2. Perubahan Kelarutan Pada Penambahan
Larutan KI
AgNO3 + KI AgI ↓ (kuning) + HNO3
endapan sukar larut dalam air, dalam
asam dan dalam ammonia encer/pekat
Pb(NO3)2 + 2KI PbI2↓ (putih) + 2KNO3
PbI2 + 2KI K2[PbI4] + 2 KNO3
endapan PbI2 agak larut dalam air panas
dan dalam KI berkelebihan
Hg2(NO3)2 + 2KI Hg2I2↓ (hijau kuning) +
2KNO3
Hg2I2 + 2KI (berkelebihan) K2[HgI4] + Hg↓
(hitam)
Perubahan Kelarutan Pada Penambahan
Larutan K2CrO4
AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4↓(merah) + 2KNO3
endapan sukar larut dalam air dan dalam
asam asetat encer
Pb(NO3)2 + K2CrO4 PbCrO4↓(kuning) + 2KNO3
endapan kuning PbCrO4 sukar larut dalam
asam asetat dan dalam ammonia
mudah larut dalam Asam nitrat encer dan
dalam KOH/ NaOH (beda dengan dikromat)
Hg2(NO3)2 + K2CrO4→ Hg2CrO4↓ (cokelat) +
2KNO3
endapan menjadi merah bila dididihkan
Perubahan Kelarutan Pada
Penambahan Larutan K2CrO4
2AgNO3 + 2NaOH Ag2O↓ (cokelat) +
H2O + 2NaNO3
endapan sukar larut dalam NaOH
berlebih
Pb(NO3)2 + 2NaOH Pb(OH)2↓ (putih)
+ 2NaNO3
Endapan larut dalam NaOH
berkelebihan
Hg2(NO3)2 + 2NaOH Hg2O↓ (hitam) +
H2O + 2NaNO3
GOLONGAN II
Kation golongan ini tidak bereaksi
dengan asam klorida tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer.
Ion-ion golongan ini adalah golongan IIA
yaitu merkurium(II), tembaga , bismuth,
kadmium, dan golongan IIB yaitu arsenik
(III), arsenik (V), stibium(III), stibium (V),
timah (II) danTimah (III) (IV).
Sulfida dari kation golongan IIA tidak
dapat larut dalam amoniumpolisulfida se-
dangkan sulfida dari golongan IIB justru
dapat larut.
Beberapa reaksi yang dapat menjadi ciri khas
kation golongan II di antaranya