Professional Documents
Culture Documents
Esofagus
• Saluran cerna bagian atas, menghubungkan hipofaring dengan gaster
• Bentuk tabung
• Dewasa panjang 25 cm
MULAI batas bawah kartilago krikoid, setinggi V. C6
BERJALAN DI dalam leher, mediastinum superior dan mediastinum
posterior, didepan vert. cervical dan thorakal
BERAKHIR PADA cardia gaster, setinggi V Th 11
• Ø lumen bervariasi
saat istirahat : ± 20 mm,
dapat bertambah menjadi 30 mm
• Neonatus
Dimulai : setinggi V C4-5, sampai batas setinggi V Th 9
Panjang : bervariasi, antara 8 – 10 cm
> 1th, menjadi 12 cm
5 th : 16 cm
15 th : 19 cm
• Ø lumen bayi 5 mm, menjelang 1 tahun berlipat ganda
5 tahun mencapai 15 mm
• Dinding esofagus terdiri dari 4
lapisan :
1. membran mukosa
2. submukosa
3. lapisan otot esofagus
4. lapisan fibrosa
DINDING ESOFAGUS
1. Membran Mukosa
• dilapisi : ept. Berlapis gepeng non keratinisasi
• merupakan kelanjutan mukosa faring
• di bagian profunda membran basalis : jar ikat longgar lamina propria, berisi : jaringan serabut
elastik dan nodul limfoid
• di bagian profunda lamina propria : muskularis mukosa yang menebal pada 1/3 distal esofagus,
terdiri : serabut otot longitudinal (otot polos)
DINDING ESOFAGUS
2. Submukosa
- terdiri dari :
- jar. Ikat padat
- serabut elastis yang kasar
- berisi : pembuluh darah
plexus submukosal meissner
serabut parasimpatis postganglionik
kel. Oesofageal → mensekresi mukus sbg lubrikan
bolus makanan
- kelenjar cardiaesofageal → ditemukan hanya di pertautan esofagus gaster, tidak
menembus muskularis mukosa
DINDING ESOFAGUS
4. Lapisan Fibrosa
Terdiri dari adventitia luar irreguler
( jaringan ikat padat, banyak serat elastin )
PENYEMPITAN ESOFAGUS
Penyempitan cricopharynx
(sfingter krikofaringeal)
Penyempitan diafragma
(sfingter diafragma / kardia)
10
PENYEMPITAN ESOFAGUS
11
PENYEMPITAN ESOFAGUS
12
13
INERVASI ESOFAGUS
14
INERVASI ESOFAGUS
N. Vagus menginervasi parasimpatis pada :
esofagus servikal
sfingter esofagus atas
serabut-serabut ke otot esofagus torakal
Badan sel serabut saraf ini dalam bag. Rostral nucl. Ambigus mencapai
esofagus melalui cabang-cabang esofageal n. vagus sendiri
15
VASKULARISASI ESOFAGUS
• Bagian cervical :
• A. thyroidea inferior ( cab. Truncus thyrocervicalis)
• A. subclavia sinistra
• Bagian thoracal dari aorta thoracal descendens
• A. intercostal
• Arteri-arteri cabang bronkial
• Bagian abdomen :
• Cabang A. gastric sinistra
• A. phrenic inferior (dari aorta abdominalis)
• Pembuluh darah lain dari aorta / asal celiac
16
VASKULARISASI ESOFAGUS
• Aliran vena esofagus bag. Servical →ke v. thyroid inferior
• Bag. Thoracal → ke sistem v. azygos dan hemiazygos
• Bag. Abdominal → ke dalam v. Gastric sinistra
17
18
Drainase Limfa
• Mengikuti pola aliran pembuluh darah
• Beberapa pembuluh lymphatic dapat langsung mengalir
melalui duktus thoracalis
• ke nodus gastric
Abdominal
Esofagoskopi
Esofagoskopi Rigid
• Esofagoskopi pemeriksaan esofagus menggunakan pipa
endoskopis yang disebut esofagoskop
• Memberikan gambaran detail tentang anatomi dan karakteristik
mukosa esofagus
• Tujuannya untuk menegakkan diagnosis (dengan biopsi) dan terapi
(ekstraksi benda asing dan dilatasi)
• Dapat dikerjakan dengan anestesi lokal maupun umum
Persiapan
• Persiapan yang utama adalah puasa minimal 6 jam untuk mencegah terjadinya muntah dan
aspirasi
• Premedikasi per injeksi
• Luminal 1-2 mg/kgBB sedatif
• Sulfas atropin 0,01 mg/kgBB 30-60 menit sebelum esofagoskopi untuk mengurangi sekret dan mencegah
refleks vagal
• Semprot lidokain/xylocain 10% 15 menit sebelum esofagoskopi pada daerah oro dan hipofaring
• Anestesi umum oleh spesialis anestesi
• Persiapan alat
• Esofagoskop yang sesuai dengan usia pasien
• Alat pengisap
• Kanul pengisap
• Forsep (aligator, gigi dua, kacang, biopsi, dll)
• Sumber cahaya
• Teleskop 0o
• Tepol
• Pelindung gigi
Penataan kamar operasi
Penggunaan meja operasi
• Pada waktu esofagoskopi akan dimulai
Asisten pertama memegang kepala pasien dengan
kedua tangannya
Bantal diambil