You are on page 1of 16

KISTA DAN ABSES

BARTHOLINI

Oleh:
Eka budi w
Pendahuluan
 Kista dan abses Bartholini umum
terjadi pada usia reproduksi (2%)
 Insidensi: usia 20-29 tahun
 Kelenjar Bartholini normal tidak
dapat dipalpasi
 Mensekresi lendir untuk menjaga
kelembaban mukosa vagina, bukan
untuk lubrikasi pada aktivitas
seksual
Epidemiologi
 Umum pada wanita
umur reproduksi
 Lokasi pada labia
mayora
 Abses 3 kali lebih umum
dari pada kista
 Obstruksi pada distal
duktus dapat karena
retensi sekret dan
pembentukan kista
Etiologi
 Sumbatan pada muara saluran
kelenjarakumulasipembesaran
 Infeksiabses
 Neisseria gonorrhea (80%),
Eschericia coli, Tricomonas vaginalis,
Chlamydia trachomatis, stafilokokus,
streptokokus
Patologi
 Abses Bartholini Isolates from Bartholin's
Gland Abscesses
merupakan Aerobic organisms
polymikrobal Neisseria gonorrhoeae
infeksi Staphylococcus aureus
Streptococcus faecalis
 Neisseria Escherichia coli
gonorrhoeaea Pseudomonas aeruginos
Chlamydia trachomatis
yang paling umum Anaerobic organisms
 Jika tidak inflamasi Bacteroides fragilis
 asimtomatik Clostridium perfringens
Peptostreptococcus
 Simtom: nyeri species
Fusobacterium species
vulva, dispareunia,
kesulitan
berjalan/olah raga
Patofisiologi dan Gejala
 Infeksipembengkakanobstruksi
akumulasi material purulen
 Akut: Vulvar swelling, nyeri,
tenderness, eritem dan edema,
disparenia, subfebril
 Kronik: regenerasi epitelterbentuk
kista, tidak nyeri
Patofisiologi
 GO  cepat menjadi abses  keluar
lewat duktus  tersumbat: abses
membesar
 Radang bisa berulang (68-75%)
 Jika menahun  terbentuk kista
Penatalaksanaan
 Tergantung usia, ukuran, rekurensi
 Asimtomatik  tidak perlu terapi
 Incisi dan drainase  tx cepat &
mudah  kemungkinan rekuren
 WORD CATHETER
 MARSUPIALIZATION
 INCISI & DRAINASE
WORD CATHETER
 Pembuatan 5 mm
incisi pada kista
atau abses
 Masukkan kateter
Word dan
dikembangkan
dengan 2-3 ml
saline  selama 3-
4 minggu
 Jika tidak ada bukti
infeksi  tidak
Penanganan (cont’d)

 Eksisi:
- usia >40 tahun atau rekuren
- tidak mempengaruhi fungsi seksual
- komplikasi: perdarahan, hematom,
infeksi sekunder, disparenia,
selulitis, syok septik
 Teknik lain
- window procedur, perak nitrat, laser
karbon dioksida
Marsupialisasi
 Membuka rongga tertutup mjd
kantong terbuka.
 Untuk cegah kista berulang
 Dengan lokal anestesi
 Pembuatan insisi vertikal elips
1,5-3 cm (sesuai garis Langer)
 Cukup dalam sampai kulit
vestibular dinding kista
 Pengeluaran isi kista dg sendok
kuret kecil sampai bersih
 Dinding kista dijahit ke kulit
vertibular dengan jahitan
interupted
Incisi dan drainase
 Dilakukan pada pasien yang tidak
respon pada terapi konservatif 
tidak ada infeksi aktif
Mencegah kekambuhan
 Pemasangan balon kateter
(Kambuh 3-17%)
 Marsupialisasi (Kambuh 10-24%)
 Eksisi  risiko perdarahan
Antibiotika
 Terutama mengurangi infeksi abses
 Ceftriakson
- N gonorrhoeae
- 125 mg im dosis tunggal
 Ciprofloksasin
- alternatif monoterapi selain
ceftriakson
- 250 mg per os 1dd
 Doksisklin
- C trachomatis
- 100 mg per os 2dd
 Azitromisin
- Alternatif terapi untuk C trachomatis
- 1 g per os 1dd
Edukasi
 Higiene
 Terapi pada partner?

You might also like