You are on page 1of 36

WORKSHOP MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN

OBAT
DALAM AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI 2012

ra s i
n te g i
T e r i r a s
a n n t e g
a t a t a n e r i a m
C d
a n T d a l
a t a t kaen r a m
C o t e
d t a
d sail
n A p ekd
e ir
er a A oktre a s i
p d aAr p e d i t
t arna n 0r1 A2 k r
pe
S v.d2a
t a n 0 1 2
S v.2
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

1
PENDAHULUAN
• Asuhan kepada pasien diberikan oleh profesional pemberi asuhan (PPA) dengan
fondasi 4 pilar : Etik, Kebutuhan pasien, Mutu & Patient safety, serta Evidence
based medicine & Value based medicine
• Standar Akreditasi 2012 mengharuskan RS melaksanakan asuhan kepada pasien
dalam pola Pelayanan Fokus (pada) Pasien – Patient Centered Care / PCC
• Pada sisi PPA, paradigmanya adalah Interprofessional Collaboration dgn elemen2 :
responsibility, accountability, coordination, communication, cooperation,
assertiveness, autonomy, and mutual trust and respect. Dengan DPJP sebagai
Team Leader
• Dalam konteks PCC, semua PPA termasuk maka Apoteker memberikan kontribusi
profesinya dalam tingkatan yg setara
• Asuhan pasien terdiri dari 2 blok kegiatan : Asesmen pasien dan Implementasi
rencana - monitoring
• PPA melakukan auhan pasien, termasuk Apoteker dan perkembangan klinis pasien
dicatat dalan CPPT : Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi / Integrated note
• Pelayanan Farmasi menggunakan berbagai form yg juga berfungsi sbg Checklist
2
PPA
Patient Centered Care
Core Concept

in

B
pl

er P
i

pa as
is
In PA
rd

rt i e
Dignity &

P
te

ne n
r
Respect

dg
im

n
T
=

Infor-
mation Pasien Partici-

PPA
PPA

Sharing Keluarga pation

si n
=

ra ie
C

eg as
lin

Collaboration
D al

nt P
P L
ic
JP e

ri n
Te ha
su
a

Profesional Pemberi Asuhan : A


de

mereka yg secara langsung


r

memberikan asuhan kpd pasien, a.l.


dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb PPA (Nico Lumenta, 2015)
Pa
da
m
po h od
te an el i
ns ya ni
ik 1 t
DPJP on Ku erk
fli bu on
Clinical Leader : Perawat/ Apoteker
k r , di
en si
• Kerangka pokok da
Bidan h
asuhan
• Koordinasi Psikologi Pasien, Nutrisionis/
Klinis Dietisien
• Kolaborasi Keluarga
• Sintesis 24 jam
• Interpretasi Penata Terapis
• Review Anestesi Fisik
• Integrasi asuhan
Lainnya

Lainnya
Berpartner dengan Pasien – Keluarga

PPA  Tim Interdisiplin  Kolaborasi Interprofesional

DPJP : sebagai Clinical Leader

Asuhan Terintegrasi
Ringkasan Ciri Pokok PCC
1. Pasien = Pusat dalam proses asuhan pasien (patient care)  PCC Patient
Centered Care
2. Konsep inti PCC :
A. Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
B. Sisi PPA : DPJP adalah Clinical Leader, PPA adalah Tim Interdisiplin,
Kolaborasi Interprofesional, DPJP – Clinical Leader, Asuhan Pasien
Terintegrasi
3. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)  Tim Interdisiplin, dgn kompetensi
memadai, termasuk Interproffesional Competency, dgn Kolaborasi
Interprofesional (Interproffesional Collaboration), memberikan kontribusi
profesinya yg setara. Tugas mandiri, delegatif dan kolaboratif
4. DPJP adalah sbg Clinical/Team Leader : kerangka pokok asuhan pasien,
koordinasi, sintesa, interpretasi, review, integrasi asuhan
5. Pasien & keluarga adalah Mitra PPA  bagian dari tim : mereka ikut memilih
alternatif  ikut merasa memiliki keputusan  ikut bertanggungjawab
6. Dalam konteks PCC, Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager (berbasis klien)
menjaga kontinuitas pelayanan serta kendali mutu – biaya utk memenuhi
kebutuhan Ps dan keluarga
5
1 ASESMEN
PASIEN
(Periksa Pasien)
 IAR

Profesional
ASUHAN
Pemberi
Asuhan
PASIEN

2 PEMBERIAN-
PELAYANAN /
IMPLEMENTASI-
RENCANA
MONITORING

Komisi Akreditasi Rumah


Sakit
Proses Asuhan Pasien Diagram
PPA IAR
s M a n diri Patient Care
o Tug a k e g iatan
k ”
o 2 “blo

1 Asesmen Pasien Pencatatan:


(Skrining, “Periksa Pasien”)
Asesmen
1. Informasi dikumpulkan : I Awal
Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb
2. Analisis informasi : A Asesmen
PPA : Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi Ulang
Dokter Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien SOAP
Perawat 3. Rencana Asuhan/Plan of Care : R
Bidan Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Apoteker Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Nutrisionis
Dietisien
Teknisi 2
Medis Pemberian Pelayanan
(Penata-
Anestesi) Implementasi Rencana
Terapis Fisik
Monitoring
Asesmen Ulang
Proses Asuhan Pasien
2 blok proses, oleh masing2 PPA

1. Asesmen Pasien  “IAR”


S 1. INFORMASI DIKUMPULKAN : anamnesa, Std AP 1
O pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain / penunjang, dsbI
2. ANALISIS INFORMASI : menghasilkan kesimpulan Std APK 1, 1.1.1,
a.l. Masalah, Kondisi, Diagnosis, A 1.1.2, 3, 4, AP 1.3,
A untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien 1.3.1, 1.2. EP 4,
1.9, 1.11, 4.1, PP 7.
3. RENCANA PELAYANAN / Plan of Care , Std PP 2 EP 1, PP
P untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien R 2.1, 5, Std AP 2,
PAB 5, 7, 7.4.

2. Implementasi Std PP 2, EP 2, PP
5 EP 2 & 3, PAB 3
Pemberian Pelayanan EP 5, 5.3, 6, 7.3,
Monitoring
Pemberian pelayanan/asuhan, pelaksanaan rencana, beserta 8
monitoringnya
Beberapa metode asesmen dan
pencatatannya

 SOAP : Subjective, Objective, Assessment, Plan


 ADIME : Assessment, Diagnosis, Intervention (+
Goals), Monitoring, Evaluation
 DART : Description, Assessment, Response,
Treatment
1. Description of the client and situation,
When, Where, Who, and What
2. Assessment of the situation
3. Response of the clinician and client,
4. Treatment implications and plan
METODE SOAP
Penulisan tiap komponen, fokusnya, panjangnya uraian, tergantung jenis profesi dari
PPA : Dokter, Perawat, Apoteker, Ahli Gizi, Fisioterapis dsb
S : Subjective
Keluhan, perjalanan keluhan/penyakitnya, narasi dicatat berdasarkan kata2 pasien
sendiri, gangguan sistem/organ perkembangan. Riwayat2 gangguan kesehatan,
medis, bedah, keluarga, riwayat sosial.
O : Objective
Data obyektif adalah tanda/gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan 
pemeriksaan fisik. Tanda-tanda obyektif mencakup tanda vital (tekanan darah, suhu
tubuh, denyut nadi, kecepatan pernafasan), hasil pemeriksaan diagnostik :
laboratorium, radiologi, biopsy, endoskopi dsb.
A : Assessment
Berdasarkan analisis dari informasi dari S & O tsb diatas, tulis ringkasan masalah,
kondisi, diagnosis/DD. Kondisi dibandingkan asesmen terakir sebelumnya, catat
perkembangannya
P : Plan
Setelah dilakukan SOA maka langkah berikutnya adalah menyusun rencana yang
dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah, langkah diagnostik selanjutnya,
follow up, target review berikutnya 10
Manajemen dan Penggunaan Obat
Organisasi, Seleksi & Pengadaan, Penyimpanan

Lapor Lapor
Rekonsiliasi Penyiapan PFT TKPRS
obat obat
Telaah Telaah
resep obat MESO / PTO IKP
ROTD

Asuhan Pasien : Pelayanan Fokus Pasien : Manajemen & Penggunaan Obat

Skrining Rencana 5 TEPAT IKP OBAT Rencana


Asesmen Asuhan
& pulang
Awal
Registrasi

LAPOR
Resep TKPRS
CPPT
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
/ Integrated Note
o Semua PPA mejalankan asuhan pasien : asesmen
pasien dan implementasi rencana
o PPA mencatat perkembangan klinis pasien pd form ini 
sarana komunikasi yang efektif
o Metode umumnya digunakan SOAP.
o Pencatatan secara kronologis, sesuai urutan waktu
o Semua PPA membaca semua catatan
o DPJP mereview, melakukan untuk koordinasi,
komunikasi, bagian dari asuhan terintegrasi dan
kolaborasi interprofesional
o Perintah / Plan pada suatu lokasi
T
CPP Kolaborasi PPA
melalui CPPT

Asuh PPA Inst


ru DPJ
an P
a Std P ksi Clin P
SOA sien P 2.2 ical
P Inte Leader
gra
Asuh si -
Std P an
P 2.1.
EP 5

KARS Dr.Nico Lumenta


KEGIATAN PTO

1. Pengkajian Pilihan Obat


2. Dosis
3. Cara Pemberian Obat
4. Respons Terapi
5. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki
(ROTD)
6. Rekomendasi Perubahan Atau Alternatif
Terapi.
Sutoto.KARS 14
PASIEN/JENIS OBAT YANG DI PTO
1. Pasien yang menerima obat dengan risiko tinggi seperti :
– obat dengan indeks terapi sempit (contoh: Digoksin,fenitoin),
– Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh: gentamisin) dan
hepatotoksik (contoh: OAT),
– Sitostatika (contoh: metotreksat),
– Antikoagulan (contoh: warfarin, heparin),
– Obat yang sering menimbulkan ROTD (contoh: metoklopramid,
AINS),
– Obat kardiovaskular (contoh: nitrogliserin).

2. Pasien yang menerima regimen yang kompleks


– Polifarmasi
– Variasi rute pemberian
– Variasi aturan pakai
– Cara pemberian khusus (contoh: inhalasi)
Sutoto.KARS 15
KONDISI PASIEN YG DILAKUKAN PTO

1. Pasien yang masuk RS dengan multi penyakit


sehingga menerima polifarmasi.
2. Pasien kanker yang menerima terapi
sitostatika.
3. Pasien dengan gangguan fungsi organ
terutama hati dan ginjal.
4. Pasien geriatri dan pediatri.
5. Pasien hamil dan menyusui.
6. Pasien dengan perawatan intensif.
Sutoto.KARS 16
pen U tk
PEMANTAUAN TERAPI OBAT c
gun atata
ak n
SO an :
AP
• Adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan
terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.
• Kegiatan PTO mencakup: pengkajian pilihan obat, dosis, cara
pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki
(ROTD),)dan rekomendasi perubahan atau alternatif terapi.
• Pemantauan terapi obat harus dilakukan secara berkesinambungan
dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar
keberhasilan ataupun kegagalan terapi dapat diketahui.
• Pasien yang mendapatkan terapi obat mempunyai risiko mengalami
masalah terkait obat. Kompleksitas penyakit dan penggunaan obat,
serta respons pasien yang sangat individual meningkatkan
munculnya masalah terkait obat.
• Hal tersebut menyebabkan perlunya dilakukan PTO dalam praktek
profesi untuk mengoptimalkan efek terapi dan meminimalkan efek
yang tidak dikehendaki.

Sutoto.KARS 17
METODE PTO (SOAP)

S : Subjective
Data subyektif adalah gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
Contoh : pusing, mual, nyeri, sesak nafas.
O : Objective
Data obyektif adalah tanda/gejala yang terukur oleh tenaga
kesehatan. Tanda-tanda obyektif mencakup tanda vital (tekanan
darah, suhu tubuh, denyut nadi, kecepatan pernafasan), hasil
pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
A : Assessment
Berdasarkan data subyektif dan obyektif dilakukan analisis terkait
obat.
P : Plan
Setelah dilakukan SOA maka langkah berikutnya adalah menyusun
rencana yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah.

Sutoto.KARS 18
MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
1.Seleksi (Selection)
10. Pemantauan
2. Pengadaan
(Monitoring)
(Procurement)

3. Penyimpanan
9.Pemberian (Storage)
(Administration)

4. Peresepan
(Prescribe)

8.Penyaluran
(Dispensing)
5.Pencatatan
(Transcribe)
7.Persiapan
(Preparing) 6. Pendistribusian (Distribution)
Contoh :
Rekonsiliasi obat dan Daftar Obat Yang Dipakai dari Rumah
(Patient medication Hstory)
Daftar riwayat alergi Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat

Daftar semua jenis obat yg digunakan pasien atau dibawa dari rumah; (obat resep,
bebas, herbal atau tcm)
Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?

Ya tidak

1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Sutoto.KARS 20
Diadaptasi dari : Improving Communication During transtition. JCR,JCI, 20102 p 54
Contoh Formulir telaah resep
NO TELAAH RESEP YA TDK KETERANGAN/
TINDAK
LANJUT
1 KEJELASAN TULISAN RESEP
2 TEPAT OBAT
3 TEPAT DOSIS
4 TEPAT RUTE
5 TEPAT WAKTU
6 DUPLIKASI
7 ALERGI
8 INTERAKSI OBAT
9 BERAT BADAN (PASIEN ANAK)
10 KONTRA INDIKASI LAINNYA

NAMA DAN TANDA TANGAN PENELAAH


Sutoto.KARS 21
Contoh Petunjuk penulisan Resep

RUANG/INSTALASI::
TANGGAL:
ALERGI : TIDAK/ YA :
…………………

IDENTITAS PASIEN: (STIKER)

BERAT BADAN :
NAMA DOKTER
Sutoto.KARS 22
CONTOH: FORM TELAAH OBAT
Label identitas pasien

NO TELAAH OBAT YA TDK KETERANGAN/


TINDAK
LANJUT

1 OBAT DENGAN RESEP/PESANAN

2 JUMLAH/DOSIS DENGAN
RESEP/PESANAN
3 RUTE DENGAN RESEP/PESANAN

4 WAKTU DAN FREKUENSI PEMBERIAN


DENGAN RESEP/PESANAN

Sutoto.KARS 23
Contoh
Tabel Pencatatan Obat
Label identitas pasien
No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr Diperiksa Diberikan Oleh Waktu Pemberian
/Tanda Oleh
(jam) Keterangan
Tangan

1 Misal : Bila perlu

Sutoto.KARS 24
Sutoto.KARS 25
CONTOH STIKER OBAT HIGH ALERT PADA BOTOL INFUS

Sutoto.KARS 26
Sutoto.KARS 27
Sutoto.KARS 28
29
30
PPA
Profesional
Tugas Mandiri,
Pemberi Asuhan Tugas Kolaboratif,
DPJP Tugas Delegatif

Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Pasien, Nurisionis


Klinis Keluarga Dietisien
24 jam

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Lainnya

KARS Dr.Nico Lumenta


PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
• Merupakan Tim Interdisiplin
• Diposisikan di sekitar pasien
• Tugas mandiri
• Tugas delegatif
• Tugas kolaboratif
• Kompetensi memadai
• Sama penting / setara pd
kontribusi profesinya
• DPJP sbg Clinical Leader
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRAS
REVIEW &
Kolaborasi PPA
VERIFIKASI
melalui CPPT DPJP
Instruksi PPA
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN (Tulis Nama,
Termasuk Pasca
Profesional PELAYANAN beri Paraf, Tgl,
Bedah
Tgl, Jam Pemberi Jam)
(Instruksi ditulis
Asuhan (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. (DPJP harus
dgn rinci dan
Tulis Nama, beri Paraf pada akhir catatan) membaca/merev
jelas)
iew seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 Asuh PPA Inst
ru tiap 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m an P
a Std P k•siLapor DPJP Clin
DPJ
P
A : Nyeri akut arthritis gout SOA sien P 2.2
• Kolaborasi ic al Le
P
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 pemberian anti Integra ader
Paraf.. inlamasi & Asuh si -
Std P an
analgesic P 2.1.
EP 5

2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup

Dst….

33
Contoh gambaran kegiatan review DPJP
untuk tujuan integrasi asuhan :
o Secara rutin DPJP membaca semua info
dari semua PPA, terkait perjalanan
perkembangan pasien dlm CPPT, juga dari
form lain a.l. “Nurse’s note”, form gizi
dsb.
o Meningkatkan kolaborasi
o Interpretasi dan sintesis dari rencana dan
pelaksanaannya
o Memberi catatan / notasi pd CPPT utk a.l.
perhatian, koreksi, arahan, instruksi dsb
sebagai wujud integrasi, (paraf 
verifikasi)
o Atau cukup memberi paraf ( verifikasi),
34
asuhan sudah sesuai dgn rencana dan
T
CPPkan Besar
e ndidi
RS P

Cont
o
p r o f e h P PA d g
s n
pent inya yan kont ribu
ingny g si
Apot a / y sama
e k e r, a ng se
P t
CC ar a : dhi

35
Patient Centered Care
“BPIS” Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

36

You might also like