Professional Documents
Culture Documents
PENGENDALIAN
PENYAKIT
Demam Berdarah
Dengue
Permenkes No. 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Ø Kepadatan Penduduk
Ø Mobilitas Penduduk
Ø Perilaku masyarakat
Ø Perubahan iklim (climate change)
global
Ø Pertumbuhan ekonomi
Ø Ketersediaan air bersih
ANGKA INSIDEN DBD PER 100.000 PENDUDUK DI
INDONESIA TAHUN 1968-2013
INSIDEN DBD INDONESIA, 2014
250
200
150
100
50
9000
7726
8000
7000
6000
5000
SEPULUH
3939
4000
BESAR DI 3000
2000
1844
1306
INDONESIA 1000
895 883 752 652 552 548
2015 0
(sd Pebruari)
Jumlah Pasien DBD di jawa timur th
2014-2015
5000
4500
4000
3500
3000 Naik 4 x
2500
2000
1500
1000
500
0
Penderita DBD di Jawa Timur th. 2007-2016
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Pasien DBD meninggal di Jawa Timur
70
th. 2014-2015
60
50
40
Naik 6x
30
20
10
0
Penderita DBD di Jawa Timur th. 2015-2016
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
jan peb mar apr mei juni juli agust sep okt nop des jan peb mar apr mei juni
Kematian DBD di Jawa Timur th. 2015-2016
70
60
50
40
30
20
10
0
jan peb mar apr mei juni juli agust sep okt nop des jan peb mar apr mei juni
INSIDENS RATE DBD
DI JAWA TIMUR TH. 2010-2015
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
CFR DBD di JAWA TIMUR
th. 2010-2015
1.60
1.40
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kasus DBD di Jawa Timur th. 2016
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
5
SIDOARJO
TULUNGAGUNG
KEDIRI
PASURUAN
MALANG
BOJONEGORO
BANGKALAN
SITUBONDO
JEMBER
JOMBANG
MOJOKERTO
BANYUWANGI
BLITAR
NGANJUK
KOTA PROBOLINGGO
MADIUN
NGAWI
PAMEKASAN
SURABAYA
LAMONGAN
BONDOWOSO
MAGETAN
SAMPANG
SUMENEP
BATU (M)
LUMAJANG
KOTA MADIUN
KOTA MALANG
KOTA PASURUAN
PONOROGO
Kematian DBD th. 2016
TRENGGALEK
KOTA BLITAR
GRESIK
KOTA KEDIRI
KOTA MOJOKERTO
PACITAN
PROBOLINGGO
TUBAN
Capaian Indikator P2 DBD
Jawa Timur
Indikator 2013 2014 2015
Insidens 39,18 24,85 54,18
Rate
(/100.000)
Penyelidikan Epidemiologi
-Pem.Jentik
-Penc. Penderita
di rmh pdrt & 20 rmh sktr
Ya Tidak
-Penyuluhan -Penyuluhan
-PSN -PSN
-Fogging radius ± 200 m
-Larvasidasi
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Tujuan :
mengetahui potensi penularan dan
penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan
penanggulangan yg perlu dilakukan di
wilayah
Penentuan Stratifikasi Endemisitas DBD
tk. Desa / Kecamatan
1. Kecamatan Endemis : kecamatan dalam 3 thn
terakhir ditemukan kasus pada setiap tahunnya
2. Kecamatan Sporadis : kecamatan yg dalam 3
tahun terakhir terdapat kasus tetapi tidak setiap
tahun
3. Kecamatan Potensial : kecamatan yg dalam 3
tahun terakhir tidak pernah ada kasus, tetapi
persentase rumah yg ditemukan jentik lebih atau
sama dengan 5%
4. Kecamatan Bebas : kecamatan tidak pernah ada
kasus selama 3 tahun terakhir dan persentase
rumah yang ditemukan jentik < 5%
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Ø Menguras (Membersihkan)
- Bak mandi, vas bunga, tempat minum
binatang peliharaan, tatakan dispenser
Ø Menutup Rapat Tempat Penampungan Air
(TPA)
- Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau
ditutup , berikan larvasida
Ø Memanfaatkan/Mendaur Ulang Barang Bekas
- Ban bekas, botol plastik, kaleng bekas
Plus.....
◊ Memberantas larva
- Larvasida
- Memelihara ikan pemakan jentik
- Memasang ovitrap /larvitrap/
mosquitotrap
◊ Menghindari Gogitan Nyamuk
- Menanam pohon pengusir nyamuk
- Kelambu
- Repelent dll
Jumantik Rumah :
adalah Kepala Keluarga /anggota keluarga /
penghuni dalam satu rumah yang disepakati
untuk melaksanakan kegiatan pemantauan
jentik di rumahnya.
JATIM
BEBAS
DBD
Ö Hari Pemantauan :
-- Seminggu sekali
-- Hari Sabtu/Minggu/Libur
--Cukup 15 menit
Ö Tempat yang dipantau :
-- Bak mandi,
-- Vas bunga,
-- Tempat minum burung,
-- Tatakan dispenser, dll
PEMANTAUAN PENGGERAKAN
PSN
₴ Dilakukan minimal 3 bl 1 kl
₴ Dilakukan dengan PJB (pemeriks jentik berkala)
dengan sampel 100 rumah, sekolah & tempat
umum.
₴ Sebagai indikator keberhasilan penggerakan PSN
digunakan angka bebas jentik, yaitu : prosentase
rumah/ bangunan yg tidak ditemukan jentik
₴ ABJ dikatakan baik bila > 95 %
JML RMH TDK ADA JENTIK x 100%
JML RMH DIPERIKSA
MASALAH
√ PSN blm maksimal, shg ABJ dibawah
target Nasional (target ≥ 95%). Fogging lebih
utama
√ Tim Pokjanal DBD Kab/Kota/Kec/Desa blm
aktif
√ Peran serta masyarakat dalam PSN di
lingkungan tempat tinggal belum optimal
√ Komitmen lintas sektor untuk mendukung
program pengendalian DBD