You are on page 1of 55

13/07/18

THE ACTUARIAL
TECHNIQUES FOR NON LIFE

PRESENTED BY
PT
1 KATSIR IMAM SAPTO SEJAHTERA AKTUARIA
13/07/18
Kasir Iskandar
MBA, MSc, FSAI, HIA, MHP, AAK, AAIJ
Imam Basuki
Drs, MSc, FSAI, AAIJ, QIP
Sapto Trilaksono
Drs, MSc, FSAI, AAIJ, QIP

Wisma Deret Suci, Jalan Suci Kav. 4/1-K , Pasar Rebo, Jakarta 13750
Telp. (021) 87782347, 70471063, 70987366. Fax. (021) 87796633
E-mail : kis_aktuaria@yahoo.com, infocenter@kis-aktuaria.com 2
Website : http://www.kis-aktuaria.com
THE STATISTICAL BASIS OF
INSURANCE (SBI)
Pada asuransi umum, SBI Digunakan sebagai alat analisis
aktuaria dalam:

 Teknik analisis yang dipergunakan untuk meneliti


pengalaman klaim berdasarkan distribusi statistik

 Tehnik peramalan yang dipergunakan untuk menentukan


besarnya tarif premi yang diinginkan dan untuk melakukan
estimasi arus kas serta perencanaan kedepan

13/07/18 3
LIMA PRINSIP DASAR ASURANSI
Ada 5 prinsip dasar asuransi yang berkaitan dengan sifat dasar
statistik pada asuransi:

1. Asuransi adalah transfer suatu variasi risiko dari the


Insured kepada the Insurer (Pool)

2. An Insurer juga memerlukan perlindungan terhadap ekses


atas variasi risiko tersebut

3. Semakin besar risiko dalam suatu pool, semakin kecil


variabilitas relatifnya

13/07/18 4
LIMA PRINSIP DASAR ASURANSI

Ada 5 prinsip dasar yang membentuk basis asuransi dan


bagaimana mereka muncul dari sifat statistik asuransi:

4. Risiko-risiko yang ditanggung secara berbeda tidak selalu


menyajikan tingkat risiko yang sama

5. Dalam banyak kasus, sejumlah kerugian yg sangat besar


menyatakan suatu proporsi besar dari total biaya

13/07/18 5
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”
Di suatu pedesaan tinggal 20 orang peternak dimana setiap musim
panas, masing-masing peternak menimbun jerami kering untuk
persediaan makan sapinya selama musim dingin.

Menjelang akhir musim panas, biasanya terjadi hujan badai


dengan petir. Kadang-kadang kilat menyerang satu timbunan
jerami sehingga terbakar.

Ketika hal tersebut terjadi, peternak yang bernasib sial tersebut


terpaksa harus membeli jerami dari tetangganya agar sapinya tidak
mati kelaparan.

13/07/18 6
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”
Peternak A, walaupun ia mendapatkan uang dari hasil penjualan
jerami dari peternak yang mengalami kebakaran, ia sesungguhnya
akan mengalami kebangkrutan karena sapinya akan mati, sehingga
dia mengatakan kepada Peternak B :
“ Kita perlu kesepakatan bahwa apabila diantara kita
mengalami kebakaran jerami, kita harus berbagi atas
timbunan jerami yang masih ada ”

Peternak B berpikir sebentar lalu menjawab,


“ Ide yang bagus. Namun ade ini akan lebih baik bila dilakukan
kesepakatan dengan banyak peternak sehingga kerugian yang
akan timbul diantara kita akan lebih kecil ”

13/07/18 7
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”
Peternak lainnya yang ada di desa tersebut setuju atas ide tersebut
dan segera mendaftar.
Namun karena banyaknya peternak yang setuju ide tersebut dan
mendaftar, maka menjadi tidak praktis karena peternak yang
mengalami kebakaran harus mengambil sedikit jerami dari masing-
masing peternak yang mendaftar.
Peternak B memberikan solusi :
“ Bagaimana kalau kita masing-masing membayar uang $ 2 untuk
setahun (di Pool) sehingga cukup untuk membeli jerami dan
biaya angkutan dari peternak di desa lain ketika terjadi
kebakaran jerami “

PRINSIP 1: Asuransi adalah transfer tentang bervariasi risiko


dari the Insured kepada the Insurer (Pool).
13/07/18 8
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”

Dalam beberapa tahun, kadang-kadang peternak beruntung tidak


mengalami kerugian atas kebakaran jeraminya (ada kelebihan
dana di Pool).

Namun ditahun -tahun yang buruk, peternak mengalami kerugian


atas kebakaran jeraminya, maka mereka memperoleh sejumlah
uang dari Pool untuk membeli jerami di desa lain (ada
kekurangan dana di Pool), untuk itu Pool perlu perlindungan
untuk menghadapi kekurangan dana tersebut

PRINSIP II: An Insurer (Pool) juga memerlukan perlindungan untuk


menghadapi kelebihan variasi resiko yang ditanggung

13/07/18 9
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”

Peternak B menyarankan:
“ jalan untuk mengurangi variasi resiko yang terjadi di Pool,
perlu bekerjasama dengan desa lain “

Peternak yang berasal dari desa tetangga terdekat ingin


bergabung menjadi anggota sehingga anggota Pool meningkat
menjadi 250 peternak

PRINSIP III: Semakin besar risiko dalam suatu pool,


semakin kecil variabilitas relatifnya

13/07/18 10
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”

Ada sebuah desa yang tidak bergabung di Pool. Desa ini dekat
sungai dimana padang rumput sangat subur sehingga masing -
masing peternak dapat mengumpulkan dua timbunan jerami
setiap tahun.
Namun sering terjadi kendala bahwa sebelum timbunan jerami
(baru seperempat tumpukan) sudah terjadi kebakaran.
Dua tahun kemudian, Peternak A (telah menjadi anggota di Pool),
mengundang 30 peternak dari desa tersebut untuk bergabung
menjadi anggota di Pool sehingga anggotanya menjadi 280.
Pada tahun ketiga, ada 28 klaim (kebakaran), dibandingkan
dengan 2 tahun sebelumnya masing 13 dan 12 klaim.
Desa yang dekat dengan sungai tersebut mengalami 16 klaim
sehingga Pool merasa dirugikan
13/07/18 11
CERITA “ TIMBUNAN JERAMI
KERING”
Peternak A menginginkan agar untuk tahun berikutnya, masing-
masing peternak menyisihkan uang $ 4 ke Pool.
Namun timbul protes dari anggota lain: “Kenapa yang harus bayar
kita, hanya karena peternak dari dekat sungai tersebut mengalami
kebakaran beberapa jeraminya?”
 Peternak B memberikan alternatif solusi: agar Pool tidak ada
masalah, Peternak yang dekat sungai tersebut harus menyisihkan
uang lebih tinggi yaitu sebesar $12.

PRINSIP IV: Risiko-risiko yang ditanggung secara berbeda


tidak selalu menyajikan tingkat risiko yang sama

PRINSIP V : Dalam banyak kasus, sejumlah kerugian yg sangat


besar menyatakan suatu proporsi besar dari total
biaya
13/07/18 12
TRANSFER OF RISK
RESIKO TUNGGAL
Pengalihan variasi Resiko Tunggal, dapat dinyatakan secara
matematis sebagai berikut:
Misalkan X menyatakan jumlah kerugian yang dihasilkan
oleh resiko tersebut.
Ini dapat dipandang sebagai sebuah variable acak, dengan
kerugian yang diharapkan (Ekspektasi) = E{X} dan varian =
var{X}.

Bila resiko atas kerugian tsb tidak diasuransikan, maka :

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian X 0
Kerugian Diharapkan E{X} 0
Varian Var {X} = E{(X-E{X})2} 0
13/07/18 13
TRANSFER OF
RISK

RESIKO TUNGGAL
Bila resiko tersebut dialihkan dari pihak tertanggung kepada
pihak penanggung melalui pembayaran premi risiko sebesar E{X}
(dengan mengabaikan biaya, profit, premium loadings, dan bunga).

Bila Resiko tersebut diasuransikan, maka

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian E{X} X – E{X}
Kerugian Diharapkan E{X} 0
Varian 0 Var {X} = E{(X-E{X})2}

13/07/18 14
RESIKO DALAM SATU POOL 
Suatu pool yang menampung n risiko independen, kita dapat
menyatakan pengalihan variasi Resiko ke pool tersebut dengan cara
yang sama.
Misalkan Xi menyatakan jumlah kerugian akibat risiko ke-i, dengan
kerugian yang diharapkan (Ekspektasi) = E{Xi} dan varian = var{Xi}.
Kerugian total pool tersebut dapat dituliskan ΣXi, dengan ekspektasi
E{X} =ΣE{Xi} dan varian var{X} = Σvar{Xi}.

Biala Resiko tsb tidak diasuransikan, maka :

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian ΣXi, 0
Kerugian Diharapkan E{X} =ΣE{Xi} 0
Varian Var{X} = Σvar{xi} = ΣE{(Xi-E{X})2} 0

13/07/18 15
RESIKO DALAM SATU POOL
Bila resiko tersebut dialihkan dari pihak tertanggung kepada pihak
penanggung melalui pembayaran premi risiko sebesar E{Xi} (dengan
mengabaikan biaya, profit, premium loadings, dan bunga).

Bila resiko tsb diasuransikan, maka :

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian E{X} = ΣE{Xi} ΣXi - E{X}
Kerugian Diharapkan E{X} = ΣE{Xi} 0
Varian 0 Var{X} = Σvar{Xi} = ΣE{(Xi-E{X})2}

13/07/18 16
CONTOH

Berdasarkan tabel diatas, dari 6 objek resiko dalam satu pool,


Total Kerugian = ΣXi = 210 ; Kerugian yang diharapkan
(Ekspektasi) = E{X} = 50 dan varian = var{X} = 79,97

13/07/18 17
RESIKO DALAM SATU POOL 
Suatu pool yang menampung 6 risiko independen, kita dapat
menyatakan pengalihan variasi Resiko ke pool tersebut dengan cara
yang sama.
Misalkan Xi menyatakan jumlah kerugian akibat risiko ke-i, dengan
kerugian yang diharapkan (Ekspektasi) = E{Xi} dan varian = var{Xi}.
Kerugian total pool tersebut = ΣXi,= 210 ; Kerugian yang Diharapkan
(ekspektasi) = E{X} = 50 dan varian var{X} = 79,97

Bila Resiko tsb tidak diasuransikan :

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian ΣXi, = 210 0
Kerugian Diharapkan E{X} = 50 0
Varian 79,97 0

13/07/18 18
RESIKO DALAM SATU POOL
Bila resiko tersebut dialihkan dari pihak tertanggung kepada pihak
penanggung melalui pembayaran premi risiko sebesar E{Xi} (dengan
mengabaikan biaya, profit, premium loadings, dan bunga).

Bila resiko tsb diasuransikan :

Beban Beban
Tertanggung Penanggung
Kerugian E{X} = 50 210 – 50 = 160
Kerugian Diharapkan E{X} = 50 0
Varian 0 Var{X} = 79,97

13/07/18 19
REDUCTION IN RELATIVE
VARIABILITY
Prinsip 3 menceritakan bahwa ketika resiko-resiko ditampung
dalam pool, maka variabilitas relatif dari pool adalah lebih kecil
dari variabilitas relatif dari masing-masing risiko di dalam pool
tersebut.
Hal ini dapat didemonstrasikan secara matematis dengan
memakai sifat-sifat tambahan dari distribusi statistik. Dalam hal
ini, variabilitas relatif diukur dengan istilah koefisien variasi (cv)
yang didefinisikan sebagai rasio deviasi standar terhadap
meannya:

cv{X} var{X}
mean
Dalam contoh diatas, cv{X} = (79,97)0,5 / 50 = 0,18 ;
sedangkan cv{Xi} bervariasi antara 0,29 sampai
dengan 230,95

Artinya, cv{X} lebih kecil dari cv{Xi} 13/07/18 20


Untuk n variabel acak independen yang terdistribusi secara
identik, maka mempunyai mean:
 
E{ΣX} = Σ E{X} = n E{X},

  var{Σ X} = E{ ( ΣX – E{ΣX} )2 } = Σ E{ ( X – E{X} )2 }


= Σ var{X}
= n var{X}.
Dengan demikian, koefisien variasi dari pool tersebut adalah:

var{
 x} n.var{x} n var{ x} 1
cv{ x}  n .  .cv{x}
E{ x)  E{x } E{x } n

  Karena 0 < 1< 1 , maka berlaku cv{ΣX} < cv{X}


n

13/07/18 21
POOL CLAIM COST
DISTRIBUTION
Mean dan varian untuk biaya klaim dari pool A adalah:
E{X|A} dan Var{X|A}.

Jika resiko dari suatu pool cukup besar, maka momen-momen ini
dapat diamati:

Bila ada n resiko di dalam pool A, maka mean dan varian-nya


dapat diestimasi sebagai berikut:
 
 
x
2

  xi 
2

^
E{X| A }
x i
^
dan v ar {x| A }
i
n
n n

13/07/18 22
CLAIM FREQUENCY AND SIZE
DISTRIBUTIONS
Proses Klaim
 
Secara konsep, proses klaim dalam asuransi umum dapat dibagi
ke dalam 2 tahap :

 Terjadinya suatu kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan


=> Bukan berarti bahwa semua kecelakaan bisa menjadi klaim
 Suatu klaim diajukan kepada pihak penanggung, selanjutnya
ditaksir dan dibayarkan
=>Jumlah klaim tidak selalu sama dengan jumlah kerugian

13/07/18 23
Data untuk Analisis
 
Proses klaim berawal dari kecelakaan. Ada dua hal mendasar
tentang informasi yang tersedia untuk dianalisis oleh aktuaris,
yaitu:

 Banyaknya klaim, sebagai lawan dari banyaknya kecelakaan

 jumlah klaim dan pembayarannya, sebagai lawan dari


jumlah kerusakan

13/07/18 24
DISTRIBUSI - DISTRIBUSI STATISTIK
 Distribusi klaim perlu dipahami untuk:

 memperoleh pengertian tentang distribusi klaim, dampaknya


dari klaim yang besar
 estimasi dampak terhadap deductible
 estimasi cost of excess of loss reinsurance
 dengan kombinasi jumlah dan besarnya distribusi, untuk
estimasi cost of aggregate reinsurance cover
 estimasi dampaknya pada solvency of random fluctuation
dalam pengalaman klaim
 memahami dampak experience rating system

13/07/18 25
STATISTICAL DISTRIBUTION

Claim number of Distribution


 
Ada dua distribusi yang paling cocok untuk number of claim,
yaitu :

 Poisson Distribution

 Negative Binomial Distribution.

13/07/18 26
POISSON
DISTRIBUTION
Dimana : x adalah non negatif integer
e  qq x
x }
Pr{ q >0
mean = q
x!
varian = q
dicocokkan oleh q = x

Distribusi Poisson punya dua keuntungan besar, yaitu:


 Hanya ada satu parameter yang diestimasi, yaitu mean dari
banyaknya klaim. Distribusi banyaknya klaim dapat
diproyeksi secara cepat dan mudah;

 Jika distribusi untuk setiap resiko di dalam suatu pool


adalah
Poisson, maka banyaknya klaim untuk pool tersebut juga
variabel Poisson
13/07/18 27
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar banyaknya klaim
adalah suatu variabel Poisson, yaitu:

1. Klaim-klaim terjadi secara independen;


2. Hanya ada satu klaim yang dapat terjadi pada waktu yang
singkat;
3. Peluang sebuah klaim di suatu sub-periode (misalnya:
sebulan) adalah proposional dalam suatu periode tertentu
(setahun)

  Dalam syarat 1 dan 2, perlu ditekankan perbedaan antara


kejadian dengan klaim.

Satu kejadian mungkin mengakibatkan sejumlah klaim;


misalnya :
 kejadian tabrakan dua kendaraan,
 kebakaran yang menyebar ke bangunan-bangunan di
sekitarnya
13/07/18 28
Pada berbagai kasus, Kejadian-kejadian pada umumnya adalah
independen.

Ada beberapa pengecualian untuk kejadian yang hampir


bersamaan, dan ini diperlakukan sebagai kejadian tunggal,
misalnya kebakaran sebagai akibat adanya gempa bumi.
 
Jika satu tahun dibagi menjadi periode-periode singkat
(misalnya bulanan) dan tiap periode tersebut memenuhi syarat 3,
maka banyaknya klaim dalam setahun tadi juga suatu variabel
Poisson

13/07/18 29
CONTOH
Dari sampel 100.000 pemegang polis yang mengasuransikan
motornya, dilakukan observasi sebagai berikut :

Motor Claim Frequency Distribution


JML KLAIM JML PP DIOBSERVASI
(Xi) f{X} E{Xi} (Xi - E{X})2 E{(Xi - E{X})}

(1) (2) (3)=(1) x (2) (4)=[(1)-0,123]^2 (5)=(4) x (2)


         

0 88.585 0 0 1.344

1 10.577 10.577 1 8.132

2 779 1.558 4 2.744

3 54 162 8 447

4 4 16 15 60

5 1 5 24 24

6 0 0 35 0

TOTAL 100.000 12.318 86 12.751

Mean = 0,123 Varian =0,1275

13/07/18 30
PENCOCOKAN DENGAN DISTRIBUSI
POISSON
e  qq x e = 2,71828
x }
Pr{
x! q = mean = 0,123
Motor Claim Frequency Distribution

13/07/18 31
NEGATIVE BINOMIAL
DISTRIBUTION

x}
Pr{
 k  x  1  p k (1  p )x
 x
Dimana x = non-negatif integer
k = suatu bilangan positif yang dapat ditafsirkan
sebagai banyaknya polis atau risiko.
0<p<1
k (1  p ) k (1  p )
mean  var
p p2
x x
Dicocokkan dengan : p  k 
s2 s2
1
x

n variabel binomial negatif yang independen (masing-masing


dengan parameter p dan k) adalah sebuah variabel binomial
negatif sendiri dengan parameter p dan nk.
13/07/18 32
PENCOCOKAN DENGAN DISTRIBUSI
BINOMIAL
k  x  1 k x
x}
Pr{
 x

p (1  p )
x = 0,123 s 2  0,1275
x x
p  k   3,5069
s 2 = 0,9661
2
s
1
x
Motor Claim Frequency Distribution
JML KLAIM JML PENCOCOKAN JML OBSERVASI SELISIH
Pr{x }
(X)

0 0,885970 88.597 88.585 12

1 0,105440 10.544 10.577 (33)

2 0,008060 806 779 27

3 0,000500 50 54 (4)

4 0,000030 3 4 (1)

5 0,000000 0 1 (1)

6 0,000000 0 0 0

TOTAL 100.000 100.000 0


13/07/18 33
Motor Claim Frequency Distribution

Bila dibandingkan hasil pencocokan antara distribusi poisson


dan binomial negatif, terlihat bahwa distribusi binomial negatif
lebih baik (mendekati hasil observasi)
13/07/18 34
Motor Claim Frequency Distribution

Bila dibandingkan hasil pencocokan antara distribusi poisson


dan binomial negatif, terlihat bahwa distribusi binomial
negatif lebih baik (mendekati hasil observasi)
13/07/18 35
CLAIM SIZE
DISTRIBUTION

 Claim size distribution jarang mengikuti bentuk yang sederhana.

 Tak ada aturan atau dasar bahwa jumlah kerugian harus


didistribusi dengan cara khusus.

 Masalah besar yang sering timbul adalah kita ingin suatu


kecocokan distribusi yang baik (good fit) dengan nilai yang lebih
tinggi, tetapi ketersediaan data tidak memadahi.

13/07/18 36
CONTOH :
WORKER’COMPENSATION CLAIM
DISTRIBUTION

13/07/18 37
Bila salah satu dari klaim dalam range $1000 - $5000 naik
$160.000, maka mean; varian dan standar deviasinya :

Terlihat bahwa dengan satu tambahan klaim yang cukup


besar ( salah satu klaim naik menjadi $160.000 , mean-nya
meningkat hampir 10%

13/07/18 38
Sekarang, jumlah portfolionya turun dari 1000 menjadi 30
dengan distribusinya sebagai berikut

13/07/18 39
CLAIM COST
DISTRIBUTION
 Misalkan sebuah perusahaan asuransi menerbitkan dua polis,
yaitu A dan B. Besarnya klaim yang mungkin dan probabilitas
yang terkait untuk setiap polis adalah sbb:

13/07/18 40
13/07/18 41
13/07/18 42
CONTOH
Uang logam dilempar dua kali.
Setiap lemparan muncul gambar Garuda (G) dilemparkan dadu
yang mempunyai 6 mata dadu
Bagaimana menentukan distribusi bahwa jumlah mata dadu
yang muncul tersebut ?

13/07/18 43
13/07/18 44
13/07/18 45
Secara umum, compounding identicallydistributed claims
dapat dirumuskan sbb:

g(C)   p (n )f n*
(C) G (C)   p (n )F n*
(C)

Dimana :
C : total cost of claim
g(C) : probability bahwa total cost of claim akan tepat C
G(C) : probability bahwa total cost of claim akan ≤ C
p(n) : probability bahwa akan ada tepat n klaim dalam suatu
n*
tahun
f (C) : probability bahwa akan ada tepat n klaim, total cost of
claim tepat C.
n*
F (C) : probability bahwa akan ada tepat n klaim, total cost of
claim ≤ C

13/07/18 46
RISK THEORY
Suatu perusahaan asuransi menghadapi keruntuhan (ruin) jika
hanya menerapkan premi sebesar ekspektasi klaim.

Untuk mengurangi resilko gagal bayar (the risk of insolvency),


dalam satu periode tertentu, perusahaan asuransi dapat
mengambil sejumlah tindakan, di antaranya:

 Meningkatkan modal
 Meningkatkan profit margin
 Mengurangi the total exposure to risk (dibawah level tertentu,
yang mana tergantung pada profit marjin yang diinginkan)

13/07/18 47
RISK THEORY

 Mengurangi the exposure pada setiap satu resiko (dengan


reasuransi misalnya)

 Meningkatkan jumlah resiko (number of risk) diatas level


tertentu, yang mana tergantung pada profit margin yang
dipilih
 Mengurangi korelasi diantara resiko yang ada

13/07/18 48
RISK THEORY

Teori Resiko adalah cabang dari Matematika Aktuaria, yang


menangani variasi-variasi yang terjadi dalam biaya klaim dan
mengembangkan keterkaitan antara variasi-variasi tersebut
dengan kemampuan perusahaan asuransi untuk membayar
secara berkelanjutan.

13/07/18 49
CLASICAL RISK THEORY
Misalkan sebuah perusahaan asuransi dengan cadangan awal
U yang memiliki portofolio dalam suatu tahun dengan kondisi
sbb:

 Banyaknya (number) klaim (N) merupakan variabel Poisson


dengan nilai ekspektasi n
 Xi = Size of Claim (i = 1, 2, ...,N ) masing-masing independen
dan terdistribusi secara identik dengan mean m, dan momen
kedua di sekitar titik asal 2
 Total premi (P) diterima pada awal tahun
(diabaikan hasil investasi, biaya, dan klaim yang belum
dilaporkan).

Total Cost of Claim adalah C = X1 + X2 + X3 + ........ + XN , merupakan


variabel acak dengan mean dan varian-nya :

E{C} = nm dan var{C} =n 2


13/07/18 50
Premi resiko atas portofolio tersebut adalah ekspektasi biaya
sebesar E{C} = nm, sehingga
Premi resiko yang diterima dapat dinyatakan sebagai:
 

P = (1 + λ) nm , dimana λ = the safety loading ( > 0 )

Dalam praktek, the safety loading biasanya diungkapkan


sebagai persentase dari premi bruto, juga dimaksudkan
sebagai profit loading untuk menyediakan deviden kepada
para pemegang saham.
 

Jadi, jumlah yang tersedia untuk membayar klaim-klaim itu


adalah:

U + (1 + λ) nm,

Pada akhir tahun, perusahaan akan remain solvent jika


berlaku:
 

U + (1 + λ)nm – C ≥ 0
13/07/18 51
CONTOH
 Sebuah perusahaan asuransi memiliki cadangan awal Rp 100.000
dan memiliki portofolio yang diharapkan terjadi 100 klaim dalam
setahun. Dengan distribusi klaim seperti dibawah ini, safety
loading yang harus dimasukkan dalam tarif premi mereduksi 1 %
probability of insolvency dalam setahun? (dibaikan bunga dan
biaya).

13/07/18 52
13/07/18 53
13/07/18 54
13/07/18 55

You might also like