You are on page 1of 26

• Validasi adalah suatu tindakan pembuktian

• Analisa data adalah kegiatan mengubah data hasil


penelitian/survei menjadi informasi yg dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan dan keputusan
Pengumpulan Hasil Rekap Pengumpulan Valid

Koreksi Tidak valid


Tujuan :

1. Monitoring akurasi data yang dikumpulkan

2. Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan reproducible

3. Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang dikumpulkan.


• Tanggung jawab mutu pelayanan kesehatan untuk masyarakat/publik.
• Mendorong peningkatan dalam proses pengumpulan data.
• Ukuran yang dapat dipercaya untuk potensial benchmarking
selanjutnya.
• Meningkatkan kepercayaan dalam gerakan pembuatan keputusan
berdasarkan data
MEKANISME VALIDASI DATA
• Siapa yang melakukan

 Prinsip : validator adalah bukan pengumpul data/tidak terlibat dalam proses


pengumpul data (orang ke dua)

Kapan dilakukan :

 Bila indikator klinik baru saja dikumpulkan (indikator baru)

 Bila ada perubahan sumber data, numerator, denumerator, definisi operasional,


subyek pengumpulan data dirubah & PIC pengumpul data
a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang dimaksudkan
untuk membantu RS melakukan evaluasi dan meningkatkan proses atau hasil
klinis yang penting

b. Agar diketahui publik, data dimuat di web site RS atau dengan cara lain

c. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator :

• cara pengumpulan data diubah

• proses pengambilan data

• pengumpul data diganti


d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan

e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis pasien
digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas
maupun elektronik

f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-rata
pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang
baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/dilaksanakan.
1. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak
terlibat dalam pengumpulan data sebelumnya

2. Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan


data lain. Sample 100 % dibutuhkan hanya jika jumlah
pencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.

3. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan


ulang
4. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi
90 % adalah patokan yang baik.

e). Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan
catatan alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan
tindakan koreksi

f). Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan
Data yang harus dianalisa :
1. Data indikator prioritas
a) Indicator 11 area klinis
b) Indicator International Library
c) Indikator 9 area manjemen
d) Indicator 6 sasaran keselamatan
e) Indicator unit kerja
2. Data hasil evaluasi clinical pathway
3. Data surveillance PPI
4. Insiden keselamatan pasien
5. Data MPO
ANALISIS DATA

• Analisa melalui grafik sangat membantu memperlihatkan


perubahan apakah menuju perbaikan sesuai yang diharapkan

• Gunakan alat statistik :


1. Run charts

2. Control charts

3. Histograms

4. Pareto charts
RUN CHARTS

1. Run chart sangat bermanfaat tergantung berapa banyak data


yang dikumpulkan, sangat sederhana dan mudah
diinterpretasikan.
2. Run chart juga dikenal sebagai grafik garis adalah grafik
sederhana yang menggambarkan data dari waktu ke waktu.
Sumbu Y : peristiwa/event
Sumbu X periode waktu
RUN CHARTS

3. Digunakan untuk
a) memahami gambaran umum suatu proses

b) trend dan shift/pergeseran dalam proses

c) variasi dari waktu ke waktu

d) untuk mengidentifikasi penurunan atau peningkatan proses dari


waktu ke waktu
RUN CHARTS
• Harus dibuat pada awal kegiatan dan di update dng data baru sesuai kegiatan
yang berjalan

• Merupakan grafik yang mengilustrasikan perubahan mutu dari waktu ke waktu

• Pengukuran dilakukan pada titik tertentu dan dihubungkan dengan garis. Hal
ini akan menghasilkan grafik variasi dari waktu ke waktu, dan membantu tim
melihat apakah perubahan yg terjadi mengarah pada perbaikan

• Run chart memilik komentar dengan panah yang menunjuk waktu perubahan
untuk perbaikan diuji
CONTROL CHARTS

• Adalah grafik yg menggambarkan data dari waktu ke waktu,


control chrat lebih spesifik daripada Run Chart karena dapat
menilai apakah proses berada dalam kontrol/tidak; garis kontrol
atas (UCL) dan garis control bawah (LCL)

• Control chart mirip run chart, namun lebih memiliki daya


statistik untuk mendeteksi perubahan
CONTROL CHARTS

• Data bisa dipresentasikan dalam beberapa bentuk :

 Persentase

 Rates

 Counts

 Individual values

• Banyak model control charts diperlukan sesuai jenis data yg berbeda


namun semua control chart mirip dan dinterpretasikan dng cara yg sama
HISTOGRAM
• Data ditampilkan dalam grafik.
• Mudah utk melihat trend
• Easy to “eye-ball”
• Tidak ideal untuk analisis statistik.
PARETO CHARTS
• Pareto chart merupakan tool yg membantu membantu tim melihat penyebab atau
masalah yg paling sering terjadi.

• Chart memperlihatkan aktifitas atau area yg berkontribusi paling buruk mutunya

• Pareto chart berbasis teori bahwa jumlah kecil penyebab akan memiliki
kontribusi paling buruk mutunya

• Bila beberapa aktifitas berkontribusi paling besar pada masalah disebut Pareto
Effect

• A classic Pareto Effect diamati bila 20 % penyebab berkontribusi pada 80 %


semua masalah
Sasaran dari analisis data adalah agar dapat dilakukan PERBANDINGAN bagi rumah
sakit melalui empat cara :
1. Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan ke bulan atau satu
tahun ke tahun berikutnya.
2. Dengan rumah sakit lain yang sama seperti menggunakan data base referensi
(lihat juga MKI.20.2, EP 3)
3. Dengan standar, seperti ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan profesional atau
menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan.
4. Dengan praktek-praktek yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek
yang lebih baik atau paling baik

Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan sifat perubahan yang
tidak dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan.
• Saran  data yg dibandingkan adalah data PPI (hasil
surveilance PPI)
• Langkah-langkah membandingkan data :
- Melakukan pertemuan dng RS pembanding
- Menyamakan profil/kamus indikator
- Melakukan training bersama PJ/PIC pengumpul
data dari Rumah Sakit dan Rumah Sakit Pembanding
SISTEM MANAJEMEN DATA
Yang harus dilakukan RS dalam melaksanakan
sistem manajemen data mutu RS
• Tetapkan sistem manajemen deata di RS
• Susun panduan/ SPO sistem manajemen data, mulai dari
pencatatan, pengumpulan, analisa, validasi, publikasi dan
pelaporan sesuai sistem manajemen data yang
dilaksanakan.
• Tetapkan PIC data di RS
– PIC data di unit kerja dengan tugas pencatatan/ input data,
pengumpulan, analisa/ pelaporan.
– Tetapkan petuigas full time di komite PMKP untuk analisa data.
TERIMA KASIH

You might also like