You are on page 1of 32

TEKNOLOGI BETON

TEKNIK SIPIL
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
2017
Materi 1 semester

1. Beton
2. semen portland
3. Agregat
4. Air
5. Bahan tambahan untuk beton
6. Pengolahan beton
7. Sifat beton
8. Perancangan campuran adukan beton
9. Pengendalian dalam pekerjaan pembetonan
10. Mortar
11. Beton khusus
Referensi

 Teknologi Beton, kardyono Tjokrodmuldjo, Teknik


sipil ugm yogyakarta, 2007
 Teknologi Beton, Ir. Tri Mulyono , Penerbit andi
Yogyakarta , 2003
Bobot Penilaian

 kehadiran : 10 %
 Tugas : 20 %
 Uts : 30 %
 UAS : 40 %
Pendahuluan

Secara umum , pertumbuhan dan perkembangan


industri konstruksi di indonesia cukup pesat.
Hampir 60 % material yang digunakan dalam
pekerjaan konstruksi adalah beton , yang
dipadukan dengan baja atau jenis lainnya.
PENGERTIAN BETON

BETON yaitu suatu campuran yang berisi pasir,

krikil/ batu pecah/ agregat lain yang dicampurkan

menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari

semen dan air yang membentuk suatu masa yang

sangat mirip seperti batu dan dapat digunakan

untuk membuat pondasi, balok, plat cangkang,

plat lantai. dll


PENGERTIAN BETON

Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 3.12,


Beton merupakan campuran antara semen
portland/semen hidraulik yang lain, agregat halus,
agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan yang membentuk masa padat. Yang
dimaksud agregat adalah material bangunan yang
berjenis granular, di mana contoh agregat halus
misalnya pasir dan contoh agregat kasar yaitu
kerikil.
PENGERTIAN BETON

Atau dapat dikatakan secara sederhana bahwa,

Beton adalah bahan yang diperoleh dengan


mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen
Portland, dan air .

( Teknologi Beton. Ir. Tri Mulyono, MT, 2004 )


BETON NORMAL
Beton Normal ialah beton yang mempunyai berat isi

2200 – 2500 kg/m3, menggunakan agregat alam yang


dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan
tambahan.

Kuat Tekan Beton Yang Disyaratkan (f’c) adalah kuat tekan


beton yang ditetapkan oleh perencanaan struktur (benda uji
berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm atau
kubus 150 mm x 150 mm x 150 mm) dipakai dalam percobaan
struktur beton, dinyatakan dalam MegaPaskal(MPa).
BETON KHUSUS

Beton yang dibuat untuk kondisi khusus


 Beton tahan asam
 Beton tahan panas
KEUNGGULAN BETON

• Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan kebanyakan


material lain.
• Cukup tahan terhadap api dan air.
• Sangat kaku.
• Pemeliharaan yang mudah.
• Umur bangunan yang panjang.
• Mudah diproduksi, terbuat dari bahan‐bahan yang tersedia lokal
(batu pecah/kerikil, pasir, dan air), dan sebagian kecil semen dan
baja tulangan yang dapat didatangkan dari tempat lain.
• Dapat digunakan untuk berbagai bentuk elemen struktur (balok,
kolom, pelat, cangkang, dll).
• Ekonomis, terutama untuk struktur pondasi, basement, pier, dll.
• Tidak memerlukan tenaga kerja dilatih khusus.
KELEMAHAN BETON

• Mempunyai kekuatan tarik yang rendah sehingga


memerlukan baja tulangan untuk menahan tarik.
• Memerlukan cetakan/bekisting serta formwork sampai
beton mengeras, yang biayanya bisa cukup tinggi.
• Struktur umumnya berat karena kekuatan yang rendah per
unit berat.
• Struktur umumnya berdimensi besar karena kekuatan yang
rendah per unit volume.
• Properties dan karakteristik beton bervariasi sesuai dengan
proporsi campuran dan proses mixing.
• Berubah volumenya sejalan dengan waktu (adanya susut
dan rangkak).
Bahan – Bahan Penyusun Beton

 Semen Portland (PC)


Semen adalah bahan pengikat hidrolis yang terbuat
dari penggilingan halus (klingker) dan gips, bila
dicampur air didiamkan akan mengikat, mengeras,
membatu dan direndam dalam air tidak larut.

 Agregat (Pasir dan Kerikil)


Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi
sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau
beton.
Bahan – Bahan Penyusun Beton (2)

 Air
Air diperlukan pada pembentukan semen yang
berpengaruh terhadap sifat kemudahan pengerjaan
adukan beton (workability), kekuatan, susut dan
keawetan beton. Air yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen hanya sekitar 25 % dari berat semen saja,
namun dalam kenyataannya nilai faktor air semen yang
dipakai sulit jika kurang dari 0,35. Kelebihan air dari
jumlah yang dibutuhkan dipakai
sebagai pelumas, tambahan air ini
tidak boleh terlalu banyak karena kekuatan beton
menjadi rendah dan beton menjadi keropos.
Bahan – Bahan Penyusun Beton (3)

 Admixture
Bahan campuran tambahan (admixtures) adalah
bahan yang bukan air, agregat maupun semen yang
ditambahkan ke dalam campuran sesaat atau selama
pencampuran. Fungsi dari bahan ini adalah untuk
mengubah sifat-sifat beton atau pasta semen agar
menjadi cocok untuk pekerjaan tertentu, atau
ekonomis untuk tujuan lain seperti menghemat
energi (Nawy,1996).
Bahan – Bahan Penyusun Beton (4)

 Puzolan
Pozolan adalah bahan alam atau buatan yang
sebagian besar terdiri dari unsur-unsur silikat atau
aluminat yang reaktif (Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia , PUBI 1982). Pozolan
sendiri tidak mempunyai sifat semen, tetapi dalam
keadaan halus (lolos ayakan 0,21 mm) bereaksi
dengan air dan kapur padam pada suhu normal (24
– 270 C) menjadi suatu massa padat yang tidak larut
dalam air.
Fungsi dari bahan Penyusun Beton

 Fungsi semen portland


 bahan pengikat hidrolis
 Sebagai Pengisi rongga-rongga antara agregat.

Banyaknya kandungan semen dalam beton berpengaruh terha


dap kuat tekan beton.
Jumlah semen yang terlalu sedikit,
berarti banyaknya air juga sedikit,
mengakibatkan adukan beton sulit dipadatkan, sehingga kuat
tekan beton menjadi rendah.
Kelebihan jumlah semen,
berarti banyaknya air juga berlebihan
sehingga beton menjadi banyak pori, dan akibatnya kuat tekan
beton menjadi rendah
Fungsi dari bahan Penyusun Beton (2)

 Pasir dan Kerikil


berfungsi sebagai bahan pengisi yang kadarnya 65-85
%

 Air
Fungsi air yaitu :
 Sebagai bahan persenyawaan kimia semen
 Sebagai air pengaduk pada pembuatan beton
(workability)
 Sebagai pemelihaaraan (curing) pada waktu beton
masih basah
Fungsi dari bahan Penyusun Beton (3)

Admixture

Fungsi admixture tergantung jenisnya yaitu


 Bahan kimia tambahan yang bahan tambah kimia yang berfungsi
untuk mengurangi jumlah air. Dengan pemakaian bahan tambah ini
faktor air semen akan menjadi rendah pada nilai kelecakan
(slump) yang sama
 Bahan kimia tambahan untuk memperlambat proses ikatan dan
pengerasan beton
 Bahan kimia tambahan untuk mempoercepat proses ikatan dan
pengerasan beton
 Bahan kimia tambahan yang berfungsi ganda yaitu untuk
mengurangi air dan memperlambat proses ikatan dan pengerasan
beton
 Bahan kimia tambahan berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air
dan mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton
Fungsi dari bahan Penyusun Beton (4)

Puzzolan
 Bila Pozolan dipakai sebagai bahan tambah akan
menjadikan beton lebih mudah diaduk, lebih rapat
air, dan lebih tahan terhadap serangan kimia.
Beberapa Pozolan dapat mengurangi pemuaian
beton yang terjadi akibat proses reaksi alkali-agregat
(reaksi alkali dalam semen dengan silika dalam
agregat). Dengan demikian mengurangi retak-retak
beton akibat reaksi tersebut.
Langkah Pekerjaan Pembetonan

 PERSIAPAN
 PENAKARAN
 PENGADUKAN
 PENGANGKUTAN
 PENGECORAN
 PEMADATAN
PERSIAPAN

Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton


harus bersih
Ruang yang akan diisi beton harus bebas dari kotoran-kotoran
yang mengganggu.
Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam
acuan harus dilapisi dengan bahan khusus, antara lain :
lapisan minyak mineral
lapisan bahan kimia (form release agent)
atau lembaran polyurethen.

Pasangan dinding bata yang berhubungan langsung dengan


beton harus dibasahi air sampai jenuh
Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala
lapisan penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi
lekatan antara beton dengan tulangan.
Penakaran

penakaran dari hasil rancangan harus mengikuti kententuan


ketentuan antara lain :
pasal 3.3.2 sk. sni. t-28-1991-03 “tentang tata cara pengadukan dan
pengecoran beton,
 astmc . 685 standard made by volumetric bathing and continuous
mixing ,
 sni 03-2834-2000 “tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal,
 a s t m . 94

Yang mencakup
Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) lebih besar atau sama
dengan 20 mpa proporsi penakarannya di dasarkan atas berat.
Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) lebih kecil dari 20 mpa
proporsi penakarannya boleh menggunakan teknik penakaran volume
PENGADUKAN

 Secara umum pengadukan dilakukan sampai di dapatkan


suatu sifat yang plastis dalam campuran beton segar .
indikasinya adalah warna adukan merata , kelecakan yang
cukup, tampak homogen.
 Selama proses pengadukan, harus dilakukan pendataan rinci
mengenai :
 jumlah batch - aduk yang dihasilkan
 proporsi material
 perkiraan lokasi dari penuangan akhir pada struktur
 waktu dan tanggal pengadukan serta penuangan
 macam - macam pengadukan beton pracetak
 pengadukan manual
 pengadukan dengan mesin
PENGANGKUTAN

 Alat pengangkutan dibedakan menjadi 2 , ya i t u :


 alat angkut manual
 alat angkut mesin
PENGECORAN

 Campuran yang akan dituangkan harus ditempatkan


sedekat mungkin dengan cetakan untuk mencegah
segregasi karena pengaliran adukan
 Penuangan harus dilaksanakan dengan kecepatan
penuangan yang diatur sedemikian rupa sehingga
campuran beton selalu dalam keadaan plastis
 Campuran beton yang telah nengeras atau terkotori oleh
material asing tidak boleh dituang
 Penuangan beton harus dilakukan tanpa henti hingga
terselesaikannya suatu penampang atau batas-batas
penghentian
 Beton yang dituangkan harus dipadatkan
PEMADATAN

 Pemadatan dilakukan sesegera mungkin setelah


beton dituangkan. Kebutuhan alat pemadatan sesuai
dengan kapasitas pengecoran dan tingkat kesulitan p
engerjaan . pemadatan dimaksudkan untuk
menghilangkan rongga-rongga udara yang terdapat
dalam beton segar .
PERAWATAN

 Perawatan beton dilakukan setelah beton mencapai


Final Setting, artinya beton telah mengeras.
Perawatan ini dilakukan agar proses hidrasi
selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini
terjadi, beton akan mengalami keretakkan karena
kehilangan air yang begitu cepat.

You might also like