You are on page 1of 6

CORPUS ALIENUM DI TELINGA

Achmad iqbal
Corpus Alienum di Telinga
Definisi:
Adanya corpus alienum (benda asing) di telinga luar (meatus akustikus eksternus),
yang dapat/tidak menimbulkan keluhan/ gejala klinis. Biasanya sering terjadi
pada anak-anak dan terkadang pada dewasa

Etiologi:
-Benda mati :
anak-anak  benda berukuran kecil, seperti kancing, biji-bijian, manik-manik,
lipatan kertas yang tidak/sengaka dimasukkan ke dalam telinga, tanpa bisa
mengeluarkannya kembali
orang dewasa  patahan korek api, kapas cotton bud, baterai “hearing aid”
-Makhluk hidup :
serangga kecil yang terbang atau merayap masuk ke lubang telinga, seperti
semut, laba-laba, nyamuk, ngengat, dll
DIAGNOSIS
Anamnesa:
-Orang dewasa biasanya mengetahui adanya benda asing pada
telinga mereka.
-Anak-anak (bergantung usia) dapat mengetahui adanya benda
asing pada telinga mereka atau datang dengan keluhan sakit
pada telinga atau keluarnya discharge
-Rasa tidak nyaman, mual akibat adanya serangga yang hidup, di
dalam liang telinga.
-Berkurangnya pendengaran atau rasa penuh pada telinga
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Temuan bervariasi tergantung benda asing dan lamanya benda
tersebut berada di dalam telinga
 Benda yang sangat kecil sering tidak memberikan gambaran
klinis. Benda hanya terlihat dari pemeriksaan, baik dengan
atau tidak menggunakan otoskop.
 Nyeri atau perdarahan dapat terjadi apabila benda asing
mengiritasi liang telinga atau merobek membran tymphani.
 Erithema, pembengkakan liang telinga, dan discharge yang
berbau
DDx
-Abrasi liang telinga
-Impaksi serumen
-Hematoma
-Otitis eksterna
-Tumor
-Perforasi membran tymphani
Penatalaksanaan:
 Serangga hidup : dibunuh terlebih dahulu sebelum dikeluarkan, dengan
menggunakan “mineral oil” atau lidokain.
 Pengeluaran benda asing, dapat menggunakan berbagai metode, seperti:
a. Irigasi (jika membran tymphani intak) dengan menggunakan air. KI : benda
lunak, bahan organik, biji-bijian yang dapat membesar apabila terkena air.
b. Suction dengan menggunakan kateter.
c. Pengeluaran dengan menggunakan forceps
d. Pengeluaran secara mikroskopik
 Sedasi atau anastesi dibutuhkan untuk mempermudah proses pengeluaran
 Medikamentosa : Pengobatan medikamentosa setelah pengeluaran benda asing
biasanya tidak dibutuhkan. Pengobatan diberikan apabila terjadi infeksi atau
abrasi, dengan menggunakan tetes telinga kombinasi antibiotik dan steroid.

You might also like