Professional Documents
Culture Documents
KUANTITATIF
Kelompok 8
Desi Trisari NIM 15-116
Nurintan Kurnia NIM 15-121
Siti Aldina NIM 15-124
Isa Rahayu NIM 15-233
Lilik Maesaroh NIM 15-340
Kecemasan
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh
hipnoterapi terhadap kecemasan (skor kecemasan) pada atlet
bulutangkis antara kelompok intervensi (mendapat hipnoterapi) dan
kelompok kontrol (tidak ada perlakuan)
Judul : Pengaruh hipnoterapi terhadap kecemasan (skor kecemasan)
pada atlet bulutangkis
Pertanyaan Penelitian: “Apakah terdapat perbedaan rerata kecemasan
(skor konsentrasi) antara kelompok intervensi (mendapat hipnoterapi)
dan kelompok kontrol (tidak ada perlakuan)?”
Hipotesis :
Ha: terdapat perbedaan rerata kecemasan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Ho: tidak terdapat perbedaan rerata kecemasan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Data set 1(Mann-Whitney test)
Tabel 2.1 Distribusi Rerata Kecemasan (Skor Konsentrasi) Antara Kelompok
Intervensi (Mendapat Hipnoterapi) Dan Kelompok Kontrol (Tidak Ada
Perlakuan)
a. Perempuan 34 85
b. laki-laki 6 15
Total 40 100
Agama
Islam 40 100
Total 40 100
Sumber : Data primer 2018
Perempuan dalam kelas B lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki yaitu sebanyak 85 b%(34 orang), sedangkan laki-
lakinya 15 % (4 orang. Sedangkan untuk agama mahasiswa di kelas B
yaitu 100% islam
Dengan menggunakan Zung Self-Rating Anxiety
Scale (SRAS) skor kecemasan 20-44 dianggap ringan, skor
45-59 kecemasan sedang, 60-74 kecemasan berat, dan 75-
80 kecemasan panik. Dapat disimpulkan bahwa skor
kecemasan responden yang diberi hipnoterapi lebih
rendah (21.95, berada dalam rentan kecemsan ringan )
daripada skor kecemasan responden yang tidak diberi
hipnoterapi (67.54 ,berada dalam rentan kecemasan berat .
Berdasarkan nilai p value 0,000<0,005 menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rerata kecemasan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga
hipnoterapi baik untuk menurunkan kecemasan pada atlet
bulutangkis.
Obesitas
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan
antara olahraga (olahraga/tidak olahraga) dengan
obesitas (obesitas/tidak obesitas)
Judul : Hubungan antara olahraga dengan obesitas
Pertanyaan Penelitian: “Apakah terdapat hubungan
antara olahraga dengan obesitas?”
Hipotesis:
Ha: Terdapat hubungan antara olahraga dengan
obesitas
Ho: Tidak terdapat hubungan antara olahraga
dengan obesitas
Tabel 3.1 Distribusi Menurut Kegiatan Olahraga dan Kejadian Obesitas
Olahraga Obesitas Total OR P
Obesitas Tidak obesitas (95% Value
CI)
N % N % N %
Tidak 35 35 15 15 50 50 3,5 0,003
olahraga
Olahraga 20 20 30 30 50 50
Jumlah 55 55 45 45 100
Sumber : Data Primer 2018
Hasil uji statististik diperoleh p value =0,003 maka dapat disimpulkan
Terdapat hubungan antara olahraga dengan obesitas. Responden yang tidak olahraga
dan mengalami obesitas lebih tinggi (35%) , daripada responden yang olahraga dan
mengalami obesitas (20%). Or 3,5 artinya, tidak olahraga mempertinggi kejadian
obesitas sebesar 3,5x daripada responden yang berolahraga
Tabel 3.2 Distribusi Menurut Kegiatan Olahraga dan Kejadian Obesitas
Olahraga Obesitas Total OR P
Obesitas Tidak obesitas (95% Value
CI)
N % N % N %
Tidak 25 45 2 4 27 49 3,4 0,252
olahraga
Olahraga 22 40 6 11 28 51
Jumlah 47 85 8 15 55 100
Sumber : Data Primer 2018
Hasil uji statististik diperoleh p=0,252 maka dapat disimpulkan tidak terdapat
hubungan antara olahraga dengan obesitas. Responden yang tidak olahraga dan
mengalami obesitas sebanyak 45% (25 orang), responden yang olahraga dan obesitas
40% (22 orang). Or 3,4 artinya, tidak olahraga mempertinggi kejadian obesitas sebesar
3,4x daripada responden yang berolahraga
Kepatuhan
Kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh edukasi
suportif terhadap kepatuhan medikasi (skor kepatuhan medikasi) pada pasien
hemodialisis
Judul : Pengaruh edukasi suportif terhadap kepatuhan medikasi pada pasien
hemodialisis
Pertanyaan Penelitian : “Apakah terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan
medikasi (skor kepatuhan medikasi) pada pasien hemodialisis sebelum dan
sesudah terapi edukasi suportif?”
Hipotesis
Ha: terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi pada pasien
hemodialisis sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif
Ho: tidak terdapat perbedaan rerata skor kepatuhan medikasi (skor
kepatuhan medikasi) pada pasien hemodialisis sebelum dan sesudah terapi
edukasi suportif
Data set 1 (Uji Wilcoxon)
Tabel 4.1 Distribusi rata-rata skor kepatuhan medikasi pada pasien
hemodialisis responden sebelum dan sesudah terapi edukasi suportif