You are on page 1of 116

“Masalah-masalah penting yang saat

ini kita hadapi tidak bisa diselesaikan


dengan cara berpikir yang sama ketika
kita menciptakan masalah tersebut.”
ALBERT EINSTEIN

Muhamad Jumliadi
Setelah selesai pembelajaran

Peserta diklat diharapkan


mampu Mempraktikan KIE/
Penyuluhan dalam program KKB

-
Setelah selesai mempelajari materi ini,
peserta diklat dapat:

 Menjelaskan konsep dasar KIE/ Penyuluhan


 Menjelaskan Jenis dan Bentuk KIE/
Penyuluhan
 Menjelaskan Media KIE/ Penyuluhan
 Mempraktikan langkah-langkah KIE/
Penyuluhan
-
Latar Belakang
 Penyuluh KB mempunyai tugas sebagai penggerak
keluarga/masyarakat dalam program KB  visi program
“ Semua Keluarga Ikut KB”
 Perlu dilakukan KIE yang efektif  para pengambil
keputusan
 Pelaksanaan KIE yang dilakukan oleh Penyuluh KB
belum optimal
 Belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang
advokasi
 Perlu diberikan pembekalan melalui pelatihan KIE dan
Advokasi
KUALITAS SDM DAN KEMAJUAN
BANGSA

PELAYANAN
SOSIAL KUALITAS KEMAJUAN
DASAR: SDM SUATU BANGSA
•Pendidikan
(80%?)
•Kesehatan

•KB KEMAJUAN BANGSA DI


MASA DEPAN DITENTUKAN OLEH KEKAYAAN
KB KUALITAS SDM, DAN BUKAN OLEH SDA
MEMPUNYAI PERAN MELIMPAHNYA SDA
PENTING DALAM PEMB.
(20%?)
SDM
PERAN KB DALAM PENINGKATAN IPM
MMR

IMR
KESEHATAN
GIZI ANAK

KECERDASAN

PARTISIPASI SKLH
KB PENDIDIKAN IPM
PEDKN LEBIH TINGGI

PUBLIC SAVING

PRIVATE SAVING
EKONOMI
MUTU TENAGA KRJA
SDM INDONESIA

IPM rendah  ranking 128


KB
MEMPUNYAI PERAN
PENTING DALAM PENINGKATAN
KUALITAS SDM

MEMUTUS “LINGKARAN SETAN”


KEMISKINAN (POVERTY TRAP)

MISKIN  ANAK BANYAK  MISKIN


Sembilan bersaudara
Keluarga dengan anak 11 orang
KB PRIORITAS PEMBANGUNAAN ORDE BARU

KELUARGA KECIL
BAHAGIA SEJAHTERA

DUA ANAK CUKUP


MENGAPA DAHULU (ERA ORDE BARU)
PROGRAM KB SANGAT BERHASIL ??
KOMITMEN POLITIK YANG
LUAR BIASA:
 Posisi KB sangat
jelas; (Indikator
Pembangunan Daerah)
 Dukungan tokoh
agama, toma, LSM, org.
profesi. dll
l Delapan sukses;
Kelembagaan KB
yang sangat kuat:
l Pusat;
l Propinsi;
l Kabupaten;
l Kecamatan;
l Desa  RW  RT
DUKUNGAN
ANGGARAN YANG
BESAR:
l Dalam negeri;
l Donor luar negeri;
TENAGA
LAPANGAN
(PLKB) YANG
SANGAT
MEMADAI:
l Pernah
mencapai 35.000;
Strategi Dasar (Grand Strategy)

1. Menggerakkan & memberdayakan seluruh


masyarakat dlm program KB
2. Menata kembali pengelolaan program KB
3. Memperkuat SDM operasional program KB
4. Meningkatkan ketahanan & kesejahteraan
keluarga melalui pelayanan KB
5. Meningkatkan pembiayaan program KB
Pokok-pokok Program dan Kegiatan
1. Program Keluarga Berencana
 Pengembangan kebijakan tentang pelayanan KB,
KIE peran serta masyarakat dlm KB & KR
 Peningkatan akses dan pelayanan KB & KR
 Peningkatan penggunaan kontrasepsi yg efektif &
efisien
 Penyediaan alat, obat & cara kontrasepsi dgn
memprioritaskan keluarga miskin
 Penyelenggaraan promosi & pemenuhan hak-hak
reproduksi termasuk KIE & konseling
Pokok-pokok Program dan Kegiatan
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pengembangan kebijakan pelayanan KRR bagi
remaja
 Penyelenggaraan promosi KRR, pemahaman &
pencegahan HIV/AIDS & bahaya NAPZA  KIE
& konseling bagi masyarakat, keluarga & remaja
 Penguatan dukungan & partisipasi masyarakat
thdp penyelenggaraan program KRR yg mandiri
Pokok-pokok Program dan Kegiatan
3. Program Ketahanan & Pemberdayaan Keluarga
 Pengembangan & memantapkan ketahanan &
pemberdayaan keluarga
 Penyelenggaraan advokasi, KIE & konseling bagi keluarga
 Pengembangan pengetahuan & keterampilan
kewirausahaan melalui pelatihan teknis
 Pengembangan cakupan & kualitas UPPKS
 Pengembangan cakupan & kualitas kelompok bina
keluarga bagi keluarga dgn balita, remaja & lanjut usia
Pokok-pokok Program dan Kegiatan
4. Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil
Berkualitas
 Pengembangan sistem pengelolaan & informasi
(personil, sarana & prasarana) utk mendukung
keterpaduan program
 Peningkatan kemampuan tenaga lapangan &
kemandirian kelembagaan KB berbasis masyarakat
 Pengelolaan data & informasi klg berbasis data mikro
 Pengkajian & pengembangan serta pembinaan &
supervisi pelaksanaan program
Konsep Dasar KIE

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Sasaran
Konsep Dasar Advokasi
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Sasaran
 Pembuat kebijakan publik
 Pembuat opini publik
Pengertian Advokasi Program KKBPK

 Kegiatan yang dilakukan untuk


mempengaruhi penentu kebijakan
(Stockholder)
 Agar mengeluarkan dukungan
(kebijakan/aturan)
 Yang berpihak kepada masyarakat
dalam melaksanakan program
KKBPK.
sebagai suatu proses penyampaian isi
Komunikasi pesan dari seseorang kepada pihak lain
untuk mendapatkan tanggapan

sebagai data dan fakta untuk


Informasi diketahui dan dimanfaatkan oleh
siapa saja
didefinisikan sebagai sesuatu
kegiatan yang mendorong terjadinya
Edukasi perubahan (pengetahuan, sikap,
perilaku dan keterampilan) seseorang,
- kelompok dan masyarakat
Dapat disimpukan bahwa
KIE/Penyuluhan adalah ??

adalah kegiatan penyampaian informasi untuk


meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat dalam
program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga.
-
Mengubah sikap mental,
kepercayaan nilai-nilai dan
perilaku individu serta kelompok
masyarakat

-
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB  +
peserta baru.
2. Membina kelestarian peserta KB.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang
dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke
arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan
praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga
masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai
perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.

-
Jenis KIE
1. KIE Individu
Suatu proses KIE timbal balik secara langsung antara
petugas KIE dengan individu sasaran program KB
2. KIE Kelompok
Suatu proses KIE timbal balik secara langsung antara
petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
3. KIE Massa
Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
kepada masyarakat dalam jumlah yang besar.
1.KIE/ Penyuluhan Tatap Mata
2.KIE/ Penyuluhan Kelompok
3.KIE/ Penyuluhan dengan
menggunakan Media Massa
 Sasarannya masyarakat

-
1. Pemberi KIE/ Penyuluhan (Penyuluh KB, Toma,
Toga, atau Kader)
2. Penerima KIE/ Penyuluhan (Individu, Keluarga,
Masyarakat)
3. Isi KIE/ Penyuluhan
4. Cara/ Metode menyampaikan KIE/ Penyuluhan
5. Media penyampaian KIE/ Penyuluhan
6. Hasil KIE/ Penyuluhan

-
Perbedaan dan Persamaan Advokasi dgn
Komunikasi, Informasi, & Edukasi (KIE)

Advokasi Persamaan KIE

Proses :
Tujuan : • Identifikasi, segmentasi Tujuan:
Secara aktif mendukung sasaran Mengubah sikap mental,
suatu masalah/isu dan • Melakukan penelitian untuk kepercayaan, nilai-nilai
mencoba untuk untuk memperjelas masalah perilaku individu
mendapatkan dukungan • Membuat strategi dan pesan dan kelompok individu
dari pihak lain • Monitoring dan evaluasi
Persamaan & Perbedaan KIE
dengan Advokasi
Persamaan Advokasi & KIE
1. Melakukan identifikasi dlm menentukan
segmentasi sasaran
2. Melakukan penelitian penjajakan kebutuhan
3. Membuat strategi & pesan
4. Melakukan monitoring & penelitian
Perbedaan Advokasi dan KIE
ADVOKASI KIE

Dilihat dari tujuan : Dilihat dari tujuan :


Secara aktif mendukung & Mengubah sikap mental, kepercayaan
mempromosikan suatu masalah/isu & nilai-nilai & perilaku individu serta
mencoba utk mendapatkan dukungan kelompok masyarakat.
dari pihak lain dlm rangka perubahan
kebijakan, program & perundang-
undangan.

Sasaran : Sasaran :
Penentu kebijakan/pembuat keputusan, Individu, keluarga, dan masyarakat.
dan pembuat peraturan (per-UU-an)

Hasil Advokasi :
Dukungan & perubahan peraturan Hasil KIE :
perundang-undangan, kebijakan serta  Meningkatkan pengetahuan &
program. keterampilan individu, keluarga masy.
 Perubahan sikap & perilaku individu,
keluarga & masyarakat.
KIE Masa melalui TV, Radio, Media
Tradisional, Contes

-
Tatap Muka : Individu, kelompok,
massa.

-
KIE melalui media luar ruang

-
KIE Media Luar Ruang

-
LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN
STRATEGI KIE DAN ADVOKASI

 Identifikasi Kebutuhan

 Pengamatan langsung
 Interview (wawancara)
•Isu KIE
 Focus Group Discussion •Isu Advokasi
 Survei
 Analisis data sekunder
 Analisis Masalah
 Analisis Masalah KIE

 Analisis khalayak sasaran (lingkungan sosial)


 Analisis program kebijakan/prog, lembaga/
organisasi, sumber daya KIE

Fish Bone & USG

Isu prioritas
 Analisis masalah advokasi
 Isu tsb mempengaruhi banyak orang;
 Isu tsb mempunyai pengaruh yg besar thdp program
kependudukan & kesehatan reproduksi;
 Isu tsb sesuai dgn misi organisasi;
 Isu tsb sesuai dgn tujuan pembangunan kependudukan
& Program KB Nasional;
 Isu tsb dpt dipertanggungjwbkn dgn intervensi advoks;
 Isu tsb dpt memobilisasi secara besar para mitra &
stakeholder lainnya.

Isu prioritas
Langkah-langkah … (lanjt)

 Analisis Sasaran KIE dan Advokasi


 Analisis sasaran KIE
a. Hal-hal yang perlu diketahui
 Jumlah, lokasi, jenis kelamin, usia
 Penget. ttg isu prioritas
 Keterampilan berbicara
 Dukungan thd isu prioritas & alasan

b. Sasaran KIE
 Individu
 Keluarga
 Masyarakat umum
Langkah-langkah … (lanjt)
 Analisis sasaran advokasi
a. Hal-hal yang perlu diketahui
 Jumlah, lokasi, jenis kelamin, usia
 Penget. ttg isu prioritas
 Keterampilan berbicara
 Kekuatan politik
 Dukungan thd isu prioritas & alasan Deskripsi
 Kesediaan berbicara di masy isu prioritas
& media massa
b. Sasaran advokasi
 Penerima advokasi (Primary stakeholder)
 Mitra (Secondary stakeholder)
 Pembuat keputusan (Key stakeholder)
 Penentang (Secondary stakeholder)
Deskripsi isu prioritas

 Isu/masalah prioritas & penyebabnya


 Alasan memilih isu
 Siapa yang kemungkinan terkena dampak
 Solusi advokasi yang diusulkan
Contoh Kasus Desa Suka Maju

 Jumlah PUS MUPAR 35% dari jumlah PUS


 Jumlah peserta KB 40% dr jml PUS (1% di antaranya pria)
 Usia kawin pertama wanita < 16 tahun (30 % dari WUS)
 Jumlah Pra KS dan KS I = 70 % dari seluruh keluarga
 60 % PUS punya anak > 3
 Tradisi kawin muda dan kawin cerai
 Nilai anak laki-laki lebih tinggi dr anak perempuan
 Bidan = 2 ; Penyuluh KB = 1 ; Toma & Toga =10; Kader = 5
 Kepala Sekolah = 2, Guru = 4, Kades = 1; BP4 & KUA = 2
 BPD = 1; Sekolh formal = 2; Seklh Minggu = 1; Posyandu = 1;
Majelis Taklim = 2; Krng Taruna = 1; KIE Kit =1; Bk kader =1
 Suami harus sebagai kepala keluarga
Langkah-langkah … (lanjt)
 Pengemasan & Penyampaian Pesan
 Pengemasan pesan KIE
 Rumusan pesan sederhana,jelas,khusus,konsisten, pos.,
menarik, b’orientasi pd tdakan, slras dgn budaya & keyakinan
khalayak, sejalan dgn kebijakan nasional
 Mampu mencerminkan tema/pesan kunci dgn tepat.
 Ditekankan pd bentuk-bentuk pemecahan masalah secara
praktis dp paparan secara dramatis
 Pesan brpa pikiran  informasi, pendapat, gagasan dan pesan
aksi
Contoh :
- Alkon dpt menunda kehamilan  informasi & pesan aksi ??
- Penggunaan alkon tdk bertentangan dgn agama  informasi
& pesan aksi ??
- Klg dgn dua anak mewujudkan klg yg bebas dr kebodohan
 pendapat & pesan aksi ??
- Sudah saatnya remaja mengetahui ttg KB & KR  gagasan &
pesan aksi ??
Pesan Advokasi : Apakah itu ?
 Merupakan pernyataan yang singkat,
padat, dan bersifat membujuk.
 Berhubungan dengan tujuan Anda dan
menyimpulkan apa yang ingin Anda capai.
 Bertujuan untuk menciptakan aksi yang
perlu dilakukan oleh pendengar pesan
Anda.
 Pengemasan pesan Advokasi
 Mendorong tindakan ttn yg kita inginkan utk dpt
dilakukan oleh sasaran
 Dikemas dgn singkat, padat & persuasif.
 Perhatikan ide/gagasan, bahasa, pembawa pesan,
format serta waktu & tempat
 Memuat ide/gagasan yg ingin diket. org lain dgn
argumen yg bersifat membujuk sasaran
 Bahasa mudah dimengerti & dgn kalimat yg tepat
Bagian Utama dari Pesan Advokasi
 4 Aspek
 Apa dampak negatif
 Apa isu / masalahnya? masalah tersebut
terhadap sekelompok
 Seberapa besar/serius orang tertentu?
isu/masalah tersebut.
 Apa yang dapat
dilakukan oleh pembuat
keputusan untuk
memecahkan masalah
tersebut?
Bagian Utama dari Pesan Advokasi

Apa itu isu atau masalah?

Contoh:

“Tingginya kematian
ibu di Indonesia”
Bagian Utama dari Pesan Advokasi

Seberapa besar isu atau seberapa serius


masalah tersebut?

Contoh:
Kematian ibu di Indonesia (MMR) sangat tinggi yaitu :
228/100.000 kelahiran dibandingkan dengan Philipina (60)
Malayasia (50) Thailand (50) Singapura (10).
Dengan MMR sebesar 228 berarti setiap tahun 17.000 ibu
hamil/melahirkan meninggal atau 2 ibu meninggal setiap
jam dan ini setara dua jumbo jet berisi ibu hamil jatuh
setiap minggu.
Bagian Utama dari Pesan Advokasi
Apa dampak negatif masalah tersebut terhadap
sekelompok orang tertentu?

Contoh:
Akan ada sekitar 17.000 suami
kehilangan isteri, belasan ribu anak
akan menjadi piatu dan bayi yang
ibunya meninggal kemungkinan
kematiannya menjadi besar dan
berbagai dampak sosial dan psikologis
lainnya.
Bagian Utama dari Pesan Advokasi

Apa yang dapat dilakukan pengambil


keputusan untuk mengurangi kematian ibu?

Contoh:
 Peningkatan pertolongan persalinan oleh
NAKES
 Penyediaan bidan di desa.
 Peningkatan kualitas pelayanan.
 Perbaikan sarana transportasi untuk
mempermudah akses ke tempat pelayanan
 Pengalokasian sumber daya untuk
pengembangan PONED dan PONEK
Langkah-langkah … (lanjt)
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm pengemasan &
penyampaian pesan
 Disampaikan secara konsisten dgn menggunakan
berbagai saluran & dgn kata-kata yg berbeda, khususnya
pesan utk suatu periode yg panjang
 Pastikan bhw pesan disampaikan oleh komunikator yg
memiliki kredibilitas tinggi
 Ciptakan pesan yg mudah dipahami & hindari
penggunaan jargon-jargon
 Pengembangan pesan menggunakan pendekatan
SEE-A (S = Statement; E = Evidence; E = Example
dan A = Action).
Gaya Pesan Advokasi

• Sentuhan Emosional Vs Rasional

• Seruan Positif Vs Negatif

• Seruan Massa Vs Individu

• Kesimpulan Tertentu/Tertutup Vs
Kesimpulan Terbuka

• Seruan Berulang Vs Seruan


Sekali
Contoh pesan advokasi
Tingginya angka kematian bayi di Desa Sudi Mampir
Berdasarkan data laporan Puskesmas Kencana th 2008, angka kematian
bayi di Desa Sudi Mampir mencapai 50 per 1000 kelahiran hidup, lbh
tinggi dibandingkan dgn Desa Sekar Melati yg hny mencapai 38 per 1000
kelahiran hidup.
Hal ini terjadi karena di Desa Sudi Mampir masih banyak pertolongan
persalinan yg dilakukan oleh dukun belum terlatih, cukup besarnya
proporsi ibu yg memiliki banyak anak dgn jarak kelahiran yg terlalu dekat
serta masih rendahnya kesertaan ber-KB.
Apabila hal tersebut tidak segera diatasi akan mengakibatkan semakin
tingginya angka kematian bayi, demikian juga dgn kematian ibu
dikarenakan terlalu sering melahirkan dgn jarak yg terlalu dekat. Oleh
karena itu diperlu-kan dukungan Kepala Desa/Kelurahan utk
mengharuskan para dukun penolong kelahiran mengikuti pelatihan di
Puskesmas dgn menerbitkan surat permohonan ke dinas kesehatan
setempat serta memfasilitasi terlaksananya kegiatan KIE KB.
Langkah-langkah … (lanjt)
 Strategi KIE dan Advokasi
 Strategi KIE  Perpaduan jenis, teknik & media KIE
 Jenis : KIE individu, kelompok, massa
 Teknik : Diskusi, obrolan, Rakor, media cetak/elektr
 Media : KIE kit, leaflet, brosur, poster, radio, TV

 Strategi Advokasi  Perpaduan pendekatan, teknik,


& pesan advokasi
 Pendekatan : Pemimpin, kemitraan, mobilisasi,
kapasitas, media massa
 Teknik : Lobi, petisi, debat, negosiasi, presentasi,
media massa
 Pesan : See-A
Langkah-langkah … (lanjt)

 Penetapan Tujuan KIE dan Advokasi


 Tujuan KIE
Pe pengetahuan, sikap dan perilaku yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu

 Tujuan Advokasi  SMART


S = Spesifik (khusus)
M = Measurable (dapat diukur)
A = Appropriate (tepat)
R = Realistic (realistis)
T = Time Bound (mempunyai batas waktu yg jelas)
PENGEMBANGAN RENCANA AKSI
KIE DAN ADVOKASI

 Pengembangan Rencana Aksi KIE


 Identifikasi kebutuhan

 Analisis masalah

 Penetapan isu/masalah prioritas

 Tujuan & rencana kegiatan KIE


LK/I/KIE : Sasaran Khalayak & Program Desa “Suka Maju”
Demografi SDM Ekonomi Sosial Prasarana Jangkauan/
Budaya & Sarana Akses
 60% PUS Bidan = 2 Jumlah  Tradisi  Sekolah  Transpor-
pny anak PKB = 1 Pra KS kawin formal = 2 tasi umum
>3 Toma/Toga dan KS I muda Posyandu tidak
  PUS = 10 = 70 %  Tradisi =1 memadai
MUPAR Kader = 5 dari kawincerai  Majelis
35% da Kepsek= 2 seluruh  Nilai Taklim = 2
  psrta Guru = 4 keluarga anak laki-  Sekolah
KB 40% Kades = 1 laki lebih Minggu = 1
dr PUS BP4 & KUA tinggi dari Karang
(1% pria) =2 Anak pe- Taruna =
 Usia BPD = 1 rempuan  KIE Kit=1
kawin  Buku
pertama pegangan
wanita < kader =1
16 thn (30
%drWUS)
LK/II/KIE : Analisis Masalah & Penyebab Masalah
di Desa “Suka Maju”

Isu Bahan Orang Cara Alat Lingkungan

 Adanya Terbatas- Penyu-  Tradisi  Sekolah  Transpor-


Anggapan nya buku luh KB kawin formal = 2 tasi umum
masyarakat materi belum muda Posyandu tidak
bahwa KB
tentang KB dilatih  Tradisi =1 memadai
urusan kawincerai  Majelis
 dll KIE.
perempuan  Nilai Taklim = 2
Toma/
Toga anak laki-  Sekolah
laki lebih Minggu = 1
belum
memaha
tinggi dari Karang
Anak pe- Taruna =
mi rempuan  KIE Kit=1
program
 Buku
KB, dll pegangan
kader =1
LK/ III/KIE : Kerangka Isu Prioritas Program KB
di Desa “Suka Maju

No Isu Program KB U S G Jumlah Ranking

Adanya anggap-
an masyarak1at
bahwa KB urus- 4 4 4 12 II
an perempuan
Masih adanya
pendapat
2 3 2 7 III
masyarakat
“banyak anak
banyak rezeki”
Masih
rendahnya usia
5 5 5 15 I
kawin pertama
perempuan
LK/IV/KIE : Rencana Kegiatan KIE Desa “Suka Maju”
Tujuan KIE : Meningkatnya pengetahuan, sikap & perilaku remaja, keluarga,
Kader, Toma/Toga, BP4/ KUA & masyarakat tentang PUP dan KRR
No Sasaran Jenis KIE Isi Pesan Indikator Waktu Tempat
(Pengt, Sikap Keberha-
Perilaku) silan
1. Remaja KIE individu PUP dapat Jumlah Januari s/d R.perte-
KIE kelompok mempersiap remaja Desember muan
kan remaja yang ikut 2009 Karang
memiliki kegiatan Taruna
keluarga KIE
berkualitas
2. Keluarga yg KIE kelompok Pernikahan di Jumlah Januari s/d Majelis
mempunyai bwh umur keluarga yg Desember Taklim
anak remaja membw kon- mengi-kuti 2009
sekuensidper KIE
olehnya anak kelompok
tdk bermutu
3. Kader KIE kelompok PUP dpt Jumlah Januari s/d Posyandu
mempersiap Kader dst Desember
kan remaja … 2009
…dst
Pengembangan Rencana Aksi … (lanjt)

 Pengembangan Rencana Aksi Advokasi


 Penetapan isu/masalah prioritas

 Mendeskripsikan isu/masalah prioritas

 Menetapkan tujuan advokasi

 Menetapkan rencana kegiatan advokasi


LK/I/Adv : Sasaran Khalayak & Program Desa “Suka Maju”
Demografi SDM Ekonomi Sosial Prasarana Jangkauan/
Budaya & Sarana Akses
 60% PUS Bidan = 2 Jumlah  Tradisi  Sekolah  Transpor-
pny anak PKB = 1 Pra KS kawin formal = 2 tasi umum
>3 Toma/Toga dan KS I muda Posyandu tidak
  PUS = 10 = 70 %  Tradisi =1 memadai
MUPAR Kader = 5 dari kawincerai  Majelis
35% da Kepsek= 2 seluruh  Nilai Taklim = 2
  psrta Guru = 4 keluarga anak laki-  Sekolah
KB 40% Kades = 1 laki lebih Minggu = 1
dr PUS BP4 & KUA tinggi dari Karang
(1% pria) =2 Anak pe- Taruna =
 Usia BPD = 1 rempuan  KIE Kit=1
kawin  Buku
pertama pegangan
wanita < kader =1
16 thn (30
%drWUS)
LK/II/Adv : Analisis Masalah & Penyebab Masalah
di Desa “Suka Maju”
Isu Bahan Orang Cara Alat Lingkungan
 Adanya Terbatas- - Penyuluh  Tradisi  Sekolah  Transpor-
Anggapan KB belum kawin formal = 2 tasi umum
nya buku
dilatih KIE
masyarakat materi -Toma/To-
muda Posyandu tidak
bahwa KB  Tradisi =1 memadai
tentang KB ga belum
urusan memahami kawincerai  Majelis
perempuan  dll program  Nilai Taklim = 2
anak laki-
KB  Sekolah
-Tim KIE laki lebih
Minggu = 1
blm ber- tinggi dari
fungsi se Karang
Anak pe-
cara opti Taruna =
rempuan
mal.  KIE Kit=1
-Toma/  Buku
Toga be-
pegangan
lum berpe
ran aktif kader =1
dlm KIE
program
KB, dll
Kerangka Isu Prioritas Program KB Desa Suka Maju
LK /III/Advokasi

Kriteria Isu 1 Isu 2 Isu 3

Isu tersebut mempengaruhi banyak orang 3 2 5

Isu tersebut mempunyai pengaruh yang 3 4 5


besar terhadap program kependudukan dan
kesehatan reproduksi
Isu tersebut sesuai dengan misi organisasi 4 4 4

Isu tersebut dapat dipertanggungjawabkan 3 4 4


dengan intervensi advokasi
isu tsb sesuai dgn tujuan pembangunan 4 3 4
kependudukan & Program KB Nasional;
Isu tersebut dapat memobilisasi secara 3 4 4
besar para mitra dan stakeholder lainnya
TOTAL NILAI 20 21 26
Mendeskripsikan Isu Prioritas
LK/IV/Advokasi
Deskripsi isu Alasan memilih Siapa yang Solusi advokasi
prioritas dan masalah terkena yang diusulkan
penyebabnya dampak
1 2 3 4
Masih rendahnya Berdasarkan Semua remaja Advokasi kepada
usia kawin perta- data BP4 tahun dan calon Toma/Toga untuk
ma wanita yang 2008 yang pengantin memberikan KIE
menunjukkan PUP dan KRR
disebabkan oleh : bahwa rata-rata kepada keluarga
Belum berperannya usia kawin wanita
Kader, Toma/Toga, kurang dari 16
BP4/KUA tahun
Menetapkan tujuan advokasi (LK/V/Advokasi)
 Isu/masalah
Masih rendahnya usia kawin pertama wanita di Desa Suka Maju

 Tujuan Umum
Memberikan kontribusi terhadap penurunan proporsi usia kawin
pertama wanita dari 30 % menjadi 25 % pada akhir tahun 2009.

 Tujuan Khusus
 Terlaksananya kegiatan KIE PUP dan KRR oleh Toma/Toga kpd
keluarga sebanyak 4 x perbulan dr bln Januari sd Desember 2009
 Terlaksananya kegiatan KIE PUP & KRR oleh petugas BP4 dan
KUA kpd setiap calon pengantin yg sudah terdaftar di kantor KUA
dr bulan Januari sd Desember 2009.
 Diperolehnya anggaran KIE PUP & KRR dr Kepala Desa Sukamaju
mulai triwulan I sd triwulan IV tahun 2009.
 Terbentuknya Pusat Informasi & Konseling KRR di dua sekolah
pada triwulan II tahun 2009
 Tersedianya anggaran KIE PUP & KRR dalam Anggaran Dana
Desa (ADD) tahun 2009 .
Diikutsertakannya Penyuluh KB dalam Musrenbangdes tahun 2009.
LK/VI/Advokasi
Rencana Kegiatan Advokasi Desa Suka Maju
Sasaran Isi Pesan Teknik Bahan Waktu Indikator
Advo- Advo- Advokas Monev
kasi kasi i
Penentu Masih tingginya jumlah  Lobi  Data Minggu II  - Keluarnya
Kebijakan: wanita usia kawin pertama di  Pre- jumlah Januari surat perintah
Kepala bawah 16 tahun \di Desa sentasi wanita 2009 kepala desa utk
Desa / Suka Maju sebesar 30% yang optima-lisasi
Kelurahan (data BP4, 2008) dpt menikah kerja tim KIE.
mengakibatkan rendahnya umur di -Teranggar-
kualitas anak yg dilahirkn. bawah 16 kannya biaya
Hal ini dise-babkan oleh tahun opera sional
rendahnya frekuensi  Bahan KIE PUP dan
kegiatan KIE di Desa Suka pre- KRR dlm ADD
Maju. Diharapkan kepala sentasi
desa
dapat : mengeluarkan
surat perintah optimali-
sasi kerja tim KIE
MONITORING DAN EVALUASI

 Pengertian

 Monitoring Salah satu komponen pokok dalam


manajemen yg memantau, mengendalikan pelaksanaan
program, proyek dan kegiatan yang telah dirumuskan
sebelumnya apakah berjalan sesuai dgn rencana

Evaluasi  Salah satu komponen pokok dalam


manajemen yg secara sistematis mengumpulkan serta
menganalisis data & informasi untuk menilai kelayakan,
serta pencapaian sasaran dan tujuan program proyek &
kegiatan baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan
maupun pascakegiatan.
MONITORING DAN EVALUASI
Perbedaan

NO. MONITORING EVALUASI

1. Terus menerus. Periodik/berkala.

2. Perkembangan sistem/ kegiatan. Analisis dan penilaian tentang rencana


dibandingkan dgn pencapaian/realitas.

3. Mengamati kegiatan apa saja yang Menjawab bagaimana dan mengapa


dilaksanakan dan apa hasilnya. hasil-hasil tersebut dapat dicapai untuk
pedoman atau rancangan masa
depan.
4. Memberikan peringatan dini bagi
manajer akan adanya masalah. Memberikan informasi dan pedoman
bagi manajer untuk pilihan strategis
dan kebijakan program.
5. Penilaian dilakukan oleh manajemen
proyek. Penilaian dilakukan oleh pihak internal.
MONITORING DAN EVALUASI

B. Indikator Monitoring dan Evaluasi

Indikator merupakan alat ukur untuk menentukan


keberhasilan atau kemajuan suatu pelaksanaan
kegiatan dan hasil-hasil yang telah dicapai. Dengan
kata lain ukuran untuk kinerja suatu program atau
proyek.
MONITORING DAN EVALUASI
C. Tujuan dan Manfaat Monitoring dan
Evaluasi
1. Memperoleh informasi tentang masalah dan kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan KIE dan
advokasi
2. Mengatasi masalah dan kendala sedini mungkin
sehingga tidak sampai meluas.
3. Memperbaiki tujuan dan pelaksanaan kegiatan KIE dan
advokasi
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan KIE dan
advokasi yang akan datang.
5. Memperoleh informasi tentang praktik terbaik dari
pengalaman yang diperoleh.
6. Mengukur dan menilai kemajuan dan keberhasilan
kegiatan KIE dan advokasi dan berdasarkan indikator
yang telah ditetapkan.
7. Memperoleh masukan untuk perencanaan ulang atau
rancangan lebih lanjut.
TUJUAN KHUSUS DAN INDIKATOR MONITORING CARA UNTUK MELAKUKAN
KEGIATAN VERIFIKASI
DAN EVALUASI

Tujuan Khusus :

Terlaksananya kegiatan KIE


PUP dan KRR oleh Toma
Toga kepada keluarga
sebanyak 4 x perbulan dari
bulan Januari sampai
dengan Desember 2009.

1. Rapat intern PKB dengan


Toma/Toga sebagai tim  Terlaksananya rapat  Tanda terima undangan
KIE dan Advokasi intern pada awal tahun rapat
2009  Daftar hadir
 Notulen rapat
2. Angjangsana Tim KIE
dan Advokasi Desa/
Kelurahan kepada Toma/  Terlaksananya 1 kali  Catatan kunjungan pada
Toga yang akan menjadi kunjungan ke Toma/ Toga buku visum
mitra sasaran advokasi. untuk menjadi mitra  Jadwal untuk menyepakati
pertemuan
3. Pertemuan antara
TimKIE dan Advokasi
Desa/ Kelurahan,  Terlaksananya presentasi  Tanda terima undangan
Toma/Toga dan Kepala mengenai informasi PUP rapat
Desa membahas
kegiatan KIE PUP dan
dan KRR  Daftar hadir
KRR  Bahan presentasi PUP
dan KRR
 Notulen hasil perte-muan
4. Mengadakan
kesepakatan untuk  Tanda terima undangan
 Terlaksananya lobi rapat
melaksanakan KIE PUP
TEKNIK
ADVOKASI
Pendekatan utama advokasi

• Melibatkan para
pemimpin
• Membangun kemitraan
• Mobilisasi kelompok
masyarakat
• Membangun kapasitas
• Bekerjasama dengan
mass media
Melibatkan para pemimpin

Para pemimpin yang dimaksud


adalah mereka yang
mempunyai pengaruh kuat
dalam memfasilitasi perubahan
isu-isu nasional kependudukan
dan kesehatan reproduksi.
Pembuat aturan : Mereka yang membuat peraturan
Pembuat kebijakan : Mereka yang membuat kebijakan
Pembuat keputusan : Mereka yang melaksanakan
kebijakan
Bagaimana menyentuh para
pemimpin
Formal setting => Rapat, seminar, konferensi, dll.
Informal setting=>Pertemuan umum, festival,
event olahraga, di rumah, dll.
Langsung =>Rapat, surat, media, dll
Tidak langsung =>Melalui kolega, teman, istri, dll.
Membangun Kemitraan Koeksistensi

Komunikasi
Kemitraan dibentuk oleh
sekelompok individu
Kerjasama
yang bekerjasama untuk
mencapai satu tujuan.
Koordinasi

Kolaborasi
Memobilisasi kelompok masyarakat
Tujuan
• Untuk menarik perhatian para pemimpin akan pentingnya
masalah kependudukan dan kesehatan reproduksi dan
mendorong mereka untuk mengambil tindakan
• Menyediakan umpan balik atas kebutuhan dan keinginan
masyarakat
• Membantu para perencana dalam pengumpulan data, bukti,
dan informasi lain yang mendukung isu yang akan
disampaikan
• Menyebarkan informasi kepada publik dan menciptakan
dukungan publik untuk isu yang disampaikan
Bagaimana mengorganisasi dan mobilisasi
kelompok masyarakat ?

• Melibatkan para pemimpin masyarakat, tokoh masyarakat


dan tokoh agama
• Identifikasi kelompok masyarakat utama yang ada
• Identifikasi saluran-saluran masyarakat yang ada untuk
penyebaran informasi
• Mengorganisasikan kelompok (identifikasi anggota,
pemimpin/ketua, aturan main)
• Memobilasi kelompok melalui pertemuan, diskusi kelompok,
media kesenian tradisional dan pertunjukan langsung dll
Membangun Kapasitas

Pendekatan membangun kapasitas


berguna untuk:
• Membangun kepemimpinan
• Memperluas jaringan para advokat
• Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan
• Mengikuti perkembangan baru dan
tantangan baru
Berhubungan dengan Media Massa

 Membangkitkan dukungan publik


atas aktivitas yang dilakukan
 Meningkatkan perolehan dana
(sponsorship) atau jumlah
anggota atau para pendukung
Teknik Advokasi
1. Lobi
2. Petisi
3. Debat
4. Negosiasi
5. Presentasi
6. Penggunaan media massa
LOBI
 Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih
luas adalah suatu upaya informal dan
persuasif yang dilakukan oleh satu pihak
(perorangan, kelompok, Swasta, pemerintah)
yang memiliki kepentingan tertentu untuk
menarik dukungan dari pihak pihak yang
dianggap memiliki pengaruh atau wewenang,
sehingga target yang diinginkan tercapai.
Lobby
Merupakan suatu teknik advokasi
untuk mencapai tujuan kebijakan
publik. Dapat dilakukan dengan
komunikasi langsung (wawan
muka), melalui pertemuan, telepon
resmi, intervensi media. Lobby
perlu dilakukan berulang kali.
Lobby politis
seringkali
diarahkan kepada
sekelompok
pemimpin politik
Lobby Secara Politis
Digunakan untuk mencapai tujuan
kebijakan publik
Hal-hal yang harus diingat

• Lebih efektif bila kebutuhan berkaitan dengan


sistem legislatif.
• Identifikasi anggota parlemen kunci yang
menjadi sasaran, jadikan mereka sebagai
individu atau komite yang berhubungan
dengan pokok persoalan
• Bertindaklah secara fokus. Tetapkan satu
pokok persoalan untuk setiap pembicaraan.
Lobby Secara Politis…
Hal-hal yang harus diingat:

• Cari tahu posisi dan latar belakang anggota


parlemen terhadap isu
• Ciptakan hubungan pribadi. Jika Anda memiliki
kolega atau teman yang akrab dengan anggota
parlemen tersebut, beritahu dia mengenai hal
tersebut.
• Sampaikan kebenaran. Informasi yang salah akan
berakibat sebaliknya.
• Melobi perlu dilakukan secara berkesinambungan
Petisi/Permohonan

• Merupakan cara tertulis dan resmi untuk


menyampaikan masalah.
• Mewakili suatu pandangan kolektif , dan tidak
hanya individu atau kelompok tertentu
• Merupakan pernyataan yang singkat dan jelas
tentang permasalahan pokok dan tindakan yang
perlu diambil, sertakan juga nama dan alamat
orang yang mendukung pernyataan tersebut.
Berdebat
• Digunakan bila terdapat dua atau lebih pendapat
yang berbeda tentang masalah tertentu
• Merupakan kesempatan untuk memperjelas aspek
positif dan negatif dari seluruh pendapat
• Ada moderator yang memimpin diskusi dan
mengendalikan waktu untuk pembicara
• Tiap orang dalam debat tersebut diberikan
kesempatan untuk berbicara (diatur oleh
moderator)
Negosiasi Negosiasi merupakan teknik
untuk mengembangkan
keuntungan bersama dalam
memecahkan perbedaan
kepentingan .
Cara-cara mengatasi konflik

Kompetisi Kompromi

Kolaborasi Akomodasi

Menghindar
Kemampuan Negosisasi
Tiga elemen kunci negosiasi

Mendengarkan Mengamati Menyampaikan


• Penuh perhatian • Fokus • Dengan menggunakan
• Menerima • Dengan kata-kata yang
• Membantu bijaksana sederhana, tidak
• Waspada • Dengan empati mengancam
• Aktif • Secara objektif • Berbicara dengan
• Hormat menggunakan kata-kata
menarik pendengar
• Menghindari kata-kata
penolakan
• Akurat dan lengkap
• Penuh pertimbangan
Kemampuan Negosiasi…
Negosiator harus dalam keadaan
SHAPE
S Sincere/Sensitive (= tulus/peka)
H Honest/Humorous (=jujur/humoris)
A Attentive/Articulate
(=perhatian/pandai berbicara)
P Proficient (= pandai/cakap)
E Enthusiastic/Emphatic
(=antusias/dengan perasaan)
LATIHAN KIE
PENYULUHAN
1.Realistis  sesuai identifikasi
permasalahan
2.Sistematis  perlu perencanaan yg
matang
3.Taktis membangun kemitraan
4.Strategis  berintegrasi dg kegiatan
lainnya
5.Berani informasi jujur
-
1. Memperlakukan sasaran dengan sopan, baik dan
ramah.
2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan
sasaran
( status pendidikan, sosial ekonomi dan emosi )
sebagaimana adanya.
3. Menggunakan alat peraga yang menarik dan
mengambil contoh dari kehidupan sehari – hari.
4. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan
risiko yang dimiliki sasaran.
-
PROF. ALBERT MEHRABIAN

Words
7%

Body
Langue
55%
 ARTICULATION
 AUDIBLE / TERDENGAR

 CLARITY / KEJELASAN
1. Percaya diri dan penguasaan materi kurang.
2. Waktu terbatas.
3. Budaya yang berbeda antara sasaran dan PKB
(pemberi KIE /Penyuluhan).
4. Gaduh.
5. Waktu yang kurang tepat (rawan ngantuk)
6. Penerima pesan acuh tak acuh.
7. Pertanyaan yang sulit.
8. Penerima pesan yang nakal atau melecehkan

-
1. Belajar dan berlatih terus menerus.
2. Bekerja sesuai perencanaan.
3. Mengoptimalkan media KIE/ Penyuluhan.
4. Mencatat semua yang akan dikerjakan
5. Mengevaluasi program dan diri sendiri
6. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
7. Meningkatkan Koordinasi dan kerjasama
dengan Instansi lain, Kepala Desa, PKK,
LOSM, TOMA dan TOGA.
8. Membuang penyakit MALAS

-
1. Awali dengan niat yang ikhlas, dan berdoa
2. Jaga penampilan fisik Anda
3. Datanglah dari sebelah kiri audience
4. Jangan memulai jika Anda ragu
5. Awali dengan senyum
6. Berikan kepada audience, tatapan mata yang
meyakinkan dan hangat
7. Gestur tubuh yang meyakinkan dengan
menghadapkan diri kepada audience
8. Yakinkan diri dengan suara yang terbaik
1. Berikan apresiasi kepada audience
2. Berikan senyum
3. Berikan salam pamungkas yang terbaik

4. Akhiri dengan “Magic Words”


5. Awali dengan Tetap focus walau berakhir
Menguak Manfaat Kesehatan di Balik Ciuman
dapi tidak bisa diselesaikan dengan cara berpikir yang
Para ilmuwan menjelaskan bahwa lewat
sama ketika kita menciptakan masalah tersebut.”
ciuman, bakteri akan saling bertukar satu
sama lainA EINSTEIN
A
Menurut ahli biologi Belanda, setidaknya
ada 80 juta bakteri yang ditukarkan melalui
aktivitas ciuman selama 10 detik. Kuman-
kuman tersebut bisa menangkal infeksi
yang dihadapi masing-masing dari
pasangan di kemudian hari.
LBERT EINSTEIN
Manusia membawa triliunan bakteri
di dalam tubuh dan sama-sama
membentk sebuah mikrobiota, yaitu
campuran penyakit kompleks yang
memainkan peran penting dalam
mencerna makanan dan menangkal
infeksi.

You might also like