Professional Documents
Culture Documents
▪ Shidiq
▪ Amanah
▪ Istiqamah
▪ Iffah
▪ Mujahadah
▪ Syaja’ah
▪ Tawadhu’
▪ Malu
▪ Sabar
▪ Pemaaf
SHIDIQ
Dari segi bahasa, siddiq berasal dari kata ‘shadaqa’ yang memiliki
beberapa arti yang satu sama lain saling melengkapi. Bertentangan dengan siddiq
adalah kadzib (dusta). Di antara arti siddiq adalah benar, jujur / dapat dipercaya,
ikhlas, tulus, keutamaan, kebaikan, dan kesungguhan. Namun siddiq di sini lebih
menjurus kepada sebuah sikap membenarkan sesuatu yang datang dari Allah SWT
dan Rasulullah SAW yang timbul dari rasa dan naluri keimanan yang mendalam.
Rasulullah SAW bersabda,
Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah SWT. berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”.(Q.S. Al-Anfal/8:27).
Contoh amanah kepada Allah SWT., yaitu menjalankan semua yang diperintahkan dan
meninggalkan semua yang dilarangnya.
Amanah ini meliputi hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau
barang, maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah SWT. berfirman:
“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya...”.(Q.S. an-Nis±’/4:58)
▪
ْ َف الَّ ِذ ْي َن لَ يَ ِجد ُْو َن ِنكَاحا َحتَّى يُ ْغ ِنيَ ُه ُم للاُ ِم ْن ف
ض ِل ِه ْ َو ََ ْلي
ِ ست َ ْع ِف
“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian
dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33).
Pengertian Manfaat
Mujahadah merupakan sebuah Dari mujahadah itu sendiri akan kita dapati
istilah yang terbentuk dari asal beberapa manfaat untuk kita, diantaranya
kata jihad, artinya berjuang dengan adalah sebagai berikut :
sungguh-sungguh menurut syari'at
Islam. 1. Menjernikan hati dan marifat Billah
(sadar kepada Allah )
Istilah lain yang juga berasal
dari kata Jihad, yakni 2. Memperoleh hidayah Taufiq Allah
Mujahidin. Mujahidin adalah istilah bagi SWT, Syafaat Tarbiyah Rasulullah
pejuang (Muslim) yang turut dalam SAW.
suatu peperangan atau terlibat dalam
suatu pergolakan. Dasar dari arti 3. Mendidik menjadi orang yang sholeh
kata jihad adalah "berjuang" atau / Sholihah, yang senantisa mendoakan
"berusaha dengan keras" atau "perang", kedua orang tuanya leluhurnya.
namun "perang" yang dimaksud
sebenarnya bukanlah harus berarti 4. Keamanan, ketentraman, kedamaian &
"perang" dalam makna "fisik". kesejahteraan.
SYAJA’AH (KEBERANIAN)
1. Tidak menonjolkan diri dari orang-orang yang level dan statusnya sama, kecuali apabila
sikap tersebut menimbulkan kerugian bagi agama dan umat Islam.
2. Berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan orang yang lebih mulia dan
lebih berilmu daripada dirinya, dan mengantarkannya ke pintu keluar jika yang
bersangkutan meninggalkan majelis.
3. Bergaul dengan orang awam dengan ramah, dan tidak memandang dirinya lebih dari
mereka.
5. Mau duduk-duduk bersama dengan fakir miskin, orang-orang cacat tubuh, dan kaum
dhu’afa lainnya, serta bersedia mengabulkan undangan mereka.
6. Tidak makan dan minum dengan berlebihan dan tidak memakai pakaian yang
menunjukkan kemegahan dan kesombongan.
MALU
Rasa malu berfungsi mengontrol dan mengendalikan seseorang dari segala sikap dan
perbuatan yang dilarang oleh agama. Tanpa kontrol rasa malu seseorang akan bebas
melakukan apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya. Dalam hal ini Rasulullah
bersabda :
ْ ستَحِ فَا
▪ صنَ ْع َما ُ َِّإ َّن ِم َّما أَد َْر َك الن
ْ َ ِإذَا لَ ْم ت،اس ِم ْن َكالَ ِم النبُ َّو ِة ال ُ ْولَى
َشئْت
ِ
‘Jika kamu sudah tidak memiliki rasa malu maka kamu akan berbuat semaumu’.” (HR. Al-
Bukhari)
Penegasan Rasulullah di atas mengingatkan bahwa apabila seseorang tidak lagi memiliki
sifat malu maka dia akan kehilangan kontrol terhadap tingkah lakunya.
SABAR
(Tidak pengecut atau tidak lemah mental) Apabila berhadapan dengan kesulitan hidup, dia memiliki
‘kontrol diri’. Dia segera menstabilkan emosi dan mentalnya, sebelum orang lain mengingatkannya.
Nasihat orang lain agar dia bersabar hanya berperanan sebagai ‘faktor tambahan’ bagi stabiliti dirinya.
2. “Ma Dha’ufuu”
(Tidak lesu dari segi penampilan) Seseorang yang sabar tidak pernah merasa perlu menampilkan
kesedihan atau kesulitan masalahnya kepada orang lain. Dia pantang menampilkan kelesuan di raut
wajahnya, betapa sulit pun masalah yang dihadapi. Dia sedar betul bahwa tiada manusia di dunia yang
luput dari masalah.
3. “Mas takaanuu”
(Tidak menyerah atau tunduk dari segi aktivitas) Seorang yang sabar sentiasa memelihara ketekunan
dan ketahanan dirinya. Dia sentiasa gigih dalam usaha mencapai sasarannya. Dia seorang yang tak
kenal perkataan putus asa. Tidak ada dalam kamus hidupnya putus harapan. Dia tak mudah patah
semangat apabila berhadapan dengan kegagalan. Dia bukanlah seorang pesimis, malah selalu
memelihara dan mengembangkan sikap optimis dalam hidupnya. Jika dia menemui kegagalan hari ini,
dia akan coba sekali lagi keesokan harinya. Jika esoknya dia masih gagal, dia cuba kembali pada hari
lusanya. Bila setelah sekian kali menemui kegagalan, maka dia akan membuat keputusan untuk
mengubah usahanya ke bidang yang lain. Yang pasti dia tak akan pernah memilih untuk duduk diam,
tanpa usaha.
PEMAAF
Pengertian Manfaat
Pemaaf adalah sifat luhur yang perlu ada pada Dicintai oleh Allah, disenangi
diri setiap muslim. Ada beberapa ayat Al-Quran
dan hadis yang menekankan keutamaan bersifat oleh teman, mempunyai
itu yang juga disebut sebagai sifat orang yang banyak teman, menjadikan
hampir di sisi Allah SWT.
kita tidak sombong,
mendatangkan kebaikan.
َّ اء َوال
ض َّرا ِء ِ س َّر
َّ ون ِفي ال َ الَّ ِذ
َ ُين يُ ْن ِفق
اسِ َّين ع َِن الن َ ِين ا ْلغَ ْي َظ َوا ْلعَاف
َ َاظ ِمِ َوا ْلك Kita mendapat berkah ,
hikmah, pahala dari Allah
ََ ِ ّللاُ يُ ِحب ا ْل ُم ْح
س ِنين َّ َو dari perilaku kita, kita akan
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun mempunyai banyak kawan.
sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (QS. Ali-Imran:134)
ش ْكرا َك ِث ْيرا
ُ