You are on page 1of 34

Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan yaitu pelayanan keperawatan.


Dan salah faktor utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan adalah tenaga keperawatan yang efektif dan
efisien sebagai sumber daya manusia.

perencanaan yang pemberian asuhan


strategis dan sistematis keperawatan yang tepat dan
dalam memenuhi kompetensi perawat yang
kebutuhan tenaga memadai.
keperawatan.

kualitas pelayanan Efektifitas dan efisiensi


keperawatan ketenagaan dalam
meningkat keperawatan
Analisa kebutuhan ketenagakerjaan perawat di rumah sakit

analisis situasi analisis cara menghitung tenaga


tenaga perawat di kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit ( cara
rumah sakit perawat di rumah rasio, cara need, cara
sakit, demand,cara gillies, cara
swansburg, metoda formulasi
nina, metoda hasil lokakarya
keperawatan,standar ketenagaan
perawat dan bidan di rumah
sakit.
Metode penugasan asuhan keperawatan (menurut Huber)
terdapat beberapa metode yaitu :

a. Model Kasus (Case Nursing)

b. Model Aplikasi Klien/Keperawatan Total


Model

c. Model Fungsional, Keperawatan


fungsional
d. Model Tim
e. Keperawatan Primer
Beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam kita
melakukan analisis ketenagaan ini, antara lain :

1. Adanya perluasan rumah sakit


2. Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah
sakit, yang akan berdampak pada peningkatan Bed Occupancy Rate
(BOR)
3. Adanya penurunan motivasi,penurunan prestsi kerja
4. Adanya keluhan tentang pelayanan yang diterima.
Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Sakit.
1. Cara rasio
Metoda ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator
personal yang diperlukan
Metoda ini hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak bisa
mengetahui produktivitas SDM rumah sakit
Bisa digunakan bila: kemampuan dan sumber daya untuk prencanaan
personal terbatas,jenis,tipe, dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.
2. Cara Need
Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang
diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.

Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga,diperlukan terlebih dahulu


gambaran tentang jenis pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah
sakit. Kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu
berjalan dengan baik.

Standar waktu pelayanan pasien sebagai berikut :


Untuk pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien rawat inap
sebagai berikut :
Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam

Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut


di atas adalah sebagai berikut :
Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kategori II: Intermediet care/ perawatan sedang
Kategori III: Intensif care/ perawatan total
Dalam penelitian tentang jumlah tenaga pearawat di rumah sakit,
didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam
teragantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada table di bawah ini :
3. Cara Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang
memang nyata dilakukan oleh perawat. Setiap klien yang masuk ruang gawat
darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
* untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit
4.Cara Gillies
Prinsip perhitungan rumus Gillies:
1. Perawatan Langsung
2. Perawatan tak langsung
3. Pendidikan kesehatan
5. Cara Swansburg
Jumlah rata-rata pasien/ hari x jumlah perawat/ pasien/ hari
Jam kerja/ hari
6. Metoda Formulasi Nina
Nina menggunakan lima tahapan dalam menghitung kebutuhan
tenaga.

Tahap I
Dihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien.

Tahap II
Dihitung B= jumlah rata-erata jam perawatan untuk sekuruh klien dalam
satu hari.
B = A x tempat tidur
Tahap III
Dihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.
C= B x 365 hari

Tahap IV
Dihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama
setahun.
D= C x BOR / 80
80 adalah nilai tetap untuk perkiraan realistis jam perawatan.

Tahap V
Didapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 985500/ 1878
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari)
dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
7. Metoda hasil Lokakarya Keperawatan

Menurut hasil lokakarya keperawatan, rumusan yang dapat digunakan


untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut

Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25%


Hari kerja efektif x 40 jam
8. Standar ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit

Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut


direktorat pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001)

Model pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Rawat inap
Berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :
a. tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b. rata-rata pasien per hari
c. jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
d. jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari
e. jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari
2. Jumlah tenaga untuk kamar operasi
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi :
jumlah dan jenis operasi
- jumlah kamar operasi
- Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
- Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang/
tim)
3. Di Ruang Penerimaan
4. Jumlah tenaga di Instalasi Gawat Darurat
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
a. rata-rata jumlah pasien perhari
b. Jumlah jam perawatan perhari
c. Jam efektif perhari
5. Critical Care
6. Rawat Jalan
7. Kamar Bersalin
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d.
kala IV
Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Jenis sistem pemberian asuhan atau sistem penugasan menurut Huber
(1996), yaitu :

1. Model Kasus (Case Nursing)


Sistem keperawatan kasus yaitu seorang perawat merawat seorang klien.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien secara menyeluruh dilakukan
oleh seorang perawat baik di rumah sakit maupun di rumah.
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti : isolasi,
intensive care.
Menurut Marquis dan Huston (1998) :
Kelebihan :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
3) Memungkinkan perawat hanya memfokuskan kepada kebutuhan satu klien
saja sehingga membina hubungan yang akrab dan memuaskan terhadap klien.
Kekurangan :
1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama
3) Mahal karena kurang efisien dan mobilitas perawat juga jadi terbatas dan
terisolasi dari rekan kerja lainnya.
2. Model Aplikasi Klien/Keperawatan Total

Model ini adalah pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan


untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas selama
periode waktu tertentu atau sampai klien pulang.

Keuntungan model ini :


a. Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
b. Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif
c. Memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas, tugas non
keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat.
d. Mendukung penerapan proses perawatan
e. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat tercapai
Kelemahan model ini :
a. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
b. Peserta didik sulit untuk melatih keterampilan dalam melakukan perawatan
dasar, misalnya menyuntik, mengukur suhu.
c. Pendelegasian tugas terbatas.
d. Kelanjutan perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penanggungjawab klien bertugas.
3. Model Fungsional

Keperawatan fungsional dilakukan dengan tiap perawat bekerja


berdasarkan tugas spesifik dan bersifat teknis seperti memberi obat, memandikan
klien atau mengukur tanda vital.

Keuntungan model ini :


a. Sistem fungsional yaitu secara administratif sangat efisien karena setiap
perawat mendapat tugas yang spesifik untuk sejumlah pasien dan mudah
dilakukan serta tidak membingungkan
b. Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu
c. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai melaksanakan
tugas
d. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas sederhana
e. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang
praktik untuk keterampilan tertentu.
Kelemahan model ini :

a. Sistem ini tidak memungkinkan klien untuk menerima asuhan keperawatan


secara holistik dan manusiawi dengan keunikan kebutuhan tiap klien
sehingga sulit untuk memuaskan klien
b. Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau tidak total sehingga proses
keperawatan sulit dilakukan.
c. Apabila pekerjaan selesai perawat cenderung meninggalkan klien dan
melaksanakan tugas non keperawatan
d. Perawat dengan kompetensi profesional cenderung merasa bosan dan tidak
dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan klien. Walaupun secara
ekonomi, sistem ini menguntungkan karena pekerjaan bisa dibagi dan
dilaksanakan oleh tenaga terampil yang tidak membutuhkan pendidikan
tinggi
e. Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi
konstribusinya terhadap pelayanan klien
f. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja
4. Model Tim

Keperawatan tim diberikan oleh tim yang terdiri dari beberapa perawat
dan tenaga penunjang keperawatan.

Tujuan Metode Tim :


1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda

Konsep Metode Tim :


1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan.
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
jika didukung oleh kepala ruang.
Kelebihan model ini :
a. Sistem ini adalah mengusahakan peningkatan kepuasan pasien dan staf
perawat pada batas efisiensi biaya
b. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
c. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
d. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
e. Konflik perbedaaan pendapat antar staf dapat ditekan melalui rapat tim, cara
ini efektif untuk belajar
f. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif

Kelemahan model ini :


a. Memungkinkan terjadinya keterlambatan tindakan
b. Terjadi salah komunikasi, pendelegasian dilakukan secara bertingkat, dan
tanggung jawab tim sukar diterjemahkan. Keberhasilan tim sangat ditentukan
oleh kemampuan ketua tim untuk memimpin tim
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
5. Keperawatan Primer

Keperawatan primer merupakan pendekatan yang memungkinkan


perawat untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap klien mulai
dari masuk hingga keluar dari Rumah Sakit.
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai
keluar rumah sakit.

Konsep dasar metode primer :


1) Ada tanggungjawab dan tanggunggugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga
Keuntungan model ini :
a. Sistem ini berfokus pada kebutuhan klien yang memberikan otonomi kepada
perawatan dan kesinambungan asuhan.
b. Model praktik keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan
c. Memungkinkan penerapan proses keperawatan
d. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
e. Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif
f. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan
keperawatan

Kelemahan model ini :


a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akontable
serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
b. Biaya lebih besar
TERIMAKASIH

You might also like