You are on page 1of 47

Analisis Gas Darah

Mardla Annisa
1708123618

Pembimbing:
dr. Hariadi Hatta, Sp.B-TKV
PENDAHULUAN

 Tubuh senantiasa mempertahankan pH darah tetap


normal (pH=7,4) untuk mempertahankan proses
homeostasis N
 Gangguan keseimbangan asam basa dapat
mempengaruhi fungsi organ vital  berat  dapat
mengancam kehidupan
 Untuk mengetahui adanya gangguan keseimbangan
asam basa  AGD
Apa itu Analisa gas darah?

tindakan pemeriksaan laboratorium yang ditujukan ketika dibutuhkan


informasi yang berhubungan dengan keseimbangan asam basa pasien

berhubungan untuk mengetahui keseimbangan asam basa tubuh yang


dikontrol melalui tiga mekanisme, yaitu sistem buffer, sistem respiratori,
dan sistem renal

Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan


“ASTRUP”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui
darah arteri.
Tujuan Analisa gas darah?

Analisa gas darah memiliki tujuan sebagai berikut:


1. Mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
2. Mengevaluasi ventilasi melalui pengukuran pH, tekanan parsial
oksigen arteri (PaO2), dan tekanan parsial karbon dioksida
(PaCO2).
3. Mengetahui jumlah oksigen yang diedarkan oleh paru-paru
melalui darah yang ditunjukkan melalui PaO2.
4. Mengetahui kapasitas paru-paru dalam mengeliminasikan
karbon dioksida yang ditunjukkan oleh PaCO2.
5. Menganalisa isi oksigen dan pemenuhannya, serta untuk
mengetahui jumlah bikarbonat.
Indikasi Analisa gas darah

 Pasien dengan:
 PPOK
 Oedema Pulmonal
 ARDS
 Infark miokard
 Pneumonia
 Post op. coronary artery bypass
 Resusitasi cardiac arrest
Arteri target

 Arteri radialis
 Arteri brachialis
 Arteri femoralis
 Arteri tibialis
 Arteri dorsalis pedis
Apa yang dibaca ?

pH, PaCO2, BE
HCO3, PaO2,
SaO2
NILAI NORMAL AGD
Arteri Vena 0-1 bln 1 bl-1 th
pH 7,35-7,45 7,32-7,42 7,35-7,45 7,35-7,45
PCO2 35-48 41-51 27-40 27-41

♀ 32-45 41-51 27-40 27-41
PO2 80-108 25-40 - 83-108
HCO3- 22-26 24-28 17,2-23,6 19-23,9
TCO2 22-29 25-29 13-22 20-28
BE ± 2,5 - (-10) - (-2) (-7) - (-1)
child (-4) – (+2)
Sat O2 95-98 % 40-70 % 40-90 % 95-98 %
7.36 7.4 7.44

Asidemia Alkalemia

7.00 7.80

pH balans
pH Classification

Classification pH
Normal 7.35-7.45
Acidosis < 7.35
Alkalosis >7.45
Classification of Laboratory
Respiratory Acid-Base Component

Classification PaCO2 (mmHg)


Normal Resp.Component 35-45
Respiratory Acidosis >45
Respiratory Alkalosis <35
Classification of Laboratory
Metabolic Acid-Base Component

Classification BE HCO3
Normal Metab.Component 0±2 24±2
Metabolic Acidosis < -2 <22
Metabolic Alkalosis > +2 >26
PARU-PARU

 Mengadakan kompensasi terhadap ancaman asidosis dan alkalosis


dengan cara merubah kecepatan pernafasan /ventilasi 
Hipo/hiperventilasi, dengan cara ini pCO2 dapat meningkat/menurun
 Paru-paru memerlukan waktu 24 jam untuk mencapai kompensasi
maksimal
GINJAL

Ginjal mengadakan kompensasi terhadap ancaman asidosis


& alkalosis dengan cara:
Pertukaran Na+ H+
Na+ NH4+

Ginjal memerlukan waktu ± 3 - 4 hari untuk mencapai tahap


kompensasi maksimal
Langkah Langkah

 Baca pH  normal, acidosis, alkalosis


 Lihat PaCO2 atau BE, mana yg searah
dengan pH
 Bila PaCO2 yang searah  respiratorik Melihat hasil pCO2:
- asidosis respiratorik
sebagai proses primer - alkalosis respiratorik
 Bila BE yang searah  metabolik sebagai Melihat hasil HCO3-:
proses primer - asidosis metabolik
- alkalosis metabolik
 Bila proses primer sudah diketahui, lihat
dimana posisi komponen yg lain :
 Bila berlawanan  proses kompensasi
 Bila searah  proses ganda
 Bila posisi normal  belum atau tidak ada
proses kompensasi
pH pH

Asidosis Respiratorik Alkalosis


Respiratori

pH pH

Asidosis Metabolik Alkalosis Metabolik


ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45
45 PaCO2 35
-2 BE +2
22 HCO3 26
pH : 7.28, PaCO2 : 40, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.28 7,35 pH 7,45
45 40 2
PaCO 35
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik tanpa kompensasi


pH : 7.32, PaCO2 : 55, BE : +1

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.32 7,35 pH 7,45
55 45 PaCO2 35
-2 +1
BE +2
22 HCO3 26

Acidosis respiratorik tanpa kompensasi


pH : 7,50 ; PaCO2 : 30 ; BE : -2 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,50
45 PaCO2 35 30
-2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
pH : 7,55 ; PaCO2 : 30 ; BE : +5 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,55
45 PaCO2 35 30
-2 BE +2 +5
22 HCO3 26

Alkalosis respiratorik dan metabolik


(proses ganda)
Steps in Evaluation and Classification of
Acid-Base Compensation

1. Evaluate for the presence of compensation


2. Determine the probable primary problem
3. Classify the degree of compensation
Determination of the
primary problem

pH 7.40-7.45 Alkalosis is primary


Acidosis is compensatory

pH 7.35-7.40 Acidosis is primary,


Alkalosis is compensatory
Classification of degree of
Compensation

pH Degree of compensation
7.35-7.45 Complete
<7.35 Partial
>7.45 Partial
pH : 7,48 ; PaCO2 : 30 ; BE : -6 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,48
45 PaCO2 35 30
-6 -2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik dgn kompensasi parsial
pH : 7.32, PaCO2 : 30, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.32 7,35 pH 7,45
45 PaCO2 35 30
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik dgn kompensasi parsial


pH : 7.38, PaCO2 : 30, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 7,38
pH 7,45
45 PaCO2 35 30
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik dgn kompensasi penuh


pH : 7,43 ; PaCO2 : 30 ; BE : -6 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH7,43 7,45
45 PaCO2 35 30
-6 -2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik dgn kompensasi penuh
INTERPRETASI HASIL

-
pH = HCO3  Metabolik
pCO2  Respiratorik

pH ↑ = ↑ Alkalosis metab tanpa kompensasi


N
pH ↑ = ↑ Alkalosis metab komp sebagian

pH N = ↑ Alkalosis metabolik komp sempurna

pH ↓ = ↓ Asidosis metab tanpa kompensasi
N
pH ↓ = ↓ Asidosis metabolik kompensasi sebagian

pH N = ↓ Asidosis metabolik kompensasi sempurna

pH ↑ = N Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi

pH ↑ = ↓ Alkalosis respiratorik kompensasi sebagian

pH N = ↓ Alkalosis respiratorik kompensasi sempuna

pH ↓ = N Asidosis respiratorik tanpa kompensasi

pH ↓ = ↑ Asidosis respiratorik komp sebagian

pH N = ↑ Asidosis respiratorik komp sempurna

pO2  : Hiperoksemia
pO2  : Hipoksemia
pO2 dan Sat O2 rendah : AGD menyerupai gambaran
darah vena
Saturasi O2 /, bila semua normal : AGD dlm batas N
BE dalam range -2,5 s/d +2,5 : Respiratorik
BE di luar range : Metabolik
BE  jumlah asam (atau basa) yg harus ditambahkan ke dalam 1 L darah
pada pcO2 = 40mmHg dan suhu 37C, untuk mengembalikan pH darah
menjadi N (7,4)
pH normal : Kompensasi sempurna
CLASSIFICATION of PaO2

PaO2 (mmHg)
CLASSIFICATION Adult Newborn
Hyperoxemia >100 >90
Normoxemia 80-100 60-90
Mild hypoxemia 60-79 50-59
Moderate hypoxemia 45-59 40-49
Severe hypoxemia <45 <40
Severity of Generalized Acid-
Base disturbances

pH Degree of Impairment
<7,20 Severe Acidosis
7,20-7,29 Moderate Acidosis
7,30-7,34 Mild Acidosis
7,35-7,45 Normal pH
7,46-7,50 Mild Alkalosis
7,51-7,55 Moderate Alkalosis
>7,55 Severe Alkalosis
Asidosis respiratorik:

Asidosis yang disebabkan karena gangguan pernafasan, ditandai oleh


peningkatan pCO2 atau tekanan partial gas CO2 dalam darah
PENYEBAB:
1. Langsung menekan pusat nafas:
Narkotik, barbiturat, trauma, tumor degeneratif, infeksi
(ensefalitis, meningitis), koma dll
2. Keadaan yang mengenai alat nafas:
Fibrosis paru, status asmatikus berat, infeksi paru
3. Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites), Obesitas berat,
gangguan tidur
Asidosis metabolik:

Asidosis yang tidak disebabkan oleh gangguan pernafasan (asidosis non-


respiratorik), ditandai oleh penurunan kadar HCO3-

PENYEBAB:
1. Produksi asam organik>eksresi Diabetes Melitus
2. Eksresi asam terganggu (berkurang) Gagal ginjal, renal tubular asidosis
3. Pembuangan HCO3- berlebihan  Diare
Alkalosis respiratorik:

Alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pernafasan, ditandai oleh


penurunan pCO2
PENYEBAB:
1. Ransangan pusat nafas (tidak berasal dari pernafasan)
Histeri, febris, septikemia, infeksi sistim saraf pusat, operasi intrakranial,
hipoksia, hipertiroid
2. Penyakit paru
Pneumonia, Asma, emboli paru, penyakit paru interstitial, gagal jantung
kongesti, kompensasi pernafasan sesudah koreksi asidosis metabolik
3. Lain-lain
Hiperventilasi karena respirator
Alkalosis metabolik:

Alkalosis yang tidak disebabkan oleh gangguan


-
pernafasan (alkalosis non-
repiratorik), ditandai oleh peningkatan HCO3 dalam plasma
PENYEBAB:
1. Pemberian basa (alkali) berlebihan: NaHCO3, sitras pada tranfusi darah,
antasid
2. Kehilangan HCl lambung dan hipovolemia sesudah muntah-muntah lama,
sesudah bilas lambung (gastric suction), obstruksi pilorik atau intestin atas
3. Kekurangan Kalium  hipoaldosteronisme, sindrom Cushing
4. Retensi HCO3- dalam ginjal
5. Terapi diuretika tertentu jangka lama  furosemida
6. Setelah pemberian pencahar (laxatives) dan pemberian infus cairan yang tidak
mengandung K+
Metode
Elektroda ion selektif (ISE)
Prinsip pemeriksaan
Pengukuran potensial listrik akibat aktivitas ion bebas
Parameter yang diukur: pH, pCO2, pO2, HCO3-, Base Excess, Saturasi O2
Bahan Pemeriksaan
Darah arteri 3 ml (A.radialis/A.femoralis) dg antikoagulan Lithium heparin
0,3 ml.
PERSIAPAN OS

 Os dalam keadaan TENANG pada saat darahnya diambil


 Perasaan takut/gelisah akan mempengaruhi hasil pemeriksaan:
pO2, sedangkan pH & pCO2 (dalam keadaan hiperventilasi)
PENGAMBILAN BP AGD

 Secara anaerob (sistim tertutup)


 Disposible (semprit khusus)
 Antikoagulan: Yg dianjurkan  Lithium heparin 250 Unit/ml darah (untuk
semprit 1-5 ml Heparin ±0,1-0,2 ml atau 0,5-1 mg), atau Na-heparin.
 Lokasi:
Arteri Radialis,
Arteri Brachialis,
Arteri Femoralis
Kapiler  cuping telinga, tumit pada bayi
 Pemeriksaan segera ± 10 menit, jika ditunda simpan pada 2-6C (s/d 1
jam) untuk menghentikan proses GLIKOLISIS ANAEROB  asam laktat
(menurunkan pH)
 Hindari terjadinya gelembung udara, karena akan meningkatkan pO2
sedangkan pCO2 sedikit dipengaruhi

 Sebelum dilakukan analisis, darah dalam semprit dicampur homogen,


lakukan koreksi terhadap suhu, Hb
Penundaan pemeriksaan > 10 menit
 akan terjadi :
pH 
pCO2 
pO2
Bila pengambilan tidak anaerob
 akan terjadi:
pH 
pCO2 
pO2 
HAL LAIN YANG DAPAT MENGGANGGU PEMERIKSAAN AGD:
 Protein serum  atau hiperlipidemia  dapat melapisi membran atau
sensor elektroda pada alat
 Jumlah lekosit sangat  menyebabkan hasil pO2 rendah (dikonsumsi)
 Gas N2O, Halotan pada pembiusan  mempengaruhi penentuan pO2
dari jenis elektrode tertentu (Clark)
TERAPI

 ASIDOSIS METABOLIK:
Apabila pH tetap < 7,2 dapat diberikan Natrium bikarbonat (NaHCO3)
dosis 1 mEq/kgBB (empiris) atau dengan perhitungan BE:
NaHCO3 = BE X 30% X BB
Dalam praktek biasanya diberikan dulu dosis separuhnya dan di kontrol
dengan pemeriksaan AGD

 ALKALOSIS RESPIRATORIK
Bila pH > 7,6 dapat diberikan HCl atau NH4Cl
Pasien dengan ARDS ec. Bronkopneumonia + DM tipe 2 + hipertensi
66th

Interpretasi:
• pH  rendah (asam)
• Proses primer 
pCO2 49mmHg
(respiratorik)
• pO2  rendah
• HCO3  dbn
• SO2  rendah
• Kesimpulan

Asidosis respiratorik
tanpa kompensasi
Terima Kasih

You might also like