You are on page 1of 8

Anamnesis

a. Letak atau lokasi nyeri


b. Penyebaran nyeri
c. Sifat nyeri
d. Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
e. Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh, erat
kaitannya dengan aktivitas tubuh, perlu ditanyakan
posisi yang bagaimana dapat memperberat dan
meredakan rasa nyeri.
f. Riwayat Trauma
g. Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya
h. Obat – obat analgetik yang diminum.
Pemeriksaan fisik
• Look: perhatikan cara berjalan, penderita saat berdiri,
duduk, berbaring, bangun dari berbaring. Observasi
punggung, pelvis, tungkai selama bergerak.
• Feel: terlebih dulu dilakukan pada daerah sekitar yang
ringan rasa nyerinya, kemudian menuju daerah yang
paling nyeri. Raba columna vertebralis untuk
menentukan kemungkinan adanya deviasi
• Move: gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan
gerakan mana yang membuat nyeri dan juga bentuk
kolumna vertebralis
Tes Lasegue
• Secara klinis tanda Laseque dilakukan dengan
fleksi pada lutut terlebih dahulu, lalu dengan
perlahan lahan dilakukan ekstensi lutut dan
gerakan ini akan menghasilkan nyeri pada
tungkai dan nyeri akan berkurang saat fleksi
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
• Radiodiagnostik
– Rontgen vertebra: foto ini terkadang terlihat normal
atau kadang terdapat penyempitan ruangan
intervertebral, spondilolistesis, dan tumor spinal
– USG: untuk menilai adanya penyempitan dari kanalis
spinalis
– Elektroneuromiografi (ENMG): untuk mengetahui
radiks yang terkena dan melihat adatidaknya
polineuropati.
Tatalaksana
• Konservatif
– Tujuan: mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi
fisik pasien, serta melindungi dan meningkatkan
fungsi tulang punggung secara keseluruhan. 90%
membaik dalam waktu 6 bulan
1. Istirahat
Tirah baring selama 2-4 hari. Pasien dilatih secara
bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa. Posisi
yang dianjurkan adalah menyandarkan punggung,
lutut, dan punggung bawah pada posisi sedikit
fleksi.
2. Manajemen nyeri non farmakologis
– Relaksasi napas dalam
– Masase atau pijat pada beberapa area otot
3. Terapi obat
– Analgesik dan NSAID
– Kortikosteroid
4. Terapi fisik
dianjurkan melakukan latihan stress minimal
pada punggung seperti jalan kaki, naik sepeda atau
berenang
• Terapi bedah
– Berguna untuk menghilangkan penekanan dan
iritasi pada saraf sehingga nyeri dan gangguan
fungsi yang hilang. Jenis prosedur disesuaikan
dengan faktor etiologi

You might also like