You are on page 1of 37

Peta Geologi Bawah

Permukaan
(Subsurface Geology Mapping)
Pendahuluan
• Pemetan Geologi Bawah Permukaan adlh metoda atau
teknik pemetaan strktur, ketebalan lapisan & karakteristik2
unit bat dng menggunakan data bawah permukaan.
• Metoda Pemetaan Geologi Bawah Permukaan mrpkan
salah satu metoda yg penting dalam eksplorasi &
eksploitasi migas atau endapan2 mineral ekonomi lainnya.
• Peta bawah permukaan bersifat kuantitatif, sifat ini
dinyatakan dgn garis iso atau disebut garis kontur.
• Pengertian garis kontur adlh garis yg menghubungkan titik2
yg mempunyai nilai/ harga yg sama.
• Pembuatan peta bawah permukaan dgn garis kontur adlh
mrpkan kegiatan teknik yg hrs dilandasi konsep geologi
dgn tdk melupakan apresiasi estetika.
• Peta disajikan dlm aspek 3-D, yi demensi luas & tinggi, yg
mrp-kan presentasi dr kerapatan kontur (spacing), nilai
kontur & indek kontur, pola kontur
Pendahuluan (lanjutan)
• Metoda ini, dlm pelaksanaan banyak mengalami perkem-
bangan sehubungan semakin pesatnya teknologi (metoda
geofisika, wireline-logging, dll), dan konsep2 modern (tekto-
nik lempeng, sikuen stratigrafi dll).
• Keberhasilan sbh peta, hrs memperhatikan; usulan target
pemboran, gagasan yg sudah ada & sudah terbukti me-
nunjukkan potensi2 geologi yg mengarah kpd kegiatan ter-
tentu yg berhubungan dng eksplorasi
• PGBP pd prinsipnya banyak kesamaan dng peta geologi
permukaan. Pd peta geologi permukaan yg dipetakan adlh:
unsur struk tur geologi, & penyebaran sat bat, pd suatu bid
permukaan/ topografi. PGBP yg dipetakan adlh: permuka-
an bid perlapisan, bid patahan, atau ketebalan2 interval
permukaan perlapisan yg dimanifestasikan oleh grs kontur
pd suatu bid horizontal (ttk nol biasanya dr mal) dng demi-
kian akan banyak sekali kemungkinan2 pembuatan PGBP
dr suatu daerah yg sama.
Dasar Filosofi Perpetaan
1. Mengerti tentang prinsip2 dasar dari cabang ilmu geologi.
2. Pengetahuan tentang metoda & teknik pemetaan.
3. Pengetahuan tentang Korelasi dari data sumur & seismik.
4. Integrasi patahan & peta struktur
5. Memetakan dari beberapa horison/ lapisan.
6. Interpretasi kontur
7. Penggunaan semua (integrasi data), untuk mendapatkan peta
yang baik
8. Mendokumentasikan semua pekerjaan secara Integrasi.
9. Mempunyai waktu yang cukup.
Tujuan Pemetaan Geologi Bawah Permukaan
1. Menghasilkan peta yg berkualitas dengan data yg terbatas.
2. Menghasilkan prospek eksplorasi dan eksploitasi yang baik dan
akurat, guna menurunkan resiko.
3. Mengkoreksi gabungan data geologi, geofisika dan keteknikan,
guna perencanaan dan pengembangan suatu lapangan.
4. Mengoptimalkan jumlah cadangan dengan memperkirakan
yang lebih teliti
5. Merencanakan dengan baik untuk mempertinggi kesuksesan
dalam pengeboran, komplesi dan kerja ulang (recompletion,
workover )
6. Menyediakan data bawah permukaan untuk informasi
managemen, dll.
7. Evaluasi dan pengembangan yang baik guna menunjang
program2 sekunder.
Sifat-sifat Peta GBP
1. Dimensi keruangan (3 dimensi). Konfigurasi geologi
bawah permukaan adlh suatu geometri, baik bentuk yg
sederhana - rumit. Pemahaman geometri perangkap
(apakah trap stratigrafi, trap struktur?), bentuk tubuh
batuan (membaji, melensa, menjari, melidah?), jenis
patahan ( normal, naik, mendatar?). Pemaham an
lingkungan-pengendapan, dll.
2. Sifat kuantitafif ini dinyatakan dengan garis Interval
Kontur, yi garis yang menghub titik2 harga, dengan nilai
sama, spt; nilai kedalaman elevasi lapisan puncak/
bawah, ketebalan, waktu pantul refleksi (milli second),
porositas (%), permeabilitas (md), dll
3. Keteknikan (engineering)Presentasi & interpretasi peta
GBP hrs memenuhi syarat keteknikan, (mempunyai arti &
dpt dipertanggung jawabkan baik ketelitian, ketepatan,
kerapian, distorsi skala dll.
Sifat-sifat Peta GBP (lanjutan)

 Dinamis, & tidak bersifat statis/ final. Akurasi suatu peta


tidak dapat dinilai atas kebenaran metodanya, tetapi
berdasarkan ketepatan dr lokasi, keaslian data, kerapatan
& tipe data. (accuracy of contouring, degree of certainty,
dencity of control), semakin banyak well control, &
semakin rapat penampang seismik mk akurasi peta yg
dihasilkan akan semakin mendekati kebenaran.
4. Keekonomian. hrs dpt menyelesaikan pembuatan peta
dlm waktu yg terbatas , & dgn penguasaan komputer
untuk menginterpretasikan & mempresentasikannya
Optimalkan Data
• Mrpkn bag integral dr melihat apa yg orang lain belum
pernah melihat
• Dng menggunakan prosedur2 ini, para eksplorasi geologis
mendptkan banyak informasi hingga data terakhir &
memacu kemampuannya untuk berhasil
• Rasa optimis diri, mrpkan bag dr pengoptimalan data
• Prosedurnya, cukup sederhana & berhasil
Pengorganisasian Data
• Tahap awal: Data dikumpulkan,dievaluasi & diatur kedlm
data-base. Ini semua dilakukan sebelum melakukan inter-
pretasi & pemetaan, yg hrs diperhatikan: Pengukuran
ketinggian dimulai dr mal, (+) berada di atas mal, (-)
artinya berada di bawah mal
• Persiapan Data:  Perkiraan struktur bawah permukaan
dari data seismik.  Kontrol data sumur terhadap data
seismik,  Pengkonversian waktu kedalaman ke dlm
feet/meter
Reservoir Characterization
MICRO ANALYSIS SMALL SCALE- MACRO ANALYSIS LARGE SCALE-
HETEROGENETIES HETEROGENETIES
Core Petrography Log Interpretation Core Analysis Well Testing Cutting Exam’s Seismic Log Studies

Thin Section, Visual, Depth mactching Routine RFT, MDT, Lithology Structure, Seismic Log correlation,
SEM, XRD Normalization. Special PT Survey, Age Dating Stratigraphy Model Log shape
Calibration DST.

Pore network Porrosity Porrosity Production Geological Setting Depositional


Grain support & size Permeability Permeability Testing & Framework Environment
Pore types & Size Capillarlity) Capillarlity) Res Body type
Pore distribution Permeability Permeability
Pore arrangement Resistivity Res Capacity
Resistivity Res Boundary Structure , Stratrigraphy, Res Geometry,
Cementation Res Continuity, Facies Distribution
Producibility

PETROPHYSICS, RESERVOIR FACIES SINGLE/ MULTI GEOLOGICAL MODEL


FLOW MODEL

GEOLOGICAL RESERVOIR MODEL

Volumetric (OOIP/OGIP) Calculation


Recovery Method & Design
Recovery Estimation
STATIC
RESERVOIR SIMULATION
DYNAMIC
Data Sumur
(Unit of Reservoir Thickness Hierarchy)

Hzn/Zona
mapped Peta Indek
TJ-4
ED-4
Formation

TJ-12 TJ-18
ED-181A TJ-16

TJ-1
TJ-2

Depth ( mD ) Thickness ) Property Cut Off Net


ZONE
Top Bottom Gross (m) Net (m) N/G Vcl PHIE SW PHIE Sw Vcl Pay
A 11.8 86.6 65.68 20.27 0.309 0.266 0.225 0.297 0.12 0.600 0.55 19.21
B 98.3 114.3 16 6.59 0.412 0.308 0.151 0.692 0.12 0.600 0.55 -
Data Sumur - Wireline log
TVDSS..? Or MD

2157,4
MSFL
LLS LLD

RHOB
PEF
NPHI
DT

Gb.3 Contoh log GH,SP, CALI, Resistivitas & Neutron-


Can you tell where the geologist would
complete this well?

Gamma Electrical Porosity


Radiation Resistivity 
GR NФ

good 

Mirror imaging
-200’
200’

Crossover
poor poor
resistivity 
probably
water
-600’
good 
500’
poor 

good 
good
resistivity, -1000’
Looks may have
poor
Right here!
like oil or gas
 This shows
good
sand a clean
quality poor sand, with
good 
resistivity, good  &
probably
water Rt.
3000’
Cross Section of Sand Well # A-1
Parallel to Bed Dip (350) Surface KB Sea
Level

SSTVD
• LT (Log Thickness)

TVD
MD
A-3 A-2
• TVT (True Vertical Thickness)
• TST (True Stratigraphic Thickness) MAPPED
• KB (distance from TOP HORIZON
Kelly Bushing to sea
level)

TVT =200’
350
• MD (Measured Depth

TVT =200’
distance along the
path of wellbore from FC
KB to TD) 350

• TVD (True Vertical Depth)

TVT =200’
-1450’
• SSTVD (Sub-sea TVD) =TVD-KB
• A1: vertical wellbore. #A2 & #A3
directional wellbore
200’
SCALE

200’
0’
Data Seismik Seismic
Trace
1710 1705 1685 1680 ? ? ? ?
peak

Trough

Green
TWT:. . . .? Horizon
TWT:. . . .?
UPN
TWT:1710 (Horizon
Picking)

Plotting Two Way Time (TWT) dalam Base Map Seismic Location
1710 1705 1685 1680 ? ? ? ?

724
633

700
596
523

634
550

595
Nomenclature of a trap
(using a simple anticline as an example)

Figure 1.

Figure 3.
Peta Geologi Bawah Permukaan
(Subsurface Geology Mapping)
• Subsurface Geology Mapping adlh metoda pemetaan
struktur, ketebalan lap & karakteristik2 bat penyusun
formasi dgn menggunakan data bawah permukaan
• Yg dipetakan adlh: permukaan bid perlapisan, bid patah-
an, atau ketebalan 2 interval permukaan perlapisan yg di
manifestasikan oleh grs kontur pd suatu bid horizontal
• Metoda Peta GBP mrpkn metoda yg penting dlm eksplorasi
& eksploitasi mi-gas bumi atau endpn2 min ekonomi lainnya
Jenis Peta GBP
 Contour Structur Map adlh peta yg menggambarkan
konfigurasi elevasi lap bawah permukaan. Kofigurasi
dpt berupa lap puncak (Top Layer) atau lap bawah
(bottom layer). Kontur adlh grs2 yg menghubungkan
harga yg sama (cth, dinyatakan dgn harga minus bila
elevasinya berada di bawah datum /m.a.l).
 lsopach Map adlh peta yg menggambarkan ketebalan
dua interval perlapisan. Kontur ..?.
 Peta Net Pay Oil atau Net Pay gas adlh peta bawah
permukaan yg menggambarkan lapisan reservoar
minyak atau gas bumi.
 Peta Isochron adlh peta bawah permukaan yg meng-
gambarkan konfigurasi lapisan yg mempunyai waktu
pantul sama. Kontur ..?
Jenis Peta GBP
 Fault Map adlh peta yg menggambarkan konfigurasi
patahan di bawah permukaan. Datanya bisa dr pem-
boran (Well Control) maupun penampang seismik.
 Peta2 bawah permukaan yg menggambarkan penye-
baran lap yg mempunyai karakteristik sama spt:
− Peta Isoporositas: menggambarkan penyebaran lap yg
mempunyai nilai porositas,
− Peta Isopermeabilitas; menggambarkan penyebaran
lap yg mempunyai nilai permeabilitas sama,
− Peta Litofasies; menggambarkan penyebaran lap yg
mempunyai nilai Sand-shale Ratio/ Clastik-Non klastik
Ratio, yg sama,
− Peta Isolath; menggambarkan kesaman bid ketidakse-
larasan/ basement,
− Peta Isolith; menggambarkan kesamaan ketebalan total
suatu lapisan, dll.
Tahap Pembuatan Peta
1. Lihat data yang ada, cari titik yang tertinggi dan
terendah kemudian lihat arah keseluruhannya
2. Pilihlah interval kontur yang bisa mencakup seluruh
peta, ± 8-10 kontur
3. Mulailah dengan harga kontur tertentu dengan sketsa
tipis, pada area yang banyak data dan interpolasikan
pada yang kurang datanya
4. Tambahkanlah garis-kontur di atasnya/ di bawahnya
bila perlu sesuai dengan gambaran anda
5. Dipercantik dengan mengubah jarak kontur sehingga
bisa mencerminkan bentuk (geologic image) yang
berarti dari gambar dan arahnya
Fluida Contact

3-D Model of bottom water 3-D Model of edge water


reservoir reservoir

OWC
OWC on base of sand
or inner limit water

Edge water vertical


section
HIDROCARBON NET PAY
MAP

&
Reserves Calculation
Net Pay Map
• Diketahui Sumur TJ-1 kedalaman lapisan atas, bat reservoir
(top layer) = - 10.540 ft, & ketebalan efektif bat reservoir (net
sand) = 46 ft. Sumur TJ- 2, kedalaman lapisan atas, bat reser
voir = - 10.630 ft, & ketebalan efektif bat reservoir = 28 ft. BMA
= -10.690 ft, & BMG = -10.590 ft (Data kedalaman top horison
sudah terkoreksi dengan harga KB/Rotary table & elevasi)
• Buatlah peta, cadangan batuan reservoir tersebut. (spacing
contur structur = 50 ft & spacing contur isopah = 10 ft
Base Well Location Map Log Type
-10.540’
46

-10.630’
28

-10540 ft

U
500m
0
-10586 ft
Langkah kerja
1. Tentukan top layer yg di petakan, yi – 10.540,& – 10.630 ft
2. Ploting/ posting data tsb pd peta dasar, (Stlh melalui proses
korelasi data sumur (mengetahui hub antara bat reservoir A di
TJ1 & 2),
3. Membuat peta kontur struktur bat reservoir A (dgn metoda
konturing yg benar, selalu menggunakan hukum2 konturing, &
konsistent dgn tujuannya
4. Membuat peta ketebalan batuan reservoir (Net-Sand Map).
5. Menumpukan (overlay) kedua peta tsb. Berdsrkan data BMA
akan didptkan area Net-Pay Oil (Net-Pay Map), dimana bag2
yg diukur luasnya (A) adlh per bag. Luas bid kontur A0, A1a,
A1b, A2a, A2b,A3a, A3b, A4a, A4b
6. Berdasarkan BGM, mk didptkan area Net-Pay Gas, dimana
bag2 yg diukur luasnya (A) adlh per bag luas bid kontur A0, A1,
A2, A3, A4.
7. Hasil pengukuran luas, & masukan dlm tabel perhitungan,
shg didpt vol total.
Contoh Peta Geologi Bawah Permukaan
Peta Kedalaman Struktur Atas Lapisan X Peta Ketebalan Lapisan X
Formasi Geofisik, Cek Malioboro Formasi Geofisik, Cek Malioboro

60’
40’

60’
30’
-10.540’ 46’

-10.630’ 28

U
0 500m

-10.540’ 46’ Lokasi sumur & Nilai


Lokasi sumur & Nilai elevasi ketebalan Lap X
Top Strc Lap X
Kontur & IK Ketebalan
Kontur & IK Top Strc batupasir Lap X
Overlay DSM vs Isopach

60’
40’

60’
30’
TJ-1’

TJ-2

U
0 500m

Penampang A-A’
A A’
ft
10550 50 60 60
40 50

10600 30 40

10650

10700
Ao Area A
0-30
A1
Area A30-40
A2
Area A40-50
A3 Area A
50-60
A4 Area A>
60

Aog Area A
0-30
A1g
Area A30-40
A2g
Area A40-50
A3g Area A50-60
A4g Area A>60
Tabel
Perhitungan Vol
res minyak

Tabel
Perhitungan Vol
res gas
h
3

 An  An 1  An  An 1 
Ket 4. Perbandingan luas (bawah/atas)
5. Selang kedalaman
1. Area bid kontur ke 0 – 4. 6. Rumus yg dipakai,Trapesoide (T) An+1/An
2. Luas bid kontur >0.5 / Piramida (P) An+1/An <0.5
3. Luas sebenarnya 7. Volume reservoir

Vb =
h
(T) 3

 An  An 1  An  An 1  Vb =
(P)
h
2
  An  An 1 
-10.700
-10703
O/W-10.660

-10640
G/O-10.500
-10460

-10368

Structure Map
-10480
-10243

on Sand Top A’
-10580 -10.220

A
-10400
-10.300

-10460 -10.400
-10410

-10.500

-10.600
-10660

1000’

Structure Map
-10.800
-10801

on Sand Base
-10740 0 1000’

-10580
G/O-10.500
-10468

-10680
-10343
A-Full Thickness Area-Gas -10680 -10320

B-Gas wedge at Gas/oil interface -10.400


-10500

C-Oil Wedge at Gas/oil interface -10560


-10.500
-10410

D-Full Thickness Area-Oil -10.600


O/W-10.660

E- Oil wedge at oil/water interface -10.700


-10860

OWC GOC
on top On top A B -10.000
E
Cross section
OWC GOC
C D
Reservoir Sand A
on base on base -11.000

A’
Cadangan
Definisi Cadangan: Volume minyak & / gas yg
tdp di dalam reservoar yg dpt diproduksikan
dgn menggunakan teknologi yg tersedia &
memenuhi kelayakan ekonomi.

Produksi Kumulatif Cadangan HC pd tahap Original


Cadangan tersisa perolehan scr alami OIL In
Place
(OOIP/
Potensi HC pd tahap IOR/EOR OGIP)

Klasifikasi Cadangan
• Berdasarkan tingkat kepastian : (1) Cad Pasti (Proven
Reserve), (2) Cad Mungkin (Probable reserve), & (3) Cadangan
Harapan (Possible Reserve)
• Berdasarkan Status Produksi: (1) Cadangan Dari Lap. Sudah
Berproduksi, (2) Cadangan Dari Lap. Belum Berproduksi
Kategori Cadangan
BLOK-A BLOK-B BLOK-C
TJ-2 BLOK-D
TJ-1 TJ-3 TJ-5
TJ-4

Tengah Timur
Barat Barat Tengah Timur

Tengah

Timur
Barat

BLOK/ PROVEN PROBABLE POSSIBLE


Brt Tgh Tim Brt Tgh Tim Brt Tgh Tim
Status Data RES
R-1
BLOK-A BLOK-B BLOK-C BLOK-D

R-2

HC dr interpretasi log
R-3
R-1
R-2
HC dr test R-3
R-1
HC dr produksi R-2
R-3
R-1
R-2 PROSPEK
R-3
Definisi & Kriteria Cadangan
• Cadangan Pasti (Proven Reserve) :
 Definisi: Vol minyak &/ gas yg tdpt didalam reservoar yg pasti
dpt diproduksikan. Tingkat Kepastian : 90% dpt diproduksikan.
 Kriteria : Tlh memiliki data test sumur (DST) &/ data performance
hasil produksi yg tlh dikorelasi dgn log data

• Cadangan Mungkin (Probable Reserve) :


 Definisi : Vol minyak &/ gas yg tdp didlm reservoar yg mungkin
dpt diproduksikan. Tingkat Kepastian : 50% dpt diproduksikan.
 Kriteria : Hanya memiliki data sumur & log ttp belum pernah ada
test sumur (DST) &/ data perfomance hasil produksi.

• Cadangan Harapan (Possible Reserve) :


 Definisi : Vol minyak &/ gas yg tdpt di dlm reservoar dgn hara-
pan dpt diproduksikan. Tingkat Kepastian : 10% dpt diproduk-
sikan.
 Kriteria : Z- reservoir penghasil hidrokarbon diperoleh dr kore-
lasi G&G, &/ diluar daerah investigasi test sumur (DST)..
Upaya Dalam Meningkatkan Produksi Minyak
• Penambahan Cadangan Minyak baru :
 Ekstensifikasi (Kegiatan tahap eksplorasi) :
 Seismic dan studi G&G : prospect & lead baru
 Well Cat & Deliniasi : Penemuan & pengembangan lapangan baru
 Intensifikasi (Kegiatan tahap ekploitasi)
 Advanced & attribute Seismic 2D & 3D : step out drilling, attic oil
 Pengembangan tahap lanjut : Secondary & tertiary recovery
 Petrophysic : Low permeability, low resistivity
• Optimasi Produksi :
 IOR (improve oil recovery) : Pemboran infill, workover, well service,
artificial lift, fracturing, acidizing, pressure maintenance, reduce well
spacing, upgrading facilities, reactivating idle wells
 Secondary Recovery : pressure maintenance, water/gas flood
 EOR (Enhanced Oil Recovery ) : Chemical Flooding, Gas Flooding,
Thermal
33
Perhitungan Cadangan
1. Perhitungan Cadangan dengan Metode Volumetrik.
(Perhitungan IOIP & Perhitungan IGIP)
2. Perhitungan Cadangan dgn Metode Material Balance
- Undersaturated reservoir without water drive
- Saturated oil reservoir with gas cap and no water drive
- Saturated reservoir with no gas cap or water drive
3. Analisis Decline Curve

Volumetric Calculation
N = (C * A*H *F* (1-Sw))/ Bo or Bg

C = Constant depend on hydrocarbon type


A = Field area
H = Reservoir thickness
Sw = Water saturation
Bo or Bg = Hc volume factors
F = Porosity
Perhitungan Cadangan
• Cadangan Minyak mula-mula di Reservoir (STOIIP):
Adalah jumlah cadangan minyak pada reservoir secara
keseluruhan sebelum diproduksikan, biasa ditulis dengan
STOIIP
• Cadangan Minyak Ekonomis ( Recoverable Reserve):
Cadangan minyak ekonomis adalah jumlah cadangan
minyak yang terdapat pada reservoir yang bisa
diproduksikan, biasa dinotasikan RR.
• Perbandingan antara cadangan minyak ekonomis dengan
cadangan minyak mula-mula disebut sebagai recovery
factor, secara matematis adalah
7758  Vb    S h RR
 100%
STOIIP = STB RF =
Boi STOIIP
LITHO-FACIES
LOG

PETROPHYSIC
WELL DATA CORE

HORIZON
CHECKSHOT
Integrasi Data

KORELASI

FAULT MODELING STRUCTURAL


MODEL
SEISMIK 3D
PILAR GRIDDING
PROPERTY
MODELING
VELOCITY
INTERPRETASI
MAKE HORIZON
SEISMIK
RMS CALCULATE
DEPTH CONVERSION RESERVES

AI
MAKE ZONES SIMULATION

You might also like