You are on page 1of 76

MINERAL & ENERGI RESOURCES

Firdaus Sulaiman (dauzy@ymail.com)

PIK DAN SDM


Bahan Bakar Fosil

 Bahan Bakar Fosil adalah energi yang berasal dari


kehidupan organik purba
 Minyak
 Gas Alam
 Batu bara
 Aspal
Fossil fuels (hydrocarbons)

 Minyak dan Batubara


 Molekul organik kompleks dengan C, H, N, and S
 Umumnya, pembakaran akan melepaskan CO2
(greenhouse gas) dan pulutan lainnya seperti S
(acid rain) and debu logam
 Natural gas
 Sebagian besar methana (CH4)
 Pembakaran lebih bersih daripada batubara dan
minyak
 CH4 + 2O2  CO2 + 2H2O
Batubara
Batubara

 Formasi Deposit Batubara


 Batubara terbentuk dari sisa-sisa tanaman
darat, bukan dari organisme laut
 Rawa dengan pepohonan yang lebat
merupakan sumber batubara yang baik
 Diperlukan kondisi anaerobik untuk merubah
pepohonan yang tumbang dan daun-dauan
yang kering menjadi batubara
Proses terbentuknya batubara

 Gambut – Awal mula bentukan batubara


 Terbentuk di permukaan
 Lignit – bentuk lunak batubara (coklat)
 Bitumen – varietas keras batubara
 Antrasit – varietas terkeras batubara
 Batubara keras memberikan panas lebih
banyak
 Umumnya semakin lama terbentuk maka
semakin tinggi kelas batubara
 Batubara adalah sumber daya tak terbarukan
Proses terbentuknya batubara

Peat

Lignite

Bituminous
coal Anthracite

Plant matter gets buried


and heated into better coal
Kualitas Batubara

Increasing burial/metamorphism, increasing carbon


content, increasing heat value
 Plant materials
 Peat
 Lignite (v. soft coal)
 Subbituminous and bituminous (soft coal)
 Anthracite (hard coal)
Penambangan Batubara

Strip mine Underground mine


Dampak Lingkungan Penggunaan Batubara

 Menghasilkan karbon dioksida yang melimpah ketika


dalam proses pembakaran
 Karbon dioksida adalah gas rumah kaca
 Melepaskan sulfur sebagai sulfur dioksida ke atmosfer saat
terbakar
 Hujan Asam: sulfur dioksida ini merupakan racun dan
apabila bersenyawa dengan air atmosfer akan
menghasilkan asam sulfat
 Abu pembakaran batubara sekitar 20% dari volume
batubara.
 Sering mengandung logam beracun seperti selenium
dan uranium
Dampak Lingkungan Penambangan Batubara

 Tambang bawah tanah batu bara berbahaya,


 Tambang dapat runtuh
 Penambang dapat menderita penyakit paru dari
debu batu bara atau kanker dari gas radon yang
merupakan ikutan batubara
 Ledakan dapat terjadi dari kantong-kantong gas
alam
 Strip mining berhubungan langsung dengan cuaca
 Hujan air dan udara kontak langsung dengan
belerang pada lapisan batubara atau batuan
limbah akan menghasilkan asam sulfat
Minyak dan Gas Alam

 Petrolum: senyawa kimia kompleks termasuk


minyak dan gas alam
 Minyak: suatu senyawa hidrokarbon cair
 Gas Alam: senyawa hidrokarbon gas paling
umum methane (CH4)
Minyak dan Gas Alam

 Occurrence of Oil & Gas


 Oil pool
 Source rock
 Reservoir rock
 Trap- structural trap; stratigraphic trap
 Deep enough burial
 Oil field
Proses bentukan Petroleum

Reefs Plants Microorganisms

Accumulation of
organic material
Buried and preserved
in oxygen-poor Buried and heated
conditions to right temp.
Proses bentukan Petroleum

• Organic converted into kerogen (thick substance with long


chains of hydrocarbons) then to lighter oil by breaking up
long chains
• Ideal temperature to make oil is ~60 to 120°C; gas
favored by higher temperatures
Bentukan Deposit Minyak dan Gas Alam

 Material organik yang kaya dengan karbon dan


hidrogen, terakumulasi dan terpendam
 Cepatnya terpendam membantu penguraian material
organik tersebut dan melindungi dari reaksi oksigen dan
reaksi biologis yang akan menghancurkan pembentukan
hidrokarbon
 Sumber material organik adalah organisma mikroskopik
yang melimpah di dasar laut
 Organisma mati dan dan mengendap didasr laut
 Beberapa gas alam diperoleh dari terpendamnya
jumlah besar tanaman di dasar laut.
Bentukan Deposit Minyak dan Gas Alam

 Material Organik
 Material organik yang hancur dan membusuk pada
daerah oksigen rendah
 Sumber  Migrasi  Trap
 Tipe trap
 Struktur (antiklin, fault)
 Stratigrafi
 Salt dome (kubah garam)
 Reservoir
 Porositas
 Seals (porositas dan permebilitas yang kecil)
Source Rock

 Merupakan endapan sedimen yang mengandung


bahan-bahan organik yang cukup untuk dapat
menghasilkan minyak dan gas bumi ketika
endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan,
dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi
tersebut dalam jumlah yang ekonomis.
 Bahan organik yang terkandung disebut
karogen
Source Rock
Karogen memiliki 4 tipe yaitu:
 Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan
lagoon. Tipe seperti ini dapat menghasilkan minyak
dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
 Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe
seperti ini merupakan bahan utama minyak dan gas bumi
 Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung
batubara. Tipe seperti ini umumnya menghasilkan gas dan
sedikit minyak.
 Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini
tidak mampu menghasilkan minyak dan gas.
Reservoir Rock

 Batuan yang mampu menyimpan dan mampu


mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan tersebut
harus memiliki porositas sebagai penyimpan
hidrokarbon dan permibilitas sebgai tempat
mengalirnya hidrokarbon.
 Jenis jenis Reservoir adalah:
 Siliclastic rock
 Carbonate Rock
 Igneous Rock (Batuan Beku)
 Metamorphic Rock
Migrasi

 Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber


menuju Reservoir . Dalam transportasi hidrokarbon terjadi
beberapa proses yaitu:
 Migrasi primer = Migrasi didalam skuen dari Source
Rock
 Ekspulsion = Dari sekuen Source Rock menuju carrier
bed
 Migrasi Skunder = Transportasi carrier bed menuju ke
trap
Migrasi
Migrasi Minyak dan Gas Alam

 Bahan organik padat akan terkonversi menjadi


cairan dan/atau gas yang disebut dengan
hidrokarbon
 Hidrokarbon cair dan gas akan bermigrasi keluar
dari bebatuan di mana mereka terbentuk
 Migrasi mengakibatkan hidrokarbon terdeposit
pada suatu lapisan tertentu (reservoir)
 Batuan reservoir hidrokarbon tertutup oleh
batuan yang impermeable untuk merangkap
migrasi karbon, jika tidak minyak dan gas dapat
terus naik ke permukaan bumi
Migrasi Minyak dan Gas Alam
Minyak keluar di
permukaan
Migrasi
ke atas

Minyak dan gas


mengapung pada
groundwater

Dihasilkan
pada Mengalir melalui
kedalaman batuan yang
permeable
Migrasi Minyak dan Gas Alam

• Minyak dan gas lebih ringan dibandingkan air sehingga


mengapung pada groundwater dan akan bermigrasi keatas
• Batuan Permeable termasuk well-sorted sandstone dan
lapisan fracture
• Batuan yang kurang permeable, seperti shale, dapat
memblok aliran atau trap minyak
• Untuk trap minyak, harus tidak ada jalan mengalir
kepermukaan
• Jika mengalir kedalam lapisan pasir unconsolidated,
diperoleh minyak atau pasir ter
Trap (Jebakan)

 Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu


menahan minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak
berpindah lagi.
 Suatu trap harus terdiri dari batuan Reservoir sebagai
tempat penyimpan hidrokarbon dan suatu Seal (Batuan
yang mempunyai porositas dan permebilitas yang kecil)
sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi lagi.
Trap (Jebakan)

 Jebakan Struktural
Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan
dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang
merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan
perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling
penting.
Trap (Jebakan)

 Jebakan Stratigrafi
Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara
vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan
ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada
suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi.
Trap (Jebakan)

 Jebakan Kombinasi
Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam
membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi.
Other Ways Petroleum Is Trapped

Normal faults Thrust faults

• Ada beberapa cara petroleum terjebak – diperlukan batuan


yang permeable diatasnya
• Sesar Normal : antara lapisan berlapis dengan impermeable
granite (not very fractured).
• Thrust fault: folds form as layers pushed up bends (steps)
in thrust faults; oil in anticline.
Other Ways Petroleum Is Trapped

• Unconformity: Harus unit impermeable pada


bagian atas
• Lenses

Unconformities Lenses
Types of petroleum traps
How Folded Layers Trap Oil and Gas
Trapped in anticline below
Most anticlines impermeable layer (cap rock)
shaped like “A”

Oil and gas


migrate up
flanks of
anticline

In pore spaces between grains and along bedding


planes and fractures in reservoir rock
How Salt Domes Trap Oil and Gas
Petroleum trapped in top of dome

Rocks above salt


dome are bowed
up

Oil and gas


trapped on
sides of
impermeable
dome

Salt flows up as a weak mass


MINERAL & ENERGI RESOURCES

Firdaus Sulaiman (dauzy@ymail.com)

PIK DAN SDM


Jenis Sumberdaya

 Sumberdaya Geologi
 Sumberdaya Energi
 Logam
 Sumberdaya Nonlogam
 Semuanya ini sumberdaya tak terbarukan
 Pengecualian Airtanah (terbarukan)
 Sumberdaya Vs Cadangan
Jenis Sumberdaya Geologi

• Sumberdaya Geologi dapat dikategorikan kedalam 3


kelompok :
– Sumberdaya Energi – petroleum-minyak (minyak dan
gas alam), batubara (coal), uranium, sumberdaya
geothermal
– Logam - besi, tembaga, timbal, aluminium, timah, seng,
emas, perak, platinum, dll.
– Non-Logam - pasir dan kerikil, kapur(limestone), garam,
belerang, permata, gipsum, fosfat, dll.
• Air tanah termasuk dalam kategori ini

Ore = a mineral or aggregate of minerals which can be mined


(extracted and processed) at a profit
Sumberdaya (Resources) & cadangan (Reserves)

• Sumberdaya - Jumlah total bahan geologi yang berharga


pada semua deposit baik yang ditemukan maupun yang
belum ditemukan

• Cadangan - deposit sumberdaya geologi yang ditemukan


yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal pada
kondisi sekarang
• Pasokan jangka pendek bahan geologi
Geologic Resources and Earth’s Systems

Sumberdaya Geologi merupakan material geologi yang


berharga yang berasal dan dapat diekstraksi dari Bumi.
 Beberapa sumberdaya geologi berasal dari hidrosfer
 Minyak dan batubara berasal dari organisme yang hidup dan
mati di dalam air
 Halite (garam) dan mineral evaporit lainnya berasal dari
perlapisan danau yang kering
 Interaksi pelapukan antara geosfer, atmosfer dan hidrosfer
menghasilkan bijih logam oksida
 Biosfer (manusia) berinteraksi langsung dengan geosfer,
hidrosfer , dan atmosfer bila mengekstraksi (gali) dan
mengutilizi sumberdaya
 Bahkan air yang didapat bawah permukaan bumi,
merupakan sumber daya geologi (renewable)
Sumber Deposit Ore Logam

 Ore yang berasosiasi  Ore terbentuk oleh


dengan batuan beku, proses permukaan
melalui :  Presipitasi (akibat air
 Pengendapan kristal hujan) secara kimia
(strukturisasi) dalam lapisan tanah
 Fluida Hidrotermal  Penempatan deposit
 Metamorfisme kontak  Pengayaan
 Vein hidrotermal  Ore di batas lempeng
 Mata air panas tektonik
 Pegmatite (batuan beku  Batas lempeng divergen
mineral besar)  Batas lempeng
konvergen
Proses Pembentukan Deposit Ore
Melalui Proses Hidrotermal
 Produk akhir proses diferensiasi magmatik adalah larutan
sisa magma, yang dapat mengandung konsentrasi logam
yang asalnya dari magma.
 Larutan sisa magma ini diendapkan di tempat-tempat
sekitar magma yang sedang membeku.
 Dalam perjalanannya melalui (menerobos) batuan,larutan
hidrotermal akan mendepositkan mineral-minerall yang
kandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk
deposit celah ("cavity filling deposit") atau melalui proses
metasomatik membentuk deposit pergantian (replacement
deposit).
 Secara umum deposit replacement terjadi pada kondisi
suhu dan tekanan tinggi, jadi pada daerah lebih dekaat
dengan batuan intrusinya, jadi merupakan deposit
hipotermal. Sebaliknya deposit pengisian atau deposit
celah ("cavity filling deposit") lebih banyak terjadi di
daerah dengan suhu dan tekanan rendah, jadi merupakan
deposit epitermal, yang terletak agak jauh dari batuan
intrusinya.
Syarat-syarat penting untuk terjadinya deposit hidrotermal
adalah :
 Adanya larutan yang mampu melarutkan mineral-mineral.
 Adanya tekanan atau rongga pada batuan yang dapat
dilewati larutan.
 Adanya tempat dimana larutan dapat mendepositkan
kandungan mineralnya.
 Ada reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral
baru.
 Konsentrassi mineral yang cukup dalam deposit sehingga
manguntungkan kalau ditambang.
Hydrothermal Ore Deposits
Ore di batas lempeng tektonik

Divergent
boundaries

Convergent
boundaries
Pegmatite
 Batuan beku yang memiliki ukuran kristal yang kasar dan
terbentuk saat kristalisasi magma pada dapur magma pada
kondisi larutan yang memiliki kandungan air cukup tinggi,
pertumbuhan kristal relatif cepat yang terbentuk berupa massa di
dalam dike atau urat-urat pada daerah batas/kontak batholith.
 Jenis-jenis Pegmatite
 Granitic pegmatite ;
keterdapatan suatu mineral
dalam batuan granit dengan
ukuran kristal yang abnormal
(relatif sangat kasar),
 Gabbroic pegmatite ;
keterdapatan kristal-kristal
mineral yang kasar pada batuan
gabbro.
Mineral Deposits and Ores
Mineral Deposit: berisi Vein (Vena) terisi hanya
sesuatu yang berharga kuarsa: Bukan mineral deposit

Ore: can be
mined at a profit
Pembentukan Deposit Mineral

• Deposit ore logam dapat terbentuk melalui :


• crystal settling dalam intrusi batuan beku,
• dari pendingan hydrothermal fluids dalam pori
dan fraktur,
• dengan chemical precipitation pada permukaan
atau airtanah, atau
• dengan sedimentasi sungai (placers)
Pembentukan Deposit Mineral

Igneous Hydrothermal
crystallization deposition

• Kristalisasi batuan beku dapat mengkonsentrasikan


mineral tertentu saat proses kristalisasi
• Deposisi Hidrotermal : Air panas yang mengalir
sepanjang rekahan (vein), atau celah-celah rekahan dasar
laut dapat mengkonsentrasikan mineral tertentu
Pembentukan Deposit Mineral

Hydrothermal Metamorphism
replacement

• Penggantian hidrotermal : fluida menembus batuan


dan mengganti mineral asli dengan mineral ore
• Metamorfisma dapat memungkinan kristal baru
terbentuk saat terjadi metamorfisma kontak
Pembentukan Deposit Mineral

• Vulkanisma dapat membawa


mineral berharga yang telah
terbentuk pada kedalaman
bawah permukaan

Volcanism and
volcanic pipes
Deposit Mineral Emas dan Perak

Veins from hot water Veins in Gold in gravel


metamorphic rocks

• Fluida Hidrotermal mendeposit emas dan perak dalam


vein, biasanya dekat pusat vulkanik atau plutonik
• Vein dapat terbentuk selama metamorfisma dengan
terbentuknya vein emas (urat emas)
• Emas memiliki densitas tinggi sehingga umumnya
terakumulasi di dasar sungai bersama kerikil
Deposit Mineral Emas dan Perak

Gold-bearing Low-grade By-product gold


conglomerates gold deposits

• Beberapa gravel emas berbentuk seperti bantalan yang


terpendam (seperti di Afrika Selatan)
• Emas sulit didapatkan dalam volume besar dalam batuan,
tetapi hanya dalam volume kecil yang dapat ditambang
• Emas biasanya juga berasosiasi dengan tembaga, yang
merupakan nilai tambah dari ore tembaga.
Deposit Mineral Tembaga

Deposit Porphyry
copper terbentuk dekat
plutonik dibawah gunung
api (volcano)

Porphyry copper deposits


Deposit Mineral Tembaga

Deposit endapan tembaga


terbentuk dari akibat aliran
groundwater

Sedimentary copper
deposits
Deposit Besi

Iron: banded iron formations Iron: replacement near intrusions

• Formasi Besi : terdeposisi saat Prakambrium akibat


perubahan komposisi atmosfer
• Penggantian Besi terjadi secara kimia dalam batuan
yang dekat dengan plutonik
Deposit Timbal dan Nikel

Lead-zinc deposits
formed by saline waters
flowing through sedimentary
rocks

Nickel deposits
formed with layered
intrusion
Non-metallic Resources
 Sumber daya Non-Logam tidak ditambang
untuk sebagai logam atau sebagai sumber
energi
 Sumberdaya tersebut digunakan untuk :
 material konstruksi seperti : pasir,
kerikil, batukapur (limestone), dan
gypsum
 Pertanian seperti : fosfat, nitrat dan
potasium,
 Industri seperti: (garam, belerang,
asbes
 Batu permata (gemstones) seperti :
berlian dan rubi
 Keperluan rumah tanggga dan
produk bisnis, seperti : pasir gelas, Limestone Quarry
fluorit, diatomite, grafit.
Non-metallic Resources

Sand and gravel Crushed rock Silica sand

• Pasir dan Kerikil: Material yang paling banyak digunakan


dalam konstruksi
• Pecahan batu: banyak digunakan sebagai agregat, lapisan
rel kereta api
• Pasir silika: pasir kuarsa yang halus untuk membuat kaca,
bahan keramik, dan mikrochip
Non-metallic Resources

Clay minerals Salt Phosphate


• Tanah liat dengan partikel halus digunakan pembuatan
genteng, batubata, dan keramik lainnya
• Garam dari endapan evaporit digunakan dalam proses-
proses kimia dsb.
• Fosfat dari sisa-sisa organisme, sebagian besar digunakan
untuk pupuk
Kualitas ore (bijih)

Grade of ore Size and depth of deposit

• Grade: Konsentrasi dari suatu bijih; kaya atau bijih grade


tinggi
• Ukuran dan Kedalaman: Besar dan dangkal : murah untuk
ditambang
Kualitas ore (bijih)

Type of ore Location of deposit

• Jenis bijih: menentukan bagaimana bijih diproses; bijih


oksida dapat dihancurkan atau dicuci, atau sulfida perlu
dilebur
• Lokasi: dekat dengan infrastruktur; seberapa jauh bijih
harus diangkut, issu politik dan lingkungan
Exploring for Mineral Deposits
Gunakan peta geologi untuk
mengidentifikasi struktur yang
potensial deposit ore Analisa kimia
batuan

Rekonstruksi geologi sejarah


daerah tsb. (peristiwa yang
membuat, menghilangkan atau
menghancurkan deposit)
Finding Buried Mineral Deposits

Conduct surveys
using geophysical
methods, including
magnetic surveys

Note where the


magnetic strength is
high over ore body

Most commonly used techniques are magnetic and electrical


surveys (sulfide minerals conduct electricity well)
New Methods in Mineral Exploration

 Geophysics is a useful aid to locating new deposits


 Gravity survey
 Magnetic survey
 Electrical property survey
 Remote sensing is expanding into exploration strategies
Some Important Minerals and there Uses
 Galena [PbS] – source of lead – car batteries
 Magnetite, Hematite [FexOy] – iron ore
 Bauxite [Al2O3*2H2O] – aluminum ore
 Chalcopyrite [CuFeS2] – copper ore
 Quartz [SiO2] – glass and electronic components
 Gypsum [CaSO4*2H2O] – sheetrock, plater of paris
 Sphalerite [ZnS] – zinc ore
 Calcite [CaCO3] – portland cement, soil conditioner, antacids
 Garnet [Al2(SiO4)3+other metals] – abrasives
 Olivine [(Fe,Mg)2SiO4] – silicon chips for computers
 Sulfur [S] – insecticides, rubber tires, paints, papermaking, etc.
 Halite [NaCl] – Table salt
 Graphite [C] – lubricant, pencil lead
 Feldspars [K,Ca,Na,Al, silicates] – porcelain, source of K
 Any other element that is not a major component of a mineral
 Gold [Au], Silver [Ag], Platinum [Pt], Titanium [ Ti], Tin [Sn], etc.
Remote Sensing

True Color Minerals Minerals


(vibrational absorption) (electronic absorption)
Mining and Metals

• Penambangan dapat dilakukan dipermukaan bumi


(strip mines, open-pit mines, dan placer mines) atau
bawah permukaan bumi
 Logam yang dapat ditambang dengan teknik ini
meliputi: iron, copper, aluminum, lead, zinc, silver,
gold and many others
• Dengan penambangan yang baik, dampak lingkungan
negatif dapat diminimalkan termasuk
tumpukantailings, kerusakan permukaan, penurunan
tanah, dan aliran air asam tambang (AAT).
Open-Pit, Copper Mine
Hydraulic Gold Mining
Acid mine drainage
Tambang terbuka (surface mining)

 Sistem penambangan yang dikenal, yaitu Tambang terbuka


dan Tambang Bawah Tanah.
 Tambang terbuka (surface mining) dimana segala kegiatan
atau aktivitas penambangan dilakukan di atas atau relatif
dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan
langsung dengan dunia luar.
Pengelompokan Tambang Terbuka

 Open pit/Open mine/Open cut/Open cast, tambang


terbuka yang diterapkan pada penambangan ore (bijih).
Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.
 Strip Mine, Penerapan khusus endapan horizontal/sub-
horizontal terutama untuk batubara, dapat juga endapan
garam yang mendatar. Contoh Tamabang Batubara di Tanjung
Enim.
 Quarry, Tambang terbuka yang diterapkan pada endapan
mineral industri (industrial mineral). Contoh Tambang batu
pualam di Tulung Agung.
 Alluvial mining, dapat dikatakan sebagai “placer Mining”
ataupun di Australia disebut “Beach-mine” yaitu cara
penambangan untuk endapan placer atau alluvial. Contoh
tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan sekitarnya.
Penambangan Permukaan

 Open-pit
 Penambangan ore
skala besar yang
terletak dekat
permukaan
 Merubah secara
permanen topografi Open-pit mine
 Strip mining
 Umumnya ore terbentuk dalam suatu lapisan yang
sejajar dengan permukaan
 Zona ore ditutupi oleh vegetasi, soil dan batuan
non ore yang harus dipindahkan
 Aturan reklamasi mengisyaratkan untuk
mengembalikan tanah penutup pada pit yang
telah ditambang
Penambangan Bawah Permukaan

 Menggunakan terowongan bawah tanah menuju ke


zona ore.
 Setelah tambang ditutup, terowongan diisi dan
ditutup dengan batuan non-ore
 Keruntuhan
permukaan umumnya
dapat dicegah dengan
teknik reklamasi
pasca tambang

Underground mine

You might also like