You are on page 1of 48

PERBENDAHARAN

NEGARA
ABOUT US

Hodoifah (150810301002)
Dinda Maulidatul H. (150810301003)
Rizki Sakinatul Jannah (150810301004)
Kholillah S. Ulza Haz (150810301030)
Himmah Afidah Lailiyah (150810301057)
Angga Purna Irawan (150810301096)
M. Jazuli Widyo Hananto (150810301098)
Seftian Agung Wicaksono (150810301119)
A. Ruang Lingkup dan Pejabat
Perbendaharaan Negara

Pembendaharaan negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban


keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD. Pembendaharaan negara meliputi:
1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara
2. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah
3. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara
4. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah
5. Pengelolaan kas
6. Pengelolaan piutang dan utang negara /daerah

👉
Perbendaharaan Negara
7. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah
8. Penyelenggaraan akuntansi dan system informasi manajemen
keuangan negara/daerah
9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
10. Penyelesaian kerugian negara /daerah
11. Pengelolaan dadan layanan umum
12. Perumusan standar, kebijakan, serta system dan prosedur yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam angka
pelaksanaan APBN/APBD

Perbendaharaan Negara
Ruang Lingkup dan Pejabat
Perbendaharaan Negara

Dalam pelaksanaan perbendaharaan tersebut, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara telah menjelaskan beberapa pihak yang ditunjuk sebagai pejabat
perbendaharaan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Gubernur/ Kepala Kepala Satuan


Menteri/Pimpinan Satuan Kerja Menteri Kerja Pengelola
Lembaga Bupati/Wali Perangkat Keuangan Bendahara
Keuangan
kota Daerah Daerah

Perbendaharaan Negara
1. Menteri/Pimpinan Lembaga

Menteri/pimpinan lembaga merupakan penggunaan anggaran/barang


bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpin antara lain memiliki
kewenangan sebagai berikut:
Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
Menunjuk kuasa pengguna anggaran/barang
Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan negara
Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
utang dan piutang
Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja
Menetapkan pejabat yang bertugas melalukan pengujian dan
perintah pembayaran

Menggunakan barang milik negara

Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan


barang milik negara

Mengawasi pelaksanaan anggaran

Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian


negara/lembaga yang dipimpinnya

Perbendaharaan Negara
2. Gubernur/Bupati/Walikota

◉ Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD


◉ Menetapkan kuasa pengguna anggaran dan bendahara penerimaan dan/atau
bendahara pengeluaran
◉ Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
daerah
◉ Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan
piutang daerah
◉ Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
daerah
◉ Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran
3. Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah

Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah pengguna anggaran/barang


bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Dalam
melaksanakan tugasnya selaku pejabat pengguna anggaran/barang
satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya berwenang:
a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja
c. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran

Perbendaharaan Negara
d. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
e. Mengelola utang dan piutang
f. Menggunakan barang milik daerah
g. Mengawasi pelaksanaan anggaran
h. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan
kerja perangkat daerah yang dipimpinnya

Perbendaharaan Negara
4. Menteri Keuangan
Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara (BUN), berwenang:

◉ Menetapkan kebijakan dan pedoman ◉ Menyimpan uang negara


pelaksanaan anggaran negara
◉ Menempatkan uang negara dan
◉ Mengesahkan dokumen pelaksanaan mengelola/menatausahakan investasi
anggaran
◉ Melakukan pembayaran berdasarkan
◉ Melakukan pengendalian pelaksanaan permintaan penjabat Pengguna Anggaran
anggaran negara atas beban rekening Kas Umum Negara
◉ Menetapkan system penerimaan dan
(KUN)
pengeluaran kas negara ◉ Melakukan pengelolaan utang dan piutang
◉ Menunjuk bank dan/atau lembaga keuangan
negara
lainnya dalam rangka pelaksanaan ◉ Memberikan pinjaman atas nama
penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah
negara
◉ Melakukan pinjaman dan memberikan
◉ Mengusahakan dan mengatur dana yang jaminan atas nama pemerintah
diperlukan dalam pelaksanaan anggaran
negara
4. Menteri Keuangan

◉ Mengajukan rancangan peraturan ◉ Menetapkan kebijakan dan


pemerintah tentang Standar pedoman pengelolaan serta
Akuntansi Pemerintah penghapusan barang milik
◉ Melakukan penagihan piutang negara
negara
◉ Menentukan nila tukar mata
◉ Menetapkan system akuntansi dan
uang asing terhadap rupiah
pelaporan keuangan negara
dalam rangka pembayaran
◉ Menyajikan informasi keuangan pajak
negara
◉ Menunjuk pejabat kuasa BUN

Perbendaharaan Negara
Menteri Keuangan selaku BUN mengangkat kuasa BUN untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang
telah ditetapkan. Tugas tersebut meliputi kegiatan penerimaan, penyimpanan,
pembayaran atau penyerahan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban uang dan
surat berharga yang berada dalam pengelolaannya. Selain itu, BUN juga bertugas
melaksanakan penerimaan dan pengeluaran Kas Negara.

Kuasa BUN berkewajiban memerintahkan penagihan piutang negara kepada


pihak ketiga sebagai penerimaan anggaran dan melakukan pembayaran
tagihan pihak ketiga sebagai pengeluaran anggaran.

Perbendaharaan Negara
5. Kepala Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah juga termasuk dalam


Bendahara Umum Daerah (BUD), berwenang :
a. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
b. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
e. Melaksanaan pemungutan pajak daerah
f. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD
oleh bank dan / atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk

Perbendaharaan Negara
5. Kepala Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah

g. Mengusahakan dan mengatur l. Melaksanakan pemberian


dana yang diperlukan dalam pinjaman atas nama pemda
pelaksanaan APBD m. Melakukan pengelolaan utang dan
h. Menyimpan uang daerah piutang daerah
i. Melaksanakan penempatan uang n. Melakukan penagihan piutang
daerah dan daerah
mengelola/menatausahakan o. Melaksanakan sistem akuntansi
investasi dan pelaporan keuangan daerah
j. Melakukan Pembayaran p. Menyajikan informasi keuangan
berdasarkan permintaan Pejabat daerah
Pengguna Anggaran atas beban
rekening kas umum daerah q. Melaksanakan kebijakan dan
pedoman pengelolaan serta
k. Menyiapkan pelaksanaan penghapusan barang milik daerah
pinjaman dan pemberian jaminan
atas nama pemda
Perbendaharaan Negara
6. Bendahara
Materi/pimpinan lembaga/gubernur/bupati /walikota mengangkat Bendahara
Penerimaan untuk melaksanaan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementrian
negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

Selain itu mengangkat Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas


kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satuan
kerja di lingkungan kementrian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran merupakan pejabat fungsional


dan tidak boleh dirangkap oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau Kuasa BUN.

Perbendaharaan Negara
B. Pelaksanaan APBN

Dokumen Pengajuan surat Penerbitan Surat Penerbitan Surat


Pelaksanaan Permintaan Perintah Perintah Pencairan Jenis Pembayaran
Anggaran Pembayaran Membayar Dana oleh KPPN

Perbendaharaan Negara
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Berdasarkan Pasar 7 ayat (2) butir (b) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan
Negara, Menteri Keuangan berwenang mengesankan dokumen pelaksanaan anggaran.
Kewenagan tersebut dilaksanakan oleh Direktur Jendral Pembendaharaan (DjPb) atas nama
Menteri Keuangan dengan menerbitkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(SP DIPA)

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mempercepat proses dan penerbitan SP DIPA di
daerah, kewenangan DjPb tersebut didelegasikan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb).

Perbendaharaan Negara
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Penerbitan SP DIPA oleh Kanwil DJPb didasarkan atas Surat Rincian Alokasi
Anggaran (SRAA) yang merupakan rician alokasi anggaran untuk masing-masing
satuan kerja di daerah. SRAA dibuat berdasarkan Keppres Rincian APBN dan data
RKA-KL yang diterima dari DJAPK

DIPA merupakan salah satu dokumen pelaksanaan anggaran, selain DIPA


terdapat dokumen pelaksanaan anggaran lain yang dipersamakan dengan DIPA.

Perbendaharaan Negara
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

Pada setiap tahap penyelesaian pekerjaan perlu dilakukan pemerikasaan . Hasil


pemeriksaan dalam suatu dokumen Berita Acara Hasil Pemerikasaan
Penyelesaian Pekerjaan (BA HP3). Pembuatan BA HP3 harus memuat sekurang-
kurangnya hal hal berikut ini :
a. Identitas pekerjaan
b. Tahap penyelesaian pekerjaan (termin)
c. Pernyataan kesaksian atas prestasi kerja yang telah diselesaikan
d. Rekomendasi pembayaran hak/tagihan atas penyelesaian pekerjaan

Perbendaharaan Negara
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

BA HP3 dibuat sekurang-kurangnya rangkap 5 (lima):


• Disampaikan kepada para pihak yang melakukan kontrak (masing-masing satu
berkas);
• Dua berkas (asli dan salinan) kepada penerbit Surat Perintah Membayar-SPM
(sebagai lampiran Surat Permintaan Pembayaran-SPP),
• dan satu berkas untuk disimpan oleh pejabat pelaksana pemeriksaan pekerjaan
yang bersangkutan.

Berdasarkan BA HP3, pejabat yang bertangung jawab atas pelaksanaan kegiatan


segera membuat dan menyampaikan SPP kepada PA/Kuasa PA (selaku pemberi
kerja) untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Penerbit SPM berkenaan.

Perbendaharaan Negara
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

SPP sekurang-kurangnya harus membuat :

a. Nomor dan tanggal DIPA yang dibebankan


b. Nomor dan Tanggal kontrak
c. Nilai Kontrak
d. Jenis/Lingkup pekerjaan
e. Jadwal penyelesaian pekerjaan
f. Nilai pembayaran yang diminta
g. Identitas penerima pembayaran (nama orang/perusahaan, alamat, nomor rekening, dan
nama bank) dan tanggal jatuh tempo pembayaran.

SPP dilengkapi dengan dokumen asli kontrak, kuitansi yang diisi dengan nilai pembayaran
yang diminta, dan asli Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan Berita AcaraPemeriksaan
Hasil Pekerjaan.

Perbendaharaan Negara
Dokumen Pelaksanaan APBN

Place your screenshot here


Dokumen Pelaksanaan APBN

Place your screenshot here


Dokumen Pelaksanaan APBN

Place your screenshot here


3. Penerbitan Surat Perintah Membayar

Setelah melakukan pengujian SPP, SPM diterbitkan sekurang-kurangnya tiga


rangkap dengan ketentuan :
a. Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN Pembayar.
b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada kantor/satuan kerja yang
bersangkutan.
SPM yang sudah diterbitkan dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang.
Instansi penerbit SPM harus menyampaikan kepada KPPN: nama,
spesimen ttd pejabat yang diberi kewenangaan untuk menandatangani SPM, dan
cap dinas instansi penerbit SPM.

Perbendaharaan Negara
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh KPPN

Pengujian atas SPM yang dilakukan oleh petugas berupa pengujian


substansial dan pengujian formal.

Atas dasar pengujian tsb, seksi perbendaharaan mengembalikan SPM


yang tidak memenuhi syarat; menerbitkan SP2D, kecuali atas SPM-GU
pada akhir tahun; dan menerbitkan SP2D dan Surat Perintah Pembenan
(SPB) atas SPM-GU yang membebani rekening khusus bagi KPPN non-
KBI.

Perbendaharaan Negara
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh KPPN

Beberapa ketentuan dalam penerbitan SP2D :

a) SP2D ditandatangani bersama oleh seksi perbendaharaan dan seksi


bank/giro pos atau seksi bendum.
b) Penerbitan selambat-lambatnya satu hari kerja sejak diterimanya
SPM dari pejabat penerbit SPM.
c) Diterbitkan rangkap 3 dan dibubuhi stempel timbul seksi bank/giro
pos atau seksi bendum.

Perbendaharaan Negara
5. Jenis Pembayaran

Pembayarn Langsung (LS) Pembayaran Uang


adalah pelaksanaan pembayaran Persediaan
yang dilakukan oleh KPPN kepada adalah sejumlah uang yang
pihak yang berhak/rekanan dibayarkan oleh KPPN kepada
berdasarkan SPM-LS yang bendahara untuk dikelola daam
diterbitkan oleh PA/kuasa PA atas rangka pelaksanaan kegiatan.
nama pihak yang berhak sesuai
bukti pengeluaran yang sah.
Format Kuitansi LS dan
Kuitansi UP

Place your screenshot here


Place your screenshot here

Perbendaharaan Negara
C. Pelaksaan APBD

Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran SKPD

Pelaksanaan Penyusun
Belanja Anggaran Kas

Surat Perintah Surat


Pencairan Penyediaan
Dana Dana

“ Surat
Surat Perintah
Permintaan
Membayar
Pembayaran

Perbendaharaan Negara
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
SKPD

DPA SKPD terdiri atas :


a. DPA SKPD 1 untuk menyusun rencana pendapatan
atau penerimaan SKPDdalam tahun anggaran yang
direncanakan.
b. DPA SKPD 2.1 untuk menyusun rencanan kebutuhan
belanja tidak langsung SKPD dalam tahun anggaran
yang direncanakan.
c. untuk merencanakan belanja langsung dari setiap
kegiatan yang diprogramkan.

👉
Perbendaharaan Negara
👉 d. DPA-SKPD 2.2 merupakan formulir rekapitulasi dari
seluruh program dan kegiatan SKPD yang dikutip dari
setiap formulir DPA SKPD 2.2.1
e. DPA-SKPD 3.1 untuk merencanakan penerimaan
pembiayaan dalam tahun anggaran yang
direncanakan.
f. DPA-SKPD 3.2 untuk merencanakan pengeluaran
pembiayaan dalam tahun anggaran yang
direncanakan.
g. Ringkasan DPA-SKPD merupakan kompilasi dari
seluruh DPA-SKPD.

Perbendaharaan Negara
2. Penyusunan Anggaran Kas

• Dalam proses penatausahaan, anggaran kas mempunyai peran


penting sebagai alat kontrol dan pengendalian.
• Kepala SKPD menyusun Rancangan Anggaran kas
berdasarkan Rancangan DPA SKPD dan menyerahkan
Rancangan Anggaran Kas SKPD kepada PPKD selaku BUD
bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD paling lambat enam
hari kerja setelah adanya pemberitahuan.

👉
Perbendaharaan Negara
2. Penyusunan Anggaran Kas

👉 • TAPD bersama dengan kepala SKPD memverifikasi rancangan DPA


SKPD dan RAK SKPD berdasarkan per KDH penjabaran, paling
lambat 15 hari kerja sejak ditetapkannya perKDH penjabaran. TAPD
menyerahkan Rancangan Anggaran Kas SKPD yang lolos verifikasi
kepada PPKD untuk disahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah
Daerah
• Rancangan Anggaran Kas SKPD dibuat arsip oleh PPKD, sedangkan
Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah digunakan dalam
proses pembuatan penyediaan dana.

Perbendaharaan Negara
3. Surat Penyediaan Dana

Surat Penyediaan Dana dibuat oleh BUD dalam rangka


manajemen kas daerah

Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam


mengatur jumlah penyediaan dana kas bagi setiap SKPD

SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap


SKPD dalam periode waktu tertentu

Perbendaharaan Negara
4. Surat Permintaan Pembayaran

SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada
SKPD. SPP memiliki 4 jenis, yaitu :

a. SPP Uang Persediaan (SPP-UP) dipergunakan untuk mengisi UP


tiap-tiap SKPD.
b. (SPP-GU) dipergunakan untuk mengganti UP yang sudah terpakai.
c. SPP Tambahan Uang (SPP-TU) dipergunakan hanya untuk
memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran yang
sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk
membiayainya.
d. SPP Langsung (SPP-LS) dipergunakan untuk Pembayaran LS
kepada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan.

Perbendaharaan Negara
Dalam proses pengajuannya, bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP, selain dokumen SPP sendiri yang bentuknya disesuaikan
dengan setiap jenis dananya (UP, GU, TU, atau LS)

1. Untuk SPP-UP 3. Untuk SPP-TU


 Salinan SPD  Surat pengesahan SPJ atas penggunaan
dana SPP-TU sebelumnya
 Surat pernyataan pengguna
 Salinan SPD
anggaran  Surat pernyataan pengguna anggaran
 Lampiran lain yang diperlukan  Surat keterangan penjelasan keperluan
2. Untuk SPP-GU pengisian TU
 Surat pengesahan Surat  Lampiran lain yang diperlukan
Pertanggungjawaban (SPJ) atas 4. Untuk SPP-LS Gaji dan Tunjangan
 Salinan SPD
penggunaan dana SPP-GU
 Surat pernyataan pengguna anggaran
sebelumnya  Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji
 Salinan SPD 5. Untuk SPP-LS Barang dan Jasa
 Surat Pernyataan pengguna  Salinan SPD
anggaran  Surat pernyataan dari pengguna anggaran
 Lampiran lain yang diperlukan  Dokumen-dokumen terkait kegiatan

Perbendaharaan Negara
5. Surat Perintah Membayar

Proses Penerbitan SPM adalah tahapn penting dalam


penatausahaan pengeluaran yang merupakan tahap lanjutan dari
proses pengajuan SPP.
Secara legal, penerbitan SPM adalah otoritas Pejabat
Pengguna Anggaran (PPA). Dengan demikian, tanda tangan
dokumen SPM dilakukan oleh Pengguna Anggaran yang
bersangkutan sebagai sebuah pertanyaan penggunaan anggaran di
lingkup SKPD-nya.

👉
Perbendaharaan Negara
👉 SPM dapat diterbitkan jika:
a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang
tersedia.
b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan
perundangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM:
a. Paling lambat 2 hari sejak SPP diterima.
b. Apabila tidak dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP
diterima

Perbendaharaan Negara
Format Dokumen SPM

Place your screenshot here

Perbendaharaan Negara
6. Surat Perintah Pencairan Dana

SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan


dana melalui bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh
BUD.
SP2D dapat diterbitkan jika:
a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran
yang tersedia.
b. Didukung dengan kelengkapan dokumen.

Perbendaharaan Negara
Format SP2D

Place your screenshot here

Perbendaharaan Negara
Format SP2D

Place your screenshot here

Perbendaharaan Negara
7. Pelaksanaan Belanja

Pelaksanaan belanja yang dilakukan untuk melakukan suatu


kegiatan wajib dipertanggung- jawabkan oleh PPTK secara tepat waktu.
Dokumen penggunaan anggaran diberikan kepada anggaran
diberikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai dasar bagi Bendahara
Pengeluaran untuk membuat SPJ Bendahara berdasarkan dokumen yang
diberikan oleh PPTK, mencatat pelaksanaan belanja dalam:
a. Buku kas umum pengeluaran
b. Buku pembantu pengeluaran pe rincian proyek
c. Buku pembantu kas tunai
d. Buku pembantu simpanan/ bank
e. Buku pembantu panjat
f. Buku pembantu pajak

Perbendaharaan Negara
8. Surat Pertanggungjawaban
Pengeluaran

Bendahara pengeluaran secara adminsitratif wajib


mempertanggungjawabkan penggunaan/ ganti/ tambahan UP kepada
kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling tanggal 10 bulan berikutnya:
Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan UP, dokumen
laporan pertanggungjawaban yang disampaikan mencakup:
a. Buku kas umum pengeluaran
b. Ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan
bukti-bukti pengeluaran yang sah.
c. Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara

👉
d. Register penutup kas

Perbendaharaan Negara
👉 Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang
disampaikan, PKK-SKPD berkewajiban:
a. Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban
dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan.
b. Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian
objek yang tercantum dalam ringkasan per rinian objek.
c. Menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per
rincian objek.
d. Menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang
diterbitkan periode sebelumnya.

Perbendaharaan Negara
Thanks!
Any questions ?

You might also like