You are on page 1of 68

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PRINSIP – PRINSIP
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

Khamida

FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Analisa Diri Perawat

• Merupakan Dasar utama untuk dapat


memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas,

karena

• instrumen utama yang dipakai perawat dalam


memberikan asuhan keperawatan adalah diri
perawat sendiri
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Perawat dituntut mampu menggunakan diri


secara terapeutik .
Agar bisa menggunakan diri secara terapeutik adalah
melakukan ANALISA DIRI, antara lain dengan :
– Meningkatkan kesadaran diri
– Klarifikasi nilai
– Eksplorasi perasaan
– Mampu menjadi model
– Altruisme
– Etika dan Tanggung jawab
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Kesadaran Diri
• kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri baik
perilaku, perasaan maupun pikirannya sendiri.

• Siapakah saya?
• Perawat seperti apakah saya?
• Mahasiswa seperti apakah saya?
• Dokter seperti apakah saya?
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• perawat harus bisa mengkaji perasaan, reaksi


dan perilakunya secara pribadi maupun
sebagai pemberi perawatan.
• Kesadaran diri akan membuat perawat
menerima perbedaan dan keunikan klien.
• Kesadaran diri dan perkembangan diri perawat
perlu ditingkatkan agar penggunaan diri
secara terapeutik dapat lebih efektif
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Identifikasi model keperawataan holistic mengenai


kesadaran diri terdiri dari empat komponen yang
saling berhubungan yaitu : (Campbel cit.Stuart &
Sundeen,1995).
– psikologi,
– fisik,
– lingkungan
– filosofi
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Komponen Psikologi
• Meliputi pengetahuan tentang emosi, motivasi,
konsep diri dan kepribadian
• Menjadi sadar terhadap psikologi diri berarti menjadi
sensitif terhadap perasaan sendiri dan juga sensitif
pada elemen luar yang mempengaruhi semua
perasaan yang ada.
• Seseorang yang menyadari komponen psikologinya
akan menyadari bahwa dia adalah seorang yang
tertutup atau terbuka, dia seorang yang pemarah,
penyabar, bermotivasi tinggi, minder, dll.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Komponen Fisik
• Terdiri dari pengetahuan tentang kepribadian dan fisik
secara umum yang meliputi juga sensAsi
tubuh,gambaran diri dan potensi fisik.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Komponen Lingkungan
• Terdiri dari sosiokultural, berhubungan dengan
orang lain dan pengetahuan tentang
hubungan antar manusia dan alam
• contoh : seseorang dapat beranggapan bahwa
dia orang yang supel, disukai banyak orang,
dll.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Komponen Filosofi
• Mencakup arti hidup bagi seseorang,
komponen ini akan menjelaskan tentang arti
hidup itu bagi seseorang.
• Ada orang yang beranggapan hidup adalah
untuk bersenang-senang, ada juga yang
menganggap hidup itu hanya sebentar, dll.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Kesadaran diri dapat dipelajari melalui teori “


JOHARI WINDOW “

• menggambarkan bahwa pada setiap individu


terdapat aspek :
(1) diketahui oleh diri sendiri,
(2) tidak diketahui oleh diri sendiri,
(3) diketahui orang lain, dan
(4) tidak diketahui orang lain.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN “ JOHARI WINDOW “
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin (Jendela Johari)

Diketahui diri dan Hanya diketahui oleh


orang lain orang lain
(1) (2)
KUADRAN TERBUKA KUADRAN BUTA
Hanya diketahui diri Tidak diketahui diri
sendiri dan orang lain
(3) (4)
KUADRAN TERSEMBUNYI KUADRAN TDK DIKETAHUI

Besar kecilnya ke empat komponen tersebut dapat


mencerminkan tingkat kesadaran diri seseorang.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Ada tiga prinsip yang dapat diambil dari Johari


window;
1. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi
kuadran yang lain.
2. Jika kuadran satu yang paling kecil, berarti
komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya
kurang.
3. Kuadaran satu paling besar pada individu
yang mempunyai kesadaran diri yang tinggi.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga


cara, yaitu:
1. Mendengarkan diri kita sendiri.
2. Mendengarkan dan belajar dari orang
lain.
3. Membuka diri
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Mendengarkan diri kita sendiri.

• Hal ini dimaksudkan agar dapat mengenal bagaimana


perasaan dan reaksi-reaksi kita,serta apa yang menyebabkan
perasaan-perasaan dan reaksi-reaksi kita itu.
• Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan,
prilaku, termasuk pengalaman yang menyenangkan,
hubungan interpersonal, dan kebutuhan pribadi.
• Disini berarti individu mengijinkan emosi untuk dialami
misalnya mengijinkan diri untuk merasa sedih karena suatu
sebab, individu mengidentifikAsi kebutuhan diri, dan
kebebasan dalam bergerak, keriangan, serta perilaku spontan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Mendengarkan dan belajar dari orang lain


• Pengetahuan terhadap diri tidak mungkin
dilaksanakan sendirian
• maka bersama orang lain kita mempelajari diri
sendiri tapi juga belajar mendengar dan
menerima pendapat orang lain
• menerima umpan balik orang lain akan
meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Membuka diri

• Yaitu menyatakan pada orang lain tentang aspek


penting atau potensi atau kemampuan yang kita
miliki
• keterbukaan merupakan salah satu kreteria
kepribadian yang sehat.
• Untuk ini harus ada teman intim yang dapat
dipercaya tempat menceritakan hal yang
merupakan rahasia.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
AnantaKuadran I
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

1
Ananta mempunyai kuadaran 1 KUADRAN TERBUKA
yang luas. Banyak hal yang dimiliki
diketahui dengan baik oleh Ananta
sendiri maupun orang lain. Teman-
temannya dapat memprediksikan
apa yang dirasakan dan apa yang
akan dilakukan jika Ananta
mengalami sesuatu, dan Ananta
juga mempunyai pengertian yang
sama tentang dirinya seperti apa
yang teman-teman atau
keluarganya mengerti tentang dia.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Si boy  kuadran
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

2
Si boy mempunyai kuadran 2 yang
luasbanyak sifat boy seperti sombong,
angkuh, sok tahu, keras kepala yang
hanya dirasakan oleh orang lain
sementara boy tidak merasa demikian,
dia merasa dirinya seorang yang ramah,
pandai memilih teman, pintar dan lain-
lainnya yang berlawanan dengan
penilain orang lain. Akibatnya, teman-
temannya sering kali harus berbaik hati
2 didepannya, tetapi tanpa
KUADRAN BUTA sepengetahuan boy,teman-temannya
sering membicarakan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Si misteriatun
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

??????????

• Si misteriatun mempunyai kuadran


3 yang luas. Si penuh misteri ini
oleh teman-temannya dikenal
penuh dengan rahasia, kapan dan
apa yang menyebabkan misteriatun
marah,sedih atau cemas tidak
diketahui oleh teman-teman dan
keluarganya, bahkan teman-
temannya sering bingung dan tidak
dapat menduga respon yang akan
dilakukan misteriatun ini karena
banyak hal-hal/ sifatnya yang tidak
diketahui orang lain dan hanya
3 dimengerti oleh si mister sendiri.

KUADRAN
TERSEMBUNYI
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Klarifikasi Nilai
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

NILAI
• konsep ( sebagai hasil dari pengalaman dengan
keluarga,teman,budaya,pendidikan,kerja,dll.) memiliki
standar mengenai hal-hal yang pantas dilakukan
( Stuart & Sundeen,1995).
• merupakan sebuah teori,penjelasan mengenai dimana
segala sesuatu seperti yang seharusnya.
• Nilai yang kita miliki dapat berubah dan diubah oleh
karena itulah perlu bagi kita untuk melakukan
klarifikasi nilai.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Walaupun hubungan perawat dan klien


merupakan hubungan timbal balik tetapi
kebutuhan klien selalu diutamakan.
• Perawat sebaiknya mempunyai sumber
kepuasan dan keamanannya, jika perawat
mempunyai konflik, ketidak puasan, sebaiknya
perawat menyadari dan mengklarifikasikan agar
tidak mempengaruhi keberhasilan hubungan
perawat dan klien.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Proses Klarifikasi Nilai


• klarifikasi nilai -- metode dimana seseorang
menemukan nilai-nilainya sendiri dengan
mengkaji,mengeksplorasi dan menentukan nilai-nilai
pribadi dan bagaimana nilai-nilai tersebut digunakan
sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
• Seseorang bisa mempunyai banyak nilai.
• Nilai yang paling kuat mempengaruhi seseorang
merupakan pusat kehidupannya.
• Nilai akan mempengaruhi cara memandang dan
kemudian berprilaku.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Apabila nilai-nilai tersebut ditetapkan oleh


seseorang menjadi prinsip, maka prinsip
tersebut dapat menjadi pusat kehidupannya.
• Prinsip merupakan pedoman dalam
berprilaku.
• Prinsip yang benar hanya ada satu dan
merupakan kebenaran yang hakiki dan
mendasar yang memiliki aplikasi universal
( dapat berlaku bagi siapa saja ).
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
• Prinsip yang benar ini sesuai dengan hukum alam Karena
sesuai dengan hukum alam inilah maka prinsip yang benar
tidak akan berubah.
• Prinsip yang benar selalu mempunyai konsekuensi wajar,
yaitu konsekuensi positif (+).
• Untuk mengetahui apakah selama ini kita telah mempunyai
prinsip yang benar maka seseorang perlu melakukan
klarifikAsi nilai.
• Dengan memahami nilai-nilai yang dimiliki dan
membandingkannya dengan prinsip yang benar.
• Nilai yang dimiliki diri tersebut sangat baik bila mirip
dengan prinsip yang bersifat universal.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Cara Melakukan Klarifikasi Nilai


1. Pemilihan
– Kebebasan untuk memilih kepercayaan
– Mengenal dan mengakui bahwa seseorang
mempunyai pilihan lain
– Kepercayaan bahwa menghargai setiap orang
akan memberikan konsekuensi terbaik bagi
dirinya dan untuk semua masyarakat
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

2. Penilaian
– Merasa bebas dan bahagia dengan pilihannya
– Dapat mempertahankan nilai

3. Tindakan
– Mengaplikasikan nilai-nilai ini pada praktek
– Berusaha secara konsisten untuk menghargai
orang lain dalam kehidupan pribadi dan
profesional.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Manfaat Klarfikasi Nilai


– Menjadikan sesorang selalu berada dalam keadaan
dinamik ,
– selalu mencari nilai yang paling universal dan tepat
sehingga seseorang tidak akan menjadi terjebak pada satu
nilai
– dapat mengetahui dengan pasti nilai-nilai apa saja yang
ada pada dirinya
– dapat dengan bijaksana memutuskan nilai apa yang akan
dijadikan prinsip sebagai pusat kehidupannya.
– Perawat yang mampu lebih sadar terhadap nilainya maka
dia akan menjadi lebih sensitif pada tindakan yang
dilakukannya ( Taylor et,al,1997)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

LATIHAN
KLARIFIKASI NILAI

• Jawablah setiap pertanyaan dibawah ini dengan


menggambar atau memberi simbol.
• Tidak boleh memakai kata-kata
• Seni tidak diperhitungkan
• Gambar dapat sederhana, tidak lengkap, tetapi peserta
harus tahu apa yang diekspresikan
• Setelah gambaran terisi, diskusikan antar peserta didik
tentang; maksud gambar, perbedaan persepsi, perasaan
waktu membaca, mengisi, kesilitan dan perbedaan
persepsi.
• Tunjukkan bahwa nilai seseorang adalah berbeda, tetapi
semua tetap benar menurut masing-masing.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Apa pencapaian Apa pencapaian


utama pribadi saat ini utama keluarga
anda

Sebut satu hal yang ingin anda Gambarkan 3 hal kebaikan


capai pada usia yang anda miliki
60 tahun

Apa cita-cita anda dan


Apa moto pribadi
anda berusaha keras
kehidupan anda
meraihnya
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Eksplorasi Perasaan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap


perasaanya, dan mengontrolnya agar ia dapat
menggunakan dirinya secara terapeutik ( Stuert dan
sundeen, 1987,hal 102).
• Seseorang yang tidak mampu mengeksplorasi
perasaannya sendiri dan tidak terbuka dengan
perasaannya sendiri kemungkinan akan merusak
interksinya dengan orang lain.
• misalnya seorang perawat yang jengkel pada
tetangganya, kebetulan klien tersebut mempunyai
wajah yang mirip dengan tetangganya, maka perawat
itu akan marah-marah pada klien tersebut.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Jika perawat terbuka pada perasaaanya maka


ia mendapatkan dua informasi penting yaitu
– bagaimana responnya pada klien
– bagaimana penampilannya pada klien. Sewaktu
berbicara dengan klien, perawat harus menyadari
responnya dan mengontrol penampilannya.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Pada prinsipnya setiap orang mempunyai


perasaan seperti tercantum dibawah ini,
bahkan mungkin masih ada yang belum
tercantum. Hanya saja intensitas dan kualitas
pada masing-masing berbeda.
• Berikut adalah contoh eksplorasi perasaan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PERASAAN
UNIVERSITAS T J
NU SURABAYA K S PERASAAN T J K S
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
D A A E D A A E
K R D R K R D R
A A I A A I
P N N N P N N N
E G G G E G G G
R - R -
N 2 N 2
A A
H H

Keras Kepala Puas


Cinta Sedih
Marah Senang
Cemburu Takut
Kesal Bosan
Terima Kasih Bangga
Memalukan Depresi
Hati-hati Malu
Menantang Kesepian
Bingung Bersalah
Cemas Sabar
Seksi Pasrah
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Kemampuan
Menjadi Model
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Perawat, sebagai model untuk masalah kesehatan


dan kesejahteraan harus merawat kesehatan
sendiri untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang efektif kepada orang lain.
• Kepribadian yang baik bukan hanya
memungkinkan perawat untuk dapat
melaksanakan praktek dengan lebih efisien, tapi
juga memungkinkan perawat untuk memberikan
pelayanan sebagai model yang sehat bagi klien
dan keluarga ( Taylor. et al, 1997).
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Karena tidak seorangpun dalam keadaan


sempurna dalam kesehatannya pada setiap
saat, sangat penting bagi perawat untuk
menyiapkan praktek profesional dengan
meluangkan waktu untuk memahami diri
mereka sendiri.
• Dari hasil pengetahuan terhadap diri ini akan
muncul komitmen terhadap usaha secara aktif
untuk memelihara kesehatannya secara
optimal.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Perawat yang mempunyai masalah pribadi,


seperti ketergantungan obat, hubungan
interpersonal yang terganggu, akan
mempengaruhi hubungan dengan klien
( Stuart & sundeen, 1987).
• Perawat diharapkan tanggung jawab atas
perilakunya, sadar akan kelemahan dan
kekurangannya.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Perawat Efektif ????
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• perawat yang dapat memenuhi dan


memuaskan kehidupan pribadi
• tidak didominasi oleh konflik, distress, atau
pengingkaran
• memperlihatkan perkembangan serta adaptasi
yang sehat
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Altruisme
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Altruisme merupakan suatu kepedulian terhadap


kesejahtraan orang lain.
• Perawat memberikan perhatian penuh pada klien pada saat
merawat klien tersebut.
• Perawat juga memberikan dan menyediakan perawat lain
pada saat klien tidak mampu mengekspresikan perhatian
tentang kecenderungan social dan isu yang mempunyai
dampak pada kesehatan klien.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Perawat yang melakukan asuhan keperawatan


dengan penuh kesungguhan, yang tergerak
perhatiannya ketika mendengar adanya
metode baru terapi penyembuhan tertentu,
adalah contoh perawat yang telah mempunyai
jiwa altruisme.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Apakah anda seorang


perawat yang mempunyai
jiwa Altruisme?????

Seorang yang mempunyai jiwa altruisme akan


merasakan kepuasan pribadi dalam
kegiatannya menolong orang lain
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Etik dan Tanggung jawab


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Dalam keperawatan, etik dijabarkan dalam kode


perawatan profesional yg mpy fungsi
– Mengidentifikasi penerimaan asuhan keperawatan sesuai dengan
tanggung jawab dan kepercayaan yang telah diinvestasikan oleh
masyarakat.
– Menyediakan panduan untuk mengarahkan dan
menghubungkan pelaksanaan tanggung jawab asuhan
keperawatan, dimana tanggung jawab asuhan
keperawatan tersebut konsisten dengan tugas-tugas etik
dari profesi dan berkualitas tinggi
– Menyediakan alat utk melaksanakan aturan dari profesi.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Profesi perawat mempunyai kode etik dan


tanggung jawab tertentu yg menggambarkan
nilai-nilai yang terdapat pada hubungan
perawat dan klien
• Perawat dalam tugasnya tak lepas dari
kegiatan yang bersinggungan dengan etik
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Untuk dapat melaksanakan tanggung


jawabnya dalam merawat klien dengan sebaik-
baiknya, perawat perlu
– memahami kode etik keperawatan dan
– menggunakan kode etik tersebut untuk
melaksanakan tugas-tugasnya
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

HUBUNGAN TERAPEUTIK
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Terapeutik

Segala sesuatu yang memfasilitasi proses


penyembuhan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

HUBUNGAN TERAPEUTIK

Hubungan terapeutik antara perawat & klien

Hubungan kerjasama yang ditandai dengan


tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan
pengalaman dalam membina hubungan intim
yang terapeutik - mpy sifat menyembuhkan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Tahap hub. Terapeutik


UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

1. Prainteraksi
2. Orientasi/Perkenalan
3. Kerja
4. terminasi
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PRA INTERAKSI
perawat belum bertemu dengan klien

Mulai sebelum kontak pertama dengan klien


Tugas Perawat:
• Mendapatkan informasi tentang klien
• Mencari literatur yang berkaitan dengan
masalah yang dialami klien
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan


ketakutan diri
• Menganalisis kekuatan dan kelemahan
profesional diri
• Membuat rencana pertemuan dengan klien:
• Tipe spesifik data yang akan dicari
• Metode yang tepat untuk wawancara
• Setting ruangan atau waktu yang tepat.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

JANGAN HANYA MEMBAYANGKAN KLIEN KITA


SECANTIK INI
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Orientasi / Perkenalan

• perawat pertama kali bertemu dengan klien


• Kaji  alasan klien minta pertolongan
• Elemen-elemen kontrak uraikan dengan jelas
pada klien  kerja sama perawat klien dapat
optimal.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin Elemen-elemen itu adalah:
• Nama individu
• Peran perawat dan klien
• Tanggung jawab perawat dan
klien
• Harapan perawat dan klien
• Tujuan hubungan
• Tempat pertemuan
• Waktu pertemuan
• Situasi terminasi
• Kerahasiaan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
KERJA

• Memulai kegiatan
• Perawat harus berusaha
keras untuk memenuhi
tujuan yang ditetapkan
pada tahap sebelumnya
• FOKUS
Perubahan tingkah laku
nyata
PERAWAT YANG PROFESIONAL
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

BERPERILAKU TERAPUITIK
May I help
you, sir ?

Oh my
sweet Perawat yang faham
heart
perilaku terapuitik
telah menyadari
bahwa interaksi
dirinya dengan klien
It’s harus mempercepat
OK reaksi penyembuhan.
PERAWAT YANG TIDAK PROFESIONAL
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TIDAK BERPERILAKU TERAPUITIK


Get Oh my
up ! God

TIDAK
MENGGUNAKAN
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Stop
NICH……….
it !
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Awas!!!! hati- hati


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA TERMINASI
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• perawat akan
menghentikan
interaksinya dengan
klien
• Terminasi
– Sementara
– Akhir
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tugas perawat :
• Mengevaluasi kegiatan kerja yang telah
dilakukan baik secara kognitif, psikomotor
maupun afektif
• Merencanakan tindak lanjut dengan klien
• Melakukan kontrak
• Mengakhiri terminasi dengan cara yang baik
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

JANGAN SEPERTI INI………


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TAHU DIRI
• N : Nurture (Pemberi
asuhan)
• U : Understand (Mengerti
tentang perannya)
• R : Review (dasar
tindakan nilai etik;
standar; dan hukum)
• S : Serve (membantu
kebutuhan klien)
• E : Educate
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

FASE TUGAS PERAWAT


Prainteraksi 1. Mengeksplorasi perasaan,fantasi , dan ketakutan diri
2. Menganalisa kekuatan profesional diri dan keterbatasan
3. Mengumpulkan data tentang klien jika mungkin
4. Merencanakan untuk pertemuan pertama dengan klien
Orientasi 1. Menentukan mengapa klien mencari pertolongan
2. Menyediakan kepercayaan,penerimaan, dan komunikasi
terbuka
3. Membuat kontrak timabal balik
4. Mengeksplorasi perasaan klien, pikiran dan tindakan
5. Mengidentifikasi masalah klien
6. Menentukan tujuan dengan klien
Kerja 1. Mengesplorasi stressor yang sesuai/relevan
2. Mendorong perkembangan insight klien dan penggunaan
mekanisme koping konstruktif
3. Menangani tingkah laku yang dipertahankan oleh klien
Terminasi 1. Menyediakan realitas berpisah
2. Melihat kembali tujuan dari terapi dan pencapaian tujuan
3. Saling mengeksplorasi perasaan dari
penolakan,kehilangan,sedih dan marah dan tingkah laku yang
berkaitan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TERIMA KASIH

You might also like