You are on page 1of 23

REFRESHING

Dengue Hemmorhagic Fever


Disusun Oleh :
Nia Nurhayati Zakiah 2012730067

Pembimbing :
Dr. Achmad Fahron, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
Refreshing

Dengue Haemorhagic Fever


Definisi

Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue


Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke
peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk.
Epidemiologi
 Infeksi virus melalui nyamuk Aedes Aegypti yang telah
terjangkit virus dengue.
 Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus
(Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus
Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4
serotipe : den 1, den 2, den 3 dan den 4
 Vektor utama untuk arbovirus, ditularkan oleh nyamuk
betina yang terinfeksi.
Manifestasi Klinis
Secara umum penderita dengue ditandai dengan
demam yang mendadak tinggi dan terus- menerus.
Secara klinis dibagi 3 Fase :
1.Fase febris
2.Fase kritis
3.Fase pemulihan
Fase febris
• Demam mendadak tinggi 2-7 Gejala umum (non-spesifik)
hari • Anoreksia
• Nyeri kepala • Nausea
• Nyeri otot seluruh badan • muntah
• Nyeri sendi
• Kemerahan pada wajah (flushing)
dan eritema kulit
• Potopobia
• Nyeri retro orbita • Secara klinis sulit untuk membedakan
kasus dengue berat dengan yang
tidak berat.
• Leukopenia
• Trombosit dan hematokrit seringkali
dalam batas normal
Fase Kritis
• Suhu tubuh mulai turun sampai mendekati batas normal (hari
ke 3-7) – paling sering hari ke 4-6 sejak dari mulai sakit
• Permeabilitas kapiler  Hematokrit disertai jumlah
Trombosit (24-48 jam)
• Yg Tidak mengalami permeabilitas kapiler, akan menunjukan
perbaikan klinis menuju kesembuhan, sebaliknya yg mangalami
Permeabilitas kapiler  Terjadi perembesan plasma, dan
apabila tidak mendapat terapi cairan akan terjadi syok +
kematian
Fase pemulihan

• Perbaikan keadaan umum


• Nafsu makan pulih
• Hemodinamik stabil
• Diuresis cukup
• Fase ini dalam waktu 48-72 jam
• Nilai hematokrit akan mengalami penurunan sampai stabil
dalam rentang normal disertai kenaikan jumlah trombosit
secara tepat bila nilai normal
Diagnosis DHF
Semua dari berikut ini :
• Demam akut dengan durasi 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan: tes tourniquet (+), petekia,
ekimosis, atau purpura, atau perdarahan mukosa, saluran
cerna, tempat penyuntikan, atau tempat lain
• Trombosit ≤ 100.000/mm3
• Terdapat tanda kebocoran plasma akibat
permeabilitas vaskular meningkat yang ditandai
dengan : hematokrit meningkat/hemokonsentrasi ≥ 20 % dari
penurunan pada konvalesens atau terdapat kebocoran
plasma seperti efusi pleura, asites,
hipoproteinemia/hipoalbuminemia
Dengue Shock Syndrome
Kriteria DBD seperti di atas dengan tanda syok:
• Takikardia, ekstremitas dingin, CRT memanjang, nadi lemah,
letargis, gelisah
• Tekanan nadi ≤ 20 mmHg dengan tekanan diastol meningkat
misal 100/80 mmHg
• Hipotensi menurut usia didefiniskan dengan tekanan sistol < 80
mmHg untuk usia < 5 th atau 80-90 mmH untuk anak yang lebih
besar dan dewasa
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium :
- isolasi virus : kultur/pembiakan dan

tes PRC (polymerase chain reaction)


- uji serologi : untuk mendeteksi

adanya antibodi terhadap infeksi


virus dengue (igM dan igG)
- Darah lengkap : leukopenia,
trombositopenia, hemokonsentrasi
- NS1
Penatalaksanaan

 Secara Suportif yaitu mengatasi kehilangan cairan


plasma

 Pemberian antipiretik golongan parasetamol agar


suhu < 390C. Dengan dosis 10-15 mg/kgBB/x sehari
3-4 pemberian
TERSANGKA DBD

Demam tinggi, mendadak terus menerus < 7 hari tidak


disertai infeksi saluran napas bagian atas, badan
lemah dan lesu

(grupC)Ada kedaruratan (GrupB)Tidak ada


kedaruratan
Tanda syok Periksa uji tourniquet
Muntah terus menerus
Uji tourniquet (+) Uji tourniquet (-)
Kejang
Kesadaran menurun
Jumlah trombosit Jumlah trombosit
Muntah darah
< 100.000 /ul > 100.000 /ul
Berak hitam
Rawat jalan
Parasetamol
Kontrol setiap hari Sampai
demam hilang

Rwat inap (grupA)Rawat jalan Nilai tanda klinis


Minum banyak 1,5-2 liter/hari Pariksa trombosit dan Ht bila demam
Parasetamol Menetap setelah hari sakit ke-3
Kontrol tiap hari sampai demam turun
Perhatian untuk orang tua
Periksa Ht, Ht, trombosit tiap kali
Pesan bila timbul tanda syok, yaitu gelisah, lemah, kaki/tangan
dingin, sakit perut, berak hitam, BAK kurang
Lab : Hb dan Ht naik, trombosit turun

Segera bawa ke RS
DBD tanpa warning sign(grupA)

DBD dengan warning sign(grupB)

Pasien masih dapat minum


Pasien tidak dapat minum

minum banyak 1-2 liter/hari tiap 5 menit. Pasien muntah terus menerus
Jenis minuman : air putih, the manis, sirup, ,hamil,jauh dari rumah
jus buah, susu, oralit. Bila suhu > 38,50C
beri parasetamol.
Pasang infus NaCl 0,9% ,RL, tetesan rumatan sesuai
berat badan. Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam

Monitor gejala klinis

Ht naik dan atau trombosit turun

PULANG
Tatalaksana DBD grupB

Cairan awal 5-7ml/kgBB/1-2jam


Monitor tanda vital
Hb,Ht,trombo tiap 6-12jam

Perbaikan Tidak ada perbaikan

Tidak gelisah Gelisah


Nadi kuat Distres nafas
Tek drh stabil Frek nadi naik
Ht turun Ht tinggi
Diuresis 1ml/kgBB/jam Tek nadi <20mmHg
Diuresis kurang
Tetesan dikurangi Tetesan dinaikkan
3-5ml/kgBB/2-4jam 5-10ml/kgBB/1-2jam

Evaluasi 15 menit
2-3ml/kgBB/1-2jam

Tatalaksana DSS Tanda vital tidak stabil


Perbaikan klinis
O2 2-4 l/menit
Penggantian Vol cairan plasma :
kristaloid 5-10mg/kgbb/jam
DBD grupC secepatnya (bolus dalam 30 menit)

Evaluasi 30 menit, syok telah teratasi? ( pantau tanda


Vital tiap 10 menit ).
Tidak
perbaikan
10-20ml/kgBB/jam ( max 1jam)

Tetesan sesuaikan Koreksi asidosis


5-7mg/kgBB/1-2jam Evaluasi 1 jam

Evaluasi ketat
Tanda vital, Diuresis,tanda perdarahan
HHTL Teratasi Tidak teratasi

Stabil dlm 24 jam/Ht< 40


Tetesan 5 ml/kgBB/jam Ht
turun naik
Transfusi darah segar Koloid
10 ml/kgBB diulang 20ml/kgBB
Sesuai kebutuhan
Komplikasi
Demam Dengue
 Perdarahan dapat terjadi pada pasien dengan ulkus peptik, trombositopenia hebat,
dan trauma.

Demam Berdarah Dengue


 Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DBD dengan atau tanpa syok.
 Kelainan ginjal akibat syok berkepanjangan dapat mengakibatkan gagal ginjal
akut.
 Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat overloading
pemberian cairan pada masa perembesan plasma
 Syok yang berkepanjangan mengakibatkan asidosis metabolik & perdarahan hebat
(DIC, kegagalan organ multipel)
 Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia akibat syok
berkepanjangan dan terapi cairan yang tidak sesuai
Pencegahan
- Bubuk abate pd penampungan air:
mematikan jentik pada air
- Tidak membiasakan menggantung
pakaian dalam kamar
- Memakai obat nyamuk
Prognosis

Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis


yang baik.
Prognosis buruk jika sudah terjadi perdarahan berat
dan komplikasi, dapat menyebabkan kematian jika
syok tidak teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

 Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
 Bapenas. 2006. Laporan Kajian Kebijaksanaan Penanggulangan (wabah) Penyakit
Menular (Studi Kasus DBD). Jakarta: Direktorat Kesehatan&Gizi Masyarakat.
 Budiarto, E. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
 Depkes RI. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2004. Juru
Pemantau Jentik (Jumantik) Salah Satu Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
 Depkes RI. 2004. Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti sangat Penting
Diketahui dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Termasuk
Pemantauan Jentik Berkala. Jakarta: Depkes RI.
 Depkes RI. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD)
oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Jakarta: Ditjen PPMPLP.
THANK YOU ♥

You might also like