You are on page 1of 18

S

T
A
Demam Tifoid
S
E
Pembimbing :
I dr. A. Fachron, Sp.Pd
N
T Disusun Oleh :
E Nia Nurhayati Zakiah
R 2012730067
N KEPANITERAAN KLINIK STASE PENYAKIT DALAM
A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Case
RSIJ CEMPAKA PUTIH
2017
2017
Pendahuluan Demam Typhoid adalah suatu infeksi sistemik akut yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella

Gejala demam satu minggu atau lebih ,gangguan saluran


pencernaan (usus halus),dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

Prevalensi 91 % : kelompok umur 3-19 tahun, dan meningkat pada usia


> 5 tahun
• World Health Organization (WHO) tahun 2003, 17 juta
kasus di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus
kematian tiap tahun.

• Negara berkembang, kasus demam tifoid dilaporkan


sebagai penyakit endemis dimana 95% merupakan kasus
rawat jalan
Salmonella Typhi D
E
Sifat : Patogen (berbahaya
Genus dari Famili bagi sel inang) M
Enterobactericaceae Mati :
Bentuk : Batang Tifoid & paratifoid : S.typhi,
 pemanasan (suhu
A
Gram (-) , Hidup :
Anerobfakultatif,
 Alat
sampai beberapa
gerak: Flagel
S.paratyphi o A, S.paratyphi B
66 C selama
(S. Schotmuelleri), 15-
S.paratyphi M
minggu 20 menit),
C (S.Hirschfeldii)
 di air, es,  pasteurisasi,
sampah  pendidihan T
Flagel : 2 atau lebih bentuk
Punyalapisan
klorinasi
peptidoglikan, I
antigen H S.typhi dan 2
membran ganda, dinding
polisakarida antigen
permukaan, yaitu antigen
terbuat dari kandungan lipid F
yang tinggi
somatik (O) dan Vi (virulen) O
I
3 D
D
E
M
A
M

T
I
F
O
I
D
D
FAKTOR RESIKO E
M
A
Pengetahuan
M
Penderita carrier
kesehatan kurang

T
I
F
Kebiasaan makan
yang jelek
Higiene yang O
jelek
Sanitasi lingkungan kurang I
mendukung
D
D
E
M
A
M

T
I
F
O
I
D
D
E
M
A
M

T
I
F
O
I
D
D
E
M
A
M

T
I
F
O
I
D
D
DIAGNOSIS E
Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik : Gejala Klinis M
Penunjang : A
Kultur darah : 7 – 10 hari pertama pasca demam M
Widal titer
Tubex
T
I
F
O
I
D
PEMERIKSAAN PENUNJANG D
E
M
Uji Serologis (standar) A
Uji Widal M
Untuk menentukan adanya
aglutinin (antibodi) dalam serum
penderita tersangka demam tifoid T
yaitu; I
• Aglutinin O (dari tubuh
kuman)
F
• Aglutinin H (flagel kuman) Semakin tinggi titer – semakin besar terinfeksi
O
• Aglutinin Vi (simpai kuman) kuman I
D
D
E
M
A
M

T
Tes TUBEX I
• Skala 2-3 adalah Negatif Borderline  Tidak menunjukkan infeksi F
demam tifoid. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang 3-5 hari
kemudian.
O
• Skala 4-5 adalah Positif  Menunjukkan infeksi demam tifoid I
• Skala > 6 adalah positif  Indikasi kuat infeksi demam tifoid D
Pemeriksaan bakteriologis
dengan isolasi dan biakan
kuman Pemeriksaan kuman secara
Diagnosis pasti molekuler
demam tifoid dapat Untuk identifikasi
ditegakkan bila bakteri S. typhi yang
ditemukan bakteri S. akurat adalah
typhi dalam biakan dari mendeteksi DNA (asam
darah, urine, feses, nukleat) gen flagellin
sumsum tulang, cairan bakteri S. typhi dalam
duodenum atau dari darah
rose spots

Darah (Minggu 1)
Tinja ( Minggu 2 )
Urin (Minggu 3)
1. Simptomatik Antibiotik
Antipiretik : Paracetamol
NONMEDIKAMENTOSA dengan dosis 10-15 Chloramphenicol,
1. Tirah baring mg/kg/kali minum. Bila Dosis 50-100 mg/kg/hari
2. Nutrisi tidak mampu intake peroral dibagi menjadi 4 dosis
3. Cairan dapat diberikan via untuk pemberian intravena
4. Kompres air hangat parenteral, yang menganung
biasanya cukup 50
Methamizole Na yaitu
mg/kg/hari. Diberikan
antrain atau Novalgin.
selama 10-14 hari atau
sampai 7 hari setelah
demam turun.
Penatalaksanaan
Kortikosteroid IV Cotrimoxazole,
(dexametasone) 3 mg/kg Dosis Trimetoprim 10
dalam 30 menit untuk dosis mg/kg/hari dan
awal, dilanjutkan 1 mg/kg Ampicillin dan Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari
tiap 6 jam sampai 48 jam Amoxicillin dibagi dalam 2 dosis. Untuk
diberikan pada demam tifoid pemberian secara syrup dosis
berat kasus berat seperti Sefalosporin generasi yang diberikan untuk anak 4-5
delirium, stupor, koma ketiga (Ceftriaxone, mg/kg/kali minum sehari diberi
sampai syok . Cefotaxim, Cefixime) 2 kali selama 2 minggu.
D
Komplikasi E
M
A
Ekstra- M
Intestinal
intestinal -anemia
-perdarahan usus
hemolitik,syok
-perforasi usus septik, T
-ileus paralitik empiema,hepatitis I
F
O
I
D
D
Pencegahan E
Pilih makanan M
Hindari minum
yang sudah A
Cuci tangan air yang tidak
dimasak dengan M
dimasak
matang

Pencegahan T
Bersihkan alat Gunakan I
dengan
rumah tangga barang pribadi
menggunakan F
secara teratur. yang terpisah.
vaksinasi O
I
D
PROGNOSIS D
E
M
Prognosis pasien demam tifoid tergantung
ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan A
sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. M
Negara maju : terapi antibiotik yang adekuat, angka
mortalitasnya < 1%
T
I
Negara berkembang : angka mortalitasnya > 10 %, krn F
keterlambatan diagnosis, perawatan dan pengobatan. O
I
D
Thank You

You might also like