You are on page 1of 10

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH, MOTIVASI INTERNAL GURU DAN


FASILITAS GURU TERHADAP KEPUASAN
KERJA GURU DI SMP AL-IKHLAS JAKARAT
• Setiap organisasi memiliki pemimpin yang mempunyai peranan untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang yang dipimpinnya untuk dapat
bekerja sama untuk pencapaian tujuan. Dalam institusi pendidikan
kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting
untuk dapat memajukan dan mengembangkan system pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan yang memadai

• Seseorang yang mengabdikan dirinya sebagai guru sudah tentu memiliki


harapan–harapan yang dapat dipenuhi dari jabatan yang diperankannya.
Harapan-harapan itu dapat berwujud macam-macam kebutuhan yang
ada dalam dirinya, sehingga menjadi pendorong atau pengarah, dan
penggerak dirinya dalam bekerja. Jika harapannya kurang terpenuhi
maka hal itu akan menjadi hal yang buruk pada pelaksanaan kerjanya.
Begitu pula sebaliknya, apabila harapan itu terpenuhi dengan layak
menurut ukuran dirinya, maka guru yang bersangkutan akan lebih positif
melaksanakan tugasnya. Selain faktor kepemimpinan kepala sekolah yang
sangat mendukung keberhasilan tercapainya tujuan tersebut adalah
faktor fasilitas kerja bagi para guru dan juga sarana dan prasarana
sekolah yang memadai
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
kepuasan kerja guru?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi


internal guru dengan kepuasan kerja guru?

3. Apakah terdapat hubungan antara fasilitas


guru dengan kepuasan kerja guru?

4. Apakah terdapat hubungan secara bersama-


sama antara kepemimpinan kepala sekolah,
motivasi dan fasilitas kerja dengan kepuasan
kerja guru?
1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan kepemimpinan kepala
sekolah, motivasi dan fasilitas kerja dengan kepuasan kerja guru di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas Jakarta

2. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat dilakukan pihak


Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Ikhlas Jakarta dalam
meningkatkan kepuasan kerja gurunya.

1. Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, terutama
yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan kepala sekolah, motivasi internal guru
dan fasilitas guru yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru

2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengaplikasikan teori yang diterima selama perkuliahan ke dalam kegiatan yang
sesungguhnya.

3. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan, Sekolah
dan
para guru dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui kepemimpinan kepala sekolah,
motivasi internal guru dan fasilitas guru yang ada atau dimiliki.
1. Terdapat pengaruh yang signifikan, kepemimpinan
kepalah sekolah terhadap kepuasan kerja guru
2. Terdapat pengaruh yang signifikan, motivasi
internal guru terhadap kepuasan kerja guru
3. Terdapat pengaruh yang signifikan, fasilitas guru
terhadap kepuasan kerja guru
4. Terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi internal guru dan
fasilitas guru terhadap kepuasan kerja guru.
 SAMPEL YANG DIGUNAKAN SEBANYAK 35 ORANG
 ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN ADALAH KUESIONER
 TEKNIK ANALISA DATA DENGAN STATISTIK REGRESI
TUNGGAL DAN GANDA (Multiple regression)

Pengolahan Statistik
denagn Program
SPSS Rel 12,0

Y = bo + b1X1+b2X2+b3X3
Sebelum Analisis Statistik
Keterangan :
X1 = Kepemimpinan KS; X2 =Motivasi;
Dilakukan Uji :
X3 = Fasilitas guru; Y = Kepuasan kerja; • Validitas, Reliabilitas
bo = intersep; b1,2,3 = koefisien regresi • Normalitas data

• Apabila t-hitung > t-tabel, maka terdapat


korelasi antara X dan Y
• Apabila t-hitung < t-tabel, maka tidak ada
korelasi antara X dan Y
Kepuasan kerja Signifikansi
Keterangan
Variabel Bebas R R2 t hitung t tabel

Kepemimpinan KS 0,756 0,572 6,642 2,035 Signifikan berpengaruh

Motivasi 0,784 0,615 7,263 2,035 Signifikan berpengaruh

Fasilitas guru 0,468 0,219 3,045 2,035 Signifikan berpengaruh

1. Besarnya korelasi antara Kepemimpinan Kepalsa Sekolah dengan Kepuasan kerjaguru sebesar 0,756.
Angka koefisien ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat (signifikan positif) antara kedua
variabel tersebut. Hal ini berarti bahwa apabila variabel Kepemimpinan KS meningkat, maka akan
terjadi perubahan/peningkatan pada Kinerja karyawan. Dan sebaliknya, apabila Kompensasi tidak
dilakukan dapat mengakibatkan turunnya Kepuasan kerja guru

2. Nilai koefisien korelasi Motivasi internal gruu dengan Kepuasan Kerja guru sebesar 0,634. Angka
koefisien ini menunjukkan hubungan yang kuat dan searah antara kedua variabel tersebut. Yang
berarti apabila variabel Motivasi tersebut meningkat atau ditingkatkan melalui berbagai perlakuan,
misalnya dengan memperbaiki hubungan antara individu organisasi, pimpinan yang berupaya lebih
dahulu melakukan komunikasi, maka diharapkan guru merasakan adanya perhatian dari pimpinan,
yang pada gilirannya hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja guru

3. Besarnya nilai korelasi antara variabel Fasilitas guru dengan Kepuasan kerja guru sebesar 0,328.
Angka koefisien sebesar ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan signifikan (positif) antara
Fasilitas guru dengan Kepuasan kerja guru. Hal ini berarti bahwa apabila variabel tersebut mengalami
perubahan peningkatan maka akan terjadi peningkatan pada Kepuasan kerja guru.
Uji Signifikansi

Hubungan R R2 ( a = 0,05 ) Keterangan


F-hitung F-tabel
Kepemimpinan KS,
Motivasi internal dan
Fasilitas guru dengan 0,922 0,850 38,450 4,139 Signifikan Berpengaruh
Kepuasan kerja guru

Standardized
Pengaruh terhadap Unstandardized Coefficients Coefficients
t Sig. Keterangan :
Kinerja B Std. Error Beta
(Pengaruh terhadap
Constant -2,328 0,500 -4,659 0,002 Kepuasan kerja guru)
Kepemimpinan KS 0,816 0,123 0,518 6,650 .000 Signifikan Berpengaruh
Motivasi internal 0,613 0,108 0,481 5,661 .000 Signifikan Berpengaruh
Fasilitas guru 0,194 0,085 0,176 2274 .000 Signifikan Berpengaruh
 Terdapat pengaruh antara Kepemimpinan KS, Motivasi internal, dan Fasilitas guru secara parsial terhadap
Kepuasan kerja guru
 Variabel Kepemimpinan KS, Motivasi internal, dan Fasilitas guru secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Kepuasan kerja guru
 Dari hasil uji F dan t, dapat dibuktikan bahwa ketiga variabel berpengaruh terhadap Kepuasan kerja guru
• Ditemukan, bahwa variabel Kepemimpinan KS paling dominan pengaruhnya terhadap Kepuasan kerja,
sedangkan Fasilitas guru pengaruhnya paling rendah dibandingkan Kepemimpinan KS dan Motivasi

1. Sikap kepemimpinan kepala sekolah seorang guru, motivasi kerja dan sarana kerja
guru sebaiknya secara bersama-sama tetap dipertahankan dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada, khususnya perbaikan atau peningkatan terhadap
sarana kerja, misalnya pengadaan proyektor yang berfungsi untuk mempermudah
seorang guru dalam mengajar, mengadakan transportasi antar jemput untuk guru
yang belum memiliki kendaraan sendiri agar guru tidak telat datang ke sekolah dan
lain sebagainya.

2. Oleh karena seorang guru merupakan ujung tombak bagi setiap sekolah dalam
menciptakan anak murid yang handal dan cerdas, diharapkan pihak sekolah lebih
memperhatikan kesejahteraan gurunya, agar seorang guru dapat lebih termotivasi
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Y = bo + b1X1 + b2X2 + bX3

Y = -2,328 + 0,816X1 + 0,613X2 + 0,194X3


t-stat (-4,659) (6,650) (5,661) (2,274)

1. Besarnya nilai dari konstanta (intersep) bo sebesar -2,328 hal ini berarti kepuasan kerja guru sebesar
-2,328 satuan apabila ketiga variabel bebas (X) yang diteliti nilainya sama dengan 0 (nol).

2. Besarnya nilai koefisien regresi b1 dari variabel bebas X1 (kepemimpinan kepala sekolah) sebesar
0,816 hal ini menjelaskan bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah naik sebesar satu satuan atau
persen maka kepuasan kerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,816 satuan, apabila variabel bebas
yang lainnya dianggap konstan.

3. Besarnya nilai koefisien regresi b2 pada variabel X2 (motivasi kerja) yaitu sebesar 0,613 hal ini
menjelaskan bahwa apabila motivasi kerja naik sebesar 1 satuan maka kepuasan kerja guru dapat
meningkat sebesar 0,613 satuan, apabila variabel bebas lain dianggap konstan.

4. Besarnya nilai koefisien regresi b3 pada variabel X3 (sarana kerja) yaitu sebesar 0,194 dapat
diartikan bahwa apabila sarana kerja naik sebesar 1 satuan maka pencapaian kepuasan kerja guru dapat
meningkat sebesar 0,194 satuan, apabila variabel bebas lain dianggap tetap atau konstan.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi dalam persamaan tersebut


di atas dan penjelasannya, maka dapat diketahui bahwa ketiga variabel
bebas (Kepemimpinan KS, Motivasi internal, dan Fasilitas guru) sangat
mempengaruhi Kepuasan kerja guru, dengan kata lain bahwa untuk
meningkatkan Kepuasan kerja guru dapat dilakukan dengan
memperbaiki/meningkatkan ketiga variabel bebas tersebut.

You might also like