Professional Documents
Culture Documents
1. Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, terutama
yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan kepala sekolah, motivasi internal guru
dan fasilitas guru yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru
2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengaplikasikan teori yang diterima selama perkuliahan ke dalam kegiatan yang
sesungguhnya.
3. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan, Sekolah
dan
para guru dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui kepemimpinan kepala sekolah,
motivasi internal guru dan fasilitas guru yang ada atau dimiliki.
1. Terdapat pengaruh yang signifikan, kepemimpinan
kepalah sekolah terhadap kepuasan kerja guru
2. Terdapat pengaruh yang signifikan, motivasi
internal guru terhadap kepuasan kerja guru
3. Terdapat pengaruh yang signifikan, fasilitas guru
terhadap kepuasan kerja guru
4. Terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi internal guru dan
fasilitas guru terhadap kepuasan kerja guru.
SAMPEL YANG DIGUNAKAN SEBANYAK 35 ORANG
ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN ADALAH KUESIONER
TEKNIK ANALISA DATA DENGAN STATISTIK REGRESI
TUNGGAL DAN GANDA (Multiple regression)
Pengolahan Statistik
denagn Program
SPSS Rel 12,0
Y = bo + b1X1+b2X2+b3X3
Sebelum Analisis Statistik
Keterangan :
X1 = Kepemimpinan KS; X2 =Motivasi;
Dilakukan Uji :
X3 = Fasilitas guru; Y = Kepuasan kerja; • Validitas, Reliabilitas
bo = intersep; b1,2,3 = koefisien regresi • Normalitas data
1. Besarnya korelasi antara Kepemimpinan Kepalsa Sekolah dengan Kepuasan kerjaguru sebesar 0,756.
Angka koefisien ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat (signifikan positif) antara kedua
variabel tersebut. Hal ini berarti bahwa apabila variabel Kepemimpinan KS meningkat, maka akan
terjadi perubahan/peningkatan pada Kinerja karyawan. Dan sebaliknya, apabila Kompensasi tidak
dilakukan dapat mengakibatkan turunnya Kepuasan kerja guru
2. Nilai koefisien korelasi Motivasi internal gruu dengan Kepuasan Kerja guru sebesar 0,634. Angka
koefisien ini menunjukkan hubungan yang kuat dan searah antara kedua variabel tersebut. Yang
berarti apabila variabel Motivasi tersebut meningkat atau ditingkatkan melalui berbagai perlakuan,
misalnya dengan memperbaiki hubungan antara individu organisasi, pimpinan yang berupaya lebih
dahulu melakukan komunikasi, maka diharapkan guru merasakan adanya perhatian dari pimpinan,
yang pada gilirannya hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja guru
3. Besarnya nilai korelasi antara variabel Fasilitas guru dengan Kepuasan kerja guru sebesar 0,328.
Angka koefisien sebesar ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan signifikan (positif) antara
Fasilitas guru dengan Kepuasan kerja guru. Hal ini berarti bahwa apabila variabel tersebut mengalami
perubahan peningkatan maka akan terjadi peningkatan pada Kepuasan kerja guru.
Uji Signifikansi
Standardized
Pengaruh terhadap Unstandardized Coefficients Coefficients
t Sig. Keterangan :
Kinerja B Std. Error Beta
(Pengaruh terhadap
Constant -2,328 0,500 -4,659 0,002 Kepuasan kerja guru)
Kepemimpinan KS 0,816 0,123 0,518 6,650 .000 Signifikan Berpengaruh
Motivasi internal 0,613 0,108 0,481 5,661 .000 Signifikan Berpengaruh
Fasilitas guru 0,194 0,085 0,176 2274 .000 Signifikan Berpengaruh
Terdapat pengaruh antara Kepemimpinan KS, Motivasi internal, dan Fasilitas guru secara parsial terhadap
Kepuasan kerja guru
Variabel Kepemimpinan KS, Motivasi internal, dan Fasilitas guru secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Kepuasan kerja guru
Dari hasil uji F dan t, dapat dibuktikan bahwa ketiga variabel berpengaruh terhadap Kepuasan kerja guru
• Ditemukan, bahwa variabel Kepemimpinan KS paling dominan pengaruhnya terhadap Kepuasan kerja,
sedangkan Fasilitas guru pengaruhnya paling rendah dibandingkan Kepemimpinan KS dan Motivasi
1. Sikap kepemimpinan kepala sekolah seorang guru, motivasi kerja dan sarana kerja
guru sebaiknya secara bersama-sama tetap dipertahankan dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada, khususnya perbaikan atau peningkatan terhadap
sarana kerja, misalnya pengadaan proyektor yang berfungsi untuk mempermudah
seorang guru dalam mengajar, mengadakan transportasi antar jemput untuk guru
yang belum memiliki kendaraan sendiri agar guru tidak telat datang ke sekolah dan
lain sebagainya.
2. Oleh karena seorang guru merupakan ujung tombak bagi setiap sekolah dalam
menciptakan anak murid yang handal dan cerdas, diharapkan pihak sekolah lebih
memperhatikan kesejahteraan gurunya, agar seorang guru dapat lebih termotivasi
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Y = bo + b1X1 + b2X2 + bX3
1. Besarnya nilai dari konstanta (intersep) bo sebesar -2,328 hal ini berarti kepuasan kerja guru sebesar
-2,328 satuan apabila ketiga variabel bebas (X) yang diteliti nilainya sama dengan 0 (nol).
2. Besarnya nilai koefisien regresi b1 dari variabel bebas X1 (kepemimpinan kepala sekolah) sebesar
0,816 hal ini menjelaskan bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah naik sebesar satu satuan atau
persen maka kepuasan kerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,816 satuan, apabila variabel bebas
yang lainnya dianggap konstan.
3. Besarnya nilai koefisien regresi b2 pada variabel X2 (motivasi kerja) yaitu sebesar 0,613 hal ini
menjelaskan bahwa apabila motivasi kerja naik sebesar 1 satuan maka kepuasan kerja guru dapat
meningkat sebesar 0,613 satuan, apabila variabel bebas lain dianggap konstan.
4. Besarnya nilai koefisien regresi b3 pada variabel X3 (sarana kerja) yaitu sebesar 0,194 dapat
diartikan bahwa apabila sarana kerja naik sebesar 1 satuan maka pencapaian kepuasan kerja guru dapat
meningkat sebesar 0,194 satuan, apabila variabel bebas lain dianggap tetap atau konstan.