Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Abses Submandibula
Definisi suatu peradangan yang disertai pembentukan pus pada daerah
submandibula
gigi 61%
Dasar
anaerob
Sumber mulut
Prevotella, Porphyromonas,
Infeksi
faring Fusobacterium spp, dan
aerob anaerob Peptostreptococcus sp.
Kelenjar
limfe
infeksi dari
ruang leher
dalam lain
Patogenesis
Bakteri memiliki enzim aktif yang disebut koagulase
dan hyaluronidase Koagulase berfungsi untuk
mendeposisi fibrin terbentuk pseudomembran yang
terbuat dari jaringan ikat (membran abses).
• Demam
• Pembengkakan di daerah
• Air liur yang banyak
submandibula
• Trismus akibat
keterlibatan musculus • Fluktuatif
pterygoid • Nyeri tekan
• Disfagia (35,8%)
• Pada insisi didapatkan
• Sesak nafas akibat
sumbatan jalan nafas oleh material yang bernanah
lidah yang terangkat ke atau purulent (merupakan
atas dan terdorong ke tanda khas).
belakang.
• Angulus mandibula dapat
• Pembengkakan leher
(98,8%) diraba.
• Lidah terangkat ke atas dan
terdorong ke belakang.
Diagnosis banding
Pemberian obat
1 Evakuasi pus dalam
abses
4 TERAPI 2
Pasien dirawat inap
hingga gejala dan tanda
infeksi reda
3 Pencabutan gigi causa
abses mandibula
Komplikasi Prognosis
• Didiagnosis secara dini
dengan penanganan yang
tepat,
• Keadaan umum pasien
membaik ( pasien tidak ada
kelainan sistemik),
• Menghilangkan faktor etiologi
(mencabut gigi penyebab
infeksi) ,
• Kooperatif dari pasien
terhadap instruksi dan
rencana perawatan yang
dilakukan.
Baik
3.2 GANGREN RADIX
Definisi
Gangren radiks adalah tertinggalnya sebagian akar gigi. Jaringan
akar gigi yang tertinggal merupakan jaringan mati yang
merupakan tempat subur bagi perkembangbiakan bakteri
Etiologi
Ekstraksi
gigi yang
Karies Trauma
tidak
sempurna
Patogenesis
Manifestasi klinis
• Gejala yang didapat dari gangrene bisa terjadi
tanpa keluhan sakit, dalam keadaan demikian
terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi
terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-
abuan. Pada inspeksi sudah tidak terlihat lagi
bagian dari mahkota gigi,. Pada gangren
radiks, tidak dilakukan pemeriksaan sondasi
dan CE, pada perkusi tidak menimbulkan
nyeri.10
Diagnosis
Pemeriksaan Subyektif Pemeriksaan Obyektif
Pada kondisi akut, muncul Inspeksi :Hanya berupa sisa akar
keluhan sakit. Pada kondisi Sondage :Profunda, sakit –
kronis tidak ada keluhan. Perkusi :Bisa +/-
Seperti yang sudah diketahui,
bahwa pada Gangren radix, Tekanan : Bisa +/- tergantung
pasien tidak akan mengeluh keakutannya
nyeri oleh karena gigi tersebut Palpasi :Luksasi +
sudah dalam keadaan mati Thermal Test: Nyeri –
atau nonvital. Rasa nyeri baru
timbul bila ada peradangan
periapikal. Rasa nyeri dapat
timbul spontan, ataupun
dengan rangsangan, terutama
apabila makan, dan minum
dingin.
Tatalaksana
Komplikasi
1. Infeksi lokal
1. Infeksi lokal
a. Periondontitis
b. Abses periapikal
c. Kista radikuler
2. Infeksi
2. Infeksi sistemik
sistemik
a. Sinusitis
b. Osteomyelitis rahang
c. meningitis