You are on page 1of 12

ANALISA

PEMBEBASAN LAHAN
DAPATKAH RUANG TERBUKA HIJAU DI
BEBASKAN?
Pembebasan Lahan
DASAR HUKUM

1. UU NO 26 TAHUN 2007 TENTANG RTH ( RUANG TERBUKA HIJAU)


Dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran
sungai. (uu no 26 thn 2007 pasal 17 ayat 5b)

2. Pasal 4 UU 2/2012 (UNDANG-UNDANG TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN 
UMUM.)
• AYAT (1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk Kepentingan Umum.
•  AYAT (2) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya pendanaan untuk Kepentingan Umum.
3. Pasal 5 UU 2/2012 (UNDANG-UNDANG TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN 
UMUM.)
pemilik tanah wajib melepaskan tanahnya pada saat pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum setelah
pemberian ganti kerugian atau berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

4. Pasal 10 UU 2/2012 (UNDANG-UNDANG TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN 
UMUM.)
“Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan:
b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api;
Tata Urutan Persidangan Pengadilan dalam Pembebasan Lahan

Pembebasan Lahan

Penilai

Dinas Pertamanan
Pihak Pengembang
dan Pemakaman
(PT. Bhinneka Jaya)
Jakarta Timur

Sidang
Musyawarah
(Perdata)

Gant rugi
Alternatf Gant Rugi Jalan Terbuka Hijau
Actio redhibitoria (pergantian dalam bentuk barang atau uang)

1. Pengembang diwajibkan membayar Gant rugi dalam bentuk uang senilai dengan yang di
hitung oleh tm penilai.
2. Sesuai dengan UU NO.26 TAHUN 2007 TENTANG RTH, kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga 
puluh) persen dari luas daerah aliran sungai. Pengembang diwajibkan menggantkan
wilayah yang digunakan dalam pembangunan,di wilayah lain sebagai gant rugi lahan
terbuka hijau.
3. Pengembang diwajibkan menggant rugi lahan hutan yang digunakan dengan menanam
dan mengembangkan lebih luas tanaman/pohon diwilayah yang akan diselenggarakan
pembangunan .
Area Pembebasan Lahan Untuk Badan jalan

Area Pembebasan Lahan Untuk Drainase

JENIS PEMBEBASAN Barat Timur Panjang


(m) (m) (m)
Badan Jalan 2.25 2.25 600
Drainase 1.5 - 600
ANALISA KESELAMATAN DAN
KOMPONEN ASPEK KESELAMATAN
PAGAR PENGAMAN
PRA - KONSTRUKSI

Pemasangan pagar pengaman sepanjang


proyek untuk mengantsipasi gangguan dari
luar dan melindungi arus yang ada di luar
pembangunan.

OPERASIONAL

Pemasangan concrete barrier disepanjang


flyover untuk pengamanan kendaraan.
RAMBU
PRA - KONSTRUKSI

Pemasangan rambu lalu lintas (rambu


peringatan) sebelum lokasi
pembangunan.

Pemasangan rambu K3 disekitar proyek


sebagai peringatan dan pemberitahuan
mengenai keselamatan kerja.
RAMBU
OPERASIONAL

Menandakan batasan kecepatan


kendaraan yang menaiki Flyover Maksimal
40 Km/jam

memperingatkan pengguna jalan agar berhat-


hat akan adanya potensi bahaya saat melintasi
jalur lalu lintas dua arah tanpa bangunan
pemisah. Pemasangan sign ini bermanfaat
untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas,
sepert tabrakan dari arah berlawanan.
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS
PENERAPAN APB (Alat Pelindung Diri)

Penerapan APD didalam lingkungan proyek


sebagai tndakan preventf melindungi diri
dari bahaya.

Undang-Undang No. 1/1970 dan No. 23/1992 mengatur


mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LAMPU JALAN
SNI 7391 : 2008 Spesifikasi penerangan jalan
di kawasan perkotaan
lampu yang digunakan untuk
penerangan jalan dimalam hari
sehingga pengendara dapat melihat
dengan lebih jelas jalan yang akan dilalui
pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan
keamanan dari para pengguna jalan.

You might also like