You are on page 1of 31

Referat

TERAPI CAIRAN, ELEKTROLIT


DAN DARAH

OLEH : SELVINNA ARIESTA

PEMBIMBING : DR.LASMARIA FLORA, SP.AN, M.KES


PENDAHULUAN

Cairan berfungsi sbg pengangkut zat makanan ke seluruh sel


tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari hasil metabolisme
sel untuk menunjang berlangsungnya kehidupan.

Pada bayi prematur jumlah cairannya sebesar 80% dari BB, bayi
normal sebesar 70-75% dari BB, sebelum pubertas 65-70%
dari BB, orang dewasa normal sekitar 50-60% dari BB.

Terapi cairan dibutuhkan bila tubuh tdk dapat memasukkan air,


elektrolit serta zat-zat makanan ke dlm tubuh secara oral

Tujuan dari terapi cairan antara lain: mengatur keseimbangan


air dan elektrolit tubuh, dukungan nutrisi, akses iv,
&mengatasi syok
WWW.THEMEGALLERY.COM
Distribusi cairan tubuh :

Intraselular
(40%)
Cairan tubuh Interstitial
(60%) (15%)
Ekstraselular
(20%)
Intravaskuler
(5%)
Komponen cairan tubuh :

Elektrolit :
a. Kation : Na+, K+, Ca2+, Mg2+
b. Anion : Cl-, HCO3-

Non elektrolit : glukosa darah, ureum, kreatinin, bilirubin, dll.


(mEq/L Plasm Intersti Interse
a tial lular
Kation Na 142 114 15

K 4 4 150

Ca 5 2,5 2

Mg 3 1,5 27

Total 154 152 194

Anion Cl 103 114 8

HCO3 27 30 10

HPO4 2 2 100

SO4 1 1 20

As.Org 5 5 0
anik
Protein 16 0 63

Total 154 152 194


Kebutuhan air & elektrolit per hari :

Dewasa : Anak dan Bayi :


 BB 0-10 kg : 100
 Air : 30-40 ml/kgBB/hari ml/kg/hari atau 4 ml/kg/jam
atau 2 ml/kgBB/jam  BB 10-20 kg : 1000 ml +
 Kenaikan 1 derajat 50 ml/kg diatas 10 kg/hari
celcius ditambah 10-15% atau 40 ml + 2 ml/kg setiap
 Kebutuhan homeostasis kg diatas 10 kg/jam
kalium : 20-30 mEq/kg/hari  BB >20 kg : 1500 ml + 20
 Na+ : 2 mEq/kg/hari ml/kg diatas 20 kg/hari atau
 K+ : 1 mEq/kg/hari 60 ml + 1 ml/kg setiap kg
diatas 20 kg/jam
 Na+ : 2 mEq/kg/hari
 K+ : 2 mEq/kg/hari
Perubahan cairan tubuh :
 Perubahan Volume :

Defisit volume (dehidrasi) dan kelebihan volume


 Perubahan Konsentrasi :

Hiponatremia, Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia


 Perubahan Komposisi :
- Asidosis Respiratorik (pH < 7,35 dan PaCO2 > 45 mmHg)
- Alkalosis Respiratorik (pH > 7,45 dan PaCO2 < 35 mmHg)
- Asidosis Metabolik (pH < 7,35 dan bikarbonat < 21 mEq/L)
- Alkalosis Metabolik (pH > 7,45 dan bikarbonat > 27 mEq/L)
TERAPI CAIRAN
Tindakan untuk memelihara ataupun mengganti cairan tubuh dengan
pemberian cairan infus secara intravena untuk mengatasi berbagai
masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Terapi cairan parioperatif :


-masa pra-bedah
-selama pembedahan
-pasca bedah.
WWW.THEMEGALLERY.COM
Terapi resusitasi cairan

Untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh


atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler utk
memperbaiki perfusi jaringan.
Cth : syok & luka bakar.
Terapi rumatan (maintenance)

Tujuan : memelihara keseimbangan cairan tubuh & nutrisi.


Dewasa rata2 membutuhkan cairan 30-35 ml/kgBB/hari & elektrolit
utama Na+=1-2 mmol/kgBB/hari & K+= 1mmol/kgBB/hari.
Kebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yg hilang akibat
pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat (lewat kulit) &
pengeluaran lewat paru atau insensible water losses.
Jenis2 Cairan :

Berdasarkan sifat osmolaritas:


 Cairan Hipotonik
 Cairan Isotonik
 Cairan Hipertonik
ETIOLOGI KEHILANGAN CAIRAN

Kehilangan air dari badan karena


kurang pemasukan air atau
kehilangan
air berlebihan melalui paru, kulit, ginjal
1 atau saluran cerna

Kehilangan cairan karena kelebihan elektrolit

Kehilangan air dari badan karena


hipoosmolaritas
3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN CAIRAN
C A I R A N M E N I N G K AT MENURUN
 Demam ( 12% tiap kenaikan  Hipotermi ( 12% tiap
suhu 1C ) penurunan suhu 1C )
 Hiperventilasi
 Kelembaban sangat tinggi
 Suhu lingkungan tinggi
 Oligouri atau anuria
 Aktivitas ekstrim
 Aktivitas menurun
 Setiap kehilangan abnormal
(ex: diare, poliuri, dll )
 Retensi cairan ( ex: gagal
jantung, gagal ginjal, dll )

WWW.THEMEGALLERY.COM
DEHIDRASI
Klinis Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi
Ringan (5%) Sedang (5-10%) Berat (> 10%)
Keadaan Umum Baik, Compos Gelisah, rewel ,lesu Letargik, tak sadar
Mentis
Mata cekung, kering Normal Cekung Sangat cekung

Air mata Ada Kering Kering sekali


Mulut atau lidah Lembab Kering Sangat kering,
kering pecah-pecah
Haus Minum normal Haus Tak bisa minum
Turgor Baik Jelek Sangat jelek
Nadi Normal Cepat Cepat sekali
Tekanan darah Normal Turun Turun sekali
Air kemih Kurang, oliguri Kurang sekali
Normal
Rehidrasi :
usaha untuk mengembalikan ke keadaan hidrasi yang
normal dari keadaan dehidrasi.

Cara rehidrasi :
 Nilai status rehidrasi sesuai tabel derajat dehidrasi, banyak
cairan yg diberikan (D) = derajat dehidrasi % x BB x 1000 cc.
 Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan untuk dewasa 40
cc/kgBB/24 jam atau rumus holiday segar utk anak-anak
 Pemberian cairan :
- 6 jam pertama = ½ D + ½ M atau 8 jam pertama = ½ D + ½
M (menurut gullot)
-18 jam berikutnya = ½ D + ¾ M atau 16 jam berikutnya = ½
D + ½ M (menurut gullot)
TUJUAN TERAPI CAIRAN

Mengganti kekurangan air dan elektrolit


1

Untuk mengatasi syok


2

Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan


karena terapi yang diberikan
3
JENIS-JENIS CAIRAN YANG DIGUNAKAN
BERDASARKAN
KELOMPOKNYA :
B ER DA S A R K A N S IFAT
OSMOLARITASNYA : Cairan Kristaloid
Cairan Hipotonik - RL
- NaCl 45% - NaCl 0,9%
- Dektrose 2,5% Cairan Koloid
Cairan Isotonik Koloid Alami
- RL Koloid Sintetik
- Normal Saline/NaCl 0,9%
Cairan Hipertonik
- Dextrose 5%
- NaCl 45% hipertonik
- Dextrose 5% + Ringer-Lactate
- Dextrose 5% + NaCl 0,9%,
- produk darah (darah)
- albumin. WWW.THEMEGALLERY.COM
Kristaloid Koloid

Keuntungan Mempertahankan cairan intravaskular


 Tidak mahal 
lebih baik (1/3 cairan bertahan selama 24
 Aliran urin lancar (meningkatkan
jam)
volume intravaskular)
 Meningkatkan tekanan onkotik plasma
 Pilihan cairan pertama untuk  Membutuhkan volume yang lebih sedikit
resusitasi perdarahan dan trauma  Mengurangi kejadian edema perifer
 Dapat menurunkan tekanan intrakranial

Kerugian
 Mengencerkan tekanan osmotik  Mahal
 Menginduksi koagulopati (dextran &
koloid
helastarch)
 Menginduksi edema perifer
 Jika terdapat kerusakan kapiler, dapat
 Insidensi terjadinya edema
berpotensi terjadi perpindahan cairan ke
pulmonal lebih tinggi interstitial
 Membutuhkan volume yg lebih  Mengencerkan faktor pembekuan dan

besar trombosit
 Berpotensi menghambat tubulus renalis
 Efeknya sementara
dan sel retikuloendotelial di hepar
 Kemungkinan adanya reaksi anafilaksis
(dextran)

WWW.THEMEGALLERY.COM
TATALAKSANA TERAPI CAIRAN
Terapi cairan resusitasi
Ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh
atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk memperbaiki
perfusi jaringan.
Sebanyak 20 ml/kg selama 30-60 menit.

WWW.THEMEGALLERY.COM
TATALAKSANA TERAPI CAIRAN
Terapi rumatan
Digunakan rumus Holiday Segar 4:2:1, yaitu:

WWW.THEMEGALLERY.COM
TATALAKSANA TERAPI CAIRAN
Pada pembedahan akan menyebabkan cairan pindah ke ruang ketiga, ke ruang
peritoneum, ke luar tubuh
Untuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan, yaitu :
 6-8 ml/kg untuk bedah besar
 4-6 ml/kg untuk bedah sedang
 2-4 ml/kg untuk bedah kecil

WWW.THEMEGALLERY.COM
TATALAKSANA TERAPI CAIRAN
Terapi Cairan Preoperatif
akibat dipuasakannya penderita terutama pada kasus
bedah elektif (sekitar 6-12 jam), dikoreksi dengan cairan
rumatan.
Terapi Cairan Intraoperatif
dihitung berdasarkan kebutuhan dasar ditambah dengan
kehilangan cairan akibat pembedahan (perdarahan,
translokasi cairan dan penguapan atau evaporasi).
Terapi Cairan Postoperatif
Pemenuhan kebutuhan dasar/harian air, elektrolit dan
kalori/nutrisi.

WWW.THEMEGALLERY.COM
TRANSFUSI DARAH

Pemberian darah atau komponen darah dari satu individu (donor) ke


individu lainnya (resipien), dimana dapat menjadi penyelamat nyawa,
tetapi dapat pula berbahaya dengan berbagai komplikasi

WWW.THEMEGALLERY.COM
INDIKASI
• kadar hemoglobin dibawah 7,0 atau 8,0 g/dl, kecuali
untuk pasien dengan penyakit kritis
• kehilangan darah sebanyak 10-15% volume darah
pada bayi dan anak
• kehilangan darah sebanyak 20% volume darah pada
orang dewasa

WWW.THEMEGALLERY.COM
JENIS TRANSFUSI DARAH
• Darah utuh (whole blood)
• Sel darah merah pekat (packed red blood cell)
• Trombosit konsentrat (concentrate platelets)
• Granulosit feresis (granulocytes pheresis)

WWW.THEMEGALLERY.COM
DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)
Indikasi : Kehilangan darah lebih dari 25-30% volume darah total

WWW.THEMEGALLERY.COM
SEL DARAH MERAH PEKAT (PACKED RED
BLOOD CELL)
Indikasi : pasien dengan anemia, yang hanya memerlukan massa sel darah merah
pembawa oksigen saja

WWW.THEMEGALLERY.COM
TROMBOSIT PEKAT ( CONCENTRATE PLATELETS)
Indikasi : Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah
trombositnya kurang dari 50.000/mm3

WWW.THEMEGALLERY.COM
KOMPLIKASI
• Reaksi Transfusi Hemolitik
• Reaksi Transfusi Non Hemilitik
• Reaksi Non Imunologi

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya


reaksi selama transfusi darah, dilakukan beberapa
tindakan pencegahan. Pemberian biasanya selama 2
jam atau lebih untuk setiap unit darah

WWW.THEMEGALLERY.COM

You might also like