You are on page 1of 33

STRES DAN

MEKANISME
PEMBELAAN EGO Pembimbing :
dr. Dearisa Surya Y, Sp.KJ

Dokter Muda:
Ridho, Nella, Rachmawati, Elvira, Eva, Fills, Elsa
Stres diartikan sebagai
tanggapan menyeluruh dari
tubuh terhadap setiap tuntutan
yang datang atasnya

Stresor adalah
sumber penyebab
stres

Hagen. 2011. Stress, Psychological, and Health. Chapter 5. New York.


Suatu stimulus yang sama akan direspons secara
berlainan oleh individu yang berbeda.

Kemampuan
Menyikapi Pengalaman
meredam
setiap situasi hidupnya
stimulus

Daya
Ambang
toleransi
batas stress
individu
Skala pengukuran stress pada individu terhadap risiko kemungkinan
terjadinya sakit

Social Readjustment Rating Scale (SRRS)

• 43 peristiwa Life Changing Unit


• Semakin TINGGI skor, semakin BESAR kemungkinan menjadi SAKIT

Jika suatu peristiwa yang disebutkan telah terjadi pada tahun lalu,
atau diperkirakan dalam waktu dekat, menyalin nomor di kolom skor.

Jika telah terjadi peristiwa atau diperkirakan terjadi lebih dari sekali,
maka gandakan score sesuai dengan frekuensi peristiwa
Interpretasi Social Readjustmen Rating Scale (SRRS):
◦ <150 : Resiko rendah - sedang peluang menjadi sakit dalam waktu dekat
◦ 150-300 : Resiko sedang – berat peluang menjadi sakit dalam waktu dekat
◦ 300-600 : Risiko tinggi menjadi sakit dalam waktu dekat
Gejala Positif
Eustress  hasil dari respon terhadap stres yang bersifat
sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun)

•Motivasi meningkat
•Resisten terhadap sakit
•Kewaspadaan meningkat
•Pandangan positif
•Optimis
•Antusias
•Fokus energi bertambah
•Bersifat sementara
•Perubahan perilaku menjadi bersemangat
Gejala Negatif
Distress  dari respon terhadap stres yang bersifat
tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).

•Menyebabkan cemas atau kekhawatiran


•Depresi
•Kurang konsentrasi
•Pesimis
•Tidak komunikatif
•Lelah
•Penurunan kreativitas dan produktivitas
•Dapat bersifat sementara atau selamanya
•Penurunan performa
•Dapat menuju ke arah gangguan mental dan fisik
Faktor Resiko
Stressor

Biologis Stress Psiko-


dinamik

Perilaku-
Kognitif
Setiap individu akan mendapat efek stres yang
berbeda-beda. Hal ini bergantung pada
beberapa faktor

Kemampuan Jumlah stresor


individu Intensitas yang harus
mempersepsikan terhadap stimulus dihadapi dalam
stressor waktu yang sama

Lamanya
Pengalaman Tingkat
pemaparan
masa lalu perkembangan
stresor
4 variabel psikologis yang dianggap
mempengaruhi mekanisme respons stres:
Kontrol
• Keyakinan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap stresor yang mengurangi
intensitas respon stres
Prediktabilitas
• Stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons stres yang tidak begitu berat
dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi.
Persepsi
• Pendangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat ini dapat meningkatkan
atau menurunkan intensitas respon stres.
Respons koping
• Ketersediaan dan efektifitas mekanisme mengikat ansietas, dapat menambah atau
mengurangi respon stres.

(Sriati A., 2008)


Sumber stres yang dapat menjadi pemicu munculnya stres
pada individu yaitu:

Stressor atau • Berasal dari luar diri seseorang

Frustrasi • Misalnya: perubahan bermakna dalam suhu


lingkungan, perubahan dalam peran
Eksternal keluarga atau sosial, tekanan dari pasangan

Stressor atau • Berasal dari dalam diri seseorang

Frustrasi • Misalnya: demam, kondisi seperti kehamilan


atau menopause, atau suatu keadaan
Internal emosi seperti rasa bersalah)

(Setyanegoro K., 2011)


General Adaption Syndrome (GAS)

Respon tubuh yang bersifat


non-spesifik terhadap
Hans Selye (1950) Stress
setiap tuntutan beban di
atasnya.

GAS berfungsi sebagai


◦ Respon otomatis
◦ Respon fisik
◦ Respon emosi pada seorang individu
3 Fase respon GAS

1. Reaksi waspada (alarm reaction stage)


◦ Persepsi terhadap stresor yang muncul secara tiba-tiba akan
munculnya reaksi waspada dan mempertahankan diri
◦ Diawali oleh otak dan diatur oleh sistem endokrin dan cabang
simpatis dari sistem saraf autonom.
◦ Reaksi ini disebut juga reaksi berjuang atau melarikan diri (fight-or-
flight reaction).

(Nevid J.S. et al., 2012)


3 Fase respon GAS

2. Reaksi Resistensi (resistance stage)


◦ Tahap di mana tubuh berusaha untuk bertahan
menghadapi stres yang berkepanjangan
◦ Merupakan tahap adaptasi di mana sistem endokrin dan
sistem simpatis tetap mengeluarkan hormon-hormon stres
tetapi tidak setinggi pada saat reaksi waspada.

(Nevid J.S. et al., 2012)


3 Fase respon GAS
3. Reaksi Kelelahan (exhaustion stage)
◦ Stresor tetap berlanjut atau terjadi stresor baru
◦ Alarm Reaction timbul lagi  makin berat  menjadi irreversibel.
◦ Apabila sumber stres menetap, kita dapat mengalami ”penyakit
adaptasi” (disease of adaptation), penyakit yang rentangnya
panjang, mulai dari reaksi alergi sampai penyakit jantung, bahkan
sampai kematian

(Nevid J.S. et al., 2012)


MEKANISME
KOPING
DEFINISI

Suatu proses dimana individu mencoba untuk


mengelola jarak antara tuntutan-tuntutan (dari
individu maupun lingkungan) dengan sumber daya
(Lazarus & Folkman, 1984)
Strategi Mekanisme Koping
Lazarus dan
Blings dan Moos
Folkman
Problem Emotion Active Avoidant
Solving Focused coping coping
Focused Coping strategy strategy
Coping
Penggolongan Koping
Adaptif Maladaptif
- Masih mengontrol emosi pada - Perilaku cenderung merusak
dirinya dengan cara berbicara - Melakukan aktifitas yang kurang
pada orang lain sehat seperti obat-obatan dan
- Melakukan aktifitas yang alkohol.
kontruktif - Tidak mampu berfikir apa-apa
- Memiliki persepsi yang luas atudisorientasi
- Dapat menerima dukungan dari - Perilaku cenderung menghindar
orang lain atau menarik diri
- Dapat memecahkan masalah - Tidak mampu menyelesaikan
secara efektif masalah.
Respon Koping Terhadap Stres

Fisiologi Psikologi
Respon tubuh terhadap stres 1. Penyesuaian diri terhadap
tugas atau tuntutan
- Menghadapi tuntutan
- Menarik diri
- Kompromi
2. Pembelaan Ego
Psikopatologi
Kepribadian
Cluster B

Dewasa dengan Kepribadian MPE tipe imatur


Gangguan Dependant

Kepribadian
Individu Dewasa
Borderline

Dewasa Sehat MPE tipe matur


Epidemiologi

Maskulin Projection

Orientasi
Denial
Gender

Feminin Reversal

Reaction
Formation
Klasifikasi
MPE menurut Perry, 2014 dibagi menjadi 7 level dari yang paling
imatur hingga matur yaitu :
1. Level 0 : Psychotic Defenses
2. Level 1 : Action Defenses
3. Level 2 : Major Image-Disorting Defenses
4. Level 3 : Disavowal Defenses and Autistic Fantasy
5. Level 4 : Minor Image-Disorting Defenses
6. Level 5a : Hysterical Defenses
7. Level 5b : Neurotic Defenses
8. Level 6 : Obsessional Defenses
9. Level 7 : High Adaptive Defenses
Level 1 : Action Defenses

• MPE yang merefleksikan persepsi dari

Definisi suatu individu yang mana sumber konflik


adalah dari eksternal (contohnya: orang
lain) dan tidak dapat ditoleransi.

• Acting Out
Contoh • Passive Aggresive
• Help-rejecting
Level 2 : Major Image-Disorting Defenses

Definisi Contoh
• Menyederhanakan • Identifikasi proyektif
persepsi akan sesuatu • Pemisahan
menjadi umum, apakah
itu kebaikan, keamanan,
dan melindungi, ataukah
buruk, merugikan, dan
membahayakan
Level 3 : Disavowal Defenses
Definisi Merefleksikan persepsi dari individual yang
mana beberapa aspek realitas eksternal
atau pengalaman internal yang sangat
nyata untuk orang lan tidak dapat diterima
dirinya

Contoh Denial

Rasionalisasi

Proyeksi
Level 4 : Minor Image-Disorting Defenses

Definisi Contoh
Penyimpangan pada diri Omnipotence
sendiri, orang lain, atau suatu
benda dengan tujuan
mempertahankan harga diri. Idealisasi

Devaluasi
Level 5 : Hysterical and Neurotic Defenses

Hysterical Neurotic

merefleksikan kesadaran memperkenankan ekspresi


akan suatu ide, seperti motif dari beberapa aspek dari
(harapan atau ketakutan) ide-ide yang terepresi dan
atau ingatan, adalah afek yang terisolasi yang
mengancam. menonjol.

Represi Reaksi Formasi

Disosiasi Displacement
Level 6: Obsessional Defenses

Menggambarkan keyakinan
bahwa kesadaran terhadap
sebuah ide seperti motif
(keinginan dan ketakutan), Isolasi Afek
pengalaman, atau ingatan,
tidak dapat diterima atau
mengancam

Intelektualisasi Undoing
Level 7 : High Adaptive Defenses
Definisi
• cara yang paling adaptif dan langsung dalam menangani
konflik dan stressor internal maupun eksternal.

Contoh
• Afiliasi
• Self-assertion
• Supression
• Altruism
• Anticipation
• Humor
TERIMA KASIH

You might also like