You are on page 1of 48

LAPORAN KASUS

TUMOR MAMMAE DEXTRA ET SINISTRA SUSPECT BENIGN

Tammy S. Kabinani
112016335

Pembimbing:
dr. Agoes Tino, Sp. B
IDENTITAS PASIEN
Nama : RV Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl lahir (Umur) : 05/02/1999 (19 tahun) Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. H.Moh Seman No.109
RT 001/RW 001 Jatibening
No RM : 167776
Tanggal masuk RS : 13 Maret 2018
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 13 Maret 2018
pukul 10.30 di poli bedah umum RSAU dr. Esnawan Antariksa
Keluhan Utama:
Benjolan pada payudara sebelah kiri atas yang timbul sejak 3 bulan yang
lalu.
Keluhan Tambahan:
Benjolan pada payudara sebelah kanan bawah sejak 8 bulan yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Poli Bedah RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan keluhan adanya
satu buah benjolan pada payudara sebelah kiri atas sejak 3 bulan SMRS yang
teraba pertama kali saat pasien sedang mandi. Selain itu, terdapat satu buah
benjolan pada payudara sebelah kanan bawah sejak 8 bulan yang lalu yang
awalnya ditemukan pada saat pemeriksaan pada bulan Agustus 2017.
Kedua benjolan yang teraba pada kedua payudara tersebut dirasakan semakin
membesar, tidak nyeri meskipun ditekan, teraba keras, dapat digerakan dan tidak
hilang timbul. Kedua benjolan dirasakan lebih besar dan kencang terutama 2 hari
sebelum dan sesudah menstruasi.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Adanya keluar cairan atau darah dari kedua puting payudara di sangkal oleh
pasien. Adanya puting payudara yang tertarik ke dalam di sangkal oleh pasien.
Pasien juga menyangkal adanya perubahan warna kulit maupun perubahan suhu
pada kedua payudaranya. Adanya benjolan lain di daerah ketiak, leher, dan
darah tubuh yang lain disangkal. Gejala lain seperti desmam, sesak, nyeri tulang,
nyeri dada, penurunan berat badan, lemas, dan nafsu makan berkurang disangkal
oleh pasien. BAB dan BAK pasien dalam batas normal. Riwayat trauma disangkal
pasien. Pasien belum pernah berobat mengenai keluhannya.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Haid terakhir pasien tanggal 9 Maret 2018 , siklus haid teratur, ± 5 hari, dan
tidak terdapat nyeri hebat pada saat haid. Pasien belum menikah, belum
pernah melahirkan, dan tidak sedang menggunakan obat atau alat
kontrasepsi. Pasien sering mengonsumsi makanan berlemak dan cepat saji.
Pasien tidak merokok maupun minum minuman beralkohol. Saat ini pasien
tidak sedang dalam pengobatan penyakit tertentu.
• Riwayat Penyakit Keluarga:
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan pasien. Riwayat
penyakit lain seperti; riwayat kanker, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung
dalam keluarga disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
oRiwayat gejala yang sama : Tidak ada
oTrauma Terdahulu : Tidak ada
oOperasi : Pada bulan Agustus 2017, pasien pernah mengalami
keluhan yang sama, dan memiliki riwayat operasi tumor pada payudara kiri bawah
dalam. Pada hasil pemeriksaan PA didapatkan hasil : Fibroadenoma.
oSistem Saraf : Tidak ada
oSistem Kardiovaskular : Tidak ada
oSistem Gastrointestinalis : Tidak ada
oSistem Urinarius : Tidak ada
oSistem Genitalis : Tidak ada
oSistem Muskuloskeleteal : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum:
Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : 36,5 oC
Saturasi : 98 %
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 58 kg
IMT : 20,8
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala: Normocephali

Rambut : Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak alopesia

Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor diameter 3 mm,

reflex cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+

Telinga: Normotia, sekret (-/-), darah (-/-),

Hidung: Deviasi septum (-), sekret (-/-)

Mulut: Sianosis (-)

Tenggorokan: T1/T1 tenang, faring tidak hiperemis.

Leher: Tidak teraba pembesaran KGB


PEMERIKSAAN FISIK Cor:

 Inspeksi: ictus cordis tak tampak


Pulmo:
 Palpasi: ictus cordis teraba pada ICS V, linea midclavicularis
 Inspeksi: simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis,
sinistra
tidak ada bagian dada yang tertinggal, tidak tampak
 Perkusi:
retraksi sela iga.
- Batas kanan: ICS IV linea sternalis dextra
 Palpasi: Focal fremitus kanan kiri terasa sama kuat, nyeri
- Batas atas: ICS II linea sternalis sinistra
tekan (-), benjolan (-), retraksi sela iga (-)
- Batas kiri: ICS V 1/3 lateral dari linea midclavicularis
 Perkusi: Sonor di kedua lapangan paru
sinistra
 Auskultasi: suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
- Batas bawah: ICS VI linea midclavicularis sinistra
wheezing (-/-)
 Auskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus: Normotonus Normotonus
Abdomen: Massa: Massa (-) Massa (-)
 Inspeksi: Bentuk perut datar, tidak membuncit, warna kulit Sendi: Normal, Nyeri (-) Normal, Nyeri (-)
Gerakan: Aktif Aktif
sawo matang, pelebaran pembuluh darah (-), lesi (-)
Kekuatan: Normal (5) Normal (5)
 Auskultasi: bising usus (+) normal Edema: Tidak ada Tidak ada
 Palpasi: supel, defens muskular (-), nyeri tekan (-), massa Refleks Kanan Kiri
(-), hati, limfa dan ginjal tidak teraba membesar Biceps: Positif Positif
Triceps: Positif Positif
 Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen
Patella: Positif Positif
Achilles: Positif Positif
Refleks patologi: Negatif Negatif
PEMERIKSAAN FISIK
Tungkai dan Kaki Kanan Kiri

Luka: Tidak ada Tidak ada

Varises: Tidak ada Tidak ada

Otot
Tonus: Normotonus Normotonus

Massa: Massa (-) Massa (-)

Sendi: Normal, Nyeri (-) Normal, Nyeri (-)

Gerakan: Aktif Aktif

Kekuatan: Normal (5) Normal (5)

Edema: Tidak ada Tidak ada


STATUS LOKALIS

Regio Mammae Dextra et Sinistra


Inspeksi
Mammae dextra dan sinistra tampak simetris
Benjolan (-)
Letak puting susu sejajar kanan kiri, retraksi (-)
Tidak tampak kelainan kulit, seperti kulit jeruk/peau d’orange (-), ulserasi (-), radang (-)
mammae discharge (-)
Pada mammae sinistra inferomedial di temukan : bekas luka berupa jaringan sikatrik dengan ukuran panjang 4
cm lebar 1 cm, bentuk ireguler.
STATUS LOKALIS

Palpasi:
Teraba 1 buah benjolan pada mammae dextra regio inferiomedial pada arah jam 5, berbentuk
bulat, konsistensi kenyal, berbatas tegas, permukaan rata, mobile , diameter ± 2 cm, tidak nyeri
saat di tekan, papilla discharge (-).

Teraba 1 buah benjolan pada mamae sinistra regio superiolateral pada arah jam 2, berbentuk
bulat, konsistensi kenyal, berbatas tegas, permukaan rata, mobile, diameter ± 3 cm, tidak nyeri saat
di tekan, papilla discharge (-).
STATUS LOKALIS

Regio Axilla Dextra dan Sinistra


Pada inspeksi tidak tampak adanya massa dan pada palpasi tidak teraba
pembesaran KGB.

Regio Supraklavikula Dextra dan Sinistra


Pada inspeksi tidak tampak adanya massa dan pada palpasi tidak teraba
pembesaran KGB.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah Rutin tanggal 8 Februari 2018 pukul 11:40 WIB
Hemoglobin : 12,7 gr/dl
Leukosit : 8800 mm3
Hematokrit : 33%
Trombosit : 338000 mm3
Waktu Perdarahan : 3 menit
Waktu Pembekuan : 5 menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG Mammae, pada tanggal 7 Februari 2018 pukul 10:28 WIB
Kesan :
-Nodul solid 3 buah pada mammae kanan
-Nodul solid 1 buah pada mammae kiri suspek jinak
-Kista pada mammae kiri
RESUME
Seorang pasien perempuan berusia 19 tahun datang ke Poli Bedah RSAU dr. Esnawan
Antariksa dengan keluhan adanya satu buah benjolan pada payudara sebelah kiri atas
sejak 3 bulan yang lalu dan satu buah benjolan pada payudara sebelah kanan bawah
sejak 8 bulan yang lalu. Kedua benjolan yang teraba pada kedua payudara tersebut
dirasakan semakin membesar, tidak nyeri meskipun ditekan, teraba keras, dapat
digerakan, tidak hilang timbul, dan dirasakan lebih besar dan kencang terutama 2 hari
sebelum dan sesudah menstruasi. Adanya keluar cairan atau darah dari kedua puting
payudara atau puting payudara yang tertarik ke dalam di sangkal oleh pasien. Adanya
benjolan lain di daerah ketiak, leher, dan darah tubuh yang lain disangkal. Gejala lain
tidak ada.
Pada bulan Agustus 2017, pasien pernah mengalami keluhan yang sama, dan memiliki
riwayat operasi tumor pada payudara kiri bawah dalam. Pada hasil pemeriksaan PA
didapatkan hasilnya fibroadenoma.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan skala nyeri 0, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76
x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36.50 C, saturasi 98%. Pada pemeriksaan lokalis, Inspeksi:
Tampak scar pada mammae sinistra dengan . ukuran ± 4 cm. Palpasi: teraba 1 buah
benjolan pada mammae dextra regio inferiomedial pada arah jam 5, berbentuk bulat,
konsistensi kenyal, berbatas tegas, permukaan rata, mobile, diameter ± 2 cm, tidak nyeri
tekan, papilla discharge (-). Selain itu teraba 1 buah benjolan pada mamae sinistra regio
superiolateral pada arah jam 2, berbentuk bulat, konsistensi kenyal, berbatas tegas,
permukaan rata, diameter ± 3 cm, tidak nyeri tekan, papilla discharge (-).
Pemeriksaan penunjang darah rutin ditemukan dalam batas normal, sedangkan pada USG
mammae ditemukan kesan : nodul solid 3 buah pada mammae kanan, nodul solid 1 buah
pada mammae kiri suspek jinak , kista pada mammae kiri.
• Diagnosis Kerja: • Pemeriksaan Anjuran:
Tumor Mammae Sinistra o Biopsi eksisi
Superolateral dan Tumor Mammae
Dextra Inferomedial Suspek Benign • Penatalaksanaan:
 Edukasi pasien, modifikasi diet dan gaya hidup; diet
• Diagnosis Banding: rendak emak, tidur cukup, dan rutin berolahraga.
Tumor Mammae Sinistra  Rujuk dokter spesialis bedah.
Superolateral dan Tumor Mammae
Dextra Inferomedial Suspek Benign • Prognosis:
o Ad vitam : bonam
dd fibroadenoma o Ad fungsionam: dubia ad bonam
dd fibrokistik o Ad sanationam: dubia ad bonam
dd kista
dd tumor filoides
dd papilloma intraductal
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Kelenjar mamae
(lobus)
Glandular
(kelenjar) Saluran Kelenjar
Jenis (Ductus)

Jaringan Jar. lemak


Stromal
(penopang)
Jar. Ikat Fibrosa
JINAK :
A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Perubahan Fibrokistik
E. Tumor Filoides (Sistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
G. Galaktokel
TUMOR H. Ductus Ectasia
I. Lipoma
PAYUDARA
GANAS :
Noninvasif
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)

Invasif
1. Karsinoma lobular invasif
2. Karsinoma duktal invasif
TUMOR JINAK
TUMOR JINAK PAYUDARA
Definisi (3)
Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang berasal
dari dari parenkim, stroma, areola dan papilla
mamma. Tumor ini berasal dari perubahan normal
pada perkembangan payudara, siklus hormonal,
dan perubahan reproduksi.

3 siklus kehidupan yang dapat menggambarkan perbedaan fase reproduksi pada kehidupan wanita yang
berkaitan dengan perubahan payudara, yaitu :
Pada fase reproduksi awal (15-25 tahun) terdapat pembentukan duktus dan stroma payudara. Pada
periode ini umumnya dapat terjadi benjolan FAM dan juvenil hipertrofi (perkembangan payudara
berlebihan).
Periode reproduksi matang (25-40 tahun). Perubahan siklus hormonal mempengaruhi kelenjar dan stroma
payudara.
Fase ketiga adalah involusi dari lobulus dan duktus yang terjadi sejak usia 35-55 tahun.
FIBROADENOMA
• Pertumbuhan meningkat/cepat  kehamilan,
laktasi, menjelang menopause

• Palpasi:
 Konsistensi kenyal padat
 Tidak ada reaksi inflamasi
 Permukaan licin
 Mobile
 Tidak nyeri atau nyeri saat ditekan

• Dx: pemeriksaan fisik dan gambaran klinik


pada pasien usia muda 15-25 th.

• Tatalaksana: eksisi lokal atau general.


PERUBAHAN FIBROKISTIK
• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan terkait
dengan proses penuaan alami.
• Gejala:
 Payudara teraba lebih keras
 terdapat rasa nyeri bila disentuh  saat mens
 Konsistensi lunak
 Ada kista dan fibrosis
• Diagnosis: pemeriksaan fisik, mammogram, atau
biopsi.
• Tatalaksana: Medikamentosa simptomatis, operasi
apabila medikamentosa tidak menghilangkan
keluhannya
KISTA MAMMAE
• Berasal  destruksi, dilatasi lobulus, dan
duktus terminalis payudara
• Palpasi:
 Konsistensi kenyal padat
 Permukaan licin
 Mobile
 biasanya pasien merasa nyeri
 Batas tegas
 Berisi cairan
• DX: pemeriksaan klinis , aspirasi sitologi dan
ultrasonografi.
• Tatalaksana: Simple aspiration dan eksisi
PAPILLOMA INTRADUKTUS

• Predileksi: ujung duktus di sinus lactiferous


dan duktus terminalis

• Gejala:
 70% dari pasien datang dengan nipple
discharge yang serous dan bercampur
darah.
 Massa di subaerola

• Tatalaksana: Konservatif atau eksisi dengan


anestesi lokal
TUMOR FILOIDES

• Etio: ketidakseimbangan hormonal, dan


terkait dengan proses penuaan alami.
• Gejala: benjolan berbentuk bulat lonjong
dengan permukaan berbenjol-benjol,
berbatas tegas dan > besar dari
fibroadenoma, pertumbuhannya cepat.
• Tatalaksana: Jika tumor sudah besar,
biasanya perlu dilakukan mastektomi
simpel.
ADENOSIS SKLEROSIS

Pembesaran lobulus payudara, yang


mencakup kelenjar-kelenjar yang lebih
banyak dari biasanya.
• Gejala:
 Konsistensi keras
 Tidak berbatas jelas
 Ditemukan kista
• Diagnosis: Biopsi melalui aspirasi jarum
halus biasanya dapat menunjukkan
apakah tumor ini jinak atau tidak.
GALAKTOKEL

• Gejala: benjolan yang nyeri, terdapat fokus


indurasi persisten, mobile dan berbatas jelas
• Diagnosis: skrining sonografi, dimana akan terlihat
penyebaran dan kepadatan tumor tersebut.
• Tatalaksana: aspirasi jarum halus untuk
mengeluarkan sekret susu. Pembedahan dilakukan
jika kista terlalu kental dan sulit di aspirasi
DUCTUS ECTASIA

• Gejala:
 sekresi putting warna hijau atau hitam
dan lengket
 daerah disekitarnya sakit, tampak
kemerahan
 massa berupa duktus yang membesar
 retraksi puting
• Tatalaksana: Kompres air hangat, jika
tidak membaik dilakukan nsisi tepi areola.
Pemdahan dilakukan jika sekret yang
keluar terlalu banyak.
LIPOMA MAMAE

Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak


yang berada dibawah kulit yang terdiri
dari lemak. Kantong lemak yang dilapisi
oleh jaringan fibrosa yang tipis.
• Gejala: massa lembut/kenyal, mobile,
tidak terfiksir, tidak nyeri.
• Predileksi : dibawah payudara, diatas
putng, atau dekat aksila
• Tatalaksana: eksisi
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Keluhan Utama Dilakukan dengan pasien duduk, pakaian atas dan bra dilepas
1. Benjolan di payudara dan posisi lengan di samping, di atas kepala dan bertolak
pinggang.
2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa
Palpasi
sakit dilakukan pada pasien dalam posisi terlentang (supine), lengan
ipsilateral di atas kepala dan punggung diganjal bantal
3. Nipple discharge, retraksi puting susu,
dan krusta
4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange,
ulserasi,venektasi
5. Benjolan ketiak dan edema lengan

Keluhan Tambahan
1. Nyeri tulang (vertebra, femur)
2. Sesak dan lain sebagainya
STATUS GENERALIS  tanda vital-pemeriksaan menyeluruh tubuh
STATUS LOKALIS
- Payudara kanan atau kiri atau o Perubahan kulit - Status kelenjar getah bening
bilateral  Kemerahan, dimpling, o Kgb aksila: Jumlah, ukuran,
- Massa tumor : edema/nodul satelit konsistensi, terfiksir terhadap
o Lokasi  Peau de orange, ulserasi sesama atau jaringan sekitar
o Ukuran o Perubahan puting susu/nipple o Kgb infraklavikula: idem
o Konsistensi  Tertarik o Kgb supraklavikula: idem
o Bentuk dan batas tumor  Erosi
o Terfiksasi atau tidak ke kulit,  Krusta
m.pectoral atau dinding dada  Discharge

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MAMMOGRAFI • BIOPSI (GOLD STANDARD)
• ULTRASONOGRAFI • BIOMARKER
• MRI
BIOPSI

1. Biopsi jarum halus (Fine Needle Aspiration Biopsi)


2. Tru-cut Biopsi atau Core Biopsy
3. Biopsi terbuka
PENATALAKSANAAN
1. Tindakan pembedahan:
• Mastektomi radikal klasik
• Mastektomi radikal modifikasi
• Mastektomi sederhana
• Breast conserving surgery (BCS).
2. Radioterapi
3. Terapi hormonal
4. Kemoterapi

PENCEGAHAN
Tumor payudara dapat dicegah dengan mengetahui faktor risiko dan
mengetahui cara pencegahannya. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
ANALISIS KASUS
DASAR DIAGNOSIS
Pasien : perempuan usia 19 tahun, belum menikah  termasuk fase reproduksi
awal (15-25 tahun)
Dasar Diagnosis tumor mammae dextra dan sinistra suspect benign keluhan,
gejala klinis dan pemeriksaan fisik, yaitu:
Keluhan utama pasien adalah adanya 1 buah benjolan masing-masing pada payudara
kanan dan kiri. Benjolan tersebut diduga jinak oleh karena memiliki ciri:
 Tidak nyeri saat ditekan maupun tidak meskipun benjolan tersebut membesar selama beberapa
bulan.
 Menurut keterangan pasien, benjolan yang dirasakan keras, namun dapat digerakkan (mobile)
yang menandakan bahwa massa di dalam payudara tersebut tidak terfiksasi pada otot maupun
jaringan sekitar lainnya.
 Tidak ada keluhan perubahan kulit payudara seperti kulit yang menonjol atau tertarik akibat
adanya benjolan, kulit kemerakan yang menandakan adanya proses inflamasi atau infeksi, kulit
menyerupai kulit jeruk di atas benjolan (peau d’ orange) yang merupakan tanda khas keganasan
pada payudara.
DASAR DIAGNOSIS
Tidak ada keluhan pada puting payudara, seperti retraksi fibrosis yang merupakan tanda
kanker payudara, maupun eksema unilateral yang merupakan tanda khas pada kanker
payudara akibat paget’s disease.
Tidak ada keluhan keluarnya cairan dari putting payudara, baik berupa cairan jernih,
cairan susu, maupun darah. Adanya darah : tanda keganasan pada payudara
Tidak terdapat keluhan benjolan lain di daerah ketiak dan leher.
Tidak terdapat keluhan lain seperti demam, sesak dan nyeri dada (ca mammae metastase
paru), nyeri tulang (ca mammae metastase tulang), penurunan berat badan, lemas, dan
nafsu makan menurun.
Riwayat trauma disangkal pasien.
Riwayat keluhan yang sama atau riwayat keganasan pada keluarga disangkal.
DIAGNOSIS BANDING
FIBROADENOMA
 Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada
wanita muda berusia 15-25 tahun.
 Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile
(dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun
retraksi puting (puting masuk).
 Tumor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya sehingga mudah untuk
digerakkan dan Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multipel.
 Mayoritas tumor ini terdapat pada kuadran lateral superior dari mammae.
Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, namun kadang nyeri jika ditekan.
FIBROKISTIK
 Dikenal juga sebagai mammary displasia adalah benjolan payudara yang sering
dialami oleh sebagian besar wanita.
 Manifestasi dari kelainan ini terdapat benjolan fibrokistik biasanya multipel,
keras, adanya kista, fibrosis, benjolan konsistensi lunak, terdapat penebalan, dan
rasa nyeri.
 Kista dapat membesar dan terasa sangat nyeri selama periode menstruasi
karena hubungannya dengan perubahan hormonal tiap bulannya.
 Benjolan biasanya menghilang setelah wanita memasuki fase menopause.
 Benjolan terasa nyeri dan ukurannya berubah–ubah.
KISTA
 Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular. Kista terbentuk dari cairan yang
berasal dari kelenjar payudara.
 Mikrokista terlalu kecil untuk dapat diraba, dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat di
bawah mikroskop. Jika cairan terus berkembang akan terbentuk makrokista.
 Selama perkembangannya, pelebaran yang terjadi pada jaringan payudara akibat kista dapat
menimbulkan rasa nyeri. Benjolan bulat yang dapat digerakkan dan terutama nyeri bila disentuh,
mengarah pada kista.
 Walaupun penyebab kista masih belum diketahui, namun para ahli mengetahui bahwa terdapat
hubungan antara kista dengan kadar hormon.
 Kista muncul seminggu atau 2 minggu sebelum periode menstruasi mulai dan akan menghilang
sesudahnya.
 Kista banyak terjadi pada wanita saat premenopause, terutama bila wanita tersebut menjalani
terapi sulih hormon.
TUMOR PHYLLOIDES
 Merupakan tumor fibroepitelial yang ditandai dengan hiperselular stroma
dikombinasikan dengan komponen epitel (terdiri dari dua jaringan, jaringan
stroma dan glandular).
 Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini
terdapat pada semua usia, tapi kebanyakan pada usia sekitar 45 tahun.

PAPILLOMA INTRADUCTAL
 Papilloma Intraduktus ini terkait dengan proliferasi dari epitel fibrokistik yang
hiperplasia.
 Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola
mamma ini memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu.
TERIMA KASIH

You might also like