Dokumen tersebut membahas metode-metode dalam mengontrol kecepatan motor DC, yaitu dengan mengatur tegangan jangkar, fluks medan, dan resistansi jangkar. Metode tersebut dapat mengatur kecepatan motor dengan meningkatkan atau menurunkan tegangan jangkar, fluks medan, serta mengubah karakteristik kurva hubungan kecepatan dan torsi motor.
Dokumen tersebut membahas metode-metode dalam mengontrol kecepatan motor DC, yaitu dengan mengatur tegangan jangkar, fluks medan, dan resistansi jangkar. Metode tersebut dapat mengatur kecepatan motor dengan meningkatkan atau menurunkan tegangan jangkar, fluks medan, serta mengubah karakteristik kurva hubungan kecepatan dan torsi motor.
Dokumen tersebut membahas metode-metode dalam mengontrol kecepatan motor DC, yaitu dengan mengatur tegangan jangkar, fluks medan, dan resistansi jangkar. Metode tersebut dapat mengatur kecepatan motor dengan meningkatkan atau menurunkan tegangan jangkar, fluks medan, serta mengubah karakteristik kurva hubungan kecepatan dan torsi motor.
2. Yashinta Carolina 3. Ilham Ismail Mochsen Metode-metode Dalam Mengontrol Kecepatan
Mengatur Tegangan Jangkar
Mengatur Fluksi Medan Mengatur Resistansi Jangkar Mengatur Tegangan Jangkar Jika sebuah motor DC penguat terpisah/sendiri yang bekerja pada kecepatan steady state tegangan jangkarnya menurun, maka arus jangkar dan torsi motor akan menurun. Sehingga torsi motor akan lebih rendah dari beban motor, dan kecepatan motor juga akan menurun. Jika tegangan jangkar dari motor DC penguat terpisah berkurang dalam skala besar, arus jangkar kemudian akan berubah polaritas (mengalir ke arah sebaliknya) dan motor akan bekerja sebagai generator yang memproduksi torsi negatif. Operasi ini akan terus berjalan sampai kecepatan motor mencapai nilai saat back emf sama dengan tegangan yang diberikan. Berbeda dengan motor DC penguat Sendiri, walaupun saat tegangan jangkar berubah secara signifikan, motor tidak akan bekerja sebagai generator , dan penurunan kecepatan motor terjadi karena torsi motor lebih rendah dari torsi beban Dalam kondisi lain dimana tegangan jangkar pada sebuah motor DC meningkat, arus jangkar dan torsi motor juga akan meningkat sehingga motor terakselerasi, menjadikan kecepatan motor meningkat. Ketika akan meningkatkan atau mengurangi kecepatan, tegangan jangkarnya haruslah berubah hanya dalam nilai yang kecil. Karena perubahan besar pada tegangan jangkar akan mengakibatkan arus tinggi megalir pada kumparan jangkar, dimana dapat merusak komutator atau mengurangi masa pakainya. Dengan mengurangi tegangan jangkar, sebuah motor dapat dapat beroperasi dalam berbagai kombinasi kecepatan dan torsi yang terletak antara kurva kecepatan-torsi yang alami Pada Motor penguat terpisah, kecepatan tanpa beban selalu berubah dan karakteristik kecepatan – torsi untuk tegangan berbeda adalah garis lurus sejajar Grafik Kecepatan terhadap Torsi Mengatur Medan Fluksi Jika motor seri berjalan pada kecepatan yang kecil, emf yang diinduksi akan menurun. Arus akan meningkat dengan jumlah yang jauh lebih besar dari penurunan fluksi. Akibatnya, torsi meningkat dengan jumlah yang besar, jauh melebihi torsi beban. Kelebihan torsi yang menyebabkan percepatan motor dan emf kembali naik. Kecepatan Motor lebih tinggi dari yang sebelumnya, di mana torsi motor dengan bidang yang melemah menjadi sama dengan torsi beban. Di sisi lain, ketika medan motor penguat terpisah meningkat, emf meningkat dan sering melebihi tegangan suplai, dengan demikian, arus armatur menurun bahkan sampai berubah polritas (mengalir ke arah berlawanan).Ketika ini terjadi, motor bekerja sebagai generator. Dalam kasus motor seri, peningkatan medan mengurangi armatur arus dengan jumlah yang besar (tetapi tidak membaliknya). Karena torsi motor lebih rendah dari torsi beban, motor berakselerasi ke kecepatan yang lebih rendah di mana torsi motor sama dengan torsi beban karakteristik kecepatan Steady-state torsi dari motor penguat terpisah dan seri pada fluks berkurang ditunjukkan oleh garis putus-putus.Pada berkurangnya fluks, untuk suatu peningkatan torsi, arus armatur. Akibatnya, kecepatan turun secara signifikan.Dengan demikian, semakin rendah fluks, semakin besar kemiringan kurva kecepatan- torsi. Saat nilai fluksi rendah, penurunan fluks bahkan dapat menyebabkan penurunan kecepatan jika permintaan torsi tidak sedikit. Dalam hal motor dc shunt, kecepatan terendah di peroleh dari medan penuh yang sesuai tanpa hambatan luar dalam rangkaian medan. Pada penguat terpisah, kecepatan terendah di batasi dari panas belian medan dan saturasi sirkit magnet. Ketika pada eksitasi penuh, mesin modern bekerja dengan jumlah saturasi sirkuit magnetik yang cukup besar, kecepatannya bisa menurun hanya dengan di bawahkarakteristik kecepatan natural torsinya. Kecepatan tertinggimya di batasi dengan ketidakstabilan motor yang di sebabkan efek demagnetisasi karena reaksi jangkar dan melemahnya medan dan kekuatan mekanik motor. Dengan desain normal motor DC, range kecepatannya 1,5 sampai 2 kali keceptan maks yang bisa di peroleh, dan dengan desain spesial motor, rangenya bisa di naikkan sampai 6 kali. Untuk mencegah ketidkstabilan, motor penguat terpisah di lengkapi medan seri yang relatif lemah untuk membantu medan utama. Pada beban berat yang sementara, arus yang lebih besar akan menguatkan medan utama dan cenderung untuk menurunkan kecepatan. Mengontrol medan motor shunt dan penguat terpisah memberikan kontrol daya yang konstan karena kemampuan daya maks dari motor tetap hampir konstan pada semua kecepatan. Di asumsikan arus jangkar maks yang di perbolehkan tidak berubah melemahkan medan. Pada arus jangkar, tegangan terinduks lawan tetap konstan untuk semua kecepatan karena tegangan terminal konstan pada V. Karenanya, daya yang boleh terjadi tetap konstan selama rentang kecepatan dan torsi max yang di bolehkan bervariasi terbalik dengan kecepatan. Asumsikan arus jangkar maks yang di perbolehkan tidak berubah dengan perkiraan penurunan fluks. Reksi jangkar menjadi lebih effektif ketika fluks utama berkurang; jadi, arus maksimum yang bisa di bawa motor tanpa memicu komutaor akan menurun, pengurangan daya maksimum yang timbul di perbolehkan pada kecepatan tinggi. Pada motor penguat terpisah, kontrol fluks di dapatkan dari variasi tegangan dengan menggunakan rectifier atau chopper, tergantung sumber utamanya AC/DC. Mesin ukuran kecil di hubungkan sebagai motor shunt, dan variasi flux di dapatkandengan memasukan tahanan variabel dalam belitan medan. Pada motor seri, kontrol flux di dapatkan dengan menghubungkan tahanan diverter di seluruh belitan medan. Pada motor ini fluks bisa di atur dengan mengganti nomor urutan pada belitan medan. Cara mendapatkanTegangan Variabel