You are on page 1of 52

Sejarah

Arsitektur
ARSITEKTUR BAROQUE DAN
ARSITEKTUR ROCOCO

Di buat dan di presentasikan oleh


Akhmad setiawan
Pa 1410275
Pendahuluan
Didalam arsitektur, sejarah memegang peranan penting dalam
menentukan bentukan atau langgam ciri khas, disamping budaya
masyarakatnya. Karena arsitektur adalah suatu hal yang
berkembang dan kadangkala mengalami suatu siklus, maka
sejarah arsitektur perlu dipelajari. Dalam hal ini, peradaban
manusia yang tercatat dalam sejarah, terutama didaratan Eropa
dan sekitarnya mengalami kemajuan luar biasa, dimana seni
bangunan dan ilmu struktur berkembang secara menakjubkan.
Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai arsitektur era
pencerahan yang termasuk di dalamnya ARSITEKTUR
BAROQUE dan ARSITEKTUR ROCOCO
Arsitektur BAROQUE dan ROCOCO
Barok (Baroque) adalah salah atu gaya arsitektur klasik Eropa,
berkembang mulai abad XVII, dari Itali, bersamaaan dengan
berkembangnya arsitektur Renaissance Akhir dan bentuk – bentuk
Mannerist (Harris, 1997). Ciri umum dari gaya ini adalah denah yang tidak
siku pada sudut – sudutnya melainkan melengkung, sehingga terbentuk
menjadi oval. Demikian pula permukaan- permukaan bagian lain
termasuk sudut – sudutnya, seperti misalnya plafond, bentuknya tidak lagi
siku tetapi melengkung atau berpenampang berbentuk kurva
Rokoko (Rococo), disekitar pertengahan abad XVIII, cirinya lebih
pada bentuk – bentuk dekorasi yang memenuhi semua bagian, kadang
– kadang berpola abstrak dan warna – warna cerah, termasuk pada
dinding dan kolomnya. Jaman Rokoko adalah akhir dari jaman klasik
dengan pola bentuk da dekorasi masing – masing gaya yang baku,
setelah itu memasuki jaman baru yatu jaman Neo Klasik, selanjutnya
Modern
GEOGRAFIS
Terletak di jantung Laut Mediterania. Italia
berbatasan
dengan Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San
Marino dan Vatikan. Italia mencakup area seluas
301.338 km² (116.347 mi²), dan dipengaruhi
oleh iklim sedang dan iklim mediterania
ARSITEKTUR BAROK DI ITALI
tokoh
1. Gianlorenzo Bernini (1598 – 1680), Bernini mempunyai konsep Urban III terkait 3. Andrea Pozzo (1642 – 1709), karyanya:
tata kota Roma, karya Bernini: a. Lukisan pada plafond diatas nave dari Gereja
a. Piazza di San Petro S. Ignazio di Roma (1693 – 1698)
b. Baldachin / Baldacchino dari Katedral S. Peter di Roma (1624 – 1633), karya ini
termasuk karya Bernini yang paling monumental
c. Saint Andrea al Quirinale di Roma (1658 – 1670)
d. Istana Palazzo Barberini (1628 – 1638)

2. Francesco Borromini (1599 – 1667), Borromini mempunyai 4. Giovanni Antonio de Rossi (1616 – 1695) karya
konsep arsitektur adalah alam, karya Borromini: : S. Maria Magdalena
a. Gereja dan Biara Trinitarian, S. Carlo alle Quattro Fontane
di Roma (1637 – 1641)
b. Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 – 1660)
c. Capella dei Re Magi di Propaganda Fide di Roma (1652 –
1667).
d. S. Maria dei Sette Dolori di Roma (1642 – 1646)
 Perkembangan arsitektur Barok dimulai dari Itali, salah seorang tokohnya
adalah Gianlorenzo Benini (1598 – 1680), yang juga tokoh Renaissance
(Watkin, 1986). Bernini adalah perancang Piazza di San Petro lapangan
luas dan sekelilingnya didepan Katedral S. Peter di Roma. Salah satu karya
monumentalnya adalah Baldachin/Baldacchino dari Katedral S.Peter di
Roma (1624 – 1633).

Baldachin berdiri diatas makam dari Santo Petrus (Saint Peter),


yang berada didalam Gereja Santo Petrus Roma. Letaknya
dibawah kubah sentral, yang berdiri diatas pusat dari
persilangan antara nave dan transept. Diatasya ada sebuah altar
diatapi oleh canopy perunggu yang sangat monumental, tinggi
29 M

Baldachin
 Karya Bernini lainnya yaitu berupa dekorasi dari
Altar (1624) utama di apse yang berada tidak jauh
dari Baldachin yaitu letaknya hanya terpaut
bebeapa puluh meter saja didepan Baldachin.
Latar belakang dari Altar tersebut berupa pilaster
Korintien. Pada bagian tengah atas berupa titik
fokus dari dekorasi keseluruhan berbentuk oval,
terdapat jendela kaca lingkaran yang mendapat
sinar langsung dari luar. Ditengahnya terdapat
gambar merpati, lambang roh kudus dalam agama
Katholik. Diatas – belakang terdapat garis – garis
menyebar menggambarkan pancaran sinar dari
Roh Kudus.
Tiang penyangga empat buah kolom
proporsinya gemuk berbentuk puntir
sehingga terkesan dinamis

Diatas terdapat hiasan


lengkungan diagonal
bertemu pada titik tengah
dan di atasnya lagi menumpu
bola dunia dengan sebuah
salib

Latar belakang dari altar tersebut


berupa pilaster Korintien. Pada
bagian tengah atas bagian berupa
titik fokus dari dekorasi keseluruhan
berbentuk oval
 Bernini merancang dan membuat
kembali dekorasi dari sebuah tangga
yang sering berfungsi sebagai bagian
dari upacara – upacara ritual, sehingga
sekarang disebut Scala Regia (1663 –
1666) yang letaknya masih dalam
rancangan lingkungan Vatikan, Roma.
Tangga ini diapit oleh deretan kolom
model lonik, menuju keapartemen –
apartemen kepausan. Kolom ujung
tangga menumpu sebuah pelengkung,
dihias dengan dekorasi floral model
Romawi, diatasnya dihias dengan
patung dan relief, bidadari di kiri –
kanan, mengapit lambang Vatikan.

Scala Regia
Karya lain dari Bernini yang
berpengaruh besar dalam
perkembangan arsitektur Barok
adalah Saint andrea al Quirinale di
Roma (1658 – 1670) yang jika dilihat
dari luar memperlihatkan konsep
kesederhanaan dari Bernini. Bangunan
terletak ditengah kota lama dalam
wilayah Quirinale berupa gereja yang
tidak besar. Pintu masuk tunggal
ditengah dalam suatu konstruksi
simetris, terdiri dari portal dengan
pilaster ganda model Korintian,
menyangga pediment dan
entablature.
Saint andrea al Quirinale
Palazzo Barberini di Roma
 Pada tahun 1628 – 1638 Gianlorenzo Bernini merancang beberapa istana, antara lain
Palazzo Barberini di Roma, dalam kawasan bagian tengah kota Quirinale, hanya sekitar
300 m disebelah utara gereja. Denahnya berbentuk huruf “H. Didepan, bentuk denah itu
menjadikan adanya halaman, dihias dengan sebuah air mancur ditengah. Karakter semacam
ini banyak ditemui di istana – istana Romawi (Fletcher, 1975). Dibawah terdapat deretan
deretan pelengkung (arcade), yang bentuk dan besarnya sama dengan jendelanya. Masing –
masing jendela diapit oleh pilaster silindris dengan kepala Ionik. Dibelakang deretan
pilaster yang mengapit tujuh buah pelengkung dilantai dasar tersebut. Denah vestibule
oval, salah satu ciri dari arsitektur Barok, dikiri – kanannya terdapat kembar tangga yang
denahnya berbentuk kurva, mengikuti denah vestibule. Yang dominan pada tata ruang dari
Palazzo Barbenini adalah suatu sumbu memanjang bagian dari arsitektur Barok, dalam
menyusun denah bersamaan membuat hubungannya dengan lingkungan perkotaan
Palazzo Barberini
Palazzo Montecitirio di Roma
 Palazzo Montecitirio di Roma di bangun pada 1650 untuk keluarga pamphili terhenti dan di bangun
lgi dengan perubahan portal oleh carlo fontana dan pada 1871 dipakai untuk gedung parlemen Itali dan
kemudian untuk gedung pertemuan (assembly hall), sekalian dengan pembangunan halaman dalam
(cortile). Wajah bangunan lebih banyak aspek Renaissance – nya dengan horisontalisme dan simetrisme
(yang juga menjadi ciri Barok). Pintu masuk utama melalui sebuah gerbang pada titik sentral dari sebuah
denah berbentuk U dimana “punggung” melengkungnya ada di bagian luar yang langsung menghadap ke
jalan raya (Via del Tritone).

 Tokoh arsitektur Barok yang juga hampir semua merupakan tokoh Renaissance dari Itali kedua setelah
Bernini adalah Francesco Borromini (1599 – 1667). Ada perbedaan dalam konsep antara Borromini
dengan arsitek klasik lain. Konsep dasar arsitektur Borromini adalah alam. Sumber inspirasi kuno
darinya bukanlah model standart dari Colosseum atau Panthenon, namun garis – garis lurus dan lengkung
dari pavilion Piazza d ‘Oro dalam billa Hadrian di Tivoli. Namun demikian ide dari alam Borromini
tidak pernah dapat diterangkan secara jelas, demikian pula kesenangannya mendalam mengenai bentuk –
bentuk geometris
Palazzo Montecitirio
S.Carlo alle Quattro Fontane di Roma
 Gereja terletak bersebelahan tidak lebih dari 100 m disebelah utara – timur Gereja S.Andre del
Quirinale rancangan Bernini. Borromini menghilangkan ciri garis – garis lurus dari Renaissance dan
mengadopsi bentuk oval pada denah, bahkan majemuk, termasuk pada bentuk kubah dan pendentive –
nya. Keempatnya duduk diatas entablature yang mengikuti kecembungan masing – masing. Entablature
tersebut disangga oleh enambelas buah kolom silindris Korintien, mengelilingi nave yang denahnya oval.
Puncak kubah mempunyai lantern, yang pada sisinya terdapat empat buah jendela atas.

 Wajah depan gereja simetris, ditengah terdapat pintu masuk, empat buah kolom silindris Korintin. Diatas
kolom menyangga entablature, mengikuti denah dndingnya. Diatas keempat kolom dan entablature,
terdapat lagi empat kolom dalam posisi dan bentuk sama dengan yang dibawahnya yang menyangga
entablature, dan balustrade sebagai mahkota, disini terlihat ciri Barok pada bentuknya tidak datar
melainkan kurva.
S.Carlo alle Quattro Fontane
Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 – 1660)
 Bangunan penting lain rancangan Borromini adalah Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 –
1660), menyatu dengan Sapienza, sebuah universitas tertua di Roma. Borromini menghindari bentuk –
bentuk tradisional yang tidak memuaskannya seperti antara lain : silang Yunani (Greek Cross) dan
oktogonal, sebagai gantinya ia menemukan bentuk belum pernah ada sepanjang sejarah sebelumnya
(Norberg – Shulz, 1986).

 Pada keenam sudut dari denah hexagonal terdapat kolom ganda, kecuali pada apse, hanya kolom tunggal.
Semua kolom dalam berpenampang bujur sangkar, berkepala Korintien. Diatas sudut – sudut ini terdapat
rusuk rusuk dari kubah, yang menyatu ditengah menyangga cincin dari lantern. Dasar penemuan baru
dari S.Ivo, adalah ide dari pencapaian bentuk vertikal menerus dari dasar denah yang kompleks, berdasar
enam, tanpa berhenti pada kubah. Bentuk ini adalah ungkapan dari konsep organik Borromini, seolah –
olah tumbuh dari bawah menyatu hingga puncak
Kapel S. Ivo della Sapienza
BAROK ITALI DI LUAR ROMA
 Tokoh:
Guarino Guarini (1624 – 1683), karya:

a. Kapel SS. Sindone, dari Katedral Turino(1667 – 1690)


b. Kapel S. Lorenso, dari Turino (1668)
c. Palazzo Carignano, di Turino (1679 – 1685)
d. Gereja S. Fillipo, Turino (1679)
e. Gereja S. Fillio Neri, di Turino (1671 - )
Baldassare Longhena (1596 – 1682), karya: S. Maria della Salue (1634 – 1682)
BAROK ITALI DI LUAR ROMA
 Negara – negara merdeka di Eropa pada waktu itu mengembangkan Arsitektur Barok
dengan versi masing – masing. Tokoh dalam hal ini antara lain Guarino Guarini ( 1624 –
1683 ), ia merupakan Arsitek yang menciptakan bentuk – bentuk orisinal dalam abad XVII
di seluruh Eropa, salah satu karyanya adalah Kapel SS Sidone ( 1667 1690 ). Kapel
berdenah lingkaran diameternya tidak lebih dari 20m. Di luar dindingnya berpenampang
bujur sangkar, pada ruang dalam terdapat komposisi yang mengagumkan dari pelengkung
iga saling menjuruk silang menyilang ( arched ribs ), semakin keatas semakin kecil
sehingga membentuk sebuah kubah.

Kapel SS Sidone
Gereja S. Maria Della Salute
 Tokoh Lain selain Guarino Guarini yaitu Baldasare Longhena ( 1596 – 1682 ) Longhena adalah salah
seorang pelopor Arsitektur Rainaissance dan Barok Italia. Salah satu rancangannya ialah Gereja S. Maria
Della Salute. Bertempat di Venesia ( Venice ) yang jaraknya 600km dari Roma.

 Denah Gereja berbentuk segi delapan, nave ditengah dikelilingi oleh semacam aisle. Antara nave dan
aisle dibatasi oleh delapan kolom yang bertempat di sudut – sudut denah yang berbentuk segi delapan.

 Masing – masing kolom sangat besar dan menumpu pelengkung dibangian atas. Dibagian atasnya juga
ada entablanture dan tambour, dan juga penampang segi delapan menjadi tumpuan dari kubah. Dibagian
bawah kubah di dekorasi dengan garis melengkung horizontal yang bertitik di puncak. Diatas kubah juga
terdapat latern. Diatas atas-depan altar tedapat kubah lagi namun lebih kecil dibanding kubah sentral.

 Terdapat banyak jendela atas sehingga sinar matahari dapat masuk kedalam bangunan gereja ini yang
merupakan ciri khas dari Arsitektur Barok. Altar gereja menempel pada bagian segi delapan denah di sisi
selatan, denahnya berbentuk elips bentuk yang khas dari arsitektur Barok. Dan di depan denah elips ini
terdapat kapel yang menjorok keluar.

 Dekorasi luar bangunan cukup ramai dengan relief patung dan hiasan lain berupa lengkungan seperti
pada halnya ciri khas dari Arsitektur Barok.
Gereja S. Maria Della Salute
Gereja Madonna di S. Luca ( 1723 – 1757 )
 Gereja Madonna di S. Luca ( 1723 – 1757 ) rancangan dari Carlo Francesco Dotti ( 1670 –
1759 ), arsitek akhir abad XVII dimana memasuki puncak jaman Barok. Denah ruangan
nave berbentuk oval meskipun bangunan dilihat dari luar terlihat segi empat, terdapat cerul
agak besar di dalamnya untuk Kapel sentral beratap kubah. Pintu masuk ditengah denah
berbentuk kurva, sehingga dari luar terlihat cembung.
ARSITEKTUR BAROK DI PARIS, PRANCIS

 Tokoh:
1. Jacques Lemercier (1582 – 1654), karya: Pavillion de l’Horloge Louvre (1641), dan Gereja
Sorbon (1636 – 1642)
2. Francois Mansart (1598 – 1666), karya : Chateau de Mainsons dekat Paris (1642), Gereja
Visitation (Church of the Visitation) (1632 – 1634) di Jalan St. Antonio.

3. Jules Hardouin Mansart (1646 – 1708), karya: Place Vendome di Paris, Prancis. Le Dome
Des Invalides Les Invalides, Paris
ARSITEKTUR BAROK DI PARIS, PRANCIS
 Ada perbedaan yang mendasar antara Renaisence dan Barok dalam hal bentuk denah maupun pada
bangunan. Pada Arsitektur Barok cenderung menghindari bentuk siku di bagian sudut – sudut dari
bangunan, akan tetapi kebanyakan menggunakan bentuk kurva, lingkaran, setengah lingkaran, bahkan
oval. Ciri semacam ini tidak hanya diterapkan pada benuk bangunan tetapi juga dalam bentuk tata letak
bagian dalam kota seperti misalnya lapangan ( Place ) Des Victoire di prancis ( 1687 ).

 Lapangan Place des Victoire di Paris ( 1687 ) rancangan Jules Hardouin Mansart (William, Hlm.
308 – 314). Denah place des Victoire berbentuk lingkaran terbentuk oleh deretan bangunan. Lapangan
berbentuk lingkaran ini menjadi persilangan dari jalan ( Rue ) Catinat, Rue Croix des petist Champs, dan
Rue Vide Gousset. Dan di tengah lapangan di letakan patung Louis XIV.

 Pada bangunan disekeliling lapangan ini berciri Renaissance, ciri – cirinya antara lain
horisontalisme,simetris, terdiri dari tiga lantai dan di setian tumpuan perlantainya di ekspose dengan
garis – garis horisontal.
Lapangan Place des Victoire di Paris
ARSITEKTUR BAROK DI AUSTrIA,
JERMAN, DAN EROPA SENTRAL
 Tokoh:
Johan Benhard Fischer von Erlach (1656 – 1723), karya :
a. Imperial Library (sekarang National Library) di Hofburg Wina, dirancang pada 1716 –
1720,

Karlskirche Charles VI (1711 – 1740)


ARSITEKTUR BAROK DI AUSTRALIA, JERMAN,
DAN EROPA SENTRAL
 Kehidupan Arsitektur di Jerman mengalami kemunduran, penyembuhan dari keadaan tersebut memakan
waktu tidak kurang dari setengah abad berkat campu tangan dari Arsitektur Itali yang memperkenalkan
Arsitektur Renaissance. Kemudian keadaan menjadi ideal ketika Arsitek dari dari jerman belajar tentang seni
Arsitektur di Roma. Seperti Ficher von Erlach dan Hidelbrant dari Australia, Schluter dari Prusia dan Asam
bersaudara dari Bravia.

 Johan Bernhard Fischer von Erlach ( 1656 – 1723 ) adalah Arsitek tokoh utama dari jamannya di Eropa.
Istana ( schloss ) Schonbrunn ( 1696 – 1711 ) di Wina, adalah karya Fisher. Salah satu ruang di istana ini
yaitu Gross Galeri dengan Arsitektur Barok pada hiasan memenuhi hampir seluruh bagiannya. Termasuk pada
pilaster berkepala Korientien, pelengkung berderet saling berhadapan satu dengan yang lain. Plafon yang
berbentuk oval dengan sisi sisi nya yang melengkung dilukis dengan lukisan dinding. Penggunaan warna
pada relief yang keemasan dan pada bagian yang kosong dengan warna warna merupakan kecenderungan
dalam dekorasi Arsitektur Rococo.
Gross Galeri
BAROK DI INGGRIS
 Tokoh:
Sir Christopher Wren, karya:
a. Istana baru di Winchester mirip dengan tata letak Versailles.
b. Royal Hospital, Greenwich.
James Gibbs (1682 – 1754), karya:
a. Gereja St. Martin – in – the Field, London (1720 – 1726)
BAROK DI INGGRIS
 Pada masa perkembangan Barok dan Rococo abad XVII di inggris sebagian
masyarakatnya cenderung anti katolik (Watkin, 1986). Sementara itu perang
saudara diakhiri dengan Revolusi 1688 menentukan hukum monarchi dan sebagai
pengganti kekuatan kekuasaan di tangan oligarsi ( oligarchy ) kelompok Whig
(anggota semacam partai politik diInggris pada abad XVIII dan XIX) dalam
suasana seperti itu Barok dipakai untuk bangunan – bangunan protestant. Charles
II ( 1660 – 1685 ) sangat mengagumi Louis XIV dalam hal selera Arsitektural.
Terlihat pada bangunan – bangunan karya Sir Christopher Wren. Sebagai contoh
Hall dari Royal Hospital, Greenwich rancangan Wren yang bentuk tata letaknya
sangat kuat berdasarkan konsep Renaissance. Terdapat dekorasi warna – warni
desetiap bagiannya, yang merupakan ciri Barok.
Hall dari Royal Hospital
BAROK DI spanyol dan portugis

 Tokoh:

1. Narciso Tome, karya : Transparante sebutan untuk Katedral di Toledo (1721 – 1732).

2. Alonso Cano (1601 – 1667), karya : wajah depan – barat dari Katedral Granada (1520 an)
BAROK DI spanyol dan portugis
 Salah seorang tokoh arsitektur Barok Spanyol yang terkenal adalah Narciso Tome, rancangannya yang
mengagumkan adalah Katedral di Toledo (1721 – 1732). Karya ini merupakan puncak dari arsitektur Barok
dalam hal perpaduan arsitektur dengan seni dekorasi termasuk seni lukis, patung, cor atau logam tuang dalam
las membentuk ilusi ruang total.

 Alonso Cano adalah seniman arsitek lain yang terkenal dan merupakan tokoh terbesar dalam arsitektur
Renaissance, Barok dan Rococo di Spanyol pada (1601 – 1667). Perancangan pertama Alonso adalah Diego
Cano Siloe (Watkin, 1968). Bentuk keseluruhan wajah barat Katedral Granada, seperti pelengkung kemenangan
(arc de triompe) model romawi namun sangat besar.

 Dibandingkan arsitektur gereja model Barok, arsitektur wajah depan gereja ini tidak terlalu rumit meskipun
juga cukup banyak dekorasi. Dekorasi berupa lingkaran yang ditengah diisi oleh relief, dikiri kanan berupa
jendela. Hiasan lainnya berupa pilaster, cornice horisontal dan vertikal. Pengaruh gotik sedikit terlihat pada
dekorasi runcing – runcing pada ujung atas sebagai pengakhiri dari pilaster yang mengapit pelengkung.
pelengkung kemenangan (arc de triompe)

Katedral Granada
Ciri Khas Arsitektur BAROQUE
1. Seni ukir, patung, dan lukisan melebur menjadi satu dalam gaya arsitektur.
2. Gereja baroque dibuat lebih luas ketimbang gereja gotik dan seringkali
berbentuk oval.
3. Baik interior dan eksteriornya banyak menggunakan bentuk lengkung.
4. Pencahayaannya alami dan diatur agar sedramatis mungkin. Gaya ini
juga tidak menggunakan kaca patri seperti pendahulunya, gaya gotik.
5. Penggunaan warna dan ornamen dekorasi yang lebih mewah.
Ornamennya juga banyak yang bersifat 3 dimensi, sehingga tampak
mencuat keluar.
6. Langit-langitnya diberi lukisan yang disebut fresco.
7. Penggunaan efek ilusi seperti “trompe l’oelil”, yaitu lukisan dua dimensi
yang dibuat seolah-olah tiga dimensi.
8. Penggunaan patung-patung angel (malaikat) dan putti (anak kecil yang
chubby, kadang2 digambarkan sebagai malaikat).
9. Penggunaan kubah, pada Katedral Superga.
10. Penggunaan pilar berulir (memutar/memilin), seperti pada kanopi
“Baldacchio” di atas altar Basilika Saint Peter, Vatikan
11. Bangunan bergaya barok juga nggak “gila ketinggian” kayak bangunan
gotik. Bangunan bergaya barok umumnya lebih suka melebar ke samping
dan mementingkan dekor interior,

Seperti Istana Versailles di atas (bukan tempat ibadah sih but it’s a nice example).
Beberapa Gereja Bergaya
BAROQUE

Katedral Dresden (Jerman) Gereja Santa Maria de’llElemosina (Catania, Sicily)


Gereja St. Agnese di Piazza Navona (Roma, Italia)

Katedral Krakow (Polandia)


Basilica Saint Peter (Vatican, Roma)

Katedral Santa Agata (Sicily)


ARSITEKTUR ROCOco
Rococo pertama kali muncul di Perancis pada awal abad 18 sebagai lanjutan
gaya barok, tetapi berlawanan dengan tema lebih berat dan warna lebih gelap dari
Gaya barok, Rococo ditandai oleh suatu kekayaan, rahmat, suka melucu, dan
keringanan. Rococo. Motifnya memusat pada gaya hidup yang aristokratis yang tanpa
perlawanan dan roman picisan bukannya pertempuran gagah berani atau figur religius;
mereka juga berputar luar dan alam.
Kata Rococo merupakan suatu kombinasi dari bahsa perancis yaitu Rocaille, atau
kerang, dan barocco Italia, atau gaya barok. Dalam kaitan dengan rococo, rokoko
melambakngkan cinta, kurva cinta seperti kerang dan fokus pada hiasan bangunan.
Beberapa kritikus menggunakan istilah ke yang menyiratkan bahwa gaya rokok adalah
sembrono. Sejak pertengahan abad ke 19, istilah rokok telah diterima oleh sejarawan
seni. Selagi ada keheningan tentang beberapa perdebatan tentang seni arti historis dari
gaya rococo kini secara luas gaya ini dikenali sebagai periode utama di dalam
pengembangan seni Eropa.

.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di
mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah
pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain
adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan
1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di
sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Sehingga kita dapati
suatu bentukan entrance yang benar-benar mencolok mata di sini. Bentukan yang
terjadi masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan
lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo
yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun
pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja,
dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur dengan
gaya khas Barok
Tokoh Arsitektur Rococo
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan
Artari sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara lali-lakinya Franchini
bekerja di Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko
ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang
paris terutama Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman
Jerman ( Cuvilliés, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya
rokoko. Beberapa tempat berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg
dekat Munich, dan perbentengan Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl,
Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan Schönbrunn.
Kesimpulan
 KESIMPULAN
 1. Barok (Baroque) adalah salah atu gaya arsitektur klasik Eropa,
berkembang mulai abad XVII, dari Itali, bersamaaan dengan berkembangnya
arsitektur Renaissance Akhir dan bentuk – bentuk Mannerist.
 2. Ciri umum dari gaya ini adalah denah yang tidak siku pada sudut –
sudutnya melainkan melengkung, sehingga terbentuk menjadi oval. Demikian
pula permukaan- permukaan bagian lain termasuk sudut – sudutnya, seperti
misalnya plafond, bentuknya tidak lagi siku tetapi melengkung atau
berpeampang kurva.
 3. Terdapat dua prinsip utama didalam gereja – gereja Barok dalam
denahnya, yaitu memperpanjang atau “mengulur” denah memusat dan
pemusatan denah membujur (Longitudinal).
 4. Perbedaan yang mendasar antara Renaissance dan Barok adalah dalam
hal bentuk denah, maupun bagian – bagian bangunan. Pada arsitektur Barok,
cenderung menghindari membuat bagian sudut baik denah, maupun yang
lain seperti plafond dan dekorasinya tidak siku, tetapi berbentuk kurva, bagian
dari lingkaran, banyak juga dipakai bentuk oval.
Rikasan kesimpulan

Horizontalisme, simetrisisme
dam delorasi penuh kurva
Sekian...
Terima Kasih

You might also like