Professional Documents
Culture Documents
Arsitektur
ARSITEKTUR BAROQUE DAN
ARSITEKTUR ROCOCO
2. Francesco Borromini (1599 – 1667), Borromini mempunyai 4. Giovanni Antonio de Rossi (1616 – 1695) karya
konsep arsitektur adalah alam, karya Borromini: : S. Maria Magdalena
a. Gereja dan Biara Trinitarian, S. Carlo alle Quattro Fontane
di Roma (1637 – 1641)
b. Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 – 1660)
c. Capella dei Re Magi di Propaganda Fide di Roma (1652 –
1667).
d. S. Maria dei Sette Dolori di Roma (1642 – 1646)
Perkembangan arsitektur Barok dimulai dari Itali, salah seorang tokohnya
adalah Gianlorenzo Benini (1598 – 1680), yang juga tokoh Renaissance
(Watkin, 1986). Bernini adalah perancang Piazza di San Petro lapangan
luas dan sekelilingnya didepan Katedral S. Peter di Roma. Salah satu karya
monumentalnya adalah Baldachin/Baldacchino dari Katedral S.Peter di
Roma (1624 – 1633).
Baldachin
Karya Bernini lainnya yaitu berupa dekorasi dari
Altar (1624) utama di apse yang berada tidak jauh
dari Baldachin yaitu letaknya hanya terpaut
bebeapa puluh meter saja didepan Baldachin.
Latar belakang dari Altar tersebut berupa pilaster
Korintien. Pada bagian tengah atas berupa titik
fokus dari dekorasi keseluruhan berbentuk oval,
terdapat jendela kaca lingkaran yang mendapat
sinar langsung dari luar. Ditengahnya terdapat
gambar merpati, lambang roh kudus dalam agama
Katholik. Diatas – belakang terdapat garis – garis
menyebar menggambarkan pancaran sinar dari
Roh Kudus.
Tiang penyangga empat buah kolom
proporsinya gemuk berbentuk puntir
sehingga terkesan dinamis
Scala Regia
Karya lain dari Bernini yang
berpengaruh besar dalam
perkembangan arsitektur Barok
adalah Saint andrea al Quirinale di
Roma (1658 – 1670) yang jika dilihat
dari luar memperlihatkan konsep
kesederhanaan dari Bernini. Bangunan
terletak ditengah kota lama dalam
wilayah Quirinale berupa gereja yang
tidak besar. Pintu masuk tunggal
ditengah dalam suatu konstruksi
simetris, terdiri dari portal dengan
pilaster ganda model Korintian,
menyangga pediment dan
entablature.
Saint andrea al Quirinale
Palazzo Barberini di Roma
Pada tahun 1628 – 1638 Gianlorenzo Bernini merancang beberapa istana, antara lain
Palazzo Barberini di Roma, dalam kawasan bagian tengah kota Quirinale, hanya sekitar
300 m disebelah utara gereja. Denahnya berbentuk huruf “H. Didepan, bentuk denah itu
menjadikan adanya halaman, dihias dengan sebuah air mancur ditengah. Karakter semacam
ini banyak ditemui di istana – istana Romawi (Fletcher, 1975). Dibawah terdapat deretan
deretan pelengkung (arcade), yang bentuk dan besarnya sama dengan jendelanya. Masing –
masing jendela diapit oleh pilaster silindris dengan kepala Ionik. Dibelakang deretan
pilaster yang mengapit tujuh buah pelengkung dilantai dasar tersebut. Denah vestibule
oval, salah satu ciri dari arsitektur Barok, dikiri – kanannya terdapat kembar tangga yang
denahnya berbentuk kurva, mengikuti denah vestibule. Yang dominan pada tata ruang dari
Palazzo Barbenini adalah suatu sumbu memanjang bagian dari arsitektur Barok, dalam
menyusun denah bersamaan membuat hubungannya dengan lingkungan perkotaan
Palazzo Barberini
Palazzo Montecitirio di Roma
Palazzo Montecitirio di Roma di bangun pada 1650 untuk keluarga pamphili terhenti dan di bangun
lgi dengan perubahan portal oleh carlo fontana dan pada 1871 dipakai untuk gedung parlemen Itali dan
kemudian untuk gedung pertemuan (assembly hall), sekalian dengan pembangunan halaman dalam
(cortile). Wajah bangunan lebih banyak aspek Renaissance – nya dengan horisontalisme dan simetrisme
(yang juga menjadi ciri Barok). Pintu masuk utama melalui sebuah gerbang pada titik sentral dari sebuah
denah berbentuk U dimana “punggung” melengkungnya ada di bagian luar yang langsung menghadap ke
jalan raya (Via del Tritone).
Tokoh arsitektur Barok yang juga hampir semua merupakan tokoh Renaissance dari Itali kedua setelah
Bernini adalah Francesco Borromini (1599 – 1667). Ada perbedaan dalam konsep antara Borromini
dengan arsitek klasik lain. Konsep dasar arsitektur Borromini adalah alam. Sumber inspirasi kuno
darinya bukanlah model standart dari Colosseum atau Panthenon, namun garis – garis lurus dan lengkung
dari pavilion Piazza d ‘Oro dalam billa Hadrian di Tivoli. Namun demikian ide dari alam Borromini
tidak pernah dapat diterangkan secara jelas, demikian pula kesenangannya mendalam mengenai bentuk –
bentuk geometris
Palazzo Montecitirio
S.Carlo alle Quattro Fontane di Roma
Gereja terletak bersebelahan tidak lebih dari 100 m disebelah utara – timur Gereja S.Andre del
Quirinale rancangan Bernini. Borromini menghilangkan ciri garis – garis lurus dari Renaissance dan
mengadopsi bentuk oval pada denah, bahkan majemuk, termasuk pada bentuk kubah dan pendentive –
nya. Keempatnya duduk diatas entablature yang mengikuti kecembungan masing – masing. Entablature
tersebut disangga oleh enambelas buah kolom silindris Korintien, mengelilingi nave yang denahnya oval.
Puncak kubah mempunyai lantern, yang pada sisinya terdapat empat buah jendela atas.
Wajah depan gereja simetris, ditengah terdapat pintu masuk, empat buah kolom silindris Korintin. Diatas
kolom menyangga entablature, mengikuti denah dndingnya. Diatas keempat kolom dan entablature,
terdapat lagi empat kolom dalam posisi dan bentuk sama dengan yang dibawahnya yang menyangga
entablature, dan balustrade sebagai mahkota, disini terlihat ciri Barok pada bentuknya tidak datar
melainkan kurva.
S.Carlo alle Quattro Fontane
Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 – 1660)
Bangunan penting lain rancangan Borromini adalah Kapel S. Ivo della Sapienza, Roma (1642 –
1660), menyatu dengan Sapienza, sebuah universitas tertua di Roma. Borromini menghindari bentuk –
bentuk tradisional yang tidak memuaskannya seperti antara lain : silang Yunani (Greek Cross) dan
oktogonal, sebagai gantinya ia menemukan bentuk belum pernah ada sepanjang sejarah sebelumnya
(Norberg – Shulz, 1986).
Pada keenam sudut dari denah hexagonal terdapat kolom ganda, kecuali pada apse, hanya kolom tunggal.
Semua kolom dalam berpenampang bujur sangkar, berkepala Korintien. Diatas sudut – sudut ini terdapat
rusuk rusuk dari kubah, yang menyatu ditengah menyangga cincin dari lantern. Dasar penemuan baru
dari S.Ivo, adalah ide dari pencapaian bentuk vertikal menerus dari dasar denah yang kompleks, berdasar
enam, tanpa berhenti pada kubah. Bentuk ini adalah ungkapan dari konsep organik Borromini, seolah –
olah tumbuh dari bawah menyatu hingga puncak
Kapel S. Ivo della Sapienza
BAROK ITALI DI LUAR ROMA
Tokoh:
Guarino Guarini (1624 – 1683), karya:
Kapel SS Sidone
Gereja S. Maria Della Salute
Tokoh Lain selain Guarino Guarini yaitu Baldasare Longhena ( 1596 – 1682 ) Longhena adalah salah
seorang pelopor Arsitektur Rainaissance dan Barok Italia. Salah satu rancangannya ialah Gereja S. Maria
Della Salute. Bertempat di Venesia ( Venice ) yang jaraknya 600km dari Roma.
Denah Gereja berbentuk segi delapan, nave ditengah dikelilingi oleh semacam aisle. Antara nave dan
aisle dibatasi oleh delapan kolom yang bertempat di sudut – sudut denah yang berbentuk segi delapan.
Masing – masing kolom sangat besar dan menumpu pelengkung dibangian atas. Dibagian atasnya juga
ada entablanture dan tambour, dan juga penampang segi delapan menjadi tumpuan dari kubah. Dibagian
bawah kubah di dekorasi dengan garis melengkung horizontal yang bertitik di puncak. Diatas kubah juga
terdapat latern. Diatas atas-depan altar tedapat kubah lagi namun lebih kecil dibanding kubah sentral.
Terdapat banyak jendela atas sehingga sinar matahari dapat masuk kedalam bangunan gereja ini yang
merupakan ciri khas dari Arsitektur Barok. Altar gereja menempel pada bagian segi delapan denah di sisi
selatan, denahnya berbentuk elips bentuk yang khas dari arsitektur Barok. Dan di depan denah elips ini
terdapat kapel yang menjorok keluar.
Dekorasi luar bangunan cukup ramai dengan relief patung dan hiasan lain berupa lengkungan seperti
pada halnya ciri khas dari Arsitektur Barok.
Gereja S. Maria Della Salute
Gereja Madonna di S. Luca ( 1723 – 1757 )
Gereja Madonna di S. Luca ( 1723 – 1757 ) rancangan dari Carlo Francesco Dotti ( 1670 –
1759 ), arsitek akhir abad XVII dimana memasuki puncak jaman Barok. Denah ruangan
nave berbentuk oval meskipun bangunan dilihat dari luar terlihat segi empat, terdapat cerul
agak besar di dalamnya untuk Kapel sentral beratap kubah. Pintu masuk ditengah denah
berbentuk kurva, sehingga dari luar terlihat cembung.
ARSITEKTUR BAROK DI PARIS, PRANCIS
Tokoh:
1. Jacques Lemercier (1582 – 1654), karya: Pavillion de l’Horloge Louvre (1641), dan Gereja
Sorbon (1636 – 1642)
2. Francois Mansart (1598 – 1666), karya : Chateau de Mainsons dekat Paris (1642), Gereja
Visitation (Church of the Visitation) (1632 – 1634) di Jalan St. Antonio.
3. Jules Hardouin Mansart (1646 – 1708), karya: Place Vendome di Paris, Prancis. Le Dome
Des Invalides Les Invalides, Paris
ARSITEKTUR BAROK DI PARIS, PRANCIS
Ada perbedaan yang mendasar antara Renaisence dan Barok dalam hal bentuk denah maupun pada
bangunan. Pada Arsitektur Barok cenderung menghindari bentuk siku di bagian sudut – sudut dari
bangunan, akan tetapi kebanyakan menggunakan bentuk kurva, lingkaran, setengah lingkaran, bahkan
oval. Ciri semacam ini tidak hanya diterapkan pada benuk bangunan tetapi juga dalam bentuk tata letak
bagian dalam kota seperti misalnya lapangan ( Place ) Des Victoire di prancis ( 1687 ).
Lapangan Place des Victoire di Paris ( 1687 ) rancangan Jules Hardouin Mansart (William, Hlm.
308 – 314). Denah place des Victoire berbentuk lingkaran terbentuk oleh deretan bangunan. Lapangan
berbentuk lingkaran ini menjadi persilangan dari jalan ( Rue ) Catinat, Rue Croix des petist Champs, dan
Rue Vide Gousset. Dan di tengah lapangan di letakan patung Louis XIV.
Pada bangunan disekeliling lapangan ini berciri Renaissance, ciri – cirinya antara lain
horisontalisme,simetris, terdiri dari tiga lantai dan di setian tumpuan perlantainya di ekspose dengan
garis – garis horisontal.
Lapangan Place des Victoire di Paris
ARSITEKTUR BAROK DI AUSTrIA,
JERMAN, DAN EROPA SENTRAL
Tokoh:
Johan Benhard Fischer von Erlach (1656 – 1723), karya :
a. Imperial Library (sekarang National Library) di Hofburg Wina, dirancang pada 1716 –
1720,
Johan Bernhard Fischer von Erlach ( 1656 – 1723 ) adalah Arsitek tokoh utama dari jamannya di Eropa.
Istana ( schloss ) Schonbrunn ( 1696 – 1711 ) di Wina, adalah karya Fisher. Salah satu ruang di istana ini
yaitu Gross Galeri dengan Arsitektur Barok pada hiasan memenuhi hampir seluruh bagiannya. Termasuk pada
pilaster berkepala Korientien, pelengkung berderet saling berhadapan satu dengan yang lain. Plafon yang
berbentuk oval dengan sisi sisi nya yang melengkung dilukis dengan lukisan dinding. Penggunaan warna
pada relief yang keemasan dan pada bagian yang kosong dengan warna warna merupakan kecenderungan
dalam dekorasi Arsitektur Rococo.
Gross Galeri
BAROK DI INGGRIS
Tokoh:
Sir Christopher Wren, karya:
a. Istana baru di Winchester mirip dengan tata letak Versailles.
b. Royal Hospital, Greenwich.
James Gibbs (1682 – 1754), karya:
a. Gereja St. Martin – in – the Field, London (1720 – 1726)
BAROK DI INGGRIS
Pada masa perkembangan Barok dan Rococo abad XVII di inggris sebagian
masyarakatnya cenderung anti katolik (Watkin, 1986). Sementara itu perang
saudara diakhiri dengan Revolusi 1688 menentukan hukum monarchi dan sebagai
pengganti kekuatan kekuasaan di tangan oligarsi ( oligarchy ) kelompok Whig
(anggota semacam partai politik diInggris pada abad XVIII dan XIX) dalam
suasana seperti itu Barok dipakai untuk bangunan – bangunan protestant. Charles
II ( 1660 – 1685 ) sangat mengagumi Louis XIV dalam hal selera Arsitektural.
Terlihat pada bangunan – bangunan karya Sir Christopher Wren. Sebagai contoh
Hall dari Royal Hospital, Greenwich rancangan Wren yang bentuk tata letaknya
sangat kuat berdasarkan konsep Renaissance. Terdapat dekorasi warna – warni
desetiap bagiannya, yang merupakan ciri Barok.
Hall dari Royal Hospital
BAROK DI spanyol dan portugis
Tokoh:
1. Narciso Tome, karya : Transparante sebutan untuk Katedral di Toledo (1721 – 1732).
2. Alonso Cano (1601 – 1667), karya : wajah depan – barat dari Katedral Granada (1520 an)
BAROK DI spanyol dan portugis
Salah seorang tokoh arsitektur Barok Spanyol yang terkenal adalah Narciso Tome, rancangannya yang
mengagumkan adalah Katedral di Toledo (1721 – 1732). Karya ini merupakan puncak dari arsitektur Barok
dalam hal perpaduan arsitektur dengan seni dekorasi termasuk seni lukis, patung, cor atau logam tuang dalam
las membentuk ilusi ruang total.
Alonso Cano adalah seniman arsitek lain yang terkenal dan merupakan tokoh terbesar dalam arsitektur
Renaissance, Barok dan Rococo di Spanyol pada (1601 – 1667). Perancangan pertama Alonso adalah Diego
Cano Siloe (Watkin, 1968). Bentuk keseluruhan wajah barat Katedral Granada, seperti pelengkung kemenangan
(arc de triompe) model romawi namun sangat besar.
Dibandingkan arsitektur gereja model Barok, arsitektur wajah depan gereja ini tidak terlalu rumit meskipun
juga cukup banyak dekorasi. Dekorasi berupa lingkaran yang ditengah diisi oleh relief, dikiri kanan berupa
jendela. Hiasan lainnya berupa pilaster, cornice horisontal dan vertikal. Pengaruh gotik sedikit terlihat pada
dekorasi runcing – runcing pada ujung atas sebagai pengakhiri dari pilaster yang mengapit pelengkung.
pelengkung kemenangan (arc de triompe)
Katedral Granada
Ciri Khas Arsitektur BAROQUE
1. Seni ukir, patung, dan lukisan melebur menjadi satu dalam gaya arsitektur.
2. Gereja baroque dibuat lebih luas ketimbang gereja gotik dan seringkali
berbentuk oval.
3. Baik interior dan eksteriornya banyak menggunakan bentuk lengkung.
4. Pencahayaannya alami dan diatur agar sedramatis mungkin. Gaya ini
juga tidak menggunakan kaca patri seperti pendahulunya, gaya gotik.
5. Penggunaan warna dan ornamen dekorasi yang lebih mewah.
Ornamennya juga banyak yang bersifat 3 dimensi, sehingga tampak
mencuat keluar.
6. Langit-langitnya diberi lukisan yang disebut fresco.
7. Penggunaan efek ilusi seperti “trompe l’oelil”, yaitu lukisan dua dimensi
yang dibuat seolah-olah tiga dimensi.
8. Penggunaan patung-patung angel (malaikat) dan putti (anak kecil yang
chubby, kadang2 digambarkan sebagai malaikat).
9. Penggunaan kubah, pada Katedral Superga.
10. Penggunaan pilar berulir (memutar/memilin), seperti pada kanopi
“Baldacchio” di atas altar Basilika Saint Peter, Vatikan
11. Bangunan bergaya barok juga nggak “gila ketinggian” kayak bangunan
gotik. Bangunan bergaya barok umumnya lebih suka melebar ke samping
dan mementingkan dekor interior,
Seperti Istana Versailles di atas (bukan tempat ibadah sih but it’s a nice example).
Beberapa Gereja Bergaya
BAROQUE
.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di
mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah
pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain
adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan
1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di
sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Sehingga kita dapati
suatu bentukan entrance yang benar-benar mencolok mata di sini. Bentukan yang
terjadi masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan
lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo
yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun
pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja,
dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur dengan
gaya khas Barok
Tokoh Arsitektur Rococo
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan
Artari sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara lali-lakinya Franchini
bekerja di Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko
ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang
paris terutama Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman
Jerman ( Cuvilliés, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya
rokoko. Beberapa tempat berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg
dekat Munich, dan perbentengan Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl,
Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan Schönbrunn.
Kesimpulan
KESIMPULAN
1. Barok (Baroque) adalah salah atu gaya arsitektur klasik Eropa,
berkembang mulai abad XVII, dari Itali, bersamaaan dengan berkembangnya
arsitektur Renaissance Akhir dan bentuk – bentuk Mannerist.
2. Ciri umum dari gaya ini adalah denah yang tidak siku pada sudut –
sudutnya melainkan melengkung, sehingga terbentuk menjadi oval. Demikian
pula permukaan- permukaan bagian lain termasuk sudut – sudutnya, seperti
misalnya plafond, bentuknya tidak lagi siku tetapi melengkung atau
berpeampang kurva.
3. Terdapat dua prinsip utama didalam gereja – gereja Barok dalam
denahnya, yaitu memperpanjang atau “mengulur” denah memusat dan
pemusatan denah membujur (Longitudinal).
4. Perbedaan yang mendasar antara Renaissance dan Barok adalah dalam
hal bentuk denah, maupun bagian – bagian bangunan. Pada arsitektur Barok,
cenderung menghindari membuat bagian sudut baik denah, maupun yang
lain seperti plafond dan dekorasinya tidak siku, tetapi berbentuk kurva, bagian
dari lingkaran, banyak juga dipakai bentuk oval.
Rikasan kesimpulan
Horizontalisme, simetrisisme
dam delorasi penuh kurva
Sekian...
Terima Kasih