Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nabilah Rizki
26020216140114
Oseanografi C
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
Etika Menghadapi Kematian
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
BACK
Adab Bertakziah
BACK
Adab Bertakziah
2. Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW
bersabda:
ُز ْوا اْلقُبُ ْو َر فَ ِانَّ َها ت ُ ْذ َك َو فَ ِانَّ َها تُذَ ِك ُر ُك ْ اْل َو ْو َ (رواه وسل
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya
ziarah kubur itu dapat mengingatkan engkau kepada
mati.” (H.R. Muslim)
BACK
ADAB ZIARAH KUBUR
BACK
B. PERAWATAN JENAZAH
BACK
CARA PERAWATAN JENAZAH
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
4. MENGUBURKANNYA
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena
jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia
bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu.
(H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
BACK
-MEMANDIKAN JENAZAH-
BACK
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
BACK
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya
dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan
bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan
jenazah
BACK
2. PERAWATAN JENAZAH: MENGKAFANI
2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
BACK
اض فَاِن َها َخ ْي ُر ثِيَا ِب ُك ْم َوك َِفنُ ْوا فِ ْي َها
ِ َس ْوا ِم ْن ثِيَا ِب ُك ُم اْلبَي
ُ اْل ِب
)َم ْوتَا ُك ْم (رواه الترمذي
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
BACK
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
BACK
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
BACK
3. CARA MENSALATKAN JENAZAH
3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
BACK
Rukun Salat Jenazah
1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.
2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
)ع ْنهُ ( َها َ ْف ُ اَلل ِهم ا ْغ ِف ْرلَهُ (ها َ) َوار َح ْمهُ ( َها) َوعَا ِف ِه ( َها) َواع
س ْلهُ ( َها) ِب َماء َوث َ ْلج ِ س ْع َم ْد َخلَهُ ( َها) َوا ْغ ِ َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ ( َها) َو َو
ض ِم َن الدنَ ِس ُ طايَا َك َمايُنَقي الث ْو
ُ َب اْالَ ْبي َ َوبَ ْرد َونَ ِق ِه ( َها) ِم َن اْل َخ
)َارا َخ ْي ارا َم ْن د َِار ِه ( َها) َوأ َ ْهلا َخ ْي ارا ِم ْن أ َ ْه ِل ِه ( َها َوأ َ ْب ِد ْلهُ ( َها) د ا
) مسلم اه رو ( ار
ِ الن اب
َ َ عذ
َ وَ رِ ب
ْ ََوقِ ِه ( َها) فِتْنَةَ اْلق
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat
kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa,
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan yang
lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka” (HR. Muslim)
BACK
Sunah-sunah Salat Jenazah
BACK
Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara
menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan
jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana
tercantum dalam rukun salat.
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah,
kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris
dibelakang beliau dan bertakbir empat kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
BACK
4. Menguburkan Jenazah
Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara
kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan
panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian
dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
BACK
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN