You are on page 1of 12

By :

Kelompok VIII
Zar psikoaktif
Zat psikoaktif zat atau bahan yang apabila masuk ke
dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh,
terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
perubahan aktivitas mental-emosional dan perilaku.
Apabila digunakan terus menerus akan menimbulkan
ketergantungan (oleh karena itu disebut juga sebagai
zat adiktif).
Zat psikoaktif
 Zat psikoaktif  zat yg mempengaruhi aktivitas
mental dan perilaku.
 Zat ini meliputi obat psikotropik dan narkotik
SIFAT TEMPAT EFEK
OBAT KEGUNAAN CONTOH
KERJA KERJA UTAMA
Psikotropik Selektif Susunan saraf Aktivitas Terapi gangguan Alcohol
pusat (SSP) mental dan psikiatrik Kanabinoida
perilaku Sedativa/ hipnotika
Stimulansia
Halusinogenik
Tembakau
Pelarut yg mudah menguap
dan lain-lain
Narkotik Selektif susunan saraf Perubahan Analgetik Opioid (morfin, petidin,
pusat (SSP) kesadaran Antitusif Kodein,papaverine)
Perubahan Antispasmodic Kokain
rasa terutama Premedikasi Ganja
rasa nyeri anestesi
Ket. : secara medik hanya opioid
sedangkan menurut UU No. 22/1977
ketiganaya
 Manifestasi gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif yaitu :
 Intoksikasi akut
 Penggunaan yang merugikan (harmful use)
 Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)
 Keadaan putus zat (withdrawal state)
 Gangguan psikotik
 Sindrom amnesik
Alkohol
 Alkohol  senyawa kimia,paling sering digunakan :
ethyl alcohol atau ethanol.
 Awalnya (dlm bahasa arab alkuhul)  kosmetik yg
digunakan utk menghitamkan lingkaran alis.
 Selanjutnya ahli kimia Eropa membuatnya melalui
destilasi utk beberapa kegunaan.
 Banyak jenis & merk alkohol  bir, wiski, brandy, gin,
vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak, mansion
house, camus dan lain-lain.
Gangguan akibat alkohol
 Perubahan perilaku :
1. Perkelahian
2. Tindak Kekerasan
3. Ketidak mampuan menilai realitas
4. Gangguan fungsi sosial dan
pekerjaan • Gejala psikologik :
1. Perubahan alam perasaan
2. Mudah Marah dan tersinggung
 Gejala fisiologik :
1. Bicara Cadel
3. Banyak bicara (melantur)
2. Gangguan Koordinasi 4. Hilangnya hambatan seksual dan
3. Cara jalan yang tidak mantap agresif
4. Mata Jereng (nistakmus) 5. Gangguan perhatian /
5. Muka merah konsentrasi.
 Gangguan mental
 perilaku agresif,
 perilaku maladaptive
 euphoria
 mudah marah dan tersinggung
 gangguan perhatian/konsentrasi.
 Gejala putus alkohol, yaitu bila konsumsi alkohol
dihentikan :

 1. tremor pada tangan, lidah dan kelopak mata


2. Mual dan Muntah
3. Lesu, lemah, merasa tak berdaya
4. Berdebar , TD >> dan keringat berlebihan
5. Gelisah, tak tenang, rasa ketakutan
6. Murung, sedih (depresi), mudah tersinggung, ingin bunuh diri
7. TD << menurun karena perubahan posisi tubuh
8. Halusinasi pendengaran misal mendengar suara – suara ancaman
tanpa sumber suara
Opioid
 Mempunyai khasiat seperti morfin.
 Opioida dibagi dlm 3 golongan menurut asalnya:
 Opioida alamiah, seperti opium, morfin, & kodein.
 Opioida semisintetik,  diperoleh dari opium yg diolah
melalui proses / perubahan kimiawi. Ex : heroin (diasetil-
morfin) & hidromonfon (dilaudid)
 Opioida sintetik, yang dibuat di pabrik,misalnya meperidin
(petidin), metadon, propoksifen, levorfanol, dan
levalorfan.
 Selain punya khasiat analgesik, opioida jg punya khasiat
hipnotik & euforia.
 Penggunaan opioid berulang kali menimbulkan
ketergantungan yg jika jumlah penggunaan << atau
dihentikan, maka akan timbul gejala putus zat
(withdrawal).
 Pada umumnya, opioida dikonsumsi melalui suntikan
intravena, inhalasi, dicampur dalam rokok tembakau, atau
secara oral.
 Terima kasih

You might also like