You are on page 1of 24

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫بسم هللا الرحمن الر حيم‬

‫‪TUHAN YANG MAHA ESA DAN‬‬


‫‪KETUHANAN‬‬
‫‪KELOMPOK 2 C D‬‬
A. Keimanan dan Ketakwaan
Keimanan merupakan dasar utama seseorang
dalam memeluk sesuatu agama karena dengan
keyakinan dapat membuat orang untuk
melakukan apa yang diperintahkan dan apa
yang dilarang oleh keyakinannya tersebut atau
dengan kata lain iman dapat membentuk orang
jadi bertaqwa
Pada setiap agama, keimanan merupakan unsur
pokok yang harus dimiliki oleh setiap penganutnya.
Jika kita ibaratkan dengan sebuah bangunan,
keimanan adalah pondasi yang menopang segala
sesuatu yang berada diatasnya, yang kokoh
tidaknya bangunan itu sangat tergantung pada kuat
tidaknya pondasi tersebut.. Meskipun demikian,
keimanan saja tidak cukup. Ia harus diwujudkan
dengan amal perbuatan yang baik, yang sesuai
dengan ajaran agama yang kita anut. Keimanan
tidaklah sempurna, jika diyakini oleh hati,
diikrarkan oleh lisan, dan dibuktikan dalam segala
perilaku kehidupan sehari – hari.
Wujud Iman
Iman bukan hanya berarti percaya, melainkan
keyakinan yang mendorong seorang muslim berbuat
amal soleh. Seseorang dinyatakan beriman bukan
hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan
mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan
sesuatu sesuai keyakinannya.

Proses Terbentuknya Iman


Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan
memerlukan pembinaan yang bekesinambungan.
Pengaruh pedidikan keluarga secara langsung maupun
tidak langsung sangat berpengaruh terhadap iman
seseorang.
TAQWA
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah,
yang berarti takut, menjaga, memelihara dan
melindungi. Taqwa dapat diartikan sikap
memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran agama Islam secara utuh
dan konsisten ( istiqomah ).
B. Filsafat Ketuhanan

Filsafat adalah ilmu yang mengetahui


kebenaran dari segala sesuatu, yaitu realita,
dan induk dari realita ada 3 yaitu Tuhan,
manusia, dan alam. Ilmu yang membicarakan
filsafat ketuhanan disebut Ilmu Kalam karena
bingkai dari filsafat ketuhanan adalah
Kalamullah atau wahyu.
Siapakah Tuhan itu?
• Perkataan ilah, yang diterjemahkan “Tuhan”, dalam
Al-Quran dipakai untuk menyatakan berbagai obyek
yang dibesarkan atau dipentingkan manusia,
misalnya dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23, yaitu:
• “Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya….?”
• Dalam QS 28 (Al-Qashash):38, perkataan ilah
dipakai oleh Fir’aun untuk dirinya sendiri:
• “Dan Fir’aun berkata: Wahai pembesar kaumku,
aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.”
C. Implementasi Iman dan Takwa
Dalam era kehidupan modern ini, manusia lebih
banyak disibukkan dengan kehidupan duniawi dan
seringkali melupakan kehidupan sesudah kematian
yang lebih hakiki. Hal ini tentunya memicu tingkat
kestresan yang sangat tinggi. Jawaban atas masalah
kemiskinan bathin ini tidak lain tentunya adalah
keimanan dan ketaqwaan.
Sebagai hamba Allah, dalam kehidupan di dunia
manusia tidak akan luput dari berbagai cobaan,
baik kesusahan maupun kesenangan, sebagai
sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan, yang
beriman maupun kafir.)
Sikap seorang mukmin dalam menghadapi
masalah

• Dikarenakan seorang mukmin dengan ketakwaannya kepada


Allah Ta’ala, memiliki kebahagiaan yang hakiki dalam
hatinya, maka masalah apapun yang dihadapinya di dunia ini
tidak membuatnya mengeluh atau stres, apalagi berputus
asa. Hal ini disebabkan karena keimanannya yang kuat
kepada Allah Ta’ala sehingga membuat dia yakin bahwa
apapun ketetapan yang Allah Ta’ala berlakukan untuk dirinya
maka itulah yang terbaik baginya. Dengan keyakinannya ini
Allah Ta’ala akan memberikan balasan kebaikan baginya
berupa ketenangan dan ketabahan dalam jiwanya. Inilah
yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya,
D. Dasar-dasar Aqidah Islam
Tauhid artinya mengesakan Allah dalam semua
bentuk ibadah yang khusus dan wajib bagi-Nya.
Macam-macam tauhid :
1.Tauhid rububiyyah
2.Tauhid uluhiyyah
3.Tauhid asma wa sifat
Makna La ilaha illallah

La ilaha illallah adalah dasar agama yang


memiliki kedudukan yang amat besar dalam
Islam, la merupakan rukun Islam yang pertama
dan cabang iman yang paling tinggi.
Rukun iman
Dasar akidah yang benar : al-Qur'an
diturunkan, Rasulullah & diutus, dan rukun
iman.
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada malaikat
3. Beriman kepada kitab.
4. Beriman kapada para rasul
5. Beriman kepada hari akhir
Tujuh syarat kalimat La Ilaha Illallah
1. Al- 'Ilmu (pengetahuan)
2. Al-Yaqin (keyakinan)
3. Al-Qabul (penerimaan)
4. Al-Inqiyad (tunduk)
5. As-Shidqu (jujur)
6. Al-Ikhlash (ikhlas)
7. Al-Mahabbah (kecintaan)
E. Tingkat dan Peran Aqidah
1. Tingkat Keimanan
a. orang yang menjauhi syirik, tetapi masih saja
dalam dosa-dosa besarnya. Yaitu orang-orang yang
ber-ktp-kan Islam, sudah berprilaku seperti kafir, cara
berfikir yang liberal (yang penting masih Islam, tidak
apa-apa). Mereka inilah yang disebut berkali-kali
disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai orang-orang
munafiq.
b. orang yang menjauhi dosa-dosa besarnya,
tetapi masih saja meremehkan dosa-dosa
kecilnya. Yaitu orang-orang yang imannya
lemah, mempunyai kemauan untuk
mengerjakan amal sholeh akan tetapi dosa-
dosanya menghalanginya untuk berbuat
demikian.
c. orang yang melakukan seluruh ibadah yang
wajib saja karena takut neraka (cari aman).
Yaitu orang-orang yang memiliki iman
sebatas ucapan, tidak begitu tercerminkan
melalui amal ibadahnya dan akhlaqnya.
d. orang yang melakukan seluruh amalan
ibadah baik itu sunnah maupun wajib karena
menginginkan surga (pencari pahala) Yaitu
orang-orang yang memiliki iman akan tetapi
masih belum benar-benar tulus menjalankan
ibadahnya semata-mata karena pahala yang
ditetapkan. contoh: apabila melakukan
sesuatu berdasarkan pahala yang dijanjikan,
padahal tidaklah seseorang masuk syurga
melainkan dengan ridho Allah.
e. orang yang melakukan seluruh amalan
ibadah baik itu sunnah maupun wajib karena
semata-mata iman mereka kepada Allah
(( )‫سبحانه وتعالى‬mencari Ridho-Nya) Yaitu
orang-orang memiliki iman yang kuat, hati
yang tulus kepada Allah. dan beribadah
semata-mata untuk mendapatkan Ridho-Nya.
akan tetapi masih belum konsisten dalam
ibadahnya, terkadang masih terjerat
kesibukan duniawi.
f. orang yang melakukan seluruh amalan ibadah
baik itu sunnah maupun wajib karena
semata-mata karena cinta mereka kepada
Allah ( )‫سبحانه وتعالى‬tingkatan tertinggi untuk
mukminin pecinta akhirat pembenci dunia,
Yaitu orang yang lebih mendahulukan
kepentingan akhiratnya dibanding
kepentingan duniawinya
2. Peranan akidah
a. Dalam Sisi Pemikiran
Akidah telah berhasil memerdekakan manusia dari
penindasan politik para penguasa zalim dan
membebaskannya dari tradisi menuhankan manusia
lain.
Akidah telah berhasil membebaskan manusia dari
jeratan hawa nafsu, menyembah fenomena-fenomena
alam di sekitarnya dan dongengan-dongengan yang
tidak benar.

Melalui proses pembebasn pemikiran ini, akidah


melakukan proses pembinaan manusia. Ia memberikan
kedudukan yang layak kepada akal, mengakui
peranannya dan membuka cakrawala pemikiran yang
luas baginya.
b. Dalam sisi sosial
akidah telah berhasil merubah tolok ukur
hubungan sosial antar anggota masyarakat, dari
tolok ukur hubungan sosial yang berlandaskan
fanatisme, suku, warna kulit, harta dan jenis
kelamin menjadi hubungan yang berlandaskan
asas-asas spiritual. Yaitu takwa, fadhilah dan
persaudaraan antar manusia.

c. Dalam sisi kejiwaan


Akidah dapat mewujudkan ketenangan dan
ketentraman bagi manusia meskipun bencana
sedang menimpa.
F. Faktor-faktor Pembinaan Aqidah
Dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia
terbukti bahwa yang dapat mengubah realitas
kehidupan jahiliyah adalah mereka yang terbina
aqidah dan akhlaqnya secara islami sejak dini.
Ibnu Sina mengatakan : Jika anak sudah mulai
lepas dari ASI ia harus dilatih akhlaq yang baik
sebelum ia tertular akhlaq yang buruk. Oleh
karena itu menurut Dr. Muhammad Abdul Hafidz
Suwaid, sejak anak lepas ASI maka anak harus
sudah mulai mendapatkan pengarahan, nasehat,
perintah, larangan motivasi, ancaman,mengenal
yang baik dan yang buruk dan lain-lain.
Cara-cara pembinaan keimanan terhadap anak:
* Membisikkan kalimat tauhid di saat baru
lahir
* Menyampaikan kalimat tauhid kemudian
surat Al-Isra ayat 111 berulang-ulang hingga
ia dapat menghafalnya.
* Dalam riwayat lain apabila Rosulullah
bertemu dengan anak-anak Bani Hasyim yang
sudah dapat bicara beliau membacakan surat
Al-Isra ayat 111 sebanyak 7x. (HR. Abdur
razzak).
* Menumbuhkan kecintaan terhadap Allah
‫‪TERIMA KASIH‬‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

You might also like