You are on page 1of 45

PENERAPAN PROGRAM BAJIGUR

(BANTU ANAK DENGAN JASMANI GIZI BURUK)


DALAM UPAYA MENUNTASKAN MASALAH GIZI
BURUK DI KECAMATAN GROGOL

Pembimbing :
dr. Agus Kristiyanto

Di susun Oleh :

Baiq Yuni Rahmaningsih, S,Ked (J510 165 022)


Bayu Hendro Wibowo, S.Ked (J510 165 073)
Daisa Rosiana, S.Ked (J510 165 017)
Frans Saputra, S.Ked (J510 165 034)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Indikator Pencapaian Provinsi jawa tengah tahun

1 2 3
Millenium Development Goals Prevalensi gizi kurang di 2013 menduduki peringkat
(MDGS) adalah peningkatan 10 dari 33 provinsi atau
status gizi balita
indonesia sebesar 13%
sebesar 19,6%

Kecamatan grogol dari Penanggulangan gizi Menganalisis dan mencoba


tahun 2015-2017 sudah

4 5 6
buruk yang belum tuntas Mencari solusi dari masalah
mencapai target nasional Teratasi di kecamatan Gizi buruk di kecamatan
kurang dari 1% Grogol Grogol
Rumusan Masalah

Fokus dari makalah ini adalah tentang penanggulangan Gizi


Buruk yang belum secara tuntas teratasi di Kecamatan Grogol
Tujuan
Program

Menganalisis dan mencoba mencari solusi dari masalah


penanggulangan gizi buruk di Kecamatan Grogol
Manfaat
Program

Puskesmas
Mengetahui hasil analisis perbandingan
antara data tahun 2015-2017 kejadian gizi
buruk sehingga dapat mencari permasalahan
yang mendasari hingga mendapatkan solusi

Mahasiswa Masyarakat
•Dapat mengasah pengetahuan •Masyarakat terutama keluarga
tentang analisis data dan dengan balita gizi buruk dpat terbantu
untuk menyelesaikan masalah gizi
perencanaan penyelesaian masalah anaknya
kesehatan masyarakat
BAB II
HATINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Geografis Puskesmas
Wilayah Kerja
Puskesmas
Sebelah Selatan Grogol Sebelah Utara

Kecamatan Baki / Kotamadya Surakarta/Solo


Kecamatan Kartasura

Sebelah Barat Luas wilayah


Sebelah Timur
Sekitar ± 30 km
persegi
Kecamatan Polokarto/
•Kecamatan Sukoharjo/
Kecamatan Mojolaban
•Kabupaten Sukoharjo
Jumlah Sarana Kesehatan
Laki-laki Jumlah Penduduk Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Unit
53.695
jiwa
Ds.Cemani Puskesmas Induk 1
Penduduk Puskesmas Pembantu 4
19.267 jiwa
Grogol UGD 24 Jam 1
118.432 jiwa Rawat Inap 1
(2016) Ds. Pandeyan Poned / Puskesmas Persalinan 1
Ambulance / Mobil Pusling 3
Perempuan 4.726 jiwa
64.737 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Unit
jiwa
Rumah Sakit Swasta 1
Rumah Bersalin 3
Praktek dokter bersama 1
Grogol Kadokan
Praktek dokter perorangan 60
Telukan Gedangan Bidan praktek swasta 30
Jumlah Desa
Parangjoro Kwarasan Praktek pengobatan tradisional 26
DanKelurahan
Apotik 29
Pondok Sanggrahan
Upaya Kesehatan Bersumber Unit
Langenharjo Manang
Masyarakat ( UKBM )
14 Madegondo Banaran PKD 17
Desa
Pandeyan Cemani Posyandu Balita 136
Posyandu Lansia 116
Tenaga Kerja
Klasifikasi Pegawai
Sebaran Status
Pegawai Puskesmas
(PNS & CPNS) Klasifikasi Pegawai
Berdasarkan Fungsi
Management
Berdasarkan
Pendidikan Puskesmas
Pegawai Tetap Pasca sarjana / spesialis Dokter Umum 4
1 P1 (Perencanaan)
(PNS) 67 Dokter Gigi 2
Perawat 16
Pegawai Tidak Tetap Sarjana (S1) 12
(PTT) 17 Perawat Gigi 2 P2 (Pelaksanaan)
D3 36 Bidan 43
CPNS Fisioterapi 2 P3 (Pengawasan,
D1 10 Analis laboratorium 2 Pengendalian, Penilaian)
Tenaga Kontrak / THL Gizi 2
5 SLTA 9 Asisten apoteker 1
Kesling 1
Tenaga Magang 10 SLTP
Adminitrasi 10
Kemenkes RI (2011) didasarkan pada
indeks berat badan menurut umur
(BB/U)

DepKes RI (2008) keadaan kurang gizi


berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi
Gizi badan (BB/TB)
Atau ditemukan tanda klinis marasmus,
kwashiorkor dan marasmus-kwashiokor.

Buruk
Klasifikasi
Gizi Buruk

Marasmus Kwasiokor Marasmus-


Kwasiokor
ETIOLOGI
Langsung Tidak Langsung

Tingkat
Penyakit pendapatan
keluarga
infeksi

Tingkat
Akses
Pola pelayanan
pengetahuan
ibu tentang
kesehatan
konsumsi gizi

makanan

Tingkat
pendidikan
ibu
Diagnosis

Edema pada
kedua punggung
BB/TB kurang kaki sampai
dari -3SD seluruh tubuh
(marasmus) BB/TB <-3SD

Edema pada
kedua punggung
kaki sampai
seluruh tubuh
BB/TB >-3SD
Alur Pemeriksaan Anak dengan Gizi Buruk
Alur pelayanan anak gizi buruk di Rumah Sakit/Puskesmas
Pemberian cairan dan makanan untuk stabilisasi
Jadwal Pengobatan dan Perawatan Anak Gizi Buruk
Modisco

Modification dried skin cotton oil adalah minuman tinggi kalori yang terdiri dari susu, gula dan
minyak/mentega digunakan untuk mengobati gangguan gizi berat pada anak dengan hasil yang
cukup memuaskan
Formula Modisco
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENERAPAN PROGRAM

ANALISIS DATA

• Data skunder laporan kerja bagian penanggung jawab gizi Puskesma Grogol.

ANALISIS MASALAH

• Analisis masalah yang digunakan adalah analisis dengan menggunakan diagram Ishikawa (disebut juga
diagram fish bone, atau cause-and-effect matrix).

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

• Dalam menentukan prioritas masalah menggunakan kriteria matriks berdasarkan dari tingkat urgensi (U),
seriousness (S) dan growth (G). Kemudian diberikan penilaian berdasarkan skala Likert yaitu 1 (sangat
kecil), 2 (kecil), 3 (sedang), 4 (besar) dan 5 (sangat besar).

PEMBUATAN RENCANA PROGRAM

• Pembuatan rancangan usulan program dilakukan berdasarkan dari analisis data skunder, analisis
masalah-masalah yang ada dan juga prioritas masalah yang perlu di selsaikan.
BAB IV
METODE PENERAPAN PROGRAM
CAPAIAN PROGRAM PUSKESMA TAHUN 2017
PRIORITAS PERMASALAHAN
DATA KEJADIAN GIZI BURUK TAHUN 2015
DATA KEJADIAN GIZI BURUK TAHUN 2016
DATA KEJADIAN GIZI BURUK TAHUN 2017
DATA PERBANDINGAN KEJADIAN GIZI BURUK TAHUN 2016

SEKARANG

MASALAH
PERBANDINGAN GIZI BURUK DENGAN PENYAKIT PENYERTA DAN MURNI
ANALISIS MASALAH GIZI BURUK
DEFINISI

“Bantu
Anak
BAJIGUR dengan
Jasmani
Gizi Buruk”
TUJUAN PROGRAM

Memberikan
pelatihan pada
keluarga bayi Membuat varian
gizi buruk agar rasa modisco
mampu untuk pemberian
membuat makanan
makanan tambahan bayi
tambahan atau gizi buruk.
modisco untuk
bayi gizi buruk.
SASARAN PROGRAM

Seluruh balita dengan gizi


buruk di kecamatan Grogol
kabupaten Sukoharjo.
RENCANA PENDANAAN
PELAKSANA PROGRAM

PIHAK PUSKESMAS
• Terdiri dari penanggung jawab gizi balita dan bidan desa. Pihak ini sebagai
pemberian materi pembekalan terhadap kader tentang pemeriksaan balita
sehinga dapat terkumpul data kejadian gizi buruk dan pemuda karang taruna yang
nantinya akan terjun langsung ke rumah keluarga gizi buruk.

KADER POSYANDU DESA

• Berperan dalam pemeriksaan balita untuk penentuan status balita sehingga didapatkan data
gizi buruk balita.

PEMUDA KARANG TARUNA

• Yang telah di latih sebagai pelaksana pelatihan dan pengawasan pembuatan modisko
terhadap keluarga anak gizi buruk. Nantinya pemuda karang taruna akan datang langsung
ke keluarga bayi gizi buruk untuk melatih pembuatan modisco secara langsung.
METODE PENERAPAN PROGRAM

PUSKESMAS

PEMUDA
KADER
KARANG
POSYANDU
TARUNA

PEMERINTAH
DESA
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM

Pengumpulan
Data

Pelatihan dan
pengawasan
Analisis
Keluarga Bayi Gizi
Buruk

Kerja Sama
Pelatihan Pemuda
Dengan Desa /
Karang Taruna
DKK

Kerja Sama dengan


Pemuda Karang
Taruna
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM

Keluarga bayi Bayi dapat


gizi buruk mengkonsumsi
mampu makanan
membuat tambahan atau
makanan modisco sesuai
tambahan atau dengan rasa
modisco untuk yang
bayi gizi buruk. diinginkan.
DEFINISI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN SARAN
Rata-rata keseluruhan kejadian
Menindak lanjuti usulan program
gizi buruk di Kecamatan Grogol
BAJIGUR dengan memasukkan
pada tahun 2017 di bawah 1%.
program ini kedalam program
1 penanggulangan gizi buruk Puskesmas
Grogol tahun 2018.
Jumlah kasus gizi buruk bertahan tiap 1
bulannya selama satu tahun dengan
individu yang sama
2

2
Menerapkan program BAJIGUR bertahap
pada masing-masing desa sehingga dapat
3 mengevaluasi guna pelaksanaan di desa
selanjutnya
Usulan program BAJIGUR
3
dapat menuntaskan masalah
Sasaran program BAJIGUR
gizi buruk di Kecamatan Grogol
dapat dikembangkan sesuai
pada akhir 2018 terutama
kebutuhan namun dengan
balita gizi buruk murni tanpa
konsep kerja dan pelaksanaan
penyakit penyerta
sesuai dengan usulan.
Terima kasih

You might also like