Professional Documents
Culture Documents
Definisi :
Semua proses inflamasi yang terjadi di telinga
tengah di belakang membran timpani yang
intak.
Stadium
Oklusi Stadium Stadium
Tuba Perforasi Resolusi
Eusrachius
Stadium
Hiperemis Stadium
(Pre- Supurasi
supurasi)
Stadium Oklusi Tuba Eustachius
• Tekanan (–) telinga tengah -> Absorpsi udara
-> retraksi membran timpani
• Membran timpani : keruh atau N
Stadium Hiperemis
(Pre-Supurasi)
• Pelebaran pembuluh darah membran timpani
• Hiperemis
• Sekret telah terbentuk, sulit dilihat
Stadium Supurasi
• Edema + sel epitel superfisial hancur
-> bulging ke arah liang telinga luar
• sakit, nadi dan suhu ↑
• Th : miringiotomi
Stadium Perforasi
• Terlambat penanganan + virulensi kuman ↑
-> ruptur membran timpani
• Lebih tenang, suhu turun
Stadium Resolusi
• Membran timpani berangsur membaik
• Sekret –
• Gagal -> OMSK
Diagnosa
• Onset akut
• Ditemukannya tanda efusi dari telinga tengah
a. Bulging membran timpani
b. Pergerakan membran timpani ↓ / N
c. Tdp bayangan cairan di belakang membran
timpani
d. Otorrhea
• Adanya tanda/gejala peradangan telinga
tengahberikut:
a. Membran timpani hiperemis
b. Otalgia
Gejala Klinik 1
• Bayi dan anak kecil :
– Demam tinggi bisa sampai 39,5 oC (khas)
– Sulit tidur ( tiba-tiba menjerit saat tidur )
– Kejang-kejang
– Kadang-kadang memegang telinga yang sakit
– Setelah terjadi ruptur membran timpani, suhu
tubuh akan turun dan anak tertidur.
– Sering disertai dengan gejala sistemik dari infeksi
(anoreksia, muntah dan diare)
Gejala Klinik 2
• Anak yang sudah bisa bicara
– Biasanya rasa nyeri dalam telinga
– Gangguan pendengaran (rasa penuh di telinga atau
pendengaran turun)
– Suhu tubuh tinggi
– Riwayat batuk pilek / ISPA
• Anak lebih besar dan orang dewasa
– Rasa nyeri dalam telinga
– Gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran
berkurang).
Confirmation test
• otoskop pneumatik
(otoskop + pompa udara kecil = respon membran timpani dgn
perubahan tekanan udara).
Gerakan membran timpani↓ atau (-).
• Timpanosentesis
(penusukan membran timpani).
Indikasi
-. bayi usia < enam minggu dgn riwayat perawatan intensif diRS,
-. anak dengan gangguan kekebalan tubuh,
-. anak yang respon (-) thd pemberian antibiotik, atau dengan
gejala sangat berat dan komplikasi.
Penatalaksanaan 1
• Stadium Oklusi
- Obat tetes hidung (HCL efedrin 0.5 % / 1 % )
- Antibiotika (golongan penisilin atau ampisilin)
• Stadium Hiperemis
- Antibiotik
- Obat tetes hidung
- Analgetik
- Antipiretik
Penatalaksanaan 2
• Stadium Supurasi
- Antibiotika
- Miringotomi
• Stadium Perforasi
- H202 3 % 3-5 hari
- Antibiotik yang adekuat
• Stadium Resolusi
- Antibiotika sampai 3 minggu
Penatalaksanaan 3
– resisten penisilin
• amoxicillin/clavulanate
– alergi penisilin
• golongan makrolid
(Eritromisin, azitromisin,claritromisin)
– Cefalosporin generasi 2
• (Cefuroxime, Cefproxil, Cefaclor)
– Cefalosporin generasi 3
• (Cefixime, Ceftriaxone (single dose IM))
Penatalaksanaan
• Antibiotik
• Analgesik
• Pemberian antihistamin dan dekongestan tdk
memberikan manfaat
antibiotik
Usia Diagnosa pasti Diagnosa meragukan
<6bln Terapi antibiotik Terapi antibiotik
6bln – 2th Terapi antibiotik Gejala berat : terapi antibiotik
Gejala ringan : observasi
>2th Gejala berat : terapi antibiotik Observasi
Gejala ringan : observasi
Gejala ringan : otalgia ringan dan suhu <39°C dlm 24 jam terakhir
Derajat perforasi
• total
• subtotal
Otorrhea
• Aktif
• Inaktif
Etiology
Aerob Anaerob
• Pseudomonas Aeruginosa • Fusobacteriun Sp.
• Escherichia Coli • Bacteroides fragilis
• Staphylococcus Aureus
• Streptococcus Pyogens
• Klebsiella Mirabillis
Faktor resiko otitis media
Male
Sibling history with reccuren otitis media
Not being breast fed
Smoking by the mother
Viral infection
patofisiologis
Disfungsi
tuba
Inflamasi Gangguan
mukosa ventilasi
Tekanan negatif
Telinga tengah