Professional Documents
Culture Documents
dimana :
TC = ongkos total untuk membuat X produk
FC = ongkos tetap
VC = ongkos variabel untuk membuat X produk
c = ongkos variabel untuk membuat satu produk
Dalam analisa titik impas diasumsikan total pendapatan (total revenue) diperoleh dari
penjualan semua produk yang diproduksi.
Bila harga satu buah produk adalah p maka harga X buah produk akan menjadi total
pendapatan, atau :
TR = pX
dimana :
• TR = total pendapatan dari penjualan X buah produk
• p = harga jual per satuan produk
Titik impas akan diperoleh apabila total ongkos-ongkos yang teriibat persis sama
dengan total pendapatan, atau :
• TR = TC FC
• atau pX = FC + cX dan X
pc
dimana X adalah volume produksi yang menyebabkan perusahaan pada titik impas
(BEP).
2. Analisa Titik Impas pada Pemilihan
Alternatif Investasi
Diselesaikan dengan menggunakan alat bantu analisa EUAC atau nilai
sekarang (PW).
Langkah-langkah :
1. Definisikan secara jelas variabel yang akan dicari dan tentukan
satuan atau unit dimensinya.
2. Gunakan analisa EUAC atau analisa nilai sekarang untuk menyatakan
total ongkos setiap alternatif sebagai fungsi dari variabel yang
didefinisikan.
3. Ekuivalenkan persamaan-persamaan ongkos tersebut dan carilah
nilai impas dari variabel yang didefinisikan,
4. Bila tingkat utilitas yang diinginkan lebih kecil dari nilai titik impas,
pilih alternatif yang memiliki ongkos variabel yang lebih tinggi
(gradiennya lebih besar) dan bila tingkat utilitas yang diinginkan di
atas nilai titik impas, pilih altematif yang memiliki ongkos-ongkos
variabel yang lebih rendah (gradiennya lebih kecil).
Contoh
Sebuah perusahaan pelat baja sedang mempertimbangkan 2 altematif mesin
pemotong plat yang bisa digunakan dalam proses produksinya.
Alternatif pertama adalah mesin otomatis yang memiliki harga awal Rp. 23 juta
dan nilai sisa Rp. 4 juta setelah 10 tahun. Bila mesin ini dibeli maka operator
harus dibayar Rp. 12.000 per jam. Output mesin ini adalah 8 ton per jam.
Ongkos operasi dan perawatan tahunan diperkirakan Rp. 3,5 juta.
Alternatif kedua adalah mesin semiotomatis yang memiliki harga awal Rp. 8 juta
dengan masa pakai ekonomis 5 tahun dan tanpa nilai sisa. Ongkos tenaga kerja
per jam bila mesin ini dioperasikan adalah Rp. 24.000 dan ongkos-ongkos
operasional dan perawatannya Rp. 1,5 juta per tahun. Perkiraan outputnya
adalah 6 ton per jam. MARR yang dipakai analisa adalah 10%.
a. Berapa lembaran logam yang harus diproduksi tiap tahun ag'ar mesin otomatis
lebih ekonomis dari mesin semiotomatis ?
b. Apabila manajemen menetapkan tingkat produksi sebesar 2.000 ton per tahun,
mesin mana yang sebaiknya dipilih,?
Penyelesaian
1. Misalkan X adalah jumlah lembaran logam (ton) yang
diproduksi dalam setahun. Variabel Cost
2. Ongkos-ongkos variabel tahunan untuk mesin otomatis adalah
: Rp.12.000 1 jam Xton Rp .12.000
AC1 x x X
jam 8ton tahun 8
Sehingga ongkos ekuivalen tahunannya adalah :
EUAC = 23 juta (A/P, 10%, 10) - 4 juta (A/F, 10%, 10) +3,5 juta + 12.000 X/8
= 23 juta (0,16275) - 4 juta (0,06275) + 3,5 juta + 12.000 X/8
= 6,992 juta + 1500 X
Dengan cara yang sama akan diperoleh ongkos variabel tahunan untuk mesin
semiotomatis adalah :
Rp.24.000 1 jam Xton = Rp. 4000 X
AC2 x x
jam 6ton tahun