You are on page 1of 40

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN
Ns. Dhinny Novryanthi., M.Kep. Sp.Kep.Mat
Pengertian
 System endokrin merupakan sistem
kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless).
 Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat
: menit, jam,bulan, atau tahun.
 Komunikasi Sistem Endokrin melalui
media yaitu HORMON. Hormon
bertindak sebagai "pembawa pesan“
melalui aliran darah ke berbagai sel dan
menerjemahkan "pesan“ sebagai tindakan
SIFAT-SIFAT HORMON
 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian
tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat
sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak
spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf
 Sebagai senyawa kimia, hormon tidak
dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
Hypothalamus Pituitary
Relacting (hypofisis)
hormone Anterior
GH,TSH,AC
TH,FSH,LH,
Pineal gland
prolactin
Thyroid gland Posterior
ADH,
Thymus cytocin
gland
Adrenal
Pancreas Parathyroid
Insulin glucogrn glands
PTH

ovary

testes
KELENJAR ENDOKRIN
 Kelenjar hipofise atau pituitary (hypophysis or pituitary
gland), terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak
 Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
 Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok,
terletak di leher bagian depan
 Kelenjar paratiroid (parathyroid gland), dekat kelenjar tiroid
 Kelenjar suprarenal (suprarenal gland), terletak di kutub
atas ginjal kiri-kanan
 Pulau langerhans (islets of langerhans), di dalam jaringan
pancreas
 Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di tetis dan perempuan
di indung telur.
 Kelenjar Timus, di dalam mediastinum di belakang os sternum
HIPOTALAMUS
 Merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar
endokrin yang menjalankan fungsinya
melalui hormonal dan saraf.
 Hormon yang dihasilkan adalah faktor R
(releasing) dan I (inhibiting) yang
mengontrol sintesa dan sekresi hormon
hipofise anterior sedangkan kontrol
terhadap hipofise posterior melalui kerja
saraf.
HORMON YG DIHASILKAN HIPOTALAMUS
 ACRH (adrenocorticotropic releasing hormon) – ACIH
(adrenocorticotropic inhibiting hormon)
 TRH (thyrotropin releasing hormon)– TIH (thyrotropin
inhibiting hormon)
 GRH (growth releasing hormon) – GIH (growth ihibiting
hormon)
 GnRH (gonadotropin releasing hormon) -- GnIH
(gonadotropin inhibiting hormon)
 PTRH (parathyroid releasing hormon) – PTIH (parathyroid
inhibiting hormon)
 PRH (prolactin releasing hormon)– PIH (prolactin releasing
hormon)
GLAND HYPOPHYSE (KELENJAR PITUITARY)

 Disebut sebagai Master Gland karena


mensekresi hormon yang selanjutnya akan
mengendalikan sekresi hormon oleh
kelenjar endokrin lainnya
 Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior
- Lobus Posterior
- Lobus intermediate
LOBUS ANTERIOR
 Hormon yg dihasilkan :
 GH / somatotropik merangsang pertumbuhan
jaringan tubuh dan tulang, merangsang sintesa
protein dan meningkatkan transport protein
dalam sel.
GH merangsang produksi insulin dengan GFs
(growth factors).
Fungsi dari GH

Tulang dan
Meningkatkan
otot
mitosis

GH Hati dan isi


Meningkatkan rongga perut
sintesis lainnya
protein

Meningkatkan
penggunaan ATP
lemak dari
energi
Kelainan dari GH
 Kekurangan dari GH akan mengakibatkan selama
masa pertumbuhan anak anak terganggu.
 Hyposekresi GH menghasilkan pituitari dwarfism,
mengakibatkan pertumbuhannya kecil atau
pendek
 Hypersekresi GH menghasilkan giantism /
gigantisme mengakibatkan tinggi pertumbuhannya
pada anak anak, sementara pada dewasa
menyebabkan pituitary tumor menghasilkan
acromegali seperti kulit menipis, lidah membesar
 TSH (thyroid stimulating releasing hormon) 
merangsang kelenjar tyroid, menambah
metabolisme lemak

 ACTH (adrenocorticotropic hormon) 


merangsang pembentukan steroid oleh korteks
adrenal, meningkatkan CRH (corticortropin
releasing hormon) yang memproduksi berbagai
situasi stres, kecelakaan, sakit, latihan atau
gipoglikemia
(PRH dan PIH)  merangsang
 Prolaktin
pertumbuhan jaringan payudara dan laktasi

Jaringan / kelenjar payudara awalnya bekerja


bersama dengan hormon estrogen dan
progesteron dalam pembentukan placenta
saat kehamilan, dan meningkatkan sekresi
ASI saat setelah melahirkan
 Gonadotropik hormon
LH / luteinizing hormon : pada wanita
bertanggung jawab pada masa ovulasi,
menyebabkan kematangan ovum dari folikel
ovarium.
Pada pria merangsang sel interstisial dan sekresi
testosteron.
FSH / follicle stimulating hormon :
mempengaruhi pertumbuhan, maturitas fungsi
organ seks sekunder dan primer
LOBUS POSTERIOR
 Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
neurohipofise
 Hormon yg dihasilkan :
 ADH (antidiuretik hormon) / vasopressin 
meningkatkan reabsopsi air oleh tubulus distal dan
tubulus koleduktus ginjal sehingga menurunkan
produksi urin dan produksi keringat.
 Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI dari
kelenjar mamae, kontraksi uterus, terlibat dalam
transport sperma dalam traktus reproduksi wanita.
LOBUS INTERMEDIATE
 Terletak diantara lobus posterior dan anterior.
 Menghasilkan MSH/ melanotropin yang berfungsi
merangsang melanogenesis : memberi warna
gelap pada kulit.
 Selain itu juga menghasilkan Endorphin:
Mengendalikan reseptor rasa nyeri
GLAND PINEAL
 Terletak diatas kelenjar Hipofise.
 Menghasilkan hormon Melatonin.
 Fungsi: mengatur sekresi yang dilakukan
Oleh Corpus Lutheum dan mengaktifkan
sel melanosit menghasilkan melatonin
untuk warna kulit.
GLAND THYROID
 Terletak di leher bagian depan, di samping kiri dan
kanan trakea.
 Kelenjar tyroid menghasilkan 3 jenis hormon :
◦ T3 (triiodotironin)
◦ T4 (tetraiodotironin)
Berfungsi meningkatkan produksi energi dari makanan,
meningkatkan sintesis protein
◦ Tyrokalsitonin
Berfungsi menurunkan reabsorpsi dari kalsium dan posfat
dari tulang dan darah
 Bahan dasar pembentukan hormon adalah
yodium yang diperoleh dari makanan dan
minuman
 Fungsi kelenjar tyroid :
◦ Mengatur kegiatan metabolik
◦ Merangsang oksidasi
◦ Mengatur penggunaan O2 dan pengeluaran
CO2
◦ Mempengaruhi perkembangan susunan saraf
◦ Merangsang pertumbuhan
Fungsi dari gland thyroid

Meningkatkan Tulang dan otot


T4 dan T3 sintesis protein

Meningkatkan
respirasi sel dari Hati dan
makanan organ lain

glukosa

Otak
lemak ATP

Asam Sistem
amino reproduksi
GLAND PARATYROID
 Menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tyroid,
menghasilkan hormon paratiroksin.
 Fungsi hormon paratyroid :
◦ Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan
kadar fosfat
◦ Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca
meningkat
◦ Organ target PTH  tulang, ginjal dan usus
halus
Parathyroid hormon

Ginjal
Hypocalsenimia (kalsium (aktivasi
Peningkatan kalsium rendah dalam darah) Vit D)
tulang

parathyroid PTH
Usus
Absorbsi dari kecil
tulang
thyroid inhibits
calcitosin tulang
Hypercalsinemia
(kalsium yang tinggi
Reabsorbsi kalsium
dalam darah
dalam darah
Gangguan pada thyroxine
 Defisiensi iodium akan mengakibatkan goiter
 Hyposekresi thyroxine terganggu pertumbuhan
dan perkembangan mental pada saat bayi baru
lahir dikenal sebagai cretinism
 Hyposekresi thyroxine disebut myxedema yaitu
menurunkan metabolik mengakibatkan letargik,
kelemahan pada otot
 Penyakit graves’ gangguan dalam autoimun
dikarenakan hypersekresi thyroxine
KELENJAR PANKREAS
 Terletak di retroperitoneal rongga abdomen
bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas
terdiri atas :
◦ Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke
dalam duodenum
◦ Pulau Lagerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke
dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel A,
sel beta / sel B, sel C dan sel D
 Pulau Langerhans
 Sel alfa/ sel A
◦ Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah
dengan cara memobilisasi glukosa, asam lemak
dan asam amino dari tempat cadangannya ke
dalam darah.

 Sel beta/ sel B


◦ Mensekresi insulin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan simpanan glukosa hati ke hati
◦ Sel C
 Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
 Menekan Gh
 Menghambat saluran cerna (pengosongan lambung,
sekresi asam lambung, kontraksi bladder)

◦ Sel D
 Mensekresi polipeptida (Gastrin)
KELENJAR ADRENAL

 Terletak di kutub atas kedua ginjal


sehingga disebut juga kelenjar suprarenal
 Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :
◦ Medula adrenal
◦ Korteks adrenal
Medulla Adrenal
 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf
otonom. 90% hasil sekresi medula adrenal
adalah efinefrin/adrenalin, sisanya
norefinefrin
 Fungsi:
 Meningkatkan denyut jantung
 Menambah tekanan darah
 Mempercepat pernapasan
 Meningkatkan produksi gula darah di hati
Korteks adrenal
 Dibagi menjadi 3 zona :
 ZONA GLOMERULUS
 Menghasilkan aldosteron (mineralokortikoid), Fungsi:
merangsang penyerapan ion Natrium dari tubulus
ginjal dan menurunkan penyerapan ion Kalium,
sehingga mempertahankan tekanan osmotik darah.
Efek primer pada metabolisme air dan mineral.
 ZONA FASICULATE
 Menghasilkan cortisol (glukokortikoid), Fungsi:
meningkatkan pembentukan glukosa dari asam Amino,
antialergi dan inflamasi, menghasilkan energi. efek
primer pada metabolisme protein, lemak, karbohidrat.
 ZONA RETIKULARIS
 Menghasilkan androgen (efek maskulinisasi) dan
estrogen (tidak mempunyai efek feminisasi), efek
primer untuk tanda-tanda sex sekunder.
Fungsi epinephrine dan
norepinephrine
Adrenal
medulla

Increase rate and


norepinephirine epinephrine
force og contraction
Vasoconstricti
on in skin Dilatos
bronchioles
Vasoconstriction Increase
in viscera conversion of
Decreases glycogen to
Vasoconstri peristaltic glucose
ction in Increase use
skeletal of fats for
muscle Vasodilatation energy
skeletal
muscle
Increases cell
respiration
Fungsi aldosteron

Na ions
reabsorbed HCO3 ions
aldosterone reabsorsbed
H2O reabsosrbed
H ions excreted
K ions
excreted
Blood volume,
blood presure,
and pH are
maintaned
Fungsi cortisol

Increases ATP
use of fats
Mosts
tissues
ATP
Increases
use of
exercise
cortisol amino acids
glycogen
Conservers
glucose

Limits
inflamation
Gangguan korteks adrenal
 Hiposekresi menjadi atrofi
 Defisiensi kortisol hipoglikemia
 Sindrom chusing dikarenakan hipersekresi
adrenal
KELENJAR TIMUS
 Terletak di dalam mediastinum di belakang
os sternum. Menghasilkan hormon timus.
Hanya dijumpai pada anak usia di bawah
18 tahun, ukurannya pada bayi kira2 10 gr,
bertambah pada masa remaja 30-40 gr,
kemudian berkerut.
 Fungsi kelenjar timus
◦ Mengaktifkan pertumbuhan badan
◦ Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
◦ Sebagai imunitas tubuh
Kelenjar Testis
 Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial testis.
Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan
menghasilkan hormon Ralaksin dan Testosteron.
Hormon Ralaksin berperan dalam mengatur
relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat
kelamin. Hormon Testosteron berperan penting
dalam pengaturan pembentukan sperma dan ciri
kelamin skunder pria
 Tiga macam sel di testis :
◦ Spermatogonia  spermatozoa
◦ Leydig  testosteron  LH
◦ Sertoli  ABP  FSH
Kelenjar Ovarium
 Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
◦ Hormon estrogen (hormon-hormon folikuler)
dihasilkan oleh folikel de Graff
◦ Hormon progesteron  korpus luteum
 Hormon estrogen berperan penting
dalam mengatur siklus menstruasi dan
mengatur sistem reproduksi
 Hormon Progesteron berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum dan
ciri kelamin skunder wanita.

You might also like