You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN
KARSINOMA KOLOREKTAL
KELOMPOK 3
TRI WIDIATMI
MARLINA EKAWATI
SITI DIAN LESTARI
RANGGI PRATIWI
DARSONO
Carsinoma colorectal adalah
keganasan yang terjadi didaerah colon
dan rectum
• Insiden dan mortalitas ca colorectal di
Indonesia cukup tinggi.
• Insiden pria sebanding dengan wanita, dan
lebih banyak ca colorectal terjadi pada orang
muda.
• 75 % di rektosigmoideus
ETIOLOGI
• Penyebab kanker kolon dan rectal tidak diketahui secara
pasti.

• Faktor resiko meliputi :


1. Usia lebih dari 40 tahun.
2. faktor genetik
3. Darah dalam feses.
4. Riwayat polip rectal atau polip colon.
5. Adanya polip adematosa atau adenoma villus.
6. Riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga.
7. Riwayat penyakit usus inflamasi kronis/colitis ulceratif
kronik lebih dari 20 tahun.
8. Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.
KLASIFIKASI HISTOLOGI
MIKROSKOPIK MAKROSKOPIK

1. Adenocarcinoma (berdifferensiasi 1. tipe polipoid/vegetatif


baik, sedang, buruk) a. menonjol ke lumen dan seperti
bunga kol
2. Adenocarcinoma musinosum b. terutama di daerah sekum dan kolon
(berlendir) asenden
3. Signet Ring Cell Carcinoma. 2. tipe skirus/keras
4. Carcinoma sel skuamosa. a. mengakibatkan penyempitan
(stenosis, obstruksi)
5. carsinoma recti b. terutama di daerah desenden,
sigmoid, dan rectum
3. tipe ulseratif
a. pada tahap lanjut, sebagian besar
ca mengalami ulserasi menjadi
tukak maligna
b. terdapat di rektum
MANIFESTASI KLINIS
Kolon kanan Kolon kiri Rektum

1. Aspek klinis Kolitis Obstruksi Proktitis


2. Nyeri Karena penyusupan Karena obstruksi Karena tenesmi
3. Defekasi Diare /diare berkala Konstipasi progresif Tenesmi
merus menerus
4. Obstruksi Jarang Hampir selalu Tidak/jarang
5. Darah pada Okul Okul /makroskopik Makroskopik
feses
6. Feses Normal/diare Normal Perub bentuk
7. Dispepsi Sering Jarang Jarang
8. Memburuknya Hampir selalu Lambat lambat
KU
9. Anemia Hampir selalu Lambat lambat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Rectal touché atau colok dubur
b. Tes Guaiak
 Melihat darah samar atau mengetahui adanya perdarahan di gastrointestinal.
c. Carcinoma embryonic antigen (CEA)
 Hasilnya dapat meningkat pada tumor kolon.
 Pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar CEA dapat dipercaya dalam
diagnosis prediksi.
 Pada eksisi tumor komplet, kadar CEA yang meningkat harus kembali ke
normal dalam 48 jam. Peningkatan CEA pada tanggal selanjutnya menunjukkan
kekambuhan.
d. Foto colon dengan barium enema.
 Melihat kerusakan atau adanya lesi-lesi kecil.
e. Ultrasonografi
 Mengetahui ukuran tumor dan metastasisnya. Terutama metastasis ke hati
f. Rectrosigmoidescopy.
g. Colonoscopy
h. anamnesa
i. pemeriksaan fisik
j. biopsi/PA
Penatalaksanaan
1. pembedahan
- hemikolektomi kiri
- hemikolektomi kanan
- reseksi kolon transversum
- LAR (Low Anterior Resection)  jika tumor berada pada jarak > 5cm dr ACL
- APR (Abdomino Perineal Resection)  jika tumor berada pada jarak < 5 cm ACL

2. kemoterapi
- 5 Fu
- 5 Fu dan Ca Folinat

3. Radioterapi
4. imunoterapi
KASUS
Ny I (25 tahun) datang ke RS dengan keluhan tidak bisa BAB
± 1 minggu SMRS. Sejak 3 bulan yang lalu, pasien BAB tidak
teratur, kadang BAB darah, kadang diare. Oral intake baik,
mual +, muntah +, tidak bisa buang angin, nyeri perut +, dan
BAK dengan keluhan semakin lama disertai nyeri perut. Klien
mengatakan BB nya turun ± 10 kg selama 3 bulan.
Riwayat kanker keluarga tidak ada dan klien suka makan
rendah serat, tinggi lemak, dan makanan dengan zat
pengawet ( mi instan, bakso, dll).
Saat ini pasien dalam status post op kolostomi sigmoid dan
dipasang drain. Diagnosa medis : obstruksi mekanik e.c
tumor recti
PENGKAJIAN FISIK
• TB : 151 cm • Rambut rontok
• BB saat ini : 40 kg • konjungtiva, membran
• BB ideal : 46,9 kg mukosa pucat
• LLA : 22 cm • keringat berlebihan
• TD : 90/50 • sikap tubuh kaku & wajah
• N : 100 X/menit mengkerut
• P : 32 X/menit • kelemahan
• S : 36 OC • sulit untuk tidur/istirahat
• Penurunan tonus otot, • Bising usus hiperaktif
penurunan lemak sub kutan (20X/menit)
DIAGNOSTIK
dilakukan ultrasonografi (USG) pra op, dengan hasil sbb :
• hepar tidak membesar, permukaan rata, sistem bilier intrahepatik tidak
membesar
• vesika felea, pankreas, ren dekstra dan sinistra tidak membesar, tidak
tampak batu (lien normal)
• tampak penebalan dan penyempitan lumen usus desenden dengan
densitas ± 58 – 64 HU (tidak ada metastasis pada hepar)
• sebagian kolon distended dan penebalan colon asenden yang dengan
kontras terlihat sedikit enhanced, densitas 71 HU di daerah kolostomi
• lumen rektum dan sigmoid menyempit (tidak jelas onfiltrat ke dinding
pelvis dan tidak jelas nodus limpa membesar, tumor belum infiltrat ke
dinding pelvis)

You might also like