Professional Documents
Culture Documents
MUSKULOSKELETAL
MINIBLOK DMS
KELAINAN
MUSKULOSKELETAL
A. Kongenital
B. Trauma
C. Infeksi
D. Keganasan
E. Degeneratif rematik
A. KELAINAN KONGENITAL
1. CTEV ( CONGENITAL TALIPES EQUENO
VARUS ) / CLUB FOOT
2. SPINA BIFIDA
3. SCOLIOSIS
4. MUSCULAR TORTICOLLIS
5. Osteogenesis Imperfecta
CTEV ( CONGENITAL TALIPES EQUEN VARUS )
/ CLUB FOOT
Definisi: penyakit kongenital mengenai bagian ankle
kaki yang membuat tumit lebih tinggi dan terjadi
deviasi ke medial
Etiologi: trauma masa hamil, peningkatan tekanan
intra uterin, perkembangan embrio terhambat, insensi
tendon yang abnormal, displasia m. peroneus
Gambaran klinis :
1. Telapak kaki menghadap postero-medial
2. Betis kurus
3. Equinus pada pergelangan kaki
4. Kaki depan adduksi dan supinasi
5. Tumit kecil dan tinggi
Tatalaksana
1. Terapi konservatif:
Jenis:
- SB occulta: kecacatan tulang dimana arch tulang vertebrae tdk tercantum, btk
paling ringan
- SB aperta:
*Myelomeningocele: Kelainan lebih berat, Benjolan mengandung medula
spinalis dan struktur saraf, cord hanya ditutupi arachnoid
*Meningocele: Selaput meningen keluar melalui defek yang lebih besar
dipunggung. Benjolan mengandung CSF dan akar saraf yang dilapisi selaput
meningen.
*Myelocele: Tingkat yang paling parah. Kulit dan dura gagal untuk menutup →
medula spinalis dan struktur saraf terekspose.
Penanganan Spina Bifida dgn Defisit Neurologis :
Kerjasama Tim : Ahli Bedah Saraf,
Urologi, Orthopedi, Plastic dll.
Pengangkatan kantung sedini mungkin →
kontroversi.
Penanganan komplikasi :
Hydrocephalus
Inkontinence urin
Paralysis
dll
SPINA BIFIDA OCCULTA
SPINA BIFIDA DENGAN
MENINGOCELE
SPINA BIFIDA DENGAN
MENINGOMYELOCELE
SPINA BIFIDA DENGAN
MENINGOMYELOCELE
SPINA BIFIDA DENGAN
MENINGOMYELOCELE
SPINA BIFIDA DENGAN
MYELOCELE
SCOLIOSIS
Definisi :
suatu kondisi yang menyebabkan leher secara tidak
disadari berputar/ miring ke satu sisi karena kontraksi otot
leher. Telinga akan miring ke arah otot yang mengalami
kontraksi dan dagu akan menghadapa ke arah berlawanan
Etiologi :
a. Pada anak- anak = distonia, meliputi distonia yang di
induksi obat-obatan, palsy cerebral
b. Pada dewasa = tortikolis spasmodic idiopatik, distonia
o Diagnosis :
Kepala miring ke arah sisi yang terkena dan dagu menuju
ke arah bahu yang berlawanan. Pasien mengeluh nyeri,
kaku leher, dan berkurangnya pergerakan leher.
TERAPI MUSCULAR TORTICOLLIS
Konservatif (terapi fisik dan medikamentosa )
Medikamentosa :
Analgetik : NSAID, acetaminophen, apium,
benzodiazepine, antikolinergik, injeksi intramuscular
local toxin botulinum.
Terapi fisik : latihan peregangan, masase, pemanasan lokal,
stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS)
Operatif (pembedahan)
1. Osteogenesis Imperfecta
Merupakan osteoporosis kongenital
Ditandai dengan kelemahan dan kerapuhan tulang
pada seluruh tubuh.
Defek pada gen kolagen tipe I
Kolagen tipe I merupakan kolagen utama pada tulang,
gigi, sklera dan ligamen.
Klasifikasi :
Tipe I :
Paling sering dan paling ringan.
Subtipe I-A : gigi normal
I-B : dentinogenesis imperfecta
Fraktur patologis mulai terjadi sejak anak mulai jalan.
Sclera biru
Kepala lebih besar dari badan
Deformitas tungkai
Radiologis :
Tulang tipis, bengkok dan osteoporotik.
Penanganan :
~ Tulang lebih kuat setelah pubertas.
Tipe II :
Paling berat
Fraktur multipel intrauterin ---- fatal
Tipe III :
Kelainan berat
Fraktur patologis multipel sebelum usia berjalan.
Tungkai mengalami deformitas progresif
---- fraktur mikroskopis
Lempeng epifisis terganggu dan menutup prematur
---- dwarfisme
Kifosis dan scoliosis -------- sering
Sclera awalnya biru ---- putih
Tipe IV :
Menyerupai tipe I-B
Dentinogenesis imperfecta
Sclera normal
Penanganan :
Pencegahan fraktur : proteksi, tongkat,
brace.
Deformitas ---- osteotomi korektif.
B. TRAUMA
1. Fraktur
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan
Fraktur tertutup : Tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar
Fraktur terbuka :Terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar karena adanya perlukaan dikulit
2. Dislokasi
Keluarnya kepala sendi dari mangkukya
1.Fraktur 2. Fraktur
tertutup terbuka
29
KLASIFIKASI FRAKTUR TERBUKA
Gustillo – Anderson :
I. Luka < 1 cm, jar lunak rusak sedikit, tidak
ada tanda lunak remuk, fraktur sederhana,
transversal, kontaminasi minimal
II. Luka >1cm, jar lunak rusak tdk luas,
kontaminasi sedang
III. Luka > 10 cm, jar lunak rusak luas (kulit,
otot, neurovaskular, kontaminasi tinggi
A. Jar lunak masih menutupi fraktur
tulang
B. Jar lunak tidak ada dg fraktur terpapar
C. Mengenai arteri atau saraf perifer
30
Gustillo – Anderson :
31
BERDASARKAN GARIS PATAH
1.Komplet 2.Inkomplet
32
KLASIFIKASI
Jumlah garis patah
1. COLLES’ FRAKTURE
2. MONTEGIA FRACTURE
3. GREENSTICK FRACTURE
4. GALEAZZI FRACTURE
5.SMITH’S FRACTURE
FRAKTUR MONTEGGIA :
fracture of the shaft of the ulna associated with
dislocation
of the proximal radio-ulnar joint
COLLE’S FRACTURE
a transverse fracture of the radius just above the
wrist,
with dorsal displacement of the distal fragment.
It is
GALEAZZI FRACTURE
The radius fractures in
2 sendi
2 ekstremitas
2 waktu
PENANGANAN DINI
ATLS
RESUSCITASI
FOTO RONTGEN
KULTUR & RESISTENSI
TETANUS PROPHYLAXIS
ANTIBIOTIKA :
GRAM (+) DAN GRAM Θ
DEBRIDEMENT DAN REPOSISI TERBUKA :
PENCUKURAN
IRRIGASI
DESINFEKSI
EXCISI LUKA
KULIT, SUBCUTIS, OTOT
APPROACH BARU
REPOSISI TERBUKA
FIKSASI EXTERNA
/ FIKSASI INTERNA
PRIMARY BONE GRAFTING
DELAYED CLOSURE
OPERASI :
ORIF/OREF
* DEKOMPRESI :
REPOSISI ANATOMIK
LAMINECTOMY
DEKOMPRESI
SIRKUMFERENSIAL
* STABILISASI :
INSTRUMENTASI
* REHABILITASI / MOBILISASI
DISLOKASI
Definisi : berubahnya posisi/ lokasi persambungan dua tulang.
Etiologi : trauma ( olahraga, terjatuh, benturan), kongenital, lemah/
rusaknya ligamen.
Tanda dan gejala : Deformitas, tanda inflamasi ( merah, bengkak,
hangat, nyeri), nyeri pergerakan, keterbatasan gerak, tanda
komplikasi ( gangguan neurovaskuler ke bagian distal )
Penatalaksanaan pada dislokasi ringan :
-Reduksi manual, imobilisasi sendi yang cedera/ dislokasi, kompres
dingin 24 jam pertama, dilanjutkan kompres hangat 24 jam
berikutnya, berikan obat analgetik, NSAID.
Pentalaksanaan pada dislokasi sedang- berat
- pembedahan : reduksi terbuka, penanganan cidera ligamen &
fraktur, traksi -> pra reduksi, imobilisasi sendi, obat analgetik.
Komplikasi :
Fraktur sendi, robek ligament, gangguan vaskularisasi, gangguan
neurosensoris/ motorik, nekrosis avaskuler, kompartemen sindroma
DISLOKASI BAHU ANTERIOR
Etio :
kontak / langsung : trauma/ operasi kuman
OSTEOMYELITIS AKIBAT
INSUFISIENSI VASKULER
Etio :
DM
tulang-tulang kecil
usia 35-70 tahun
didahului : ulserasi , selulitis
LOKASI KHUSUS OSTEOMYELITIS
Kepala infeksi SPN
Mandibula fraktur/ dental traksi
Tulang belakang :
Jarang < 10 %
Segala usia
sering dengan infeksi pada kulit atau
pelvis plexus vena Barton’s
Pelvis sacroiliaca joint
Ganas : Osteosarkoma
Parosteal osteosarkoma
KLASIFIKASI CONT…..
Tumor asal jaringan tulang rawan (Kondrogenik)
Jinak : Enkondroma
Osteokondroma
Kondroblastoma jinak (codman’s
tumor)
Fibroma kondromiksoid
Ganas : Kondrosarkoma
Tumor asal jaringan ikat (Fibrogenik)
Jinak : Non Ossifying Fibroma
Lipoma
Ganas : Fibrosarkoma
Liposarkoma
1. Gambaran osteolitik
2. Gambaran osteoblastik
3. Gambaran campuran
Pada MRI ditemukan garis destruksi. Pada MRI
ditemukan garis akibat proses destruksi dan
ekstensi jaringan lunak sel-sel tumor.
Patologi :
stroma sarkoma dengan pembentukan osteoid
neoplastik dari tulang disertai gambaran
anaplasia yang mencolok.
Terapi :
Amputasi
Klinis:
Keluhan penderita adalah adanya masa tumor yang
menjadi besar secara perlahan-lahan.
Terapi :
Operasi reseksi luas, kalau perlu amputasi.
Terapi adjuvan seperti radioterapi, kemoterapi
tidak menolong.
SARKOMA EWING
Tumor ganas yang jarang didapat.
Menyerang golongan usia muda, kebanyakan di
bawah usia 20 tahun.
Lebih banyak didapat pada kaum pria.
Klinis :
Penderita mengeluh sakit dengan disertai adanya
benjolan. Kemungkinan suhu badan yang meninggi,
lekositosis, dan laju endap darah meningkat.
Lokasi :
Pada diafisis tulang-tulang panjang, paling sering
pada femur, tibia, ulna dan fibula.
Radiologi :
Tampak proses destruksi tulang
dengan batas yang tidak jelas.
Pembentukan tulang reaktif baru
oleh periosteum bias berlapis-lapis
yang memberikan gambaran
Onion Skin atau tegak lurus yang
nampak sebagai Sunbrust.
Diagnosis Banding :
osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma metastatik.
Terapi :
Operasi berupa reseksi luas atau amputasi
Kemoterapi
Radioterapi
Prognosis :
Buruk. Mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah
diagnosis sekitar 95%. Akhir-akhir ini dengan terapi
kombinasi radioterapi, kemoterapi dan operasi, prognosis
menjadi lebih baik.
TUMOR JINAK TULANG
Osteoma
Klinis:
Insiden osteoma 0,1-1 % dari seluruh tumor jinak tulang
tengkorak.
Osteoma lebih sering terjadi pada wanita dengan insiden
terbanyak pada dekade kedua dan ketiga serta jarang
sebelum usia pubertas
Osteoma sering tanpa gejala, tumbuh lambat dan dapat
stabil dalam beberapa tahun dan secara kebetulan
ditemukan pada pemeriksaan radiologi
Patologi:
Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:
1. Compact osteoma
Dimana gambaran histologisnya merupakan
jaringan tulang yang padat dan relative sedikit
osteosit.
2. Cancellous
Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar
dengan cortex lamella tulang.
Terapi: Penatalaksanaan osteoma pada tulang temporal
tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran tumor,
gejala dan komplikasi.
Jika tumor kecil dan tidak mempunyai gejala maka
dilakukan tindakan konservatif dengan memantau gejala
klinik dan diikuti dengan pemeriksaan tomografi.
Pada kasus yang terdapat gejala neurologi, perluasan ke
struktur yang berdekatan, dan perubahan estetik maka
diindikasikan untuk pengangkatan tumor
Definisi
Merupakan neoplasma tulang jinak yang paling
sering didapat. Oleh sebagian ahli dianggap
bukan neoplasma, tetapi sebagai suatu
hamartoma (pertumbuhan baru, dimana sel-
selnya dapat menjadi dewasa).
Etiologi: Tidak diketahui secara pasti
Definisi
Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam
rongga sumsum tulang. Sebagian ahli menganggap
tumor ini sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini
didapat pada dewasa muda dan tidak mengakibatkan
keluhan sakit
Lokasi: Tumor ini paling sering mengenai
tulang-tulang tubuler kecil pada tangan dan
kaki, kadang-kadang juga pada tulang yang lebih
besar.
1. Osteoartritis
Definisi :
Sendi tangan
1. Nyeri tangan atau kaku, dan
2. Tiga dari 4 kriteria :
a. Pembesaran jaringan keras dr 2 / lbh dr 10 sendi tangan ttt
( DIP II dan III kiri dan kanan, CMC I kiri dan kanan)
b. Pembesaran jaringan keras dr 2 / > sendi DIP
c. Pembengkakan pd < 3 sendi MCP
d. Deformitas pd min 1 dari 10 sendi tangan ttt
DIAGNOSIS
Sendi pinggul
1. Nyeri pinggul, dan
2. Minimal 2 dari 3 kriteria sbb :
a. LED < 20mm/jam
b. Rö tdp osteofit pd femur / asetabulum
c. Rö penyempitan celah sendi.
DIAGNOSIS BANDING
• AR
• Artritis pirai
• Artritis septik
• Spondilitis ankilosa
PENUNJANG
• LED
• Analisis ci sendi
• Rö sendi yg terlibat
• Artroskopi
TERAPI
• Penyuluhan
• Proteksi sendi
• Fisioterapi
• NSAID
• Inj steroid intra artikuler
• Operasi perbaiki deformitas
KOMPLIKASI
• Deformitas sendi
2. OSTEOPOROSIS
Definisi :
OSTEOPOROSIS PRIMER
• Osteoporosis tipe I pasca menopause, t.u.akibat defisiensi estrogen
Tipe I Tipe II
Umur (tahun) 50 -75 > 70
♀:♂ 6:1 2:1
Tipe kerusakan Tu trabekular Trabelukar & kortikal
Bone turnover Tinggi Rendah
Lokasi fraktur Vertebra, Vertebra,
radius distal Kolum femoris
Fs Paratiroid Menurun Meningkat
Efek Estrogen Tu Skeletal Tu ekstra skeletal
Etiolgi utama Def estrogen Penuaan,
Def Estrogen
LABORATORIUM
• Kalsium serum total ( Ca terikat Albumin, Ion Ca, Ca komplek)
• Fosfor serum total
• Kalsium urin
• Fosfat urin
• Piridinolin urin
• Hormon paratiroid (k/p)
• Vit D
• Turn over Petanda biokimiawi : osteokalsin,
produk degradasi kolagen dll
RADIOLOGIK
• u/ densitas tlg tdk sensitif
• Penipisan kortek
• Trabekuler lbh lusen
• Vertebrae fraktur kompresi, fraktur baji, fraktur bikonkaf
DENSITOMETRI
• Densitas tlg berhub dg kekuatan & risiko fraktur
WHO :
• Normal T-score > -1
• Osteopenia T-score < -1
• Osteoporosis T-score < -2,5 tanpa fraktur
• Osteoporosis berat T-score < -2,5 dengan fraktur
TEKNIK – TEKNIK LAIN
• Sonodensitometri
Gejala sistemik:
Rasa lelah
nyeri muskuloskeletal difus
Artikuler
Poliartritis, sendi perifer (tangan / kaki)
Sinovitis
116
KRITERIA DIAGNOSTIK ARTRITIS REUMATOID
121
122
123
KRITERIA ARTRITIS GOUT AKUT
(ARA 1977)
A.Kristal MSU pada sendi atau
B.Tophus:kristal MSU atau
C.6 dari 12 gejala klinik,Lab dan Ro:
Artritis akut >1x
Inflamasi timbul max dalam 1 hari
Mono artritis
Sendi yang terkena merah dan bengkak
MTP I bengkak dan nyeri
Artritis akut unilateral termasuk MTP I
Artritis akut unilaterlal sendi tarsal
Suspek tophus ?
Hiperurisemia
Jaringan lunak bengkak (asimetrik dalam 1 sendi)(Ro) 124
Kista subkortikal tanpa erosi (Ro)
Kultur (-) cairan sendi pada artritis akut
ARTRITIS GOUT TINJAUAN UMUM
Hiperurisemia
TUJUAN TERAPI ARTRITIS GOUT
tujuan
-Asam urat < 6 mg/dL
-Jangka panjang
Obat:
uriosurik
Xanthine oxidase inhibitor
PENGOBATAN GOUT
Probenesid
Benzbromarone (ex-US)
Sulfinpyrazone (ex-US)
Urikosurik ringan
Losartan
Fenofibrate
TERAPI PENURUN ASAM URAT
Gout ringan urikosurik
Gangguan ginjal allopurinol
Batu ginjal allopurinol
High 24-hr UUA allopurinol
Umur tua allopurinol
Gout dengan topus allopurinol
OBAT PENURUN ASAM URAT
obat manfaat
Urikosurik • memulihkan abnormalitas asam urat secara fisiologik
- 80%-90% pasien << ekskresi